Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan Kebudayaan Islam

Masa Bani Umayyah di Syria dan di Andalusia


Oleh: Rezal Prihatin
email: freehatin99@gmail.com
Secara garis besar dinasti Umayah terbagi menjadi 2 periode. Periode Umayah
dengan ibukota di Damaskus, dan Umayah II dengan ibu kota di Kordoba.
Dinasti Umayah I
Dinasti Umayah I berlangsung selama kurang lebih 90 tahun, 41 - 133H/661 -
750M, dan beribukota di Damaskus, Syiria.1 Kekhalifahan bani Umayah didirikan oleh
Muawiyah putra Abu Sofyan yang dulu awalnya menentang Rasulullah dan ajaran
islam namun kemudian masuk islam setelah peristiwa fathu Makkah2. Setelah beberapa
fitnah dan konflik yang terjadi dengan sesama umat islam ketika itu, yang puncaknya
mengharuskan Husein bin Ali, cucu Rasulullah harus wafat, tongkat kekhalifahan
islam akhirnya sampai pada keluarga Umayah.
Ada 14 khalifah yang menjabat ketika masa Dinasti Umayah, yaitu:
1. Muawiyah (I) bin Abi Sufyan
2. Yazid (I) bin Muawiyah
3. Muawiyah (II) bin Yazid
4. Marwan (I) bin Al-hakam
5. Abdul Malik bin Marwan
6. Al-Walid (I) bin Abdul Malik
7. Sulaiman bin Abdul Malik
8. Umar bin Abdul Aziz
9. Yazid (II) bin Abdul Malik
10. Hisyam bin Abdul Malik
11. Al-Walid (II) bin Yazid bin Abdul Malik

1
Ahmad Mansur Suryanegara, 1430 H/2009 M. Api Sejarah. Salamadani. Bandung. Hlm. 64
2
Fadhil Munawwar Manshur, “Pertumbuhan dan Perkembanfan Budaya Arab pada Masa Dinasti Umayah”, Jurnal
Humaniora, Vol.15 No.2 (Juni, 2003), 172
12. Yazid (III) bin Al-Walid bin Abdul Malik
13. Ibrahim bin Al-Walid bin Abdul Malik
14. Marwan (II) bin Muhammad bin Marwan.3
Diantara 14 khalifah tersebut, hanya ada 5 khalifah yang dinilai cakap dalam
menjalankan kepemimpinannya. Mereka adalah, Muawiyah bin Abi Sofyan, Abdul
Malik bin Marwan, al Walid bin Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz, dan Hisyam bin
Abdul Malik.4 Muawiyah bin Abi Sofyan begitu terkenal karena masih berasal dari
kalangan sahabat dan menjabat sebagai khalifah pertama bani Umayyah, Muawiyah
juga masih menjadi khalifah dengan sifat kebijaksanaan yang cukup tinggi. Diantara
kebijakanya ketika menjabat khalifah adalah beliau berusaha menjaga komunikasi dan
hubungan dengan para sahabat senior.
Sementara dari kelima nama yang khalifah yang dirasa cakap dalam
menjalankan kepemimpinannya, Umar bin Abdul Aziz (717-720M) adalah salah satu
yang paling banyak dipuji. Ibunya adalah cucu Umar bin Khattab. Umar bin Abdul
Aziz begitu arif dan bijaksana dalam memimpin kaum muslimin, terlebih beliau hadir
di tengah-tengah khalifah bani Umayyah lain yang terkenal serakah. Beliau banyak
mewarisi sifat kakek buyutnya Umar bin Khattab. Salah satu kisah masyhur mengenai
kebijkasnaan Umar bin Abdul Aziz adalah kisah mengenai lampu minyak. Malam itu
beliau sedang berada di ruangan yang cahanya berasal dari lampu minyak, kemudian
masuklah putra beliau hendak berbicara Umar bertanya,pembicaraan itu untuk
keperluan keluarga atau negara. Kemudian putranya menjawab, “untuk keperluan
keluarga”, lalu umar mematikan lampu itu, karena minyaknya dibiayai dengan uang
negera. Beliau ditak mau urusan keluarga menggunakan lampu yang minyaknya dari
negara.5 tidak heran bila kemudian beliau dijuluki sebagai khalifah kelima. Namun
sayangnya setelah 3 tahun memerintah, beliau wafat.
Secara Pemerintahan, Dinasti Umayyah I membuat banyak kemajuan untuk
umat islam. Terlebih dari aspek militer dan pendidikan. Dalam memimpin wilayah

3
Prof. DR. Abdussyafi Muhammad Abdul Lathif. Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah.Pustaka Al-Kautsar.
Jakarta. Hlm. 136.
4
Nurhasan, “Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Masa Bani Umayyah (41-132H/661-750M”, Al Turas, Vol.12 No.2
(2006), 164
5
Fadhil Munawwar Manshur. Op.cit. Hlm. 175
yang begitu besar, khalifah harus memiliki kekuatan militer yang mumpuni. Hingga
kemudian penguatan militer menjadi salah satu fokus utama dalam masa Bani
Umayyah I. sedangkan dalam bidang pendidikan, begitu banyak proses arabisasi ilmu
pengetahuan yang dijalankan oleh banyak khalifah dalam dinasti Umayyah.
Di akhir masa pemerintahan Dinasti Umayyah I, banyak terjadi pemberontakan
di Damaskus. Hal ini dikarenakan sepeninggal Hsyam bin Abdul Malik, khalifah bani
Umayyah begitu lemah dan bermoral buruk. Khalifah terakhir ketika itu, Marwan II
melarikan diri ke Mesir dan kemudian dibunuh. Meski demikian, masih ada beberapa
anak keturunan bani Umayyah yang masih hidup, dan mulai saat itulah Dinasti
Umayyah II yang berpusat di Andalusia dimulai.
Dinasti Umayah II
Setelah Damaskus ditaklukan, beberapan anak keturunan Bani Umayah pergi ke
daerah Mesir, untuk kemudian menyebrang ke benua eropa dan menjadi khalifah di
Andalusia yang sebelumnya sudah dibebaskan oleh Tariq bin Ziyad. Dinasti Umayyah
II beridiri selama 320 tahun (711-1031M) dengan pusat pemerintahan di Kordoba.
Setidaknya ada 18 khalifah yang pernah memimpin Dinasti Umayyah II ini, dengan
khalifah pertama adalah Abdurrahman ad-Dakhil (Abdurrahman I). Dinasti Umayyah II
begitu gagah memimpin kemajuan ilmu pengetahuan di dunia ketika itu. Ketika itu
banyak ilmu yang berkembang pesat diantaranya adalah ilmu agama, ilmu bahasa ilmu
filsafat, kedokteran, kimia, fisika astronomi, sejarah, dan kesenian.
Diantara tokoh terkenal dalam bidang ilmu filsfat yang lahir pada masa Dinasti
Umayyah II adalah Al-Farabi. Al-Farabi menaruh perhatian besar kepada terhadap
filsafat kuno terutama Plato dan Aristoteles. Selain itu beliau juga dikenal sebagai
pendiri pertama epistimologi yang bergantung pada akal universal dan demonstrasi
yang diberikannya6. Dalam bidang kedokteran dikenal seorang ilmuwan yaitu Az
Zahrawi. Az-Zahrawi hadir sebagai peletak dasar-dasar teknik ilmu bedah modern.
Hasil pemekirinya ia tuliskan dalam kitab at-Tafsir Liman ‘Ajiza’an at-Ta’lif yang
membahas tentang metode pengobatan, dan jadi rujukan para dokter di barat.

6
Topaji Pandu Barudin, 2019. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Umayyah. Pustaka Cempaka
Putih.Klaten.
Dengan berbagai universitas dan masjid yang didirikan di Andalusia, akhirnya
cahaya ilmu bisa menyebar ke seluruh penjuru eropa. Yang kemudian menjadi cikal
bakal kebangkitan bangsa eropa yang ditandai dengan peristiwa Rennaissance.
Meskipun saat ini Islam tidak lagi menguasai Andalusia, namun kehadiran serta
perannyaa tidak terbantahkan.

Daftar Pustaka
Buku
Abdul, Abdussyafi Muhammad. Bangkit dan Runtuhnya Khilafah Bani Umayyah.
Jakarta: Pustaka Al Kautsar
Barudin, Topaji Pandu. 2019. Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa
Umayyah. Klaten: Penerbit Cempaka Putih
Suryanegara, Ahmad M. 2009. Api Sejarah. Bandung: Salamadina

Jurnal
Fadhil Munawwar Manshur. (2003). Pertumbuhan dan Perkembangan Budaya
Arab pada Masa Dinasti Umayyah. Humaniora. 15 (2) (172-180)
Iqbal. (2015). Daulah Umayyah di Andalusia dan Pengaruhnya terhadap
Kebangkitan Eropa. Jurnal Rihlah 2(1) (112-119)
Nurhasan. (2006). Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Masa Dinasti Umayyah.
Al Turas. 12(2) (163-173)

Anda mungkin juga menyukai