Anda di halaman 1dari 8

peluang, tantangan, dan resiko terhadap pengauditan

perusahaan pertanian dan


perkebunanan Bakri Plantantion

DISUSUN OLEH :
Diffa Dionesa (5521221005)
Bagus Adi Dewandharu (5521221014)
Frasetyo Angga Saputra (5521221006)
Silvia Rahmadani (5521221010)

Bakri Plantantion

a man who does not know what passion is will never know love because love can come into being only when there is total self
abandonment. a man who does not know what passion is will never know love because love can come into being only when there is
total self abandonment.
PENDAHULUAN

Pengertian Auditing Proses audit atas laporan keuangan memberikan nilai tambah bagi laporan
keuangan suatu perusahaan, karena akuntan publik sebagai pihak yang independen pada akhir
pemeriksaannya akan memberikan pendapat atau opini mengenai kewajaran posisi keuangan
perusahaan.

Menurut Konrath dalam kusuma (2012) “Auditing adalah suatu proses sistematis untuk secara
objektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan
kejadian-kejadian ekonomi untuk menyakinkan tingkat keterkaitan antara asersi tersebut dan
kriteria yang telah ditetapkan dan mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang
berkempentingan”.

Menurut Agoes “Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis,
oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen,
beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.
TENTANG PERUSAHAAN

Bakrie Sumatera Plantations merupakan perusahaan yang


bergerak dibidang perkebunan, terutama kelapa sawit. yang
bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada
tahun 1911. Perusahaan awalnya adalah perusahaan
perkebunan karet bernama Naamlooze Vennootschap
Hollandsch Amerikaansche Plantage Maatschappij yang
berlokasi di Kisaran. Setelahnya, perusahaan beberapa kali
berganti nama. Mulai dari United States Rubber Sumatra
Plantations sejak 1957 hingga 1985, kemudian Uniroyal
Sumatra Plantations hingga 1986, dilanjutkan United Sumatra
Plantations hingga 1992. Nama perusahaan saat ini
dipergunakan sejak 1992, dimana perusahaan masuk ke bisnis
kelapa sawit. Ruang lingkup kegiatan usaha perusahaan
meliputi perkebunan buah kelapa sawit, perkebunan
karet dan tanaman penghasil getah lainnya, industri minyak
mentah kelapa sawit, industri karet remah, perdagangan
berskala besar buah yang mengandung minyak, perdagangan
berskala besar karet dan plastik dalam bentuk dasar dan
perdagangan berskala besar berbagai macam barang.
Pendapatan perusahaan saat ini ditunjang oleh 3 sumber, yaitu
penjualan minyak kelapa sawit dan turunannya, karet dan
Oleokimia (oleochemical) yaitu pengolahan fatty acid dan fatty
alcohol.
PELUANG

1. Memberikan keyakinan yang memadai atas


ketaatan, kehematan, efisiensi,serta efektifitas
pencapaian tujuan penyelenggaraan Audit atas
Bakrie Plantations;

2. Memberikan peringatan dini dan


meningkatkan efektifitas manajemen risiko,
dalam penyelenggaraan Audit atas Bakrie
Plantations;

3. Memelihara dan meningkatkan kualitas tata


kelola penyelenggaraan Audit Bakrie
Plantations.
TANTANGAN

1. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)


tengah menghimpun data untuk mengaudit entitas
industri sawit dan turunannya. Namun, data yang
terkumpul dalam proses audit perusahaan sawit masih
tidak sinkron antar-lembaga dan kementerian;

2. Issue terkait rahasia umum (ekspor diam-diam) yang


dilakukan oleh banyaknya perusahaan sawit, sehingga
terjadi material misstatement dalam Laporan Keuangan;

3. Waktu yang terbatas mengingat luasnya potensi scoope


of audit Bakrie Plantations;

4. Lokasi yang challenging dalam proses audit (stock


opname/site visits)
RESIKO

Dalam merecanakan audit, auditor harus


mempertimbangkan risiko audit, SA 312.02 (PSA No.25)
mendefinisikan risiko audit adalah risiko yang terjadi
dalam hal auditor tanpa sadar tidak memodifikasikan
pendapatnya sebagaimana mestinya atas suatu laporan
keuangan yang memiliki salah saji matreial. Menurut SAS
39 tentang sampling audit dan SAS 47 tentang
materialitas dan risiko, risiko audit terdiri dari toga
komponen yaitu risiko bawaan (inherent risk), risiko
pengendalian (control risk), risiko deteksi (detection risk).
RESIKO
1. Inherent Risk, Risiko bawaan mengukur penilaian auditor atas kemungkinan terdapatnya
salah saji material (baik kecurangan maupun kesalahan) dalam suatu bagian pengauditan
sebelum melakukan pertimbangan efektivitas pengendalian internal klien (Elder, R. J. et
al., 2011). Risiko bawaan meliputi suatu kententuan saldo rekening atau golongan transaksi
terhadap suatu salah saji material, dengan asumsi bahwa tidak terdapat kebijakan dan
prosedur struktur pengendalian intern yang terkait. Dalam kasus audit perusahaan Bakrie
Plantation, resiko bawaan yang sangat besar terhadap inventory dan penjualan karena
proses bisnis yang memiliki turnover inventory yang tinggi, dan potensi penjualan ke luar
negeri yang tidak terdeteksi.

2. Control Risk, Risiko pengendalian merupakan suatu salah saji material yang dapat terjadi
apabila dalam suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh
struktur pengendalian intern pihak klien. Risiko pengendalian adalah ukuran penetapan
auditor akan kemungkinan adanya kekeliruan salah saji dalam segmen audit yang melewati
batas toleransi, yang tak terdeteksi atau tercegah oleh struktur pengendalian intern klien
(Arens dan Loebbecke, 1997). Control risk dalam audit Bakrie Plantation adalah tidak
akuratnya hasil pengecekan fisik barang dan dokumen karena lokasi proses bisnis yang
dilakukan sangat luas

3. Detection Risk, Risiko deteksi merupakan risiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi
salah saji material yang terdapat dalam suatu asersi. Dalam hal mengetahui risiko tersebut
dapat dilakukan uji analitis (analytical procedure) dan tes uji atas transaksi (test of detail).
Detection risk dalam proses audit Bakrie Plantation adalah terbatasnya informasi yang
mungkin didapatkan terkait supporting dokumen sehinggan TOD (test of detail) tidak dapat
dilakukan secara maksimal.
THANK YOU FOR WATCHING
 Nobody can go back and start a new begining, but anyone can start now and make a new ending.  Nobody
can go back and start a new

SUMMARY

a man who does not know what passion is will never know love because love can come into being only when there is total self
abandonment. a man who does not know what passion is will never know love because love can come into being only when there is
total self abandonment.

Anda mungkin juga menyukai