Anda di halaman 1dari 3

DIGITAL LEARNING INSTITUTE

FUNDAMENTAL PATHWAY

Intrapreneur Fundamental:
Unlock your mindset as an Employee

MODULE 6: Lean Canvas


Halo, para insan BUMN! Selamat datang di video pembelajaran terakhir di pathway
Intrapreneur Fundamentals. Pada materi pembelajaran ini, kamu akan diberikan pemahaman
terkait keterampilan teknis (hard skills) yang dibutuhkan oleh seseorang untuk menjadi
intrapreneur yang mumpuni bagi perusahaan, yaitu lean canvas. Dalam hal ini, kamu akan
memahami penggunaan tools lean canvas yang akan membantumu dalam mengidentifikasi
masalah, solusi, parameter kunci, nilai kompetitif, dan risiko projek inovasi atau bisnis yang
sedang kamu bangun. Skema ini akan membantu kamu membangun projek inovasi atau bisnis
sehingga dapat berjalan dengan terarah dan sukses.

Pembelajaran mengenai lean canvas akan membantu untuk menstrukturisasi ide inovasi dan
juga bisnis. Lean canvas merupakan template rencana bisnis yang dapat membantu memecah
ide supaya lebih mudah dibaca dan dipahami. Metode lean canvas dikembangkan Ash Maurya
yang diadaptasi dari Business Model Canvas (BMC) buatan Alexander Osterwalder. Secara
struktur, lean canvas juga mengadopsi BMC, tapi dengan disertai beberapa perubahan. Lean
canvas lebih fokus pada masalah, solusi, parameter kunci, dan nilai kompetitif. Lean canvas juga
dapat digunakan untuk mengukur risiko dan ketidakpastian bisnis.

Blok Lean Canvas


Terdapat beberapa blok di dalam lean canvas yang harus diisi untuk membantu proses
identifikasi dan strukturasi ide inovasi atau bisnis yang dimiliki.

Blok 1
Customer Segment: Pelanggan yang kita tujukan untuk membeli atau menggunakan produk kita.

Early Adaptor: Pelanggan mana yang kiranya sering menggunakan produk kita, atau pelanggan
yang akan pertama kali merasakan menggunakan produk kita.

Blok 2
Problem: Menuliskan permasalahan yang ingin kita selesaikan dengan menggunakan produk
kita. Pastikan bahwa problem yang ditulis merupakan problem yang dirasakan oleh early
adopter kita, bukan problem yang dirasakan dari sudut pandang kita

Existing alternative: Menjelaskan solusi sementara atau solusi yang saat ini dilakukan oleh early
adopter untuk mengatasi problem yang mereka rasakan. Sebagai catatan, dalam mengisi lean
canvas, pastikan untuk mengisi area blok kanan dan blok kiri karena beberapa blok tersebut
adalah blok yang harus kita validasi di awal dan akan memengaruhi blok lainnya.

Blok 3
Solution: Menuliskan solusi yang dirasa tepat untuk menjawab permasalahan yang ada dari
early adopter.
Blok 4
Unique Value Proposition: Untuk memperkuat solusi yang kita tawarkan, pada bagian ini,
tuliskan hal yang unik dari solusi yang dimiliki dari inovasi dan bisnis Anda sehingga ini bisa
menjadi pembeda dan daya tarik dari calon pelanggan.

Blok 5
Unfair advantage: Menuliskan hal yang sulit ditiru oleh pihak lain dan hanya dimiliki oleh inovasi
atau organisasi. Hal ini bisa berupa aset, komoditi, sources, dan sebagainya.

Blok 6
Channels: Menuliskan channel atau media apa saja yang dapat menjangkau early adopter.

Blok 7
Revenue streams: Menentukan apakah ide yang dimiliki dapat menghasilkan berapa banyak
revenue dan dari mana revenue tersebut dapat diperoleh. Terdapat 3 tipe revenue stream, yaitu
revenue berupa angka/nominal (rupiah), revenue berupa cost reduction (pengurangan biaya),
dan revenue yang bersifat intangible seperti brand improvement.

Blok 8
Cost structure: Menuliskan biaya apa saja yang dibutuhkan untuk mewujudkan produk atau jasa.

Blok 9
Key metrics: Menentukan apa yang menjadi tolak ukur keberhasilan ide atau bisnis Anda.
Sebagai contoh, Dave McClure menggunakan AARR framework untuk membantu merumuskan
key metrics pada lean canvas.

Anda mungkin juga menyukai