Akuntansi Hutang
Akuntansi Hutang
Pengertian Hutang
Secara umum, pengertian utang adalah kewajiban yang muncul karena transaksi
pembelian barang atau jasa secara kredit yang berhubungan dengan kegiatan
operasional perusahaan dan harus segera dibayarkan dalam jangka waktu singkat.
Pengertian hutang menurut para ahli tidak terlepas pada kewajiban dalam bentuk
tunai saja. Melainkan bisa berbentuk surat berharga, obligasi, saham, surat
pengakuan hutang, tanda bukti hutang, dan sebagainya.
Jika ditinjau dari pengertiannya, maka utang usaha atau utang dagang dilakukan
secara kredit, sehingga memungkinkan umur utang sebagai klasifikasi
penyelesaian kewajiban. Dari umur utang tersebut terdapat utang lancar, utang
tidak lancar, dan utang macet.
Utang lancar adalah kewajiban perusahaan yang dapat dilakukan sebelum jatuh
tempo. Utang tidak lancar yaitu kewajiban perusahaan yang masih dapat
dilakukan. Namun, terdapat keterlambatan kurang dari 30 hari. Sedangkan utang
macet adalah kewajiban yang tidak bisa terlaksana lebih dari 30 hari
Jenis-Jenis Hutang
Hutang jangka panjang perusahaan contohnya hutang pokok dan bunga yang
harus dibayarkan oleh pihak peminjam. Hutang jenis ini biasanya dilakukan
dalam jangka waktu yang sangat lama. Dengan jangka waktu peminjaman atau
pengembalian hutang bisa mencapai lebih dari 10 tahun. Selain itu, hutang jangka
panjang perusahaan bisa berupa Hutang Hipotek, obligasi, hutang sewa guna
usaha, dan lain-lain.
Pengertian utang pajak hutang jangka pendek yaitu kewajiban pajak yang masih
harus dibayar beserta dengan seluruh sanksi administrasi (bunga, denda, atau
kenaikan) yang tercantum dalam surat ketetapan pajak berdasarkan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Berikut dibawah ini yang termasuk hutang jangka panjang adalah sebagai berikut;
1. Hutang Hipotek
Apabila dalam kondisi tertentu peminjam tidak dapat melunasi hutang dan telah
melewati jatuh tempo dalam beberapa kali. Maka jaminan hutang yang
sebelumnya dijadikan sebagai kesepakatan bersama tersebut dapat di sita atau
diambil oleh pihak pemberi pinjaman.
2. Hutang Obligasi
Hutang obligasi adalah contoh hutang jangka panjang yang biasanya memiliki
prosedur dalam peminjaman hutang tersebut.
Hutang obligasi ini adalah hutang yang harus diawali dengan sebuah perjanjian
secara bersama untuk menentukan berapa banyak pinjaman yang diajukan dan
dana pinjaman yang tlah disepakati tersebut akan turun melalui surat obligasi.
Berikut dibawah ini yang termasuk hutang jangka menengah adalah sebagai
berikut :
1. Leasing
Leasing adalah salah satu jenis hutang jangka menengah yang berbntuk sewa aset.
Bisanya pemilik aset akan menyewakan aset yang menjadi miliknya kepada pihak
yang sedang memerlukan aset tersebut. Akan tetapi penyewaan ini harus sudah
disesuiakan jangka waktunya.
Tujuannya agar terjadi kesepakatan secara bersama dan tiba waktu pengembalian
harus segera dikembalikan aset tersebut. Perlu anda tahu bahwa pendanaan leasing
ini tidak hanya berupa aset atau barang akan tetapi juga dapat berupa uang,
dengan catatan sudah terjadi kesepakatan secara bersama untuk pengembaliannya.
Pada dasarnya leasing ini dianggap sebagai hak sewa yang akan dijadikan sebagai
sala satu barang modal dan dipakai untuk keperluan peminjam sekaligus harus
dikembalikan lagi pada jangka waktu tertentu. Sistem pembayaran sewa leasing
umumnya bisa dilakukan secara bertahap.
2. Term Loan
Term loan adalah salah satu hutang jangka menengah yang dijadikan pula sebagai
sumber dana dalam suatu usaha berupa kredit perjuangan yang telah memiliki
jantuh tempo pengembalian. Umumnya jatuh tempo pengembalian term loan ini
yaitu lebih dari satu tahun namun tidak lebih dari 5 tahun. Tem loan merupakan
hutang yang harus menyertakan agunan atau jaminan berupa barang modal
perusahaan.
Selain itu term loan ini juga dapat disediakan oleh forum keuangan bank maupun
forum keuangan bukan bank yang meliputi dana asuransi, dana pensiun, dan lain-
lain.
Pihak yang memberikan pinjaman, biasanya term loan ini dapat diperjual -belikan
kembali kepada pihak lain. Sedangkan perusahaan yang menggunakan term loan
secara persayaratan harus mengembalikan dana pinjamannya dengan cara
angsuran berserta bunganya disetiap periode tertentu.
Berikut dibawah ini yang termasuk contoh hutang jangka pendek adalah;
1. Hutang Dagang
Hutang dagang adalah salah satu jenis pinjaman yang harus dilunasi dalam jangka
waktu yang singkat atau pendek. Hutang dagang dapat terjadi apabila sebuah
perusahaan atau seseorang mengajukan pinjaman atau kredit untuk memperoleh
barang tertentu.
2. Utang Wesel
Utang wesel adalah suatu bentuk pinjaman jangka pendek yang dilakukan dengan
terebih dahulu menggunakan sebuah bukti secara tertulis. Namun dalam surat
bukti tersebut tidak dicantumkan syarat maupun jaminan yang akan digunakan.
3. Dividen
Dividen bisa dikatakan sebagai salah satu hutang jangka pendek yang akan
diberikan investor kepada pihak peminjam untuk keperluan penggunaan suatu
perusahaan.
Adalah hutang jangka pendek yang pada saat pengembalian atau pembayaran
hutang dilakukan dengan proses atau cara pendapatannya akan diperoleh lebih
dahulu.
Hutang biaya adalah salah satu jenis hutang yang dilakukan seorang pemilik usaha
dan akan mencatatkannya kedalam beban pengeluaran.
Penyelesaian:
Pinjaman pada Bank sebesar Rp. 300 juta dengan bunga 5%.
Pinjaman dari investor sebesar Rp. 100 juta dengan bunga 4%.
Berdasarkan hasil di atas, tingkat bunga efektif sebelum pajak sebesar 4,75%.
Dengan begitu perusahaan juga perlu menata dengan tepat setiap keuangan baik
itu masuk maupun keluar agar perusahaan tidak mengalami kerugian.
Pengertian obligasi
Mengutip dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), obligasi merupakan surat
utang dengan jangka waktu tertentu yang dapat diperjualbelikan. Jangka waktu ini
bisa menengah ataupun dalam kurun waktu panjang. Secara garis besar, obligasi
berisikan janji pihak tertentu untuk membayar utang serta imbalan berupa bunga
(kupon) dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Menurut James Julianto
Irawan dalam buku Surat Berharga: Suatu Tinjauan Yuridis dan Praktis (2016),
obligasi berasal dari Bahasa Belanda, yakni obligatie, berarti utang atau kewajiban
Fungsi obligasi
Jenis obligasi
2. Corporate bond Obligasi ini diterbitkan perusahaan dan biasanya untuk jangka
waktu yang relatif panjang.
Risiko obligasi ini cenderung lebih rendah dibanding corporate bond. Foreign
bond Obligasi ini diterbitkan oleh negara asing. Salah satu risikonya ialah
penggunaan mata uang asing.
1. Fixed rate bond Obligasi dengan bunga tetap, artinya akan memberi kisaran
bunga dengan nilai tetap sesuai dengan jangka waktunya.
3. Zero coupon bond Obligasi ini tidak memberi bunga kepada pemegangnya.
Namun, sebagai penggantinya akan diberikan diskon, saat membeli dan
membayar obligasi.
1. Memberikan pendapatan tetap berupa kupon. Hal ini merupakan ciri utama
obligasi, dimana pemegang obligasi akan mendapatkan pendapatan bunga
secara rutin selama waktu berlakunya obligasi.
2. Disamping penghasilan berupa kupon, pemegang obligasi dapat
memperjualbelikan obligasi yang dimilikinya untuk mendapatkan capital
gain.