Laporan Site Survey Bali

SITE SURVEY REPORT
PT. PELINDO ENERGI LOGISTIK

REGIONAL BALI
Terminal LNG Benoa, Bali

Site name:
Jl. Dermaga Pelabuhan Benoa, Pedungan, Denpasar Selatan, Kota
Site address: Denpasar, Bali
16-18 October 2021
Date:
Name Signature
Participants:
Project Leader Yudi Setiawan
Process Safety Engineer Mochammad Ircham
Mechanical Engineer Engkus Kuswoyo
Nurman Virga Kurniawan
Mechanical Engineer
Prepared: Title: Project:
YS, MI, E SITE SURVEY REPORT (PT. PEL REGIONAL PT. PEL
BALI)
Approved Checked Date Rev Reference
04/11/2021 0
DAFTAR ISI
REGIONAL BALI ...................................................................................................................................................... 3

1. INFORMASI UMUM .......................................................................................................................................... 3
A. FASILITAS MIDSTREAM LNG BENOA .............................................................................................................. 3
B. DISTRIBUSI BBM DENGAN SPBT .................................................................................................................... 6
2. METODE INSPEKSI DAN SURVEY.................................................................................................................... 7
3. HASIL INSPEKSI DAN INTERVIEW ................................................................................................................... 7
LAMPIRAN ............................................................................................................................................................. 13
A. BERITA ACARA SITE SURVEY ....................................................................................................................... 13
B. DOKUMENTASI LAPANGAN ........................................................................................................................... 16
2
BALI)
04/11/2021 0
REGIONAL BALI
1. INFORMASI UMUM
Fasilitas PT. Pelindo Energi Logistik di Regional Bali meliputi 2 area kerja yaitu Midstream LNG Benoa dan
Distribusi BBM dengan SPBT. Fasilitas Midstream LNG Benoa mengkonversi Liquid Natural Gas (LNG)
menjadi Gas yang dikirim ke Indonesia Power, sedangkan Distribusi BBM dengan SPBT adalah berupa
Stasiun pengisian bahan Bakar denga produk Pertamax dan Pertadex.
Pada saat survey dilakukan, fasilitas Midstream LNG Benoa sudah beroperasi sedangkan fasilitas distribusi
BBM dengan SPBT belum dilakukan serah terima.
A. FASILITAS MIDSTREAM LNG BENOA
• Ownership & Operatorship:

Pembagian pengoperasian Unit System di LNG Benoa adalah sebagai berikut
LNG Carrier PT. Humpuss Transportasi Kimia
Floating Storage Regasification Unit PT. Jaya Samudra Karunia
Floating Regasification Unit PT. Pelindo Energi Logistik
Pipeline PT. Pelindo Energi Logistik
Metering Regulation System PT. Pelindo Energi Logistik
Power Plant PT. Indonesia Power
• Deskripsi Proses:
Fasilitas LNG Benoa Bali merupakan gabungan dari beberapa unit operasi dengan skema sbb
PT. Pelindo Energi Logistik adalah perusahan pengelola regasifikasi LNG dan transmisi natural gas untuk
kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik Tenaga Gas (PLTG) milik PT. Indonesia Power di Pesanggaran.
Fasilitas regasifikasi LNG yang merubah LNG menjadi gas berada di Terminal Pelabuhan Benoa. Pada
terminal ini terdapat beberapa fasilitas seperti Floating Storage and Regasification Unit (FSRU), Floating
Regasification Unit (FRU), Sistem Perpipaan, Control Room, dan Site Office PEL.
3
BALI)
04/11/2021 0
FSRU (Floating Storage and Regassification Unit), merupakan fasilitas kapal yang mempunyai storage
tank LNG dengan kapasitas 36.000 m3 berfungsi sebagai penampung LNG yang digunakan dalam waktu
tertentu. LNG didatangkan dari LNG Plant di Bontang dengan mengunakan kapal carrier, kemudian LNG dari
kapal carrier ditransfer ke FSRU dengan mengunakan flexible hose. Selain storage tank, FSRU juga
dilengkapi dengan regassification unit yang mampu mengubah LNG menjadi fasa gas dengan kapasitas 25
MMSCFD
Gambar 1. FSRU (Floating Storage and Regasification Unit)
FRU (Floating Regasification Unit), merupakan fasilitas kapal yang mempunyai sistem vaporizers (heat
exchanger) yang mengubah LNG menjadi fasa gas. Pada FRU terdapat buffer tank dengan kapasitas 400 m3
yang berfungsi sebagai buffer suplai LNG yang akan diregasifikasi. Tekanan maksimum gas yang disuplai
berkisar 10 bar dengan temperatur gas keluaran berkisar antara 5 oC sampai 15 oC. Kapasitas maksimum
FRU adalah 50 MMSCFD saat 2 unit vaporizer dioperasikan semua secara simultan.
Gambar 2. FRU (Floating Regasification Unit)
4
BALI)
04/11/2021 0
Sistem Perpipaan, merupakan fasilitas penyalur LNG, BOG dan gas yang dalam sistem tersebut terdapat
sistem proteksi safety berupa Emergency Shutdown Valve, dan manual valve yang berfungsi untuk membuka
dan menutup aliran. Ada 2 jenis pipa yang digunakan pada fasilitas ini yaitu pipa stainless steel dan pipa
carbon steel. Pipa stainless steel digunakan untuk menyalurkan fluida yang mempunyai temperatur rendah,
seperti LNG dan BOG sedangkan pipa carbon steel digunakan untuk menyalurkan gas.
Gambar 3. Fasilitas Pipa Penyalur LNG FSRU, FRU dan LAUNCHER
Control Room, merupakan tempat pengendalian dan monitoring proses regasifikasi dan penyaluran gas.
Operator di control room dapat memantau proses yang terjadi di FRU, MRS Pesanggaran, dan Gas Engine
yang ada di Indonesia Power. Selain itu juga pengendalian untuk operasi Quick Release Hook (QRH) dapat
dilakukan di control room melalui control panel yang terpasang di lapangan.
Gambar 4. Human Main Interface Control & Monitoring
5
BALI)
04/11/2021 0
MRS (Metering Regulating Station) merupakan fasilitas yang berfungsi untuk mengukur jumlah suplai gas
yang dialirkan ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) milik PT. Indonesia Power (PT. IP) di Pesanggaran.
Pengukuran dan pencatatan pada sistem metering ini merupakan data-data dan bukti yang digunakan
sebagai transaksi resmi antara pihak penyedia jasa (PEL) dengan pihak pelanggan (PT. IP). MRS memiliki
beberapa fasilitas seperti, Metering Package, Air Compressor Package, Vent Stack dan CO2 Snuffing System,
dan Control Room.
B. DISTRIBUSI BBM DENGAN SPBT
• Ownership & Operatorship:

Fasilitas ini dimiliki dan dioperasikan oleh PT. Pelindo Energi Logistik. Pada saat survey, fasilitas ini belum
dioperasikan oleh PT. PEL dikarenakan belum handover dari kontraktor sebelumnya.
• Deskripsi Proses:
Fasilitas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Terbatas di Regional Benoa dibangun untuk supply point bahan
bakar untuk boat dengan produk Pertamax dan Pertadex. Skematik SPBT Benoa adalah sebagai berikut
Produk Pertamax atau Pertamina Dex ditransfer dari tank truck melalui inlet facility ke dalam tangki penimbun
8000 Liter (untuk Pertamax) dan 24000 liter (untuk Pertadex). Tangki penimbun terhubung ke pompa yang
terletak didalam rumah pompa untuk dikirim ke dispenser BBM yang berjarak kurang lebih 50 meter.
Gambar 5. Fasilitas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Terbatas
6
BALI)
04/11/2021 0
2. METODE INSPEKSI DAN SURVEY
Pemeriksaan dokumen awal dari Prosedur Operasi dan Keselamatan PT. Pelindo Energi Logistik dilakukan oleh
Tim Konsultan PT. MBW menggunakan metoda interview dan site survey dibantu oleh Pak Fadly Cahya. Diskusi
dilakukan dengan Gas Engineer Pak Fachrudin dan operator Ihsandi. Tim Konsultan PT. MBW juga melakukan
pemeriksaan dokumen Instruksi Kerja (IK) dan Work Instruction (WI) yang berlaku di fasilitas Terminal Benoa dan
Metering Regulating Station (MRS).
3. HASIL INSPEKSI DAN INTERVIEW
Hasil pemeriksaan dokumen dan survey lapangan di fasilitas FRU, Pig Launcher dan MRS adalah sebagai berikut:
a. Dokumen-dokumen yang terdapat pada fasilitas Floating Regassification Unit (FRU) mayoritas masih berupa
dokumen yang dibuat oleh manufaktur sehingga format dan penomoran dokumen belum mengikuti format
dokumen PT.PEL.
b. Beberapa prosedur berupa IK dan WI sudah dibuat secara general, sebagian ada yang sudah diregister dan
ditandatangani dan sebagian yang lain belum.
c. Dokumen-dokumen tersebut belum teregistrasi di database dokumen pusat.
d. Perlu dilakukan penataan dan registrasi dokumen operasi yang sudah ada dan membuat prosedur operasi
standar yang belum tersedia.
Tabel 1. Daftar Dokumen Operasi dan Manajemen Resiko
7
BALI)
04/11/2021 0
e. Operasional dan Safety Concern
a. SDV pada piping antara FSRU dan FRU yang berada di shore base posisi saat ini by pass / inactive dan
actuator sudah diubah dari failed closed menjadi failed open, sehingga SDV ini tidak bisa bekerja secara
remote dan otomatis apabila terjadi kondisi emergency dan harus ditutup secara manual dengan
memberikan Nitrogen Supply ke System, tidak bisa diaktifkan via SCADA HMI/Control Room
b. Break Away Coupling tidak diaktifkan dan kabel power supply ke FRU tidak dilengkapi dengan quick
release sehingga apabila terjadi kondisi emergency FRU tidak bisa Unberthing dengan cepat.
8
BALI)
04/11/2021 0
c. Organisasi tanggap darurat sudah ada dengan disertai Tim Local / Partner sudah sesuai dengan rencana
respon dalam kondisi emergensi tetapi dokumen dan proses implementasinya perlu direvisi secara
regular
9
BALI)
04/11/2021 0
d. Electrical Power dari Shore ke FRU tidak dilengkapi oleh LOAD BREAK SWITCH yang dapat memutus
supply listrik dengan cepat saat ada emergency d FRU (saat ini masih tergantung dengan orang untuk
on-off breaker di Shore MCC)
e. Pneumatic Hook Release Console buat FRU tidak berfungsi. Pengetesan sudah pernah dilakukan tetapi
findings belum ter-follow-up secara keseluruhan
f. Hydraulic Hook Release Console buat FSRU tidak berfungsi. Pengetesan sudah pernah dilakukan tetapi
findings belum ter-follow-up secara keseluruhan
g. Satu unit LNG feed pump out of service dan perlu di overhaul atau diganti. Satu unit forcing evaporator
out of service karena bocor sehingga saat ini FRU hanya bisa beroperasi pada 50% capacity dan ada
potensi untuk total shutdown apabila satu unit LNG feed pump atau satu unit forcing evaporator yang
masih beroperasi bermasalah.
10
BALI)
04/11/2021 0
h. Pressure Control Valve dan Flow Control Valve di MRS posisi manual 100% open, desain issue.
i. CO2 snuffing system hanya diinspeksi secara visual, belum pernah dilakukan test actual release karena
ada issue tidak tersedianya regulator dan connector untuk proses refill. Bagian bawah tabung CO 2
kondisinya berkarat (integrity issue) karena tidak diberi alas. Tabung CO2 belum pernah di pressure test
dan disertifikasi ulang
j. Pemasangan pompa transfer BBM di SPBT berada pada ruangan tertutup, ada potensi terjadinya
akumulasi flammable vapor, beresiko terjadinya kebakaran dan ledakan.
11
BALI)
04/11/2021 0
Valve / Kerangan untuk drain bukan di design untuk hydrocarbon
12
BALI)
04/11/2021 0
LAMPIRAN
A. BERITA ACARA SITE SURVEY
13
BALI)
04/11/2021 0
14
BALI)
04/11/2021 0
15
BALI)
04/11/2021 0
B. DOKUMENTASI LAPANGAN
MIDSTREAM LNG BENOA
16
BALI)
04/11/2021 0
17
BALI)
04/11/2021 0
DISTRIBUSI BBM DENGAN SPBT
18

Laporan Site Survey Bali

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Site Survey Bali

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

SITE SURVEY REPORT

PT. PELINDO ENERGI LOGISTIK

Terminal LNG Benoa, Bali

REGIONAL BALI ...................................................................................................................................................... 3

A. FASILITAS MIDSTREAM LNG BENOA

• Ownership & Operatorship:

Gambar 1. FSRU (Floating Storage and Regasification Unit)

Gambar 2. FRU (Floating Regasification Unit)

Gambar 3. Fasilitas Pipa Penyalur LNG FSRU, FRU dan LAUNCHER

Gambar 4. Human Main Interface Control & Monitoring

B. DISTRIBUSI BBM DENGAN SPBT

• Ownership & Operatorship:

Gambar 5. Fasilitas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Terbatas

2. METODE INSPEKSI DAN SURVEY

3. HASIL INSPEKSI DAN INTERVIEW

Tabel 1. Daftar Dokumen Operasi dan Manajemen Resiko

e. Operasional dan Safety Concern

Valve / Kerangan untuk drain bukan di design untuk hydrocarbon

MIDSTREAM LNG BENOA

DISTRIBUSI BBM DENGAN SPBT

Anda mungkin juga menyukai