Anda di halaman 1dari 5

A. Latar belakang.

Puluhan tahun yang lalu, Muhammad Hatta pernah bicara tentang kebudayaan,
bahwasanya kebudayaan itu adalah sebuah ciptaan hidup dari suatu bangsa. Lebih dari itu,
Pakar Internasional J. Lewis mengatakan kebudayaan adalah segala sesuatu yang diturunkan
secara sosial dalam suatu masyarakat. Artinya, ada kesepakatan bahwa hasil ciptaan hidup
dari suatu bangsa mesti diturunkan secara sosial dalam suatu masyarakat.
Kemajuan teknologi hari ini harusnya menjadi titik balik pelestarian kebudayaan. Film
salah satu media yang sangat mendukung pelestarian budaya. Beberapa kali film
kebudayaan pernah menghiasi layar lebar Indonesia. Sayangnya, riset yang tidak matang
membuat film tersebut menuai kritikan.
Film Marantau yang dirilis tahun 2009 sempat dilirik penonton di berbagai Negara.
Namun di negeri sendiri, film Marantau malah mendapatkan kritikan. Iko Uwais sebagai
aktor utama mendapatkan adegan tidur di kawasan proyek pembangunan. Padahal, tradisi
Marantau yang berasal dari Minangkabau melarang setiap perantau untuk tinggal di
sembarang tempat. Pemuda Minangkabau sudah diajarkan secara turun-temurun untuk
tinggal di Surau, Mushalla, atau Masjid meskipun berada di perantauan.
Di samping kritikan itu, kehadiran film Marantau patut disyukuri lantaran sudah
memperkenalkan Silat Harimau yang berasal dari Minangkabau ke Mancanegara. Bahkan,
senjata tradisional silat Minangkabau, Karambik, makin diminati banyak orang dan
digunakan aktor luar negeri dalam film laga lainnya.
Kehadiran komunitas film di Sumatera Barat yang dipicu oleh semangat Bapak
Perfilman Indonesia, Usmar Ismail, sudah banyak menghasilkan karya film budaya. Karya-
karya ini sayangnya tidak mendapatkan tempat di panggung nasional.
Melihat kondisi ini, Forum Demi Kata tertarik mengadakan Diskusi Film Budaya bersama
Produser, Sutradara, dan Penulis Naskah Layar Lebar yang sudah menghasilkan karya-karya
luar biasa. Forum Demi Kata mengangkat tema, Film Kebudayaan di Kancah Nasional,
melalui diskusi Bedah Film secara online.

B. Target Khalayak
Bedah film ini ditujukan kepada Sineas Sumatera Barat untuk peningkatan skill, dan
pengetahuan panggung indsutri filmnasional. Selain itu, Bedah film ini dapat ditonton
oleh khalayak umum yang lebih luas (Semua Umur).
Sementara estimasi khalayak yang akan menyaksikan kegiatan ini sekitar 10.000
penonton. Untuk mencapai itu, kami akan bekerja sama dengan influencer di berbagai
akun media sosial. Lebih lanjut, kerja sama ini akan dilakukan bersama influencer di
Instagram yang memiliki follower di atas ratusan ribu. Selain itu tim ini juga akan
melakukan promosi kegiatan di berbagai akun media sosial.

C. Format Kegiatan
Bedah Film ini dilakukan secara online menggunakan aplikasi Zoom yang dihadiri
oleh para pembedah film, Sineas yang terlibat dalam pembuatan film. Diskusi dalam
aplikasi tersebut akan dikonversi ke Youtube secara live untuk memfasilitas peserta lain
menonton secara langsung.
Untuk bahan diskusi, Forum Demi Kata akan menyiapkan tiga karya film Budaya
yang dibuat oleh para Sineas Sumatera Barat. Masing-masing film akan dibedah oleh tiga
orang yang terdiri dari Sutradara atau Produser Film, Editor Film, dan Penulis Naskah
Layar Lebar.
Selama diskusi, Moderator akan mendampingi dan membatasi pembicaraan antara
Sineas, Produser atau Sutradara Film, Editor Film, dan Penulis Naskah.

D. Susunan Tim Pelaksana


1. Penanggung Jawab
Aidina Fitra
2. Ketua
Sulthan Jiyad Muqsith Asmara
3. Operator Teknis
Fadli Yunandri
4. Teknisi Media Sosial
Ade Suhendra
5. Fasilitator Film
Rendy Yogi
6. Marketing
Nurul Afifah
Mella Juwita Sari
Hengki Pranata

E. Rancangan Anggaran Biaya


1. Pengeluaran
Uni
No Jenis Tools t Harga Total
1 Promosi        
Instagram 10 1 IDR 300,000 IDR 3,000,000
Facebook 10 1 IDR 300,000 IDR 3,000,000
Twitter 10 1 IDR 300,000 IDR 3,000,000
Trending Topic 1 1 IDR 2,000,000 IDR 2,000,000
Youtube 2 1 IDR 1,000,000 IDR 2,000,000
Media Online Nasional 10 1 IDR 500,000 IDR 5,000,000
Media Online Lokal 5 1 IDR 150,000 IDR 750,000
2 Perlengkapan        
Zoom Meeting 1 1 IDR 500,000 IDR 500,000
3 Crew 7 1 IDR 2,000,000 IDR 14,000,000
4 Merchandise 3 1 IDR 1,000,000 IDR 3,000,000
5 Narasumber 3 4 IDR 900,000 IDR 10,800,000
5 Biaya tak terduga       IDR 4,225,000
  Grand Total       IDR 51,275,000

2. Pendapatan
Sponsorship
F. Sponsorship
1. Diamond Sponsorship
Jenis Biaya Keuntungan
Diamond IDR 51.275.000 1. Logo akan ditampilkan di leflet
yang akan disebar di seluruh
akun media sosial.
2. Iklan akan ditayangkan di feed
10 akun Instagram dengan
minimal Followers 10 K
selama sepekan.
3. Iklan akan ditayangkan secara
live di 10 sebagai jeda diskusi
selama satu menit di 5 akun
Youtube.
4. Produk akan dipakai
narasumber selama acara.
5. Produk akan digunakan oleh
peserta selama diskusi
berlangsung
6. Moderator akan menjelaskan
keunggulan produk sebagai
pembuka acara.
7. Laporan analitik media sosial
selama penayangan.

2. Gold Sponsorship
Jenis Biaya Keuntungan
Gold IDR 26.000.000 1. Logo akan ditampilkan di leflet
yang akan disebar di seluruh
akun media sosial.
2. Iklan akan ditayangkan di feed
5 akun Instagram dengan
minimal Followers 10 K selama
2 hari
3. Produk akan dipakai
narasumber selama acara.
4. Produk akan digunakan oleh
peserta selama diskusi
berlangsung
5. Laporan analitik media sosial
selama penayangan.

3. Silver Sponsorship
Jenis Biaya Keuntungan
Silver IDR 13.000.000 1. Logo akan ditampilkan di
leflet yang akan disebar di
seluruh akun media sosial.
2. Iklan akan ditayangkan di
Story 5 akun Instagram
dengan minimal Followers
10 K selama 1 hari
3. Produk akan dipakai
narasumber selama acara.
4. Produk akan digunakan
oleh peserta selama diskusi
berlangsung
5. Laporan analitik media
sosial selama penayangan.

G. Penutup
Demikianlah proposal ini kami rancang, semoga diskusi ini bermanfaat untuk komunitas
film di Sumatera Barat. Kami berharap dukungan Bapak/Ibu agar kegiatan ini berjalan lancar.

Padang, 8 Juni 2020

Sulthan Jiyad Muqsith Asmara


Ketua Pelaksana Event

Anda mungkin juga menyukai