Anda di halaman 1dari 80

STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN

PENJUALAN PADA RUMAH MAKAN MBAK


DAENG ALAUDDIN MAKASSAR

SKRIPSI

Oleh
SULFIANA
105721129816

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020
STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATKAN
PENJUALAN PADA RUMAH MAKAN MBAK
DAENG ALAUDDIN MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

Manajemen pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar

SULFIANA

105721129816

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2020

i
PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini saya persembahkan kepada :

Kepada kedua orang tua yang selalu mensuport, mendoakan dan selalu
memberi nasehat kepada saya. Serta teruntuk Adik-adikku maafkan aku yang
selalu merepotkan kalian.

Kepada mereka yang menjadi sahabat karena ditakdirkan di tempat yang sama,
harus bertemu setiap hari dan tiba-tiba menjadi akrab

Lilis Rosanti, Susilawati, Juliati, Fitra Mustika, Esti Nur, Nurul Hesti, dan dllyang
setia menjadi alaram untuk tetapselalu semangat mengerjakan SKRIPSI

Unismuh Makassar, tempat pencarian jati diri, pengalaman baru dan tentunya
pembelajara hidup baru

Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas


Muhammadiyah Makassar yang telah membagikan ilmu dan memberikan
pelayanan yang baik selama ini.

MOTTO HIDUP

Mulailah dari tempatmu berada


Gunakan yang kau punya
Lakukan yang kau bisa
(Arthur Ashe)

ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas segalah


rahmat dan hidaya yang tiada henti di berikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan
salam tak lupa saya kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para
keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai
manakala penulisan proposal ini yang berjudul “Strategi Pemasaran dalam
Meningkatkan Penjualan pada Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin
Makassar”. Skripsi yang saya buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam
menyelesaikan program sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Teristimewa saya sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua
saya Samsuddin dan Sudianti yang tenantiasa memberi harapan, semangat,
perhatian, kasih sayang dan doa tulus tak pamrihs. Dan saudara-saudara
tercintah yang senantiasa mendukung dan memberikan semangat hingga akhir
studi ini. Semoga apa yang telah kalian berikan kepada saya menjadi ibadah dan
cahaya penerang kehidupan dalam dunia dan akhirat.
Penulis menyadari bahwa penyusunan proposal ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari sebagai pihak begitu pula penghargaan yang
setinggi-tingginya. Dan terima kasih banyak disampaikan hormat kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ambo Asse. M.Ag., Rektor Universitas Muhammadiyah
Makassar.
2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM., Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Muhmmadiyah Makassar.
3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE., MM., selaku Ketua Program Studi Manajemen
Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr. Andi Mappatompo, SE., MM., selaku Pembimbing I yang
senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis,
sehingga skripsi selesai dengan baik.
5. Ibu Syarthini Indrayani, SE., M.SI., selaku Pembimbing II yang telah
senantiasa membantu selama dalam penyusunan proposal hingga ujian
skripsi.

vi
6. Bapak/Ibu asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya
kepada penulis selama mengikuti kuliah.
7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Makassar.
8. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi
Manajemen Angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit
bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.
9. Terima kasih untuk semua kerabat yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu
yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungan
sehingga penulis dapat merampungkan penulisan Skripsi ini.

Akhirnya saya sungguh sangat menyadari SKRIPSI ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca
yang budiman, saya senantiasa mengharapkan saran dan kritiknya adegan
kesempurnaan SKRIPSI ini.
Mudah-mudahan SKRIPSI ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya
kepada Almamater Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi Fii Sabilil Hak, Fastabiqul Khairat, Wassalamualaikum Wr. Wb

Makassar , 31 Mei 2020

Sulfiana

vii
ABSTRAK

Sulfiana Tahun 2020 “Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan


Pada Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar”. Skripsi Program Studi
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dibimbing oleh Pembimbing I Andi
Mappatompo dan Pembimbing II Syarthini Indrayani.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran


yang dilakukan rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar dalam
Meningkatkan Penjualan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif
dengan analisis SWOT untuk memanfaatkan peluang dan memaksimalkan
kekuatan, mengurangi kelemahan dan menghindari ancaman. Dari hasil penelitin
ini analisis SWOT tersebut maka dapat diketahui bahwa rumah makan Mbak
Daeng Alauddin Makassar sedang menjalankan strategi SO (Strenght-
Opportunity) yaitu strategi dimana organisasi menggunakan kekuatan dan
peluang yang dimiliki untuk menjalankan usahanya. Dengan demikian rumah
makan Mbak Daeng Alauddin Makassar sebaiknya berkosentrasi
mempertahankan dan meningkatkan produk yang bervariasi dan khas yang
sesuai selera atau kebutuhan kepada masyarakat untuk mendapatkan
pelanggan yang lebih setia dan tetap kereatif menggunakan teknologi yang
semakin canggih untuk memperluas jarigan pemasaran dengan baik.

Kata kunci : Strategi Pemasaran, Analisis SWOT, Meningkatkan Penjualan

viii
ABRTACK

Sulfiana in 2020 "Marketing Strategies in Increasing Sales at Mbak Daeng


Alauddin Makassar Restaurant". Thesis Management Study Program, Faculty of
Economics and Business. Supervised by Dr. Andi Mappatompo and Supervisor II
Syarthini Indrayani.

This study aims to see how the marketing strategy carried out by Mbak Daeng
Alauddin Makassar restaurant in increasing sales. This study uses a qualitative
descriptive method with a SWOT analysis to take advantage of opportunities and
maximize strengths, reduce weaknesses and avoid threats. From the results of
the SWOT analysis, it can be seen that the restaurant Mbak Daeng Alauddin
Makassar is ismplementing the SO (Strength-Opportunity) strategy, which is a
strategy where the organization uses the strengths and opportunities it has to run
its business. Thus, Mbak Daeng Alauddin Makassar restaurant should
concentrate on maintaining and improving varied and distinctive products
according to people's tastes or needs in order to get more loyal and creative
customers using more sophisticated technology to expand the marketing network
properly.

Keywords: Marketing Strategy, SWOT Analysis, Increase Sales

ix
DAFTAR ISI

SAMPUL .....................................................................................................

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN .............................................................................. v

KATA PENGANTAR .................................................................................. vi

ABSTRAK ................................................................................................... viii

ABSTARCK ................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

BAB II Tinjauan Pustaka........................................................................... 5

A. Tinjauan Teori ............................................................................. 5

1. Pengertian Pemasaran .......................................................... 5

2. Pengertian Strategi ................................................................ 6

3. Manfaat Strategi..................................................................... 8

4. Strategi Bersaing ................................................................... 9

x
5. Bauran Pemasaran ................................................................ 11

B. Proses Perencanaan Strategi Pemasaran................................. 11

C. Pemilihan Strategi Pemasaran ................................................... 14

1. Strategi Pengembangan Pasar ............................................. 14

2. Strategi Pengembangan Produk ........................................... 15

3. Strategi Penetrasan Pasar .................................................... 15

D. Pengertian Manajemen Strategi ................................................. 17

E. Penelitian Terdahulu................................................................... 17

F. Kerangka Konsep ....................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 24

A. Jenis Penelitian........................................................................... 24

B. Lokasi Penelitian ........................................................................ 24

C. Sumber Data............................................................................... 24

D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 25

E. Instrumen Penelitian ................................................................... 26

F. Analisis Data ............................................................................... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 32

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ........................................... 32

1. Sejarah Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar .... 32

2. Visi Dan Misi Perusahaan ..................................................... 32

3. Struktur Organisasi ................................................................ 33

4. Job Desciption ....................................................................... 33

B. Hasil Penelitian ........................................................................... 35

C. Kondisi Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar Dalam

Analisis SWOT............................................................................ 38

D. Strategi Meningkatkan Penjualan .............................................. 47

xi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 48

A. Kesimpulan ................................................................................. 48

B. Saran ......................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

LAMPIRAN

xii
DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Analisis SWOT 13

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir 23

Gambar 4.1 Struktur Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar 33

xiii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 21

Tabel 3.2 Diagram Matriks SWOT 30

Tabel 4.1 Matrik Internal Factor evaluation 40

Tabel 4.2 Matrik External Factor Evaluation 42

Tabel 4.3 Analisi SWOT 43

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Wawancara 1 ................................................................................ 53

Lampiran 2 Wawancara 2 ................................................................................ 55

Lampiran 3 Wawancara 3 ................................................................................ 57

Lampiran 4 Penilaian Bobot dan Rating .......................................................... 58

Lampiran 5 ....................................................................................................... 59

Lampiran 6 ....................................................................................................... 61

Lampiran 7 ....................................................................................................... 62

Lampiran ......................................................................................................... 63

Riwayat Hidup .................................................................................................. 64

xv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan di dunia usaha kuliner semakin hari semakin banyak

masyarakat yang menjadi peminat dari berbagai menu makanan. Dengan

keadaan seperti ini dapat menyebabkan persaingan bisnis antar perusahaan.

Usaha kuliner salah satu yang berkembang pesat hal ini dibuktikan dengan

berjalannya waktu semakin banyak usaha kuliner dengan penawaran menu

andalan masing-masing (Syamsuri 2010:1)

Persaingan yang semakin ketat antar usaha yang sejenis telah

menyebabkan keadaan pasar berubah, di mana keadaan pasar beralih dari

seller’smarket (kekuatan terletak ditangan penjual) menjadi buyer’smarket

(kekuatan pasar ditangan pembeli). Dalam kondisi seperti ini, produsen atau

pengusaha akan berusaha mendapatkan pembeli dengan memperhatikan

permintaan dan selera konsumen. Dengan seperti ini perusahaan harus

mampu untuk menciptakan sesuatu yang unik dan menarik sehingga dapat

puas apa yang dibutuhkan atau diharapkan oleh pelanggan (Rendy Septi

Sanjaya 2017:1).

Perusahaan untuk mencapai kesuksesan tidak lepas dari kegiatan

pemasaran yang sangat membantu keberhasilan perusahaan. Fungsi utama

perusahaan adalah melakukan strategi pemasaran yaitu rencana untuk

memilih dan menganalisis target pasar, mengembangkan, dan memelihara

bauran pemasaran yang dapat memuaskan apa yang dibutuhkan konsumen

(Gugup 2001:232).

1
2

Pada umumnya perusahaan dalam proses pemasaran menggunakan

bauran pemasaran (marketing mix). Strategi pemasaran diterapkan yaitu

produk (product), apa yang ditawarkan, harga (price) strategi penentuan

harga, lokasi/tempat (place) di mana tempat jasa diberikan, promosi

(promotion) bagaimana promosi yang dilakukan. Dari keempat faktor tersebut

merupakan satu kesatuan yang harus diperhatikan oleh manajer pemasaran

dalam mengambil keputusan mengenai strategi pemasaran (Syamsuri

2010:3).

Agar perusahaan tetap mampu bersaing dengan perusahaan lain, maka

manajemen perusahaan harus mampu mengelolah perusahaannya dengan

baik. Untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara

yang dilakukan yaitu dengan mengelolah strategi dengan baik. Strategi

pemasaran Menurut (Chandra 2002:93), adalah rencana yang menjabarkan

ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai aktivitas atau program

pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya dipasar sasaran

tertentu. Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan pemasaran yang

dapat mempengaruhi permintaan terhadap produk, di antaranya dalam hal

mengubah harga, memodifikasi kampanye iklan, merancang promosi khusus,

menentukan pilihan saluran distribusi, dan sebagainya.

Menurut Dauglas J. Dalrymple dikutip Sunyoto (2013:12) Manajemen

penjualan adalah perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program

kontak tata muka yang dirancang untuk mencapai tujuan penjualan

perusahaan. Definisi ini menyarankan bahwa manajemen penjualan berkaitan

dengan pengambilan keputusan strategi, di samping pelaksanaan rencana

pemasaran.
3

Melihat dari kenyataan yang ada rumah makan Mbak Daeng tidak lepas

dari tantangan dan hambatan baik dari segi modal, sumber daya manusia,

teknologi yang semakin canggih, iklim serta kualitas produk. Semakin

banyaknya usaha yang sejenis bermunculan membuat persaingan semakin

ketat, sehingga perlu diterapkan strategi khusus untuk mengembangkan

usaha. Strategi adalah kerangka yang membimbing serta mengendalikan

pilihan yang menetapkan sifat dan arah dari suatu organisasi, di mana pilihan

tersebut berkaitan dengan ruang lingkup produk, pertumbuhan, laba/untung

(Irvina Safitri:2018:184).

Penentuan suatu strategi didasarkan pada hasil analisis terhadap faktor-

faktor yang mempengaruh yaitu faktor internal dan eksternal. Analisis yang

digunakan dalam menentukan strategi pengembangan pada penelitian ini

adalah analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, dan Treacts)

(Merryana DS 2019:2).

Alasan lain yang menunjukkan pentingnya strategi pemasaran adalah

semakin kerasnya persaingan yang dihadapi oleh perusahaan pada

umumnya. Dalam situasi demikian, tidak ada lagi pilihan lain bagi perusahaan

kecuali berusaha untuk menghadapinya atau sama sekali keluar dari area

persaingan (Sunarti 2015:1).

Perusahaan ini didirikan belum terlalu lama yaitu Rumah Makan Mbak

Daeng Alauddin Makassar. Belum terlalu diketahui banyak orang sehingga

pengunjung yang datang masih kurang serta produk yang ditawarkan masih

kurang promosi dikalangan masyarakat maupun di media sosial. Sehingga

peningkatan penjualannya masih kurang, dan masih membutuhkan strategi

untuk bersaing dengan perusahaan yang sudah maju.


4

Berdasarkan latar belakang tersebut adalah bagaimana strategi

perusahaan dalam meningkatkan penjualan sehingga mampu bersaing

dengan perusahaan yang telah maju.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas, maka

rumusan masalah yang dapat digunakan dalam penelitian ini. Bagaimana

strategi pemasaran yang dilakukan dalam meningkatkan penjualan pada

Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi

tujuan dalam penelitian ini. Untuk mengetahui strategi pemasaran yang

dilakukan dalam meningkatkan penjualan pada Rumah Makan Mbak Daeng

Alauddin Makassar.

D. Manfaat penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat peraktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar dalam menyusun

rancangan strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan.

2. Manfaat teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai tambahan

referensi bagi peneliti lain di bidang yang berkaitan di masa yang akan

datang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Menurut American Marketing Assiciation atau A.M.A, pemasaran adalah

suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,

mengonsumsikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk

mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan

organisasi dan pemangku kepentingannya.

Untuk manajemen pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009:12),

sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih,

mempertahankan dan menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan,

menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan

pemikiran, penetapan harga, promosi, serta penyaluran gagasan, barang

dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran individu

dan kelompok.

Sedangkan penjualan adalah ilmu dan seni memengaruhi pribadi yang

dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli

barang atau jasa yang ditawarkan (Basu S.D., 1993:12). Adapun konsep

penjualan yaitu :

a. Pembeli mempunyai keinginan untuk tidak membeli barang yang tidak

penting.

5
6

b. Pembeli dapat diarahkan untuk membeli lebih banyak dengan berbagai

cara yang dapat mendorong pembeli.

c. Perusahaan membuat berbagai bentuk produk dan kemudian

menggunakan dengan cara penjual membujuk pembeli untuk membeli

produknya.

Menurut William J. Stanto dalam bukunya (1995:219) mengemukakan

pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan

untuk merencanakan, menentukan harga mempromosikan, dan

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan

kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses

pemasaran itu terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang

produksi. Keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan

produk dan pasarnya, harganya, dan promosinya.

2. Pengertian Strategi

Strategi secara umum proses yang menentukan adanya perencanaan

terhadap top manajer yang terarah pada tujuan jangka panjang

perusahaan, disertai penyusunan upaya agar bagaimana mencapai tujuan

yang diharapkan. Sedangkan strategi secara khusus adalah tindakan yang

bersifat terus-menerus, mengalami peningkatan dan dilakukan sesuai

sudut pandang tentang apa yang diinginkan serta diharapkan oleh

konsumen di masa depan.

Strategi menurut Glueck dan Jauch (2014:2) adalah rencana yang

disatukan, luas berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi

perusahaan dengan tantangan lingkungan, dirancang untuk memastikan


7

tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang

tepat oleh organisasi.

Strategi pemasaran pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh,

terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang memberikan panduan

tentang kegiatan yang akan dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan

pemasaran suatu perusahaan. Dengan kata lain, strategi pemasaran

adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang

memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari waktu ke

waktu, pada masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya,

terutama sebagai tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan

dan keadaan persaingan yang selalu berubah (Assauri, 2004:55).

Laksana (2008:67) perumusan strategi pemasaran, ada empat hal yang

perlu diperhatikan yaitu:

a. Produk (product)

Produk adalah segala sesuatu baik bersifat fisik maupun non fisik

yang dapat ditawarkan kepada konsumen untuk memenuhi keinginan

dan kebutuhannya. Strategi pemasaran produk merupakan salah satu

faktor yang perlu diperhatikan oleh manajer pemasaran. Produk itu

dapat dimodifikasi dengan berbagai cara untuk menarik konsumen,

mulai dari kualitas, penampilan, inovasi, pengepakan, ukuran, garansi

dan lain-lain.

b. Harga (price)

Harga merupakan jumlah uang yang diperlukan sebagai pertukaran

berbagai macam barang dan jasa, dengan demikian dengan suatu

harga haruslah dihubungkan dengan berbagai kombinasi barang atau


8

dengan pelayanan, yang akhirnya akan sama dengan sesuatu barang

atau jasa.

c. Promosi (promotion)

Promosi adalah suatu komunikasi dari penjual dan pembeli yang

berasal dari informasi yang tepat yang bertujuan untuk perusahaan pada

umumnya dinilai dari kemampuannya dalam memperoleh laba. Untuk

mencapai tujuan tersebut, perusahaan mengandalkan kegiatan dalam

bentuk penjualan.

d. Saluran Pemasaran (place)

Saluran pemasaran atau saluran distribusi adalah serangkaian

organisasi yang terkait dalam semua kegiatan yang digunakan untuk

menyalurkan produk dan status pemilikannya dari produsen ke

konsumen. Perusahaan yang maju didalam memperoleh keuntungan

dari kegiatan bisnis dan beberapa unit-unit bisnis, tergantung kepada

sejauh mana strategi pemasaran diterapkan dengan baik oleh bisnis

atau mengambil keputusan dalam mensosialisasikan item penting dari

kegiatan pemasaran.

3. Manfaat Strategi

Manajemen strategi menawarkan manfaat David (2002:19) :

a. Menyediakan pandangan objektif mengenai masalah manajemen.

b. Menjadi kerangka kerja untuk memperbaiki koordinasi dan pengendalian

aktivitas.

c. Meminimalkan pengaruh kondisi dan perubahan yang merugikan.

d. Memungkinkan keputusan utama yang lebih baik mendukung sasaran

yang telah ditetapkan.


9

e. Kemungkinan mengenali, menetapkan prioritas dan memanfaatkan

berbagai peluang.

f. Menyediakan dasar untuk penjelasan tanggung jawab individu.

g. Memberikan dorongan untuk pemikiran masa depan.

h. Menyediakan pendekatan kerja sama, terpadu dalam menangani

berbagai masalah dan peluang.

i. Memberikan tingkat disiplin dan formalitas yang tepat dari manajemen

suatu bisnis.

4. Strategi Bersaing

Strategi bersaing dirumuskan untuk meningkatkan daya saing

perusahaan di mata pelanggan maupun calon pelanggan. Strategi bersaing

akan memberikan keunggulan terhadap perusahaan satu dengan

perusahaan yang lain, dan akhirnya akan menimbulkan persaingan yang

sehat dengan pelanggan yang telah tersegmentasi.

Menurut (Umar 2003:34) yang dikutip dari Porter, strategi tersaing

(generik) yang digunakan pada perusahaan untuk mengungguli

perusahaan lain dalam ketatnya persaingan industri yaitu:

a. Keunggulan Biaya Menyeluruh

Perusahaan yang menerapkan strategi ini berfokus pada

pengurangan dan meminimalkan biaya produksi yang dikeluarkan untuk

menghasilkan laba yang lebih besar. Keunggulan biaya ini di mulai

dengan efisiensi dan efektivitas biaya dari seluruh kegiatan

perusahaan.
10

b. Diferensiasi

Diferensiasi mengharuskan perusahaan mampu memberikan sesuatu

yang unik atau berbeda dengan produk perusahaan pesaing. Segi

dalam strategi diferensiasi antara lain: Citra Produk (merek), pelayanan,

Ciri Khusus, teknologi, jaringan distribusi dan segi produk lainnya.

c. Fokus

Strategi ini hanya digunakan oleh perusahaan yang terjun pada pasar

yang telah tersegmentasi dan perusahaan hanya mendapatkan segmen

pasar tertentu saja. Strategi ini memusatkan perhatian perusahaan pada

segmen tersebut dan berkonsentrasi penuh memberikan pelayanan

yang terbaik kepada bagian itu. Strategi ini akan memberikan

keunggulan bagi perusahaan karena dengan pasar yang sedikit

memberikan keleluasaan bagi perusahaan untuk beraktivitas dan

mengeruk keuntungan sebanyak-banyaknya. Dalam perkembangannya,

strategi fokus ini di bagi menjadi dua strategi generatik yaitu:

1. Fokus Diferensiasi

Strategi fokus diferensiasi dimaksudkan agar perusahaan

berkonsentrasi pada pangsa pasar tertentu saja dengan memberikan

sesuatu yang berbeda pada produknya (diferensiasi). Strategi ini

dimaksudkan agar perusahaan bisa menghindar dari pada pesaing

perusahaan.

2. Fokus Keunggulan Biaya

Pada strategi generik ini perusahaan berusaha untuk

berkonsentrasi pada segmen pasar tertentu dengan menggunakan


11

strategi keunggulan biaya. Perusahaan berusaha menekan biaya

operasional hingga harga jual ke konsumen juga dapat ditekan.

5. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan salah satu konsep dasar dalam

pemasaran modern. Bauran pemasaran adalah seperangkat variabel

pemasaran yang terkontrol di mana perusahaan mengabungkan untuk

menghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam pasar sasaran, Kotler

(2002:19). Bauran pemasaran dapat meliputi yaitu:

a. Produk yaitu suatu barang yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

b. Harga yaitu suatu nilai tukar uang atau barang untuk memperoleh

beberapa upah dari produk tersebut.

c. Tempat merupakan kegiatan penjualan yang berupaya mempermudah

dan memperlancar penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada

konsumen sehingga penggunanya sesuai dengan yang diharapkan.

d. Promosi adalah suatu cara komunikasi pemasaran, dengan maksud

yaitu kegiatan pemasaran berusaha memberi informasi, mengingatkan

pasar sasaran atau perusahaan dan produknya dapat bersedia

membeli, menerima, dan komitmen pada produk perusahaan yang

bersangkutan.

B. Proses Perencanaan Strategi Pemasaran

Adapun perencanaan strategi pemasaran yang dilakukan manajer dalam

melakukan fungsi pemasarannya adalah dengan menyelidiki kondisii

lingkungan internal maupun eksternal pada perusahaan itu sendiri yang biasa

dikenal analisis SWOT yang meliputi lingkungan internal perusahaan


12

diantaranya kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) dari perusahaan

itu sendiri. Lingkungan eksternal perusahaan diantaranya peluang

(Opportunities) dan ancaman (Threats) bagi perusahaaan.

Menurut (Sondang 1995:172-173) ada beberapa faktor dalam menentukan

proses menganalisis faktor lingkungan diantaranya :

a. Faktor Kekuatan (Strength) adalah komponen khusus yang terdapat dalam

organisasi yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit

usaha dipasaran.

b. Faktor-faktor Kelemahan (Weakness) ialah keterbatasan atau sumber,

keterampilan dan kemampuan yang serius bagi penampilan kinerja

organisasi yang memuaskan.

c. Faktor-faktor Peluang (Opportunities) ialah berbagi situasi lingkungan yang

menguntungkan suatu satuan bisnis.

d. Faktor-faktor ancaman (Threats) ialah faktor lingkungan yang tidak

menguntungkan suatu satuan bisnis

Pada umumnya manajer perusahaan menggunakan analisi SWOT ini

manajer mampu dan mengetahui kondisi objektif perusahaan dan akan

membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat Sondang (1995:175).

Adapun korelasi antara analisis SWOT dengan pengambilan keputusan

adalah sebagai berikut:

a. Analisis SWOT memungkinkan para mengambil kunci dalam suatu

perusahaan menggunakan kerangka berpikir logis dalam pembahasan

mereka lakukan yang menyangkut situasi dalam organisasi berbeda,

identifikasi dan analisis sebagai alternatif yang layang untuk


13

dipertimbangkan dan akhirnya menjatuhkan pilihan pada alternatif yang

diperkirakan paling ampuh.

b. Analisi SWOT ialah dengan perbandingan secara sistematik antara

peluang dan ancaman eksternal disatu pihak kekuatan dan kelemahan

internal dilain pihak.

c. Tantangan utama dalam penerapan analisi SWOT terletak pada identifikasi

dari posisi sebenarnya suatu satuan bisnis.

Gambar 2.1 Analisis SWOT

BERBAGAI PELUANG
1. Mendukung strategi
LINGKUNGAN
yang agresif
3. mendukung strategi dengan
orientasi putar balik

KELEMAHAN KEKUATAN
INTERNAL INTERNAL

4. mendukung strategi defensif


2. mendukung strategi
diservikasi
BERBAGAI ANCAMAN
LINGKUNGAN

Sumber: Dikutif dari Freddy Rangkuti, 2006:19

kuadran 1 yaitu situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).


14

kuadran 2 yaitu meskipun mengalami dari berbagai risiko,

perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.

Strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan

kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang

dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3 yaitu perusahaan tempuh peluang pasar yang paling’

besar, tetapi dipihak lain ia menghadapi beberapa

kendala/kelemahan internal. Fokus strategi perusahaan ini

adalah meminimalkan masalah-masalah internal

perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang

lebih baik.

Kuadran 4 yaitu ini merupakan situasi yang sangat tidak

menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi

berbagai ancaman dan kelemahan internal (Rangkuti

2006:20)

C. Pemilihan Strategi Pemasaran

1. Strategi pengembangan pasar

Strategi pengembangan pasar adalah strategi pemasaran untuk produk

yang sudah ada, tetapi merambah ke pasar yang baru pengembangan

pasar terdiri dari atas memasarkan produk yang ada saat ini, sering kali

terkait hanya dengan modifikasi yang bersifat kosmetik, untuk pelanggan di

wilayah pasar yang terkait dengan cara mengubah iklan atau promosi.
15

2. Strategi pengembangan produk

Strategi pengembangan produk adalah strategi pemasaran pasar yang

ada tetapi dengan meluncurkan produk yang baru, melibatkan modifikasi

substansial terhadap produk yang ada saat ini atau menciptakan produk

yang baru namun masih terkait yang dapat dipasarkan pada pelanggan

saat ini melihat melalui saluran distribusi yang sudah ada. Strategi

pengembangan produk sering kali digunakan untuk memperjang siklus

hidup dari produk yang ada saat ini maupun untuk memanfaatkan reputasi

atau merek yang menguntungkan. John A. Pearce II, (2008:270).

3. Strategi penetrasi pasar

Strategi pemasaran dipasar yang ada dengan produk yang ada, atau

dengan kata lain mempertahankan wilayah dan produk yang ada atau

strategi penetrasi pasar berusahaan untuk meningkatkan market share

bagi produk atau pelayanan yang ada sekarang pada pasar yang tersedia

melalui usaha-usaha pemasaran yang lebih besar.

Penetrasi pasar dapat dilakukan dengan beberapa cara:

a. Meningkatkan pembelian pelanggan anda saat ini baik secara volume

maupun secara value penjualan.

b. Meningkatkan basis pelanggan yang ada saat ini, dengan mengakuisisi

pelanggan pada market yang sama secara langsung dapat memberikan

pertumbuhan bisnis yang signifikan, jika perusahaan anda sudah

menjadi leader pada produk sejenis, anda masih dapat bertumbuh

dengan melakukan penetrasi.

Menurut (Chandra 2002:104) proses pemilihan strategi pemasaran

membutuhkan pertimbangan cermat atas sejumlah tipe informasi:


16

a. Tujuan dan sasaran produk

Tujuan produk dijadikan pedoman dalam menentukan tipe dasar

strategi yang dibutuhkan. Jika tujuan utama produk adalah

meningkatkan volume penjualan atau pertumbuhan pada pasar, maka

alternatif utama yang dipertimbangkan adalah strategi permintaan

selektif yang berfokus pada upaya merebut pelanggan dari pesaing atau

memperluas pasar yang dilayani. Apabila tujuan produk lebih

menekankan pada aliran kas dan profitabilitas, maka strategi

pemasarannya difokuskan pada mempertahankan atau meningkatkan

permintaan dari basis pelanggan saat ini.

b. Peluang pasar

Karakteristik dan besarnya peluang pasar harus ditetapkan secara

jelas berdasarkan analisis pasar dan pengukuran pasar. Pengukuran

pasar memberikan informasi mengenai besarnya gap permintaan primer

di antara potensi pasar dan penjualan industri.

c. Kesuksesan pasar

Manajer pemasaran harus memahami jenis keunggulan bersaing

dan tingkat pengeluaran pemasaran yang diperlukan untuk mencapai

kesuksesan pasar. Melalui analisi persaingan, perusahaan dapat

memahami siapa pesaingnya, dan keunggulan apa yang harus

dikembangkan dalam rangka bersaing secara efektif untuk mencapai

sasaran pangsa pasar.


17

D. Pengertian Manajemen Strategi

Manajemen strategi menurut David (2009:9) adalah seni dan pengetahuan

merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan lintas

fungsional yang memampukan sebuah organisasi mencapai tujuan.

Sedangkan menurut J. David Hunger & Thomas Weelen (2014:3)

manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan, perumusan strategi,

(perencanaan strategi/perencanaan jangka panjang), implementasi strategi

dan evaluasi serta pengendalian.

Menurut Pearch dan Robinson (1997:3) kumpulan dan tindakan yang

mengalihkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana

yang dirancang untuk mencapai sasaran organisasi.

Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan manajemen strategi yaitu

seni atau ilmu pengetahuan untuk, mengimplementasikan, merumuskan dan

mengevaluasi rencana agar dapat tercapai tujuan perusahaan yang telah

direncanakan sebelumnya.

E. Penelitian Terdahulu

Adapun penetian terdahulu sebagai berikut:

Penelitian yang dilakukan oleh M. Syahirman dan Umiyati Idris tahun

(2018) dengan judul : “Marketing Environmetnt and Marketing Mix, The Basic

Factors in Increasing Sales Performance (Survey on Agribusiness Small and

Medium Enterprises” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengonfirmasi

sejauh mana implikasi lingkungan pemasaran dan bauran pemasaran pada

kinerja penjualan di perusahaan kecil menengah (UKM). UKM memiliki peran

penting dalam menyerap lapangan kerja, layanan ekonomi, distribusi

pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional. Data primer


18

dikumpulkan melalui teknik survei dari 155 responden dan diambil dengan

metode random sampling dan dianalisis dengan analisis jalur. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa lingkungan pemasaran, bauran pemasaran, dan

keunggulan kompetitif secara simultan memiliki implikasi positif dan signifikan

terhadap kinerja penjualan dalam hal peningkatan pangsa pasar dan

profitabilitas. Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja penjualan,

pemahaman tentang lingkungan pemasaran dan penerapan bauran

pemasaran adalah suatu keharusan.

Penelitian ini dilakukan oleh Siti Fatonah tahun (2017) dengan judul: “The

Impact Of Market Orientation And Marketing Strategies on performance of

Smes in Batik Industri”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji

pengaruh orientasi pasar dan pemasaran strategi kinerja pemasaran.

Responden penelitian adalah 140 kecil dan usaha menengah industri batik

terletak di Kabupaten Sragen. Sampel diambil oleh menggunakan purposive

sampling. Hasil penguji hipotesis pertama membuktikan pasar itu orientasi

memiliki efek positif pada kinerja pemasaran. Hipotesis kedua penguji juga

menemukan bahwa strategi pemasaran memberikan kontribusi efek positif

pada pemasaran kinerja.

Penelitian ini dilakukan oleh Ludmila Bahmane tahun (2017) dengan judul.

“A Turbulent Business Environment As A Criteria Of Optimal Strategy To

Enter Internasional Markes”. Tujuan memberikan analisis solusi pemasaran

dan algoritma pengembangan untuk perusahaan latvia yang masuk ke luar

negeri berdasarkan contoh 185 studi yang dilakukan dibawah pengawasan

penulis. Algoritma yang diusulkan adalah bagian dari kegiatan pedagogis di

lembaga pendidikan tinggi latvia (RISEBA) selama 10 tahun terakhir dan itu
19

menunjukan pelatihan teknik pengembangan solusi pemasaran baru dalam

kondisi lingkungan bisnis yang bergejolak. Itu penerapan algoritma yang

diusulkan mengasumsikan penggunaan teknologi pemasaran modern,

termasuk metode matriks, klaster, dan analisis penyaringan.

Penelitian ini dilakukan oleh Feibe Kereh, dkk tahun (2018) dengan judul

“Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan Motor Yamaha

MIO Pada PT. Hasjrat Abadi Outlet Yamaha Samratulangi”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa strategi pemasaran yang diterapkan PT. Hasjrat Abadi

Yamaha Outlet Sam Ratulangi sebaiknya memelihara dengan benar bauran

pemasaran yang sudah baik, akan lebih baik apabila perusahaan terus

meningkatkan strategi-strateginya melihat saat ini sudah banyak kompetitor

lain yang mengeluarkan produk motor matic, ini merupakan ancaman bagi

perusahaan untuk meningkatkan penjualan motor Yamaha Mio.

Penelitian ini di dilakukan oleh Giatno tahun (2015) dengan judul, “Analisis

Penerapan Strategi Pemasaran Dalam Upaya Meningkatkan Penjualan Batik

Di Batik Putra Laweyan”. Bertujuan untuk mengetahui strategi apa yang tepat

digunakan oleh perusahaan. Dengan menggunakan analisis SWOT, penelitian

ini dilakukan dengan mengambil subjek penelitian perusahaan perserorangan

Batik Putra Laweyan di Kampung Batik Laweyan. Hasil analisis SWOT yang

digambarkan dengan menggunakan diagram menunjukkan kondisi

perusahaan dalam kuadran II, di mana hal tersebut berarti kekuatan

perusahaan ( secara internal), akan tetapi juga perusahaan oleh cenderung

banyak menghadapi ancaman daripada peluang untuk usahanya.

Penelitian ini dilakukan oleh T. Prasetyo Hadi Atmoko tahun (2018) dengan

judul, “Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Di


20

Cavinton Hotel Yoogyakarta”. Strategi S-O,S-T,W-O dan W-T yang diterapkan

untuk meningkatkan volume penjualan di Cavinto Hotel Yogyakarta yaitu

dengan menambah fasilitas hotel berupa meeting room dan Malioboro sky

launge & bar, mempromosikan produk makanan dan minuman sesuai dengan

selera dan kebutuhan masyarakat.

Penelitian ini dilakukan oleh Sunarti, Dkk tahun (2015) dengan judul,

“Analisis Strategi Pemasaran Untuk meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi

pada Batik Diajeng Solo). Tujuan penelitian ini untuk mendapat gambaran

mengenai strategi pemasaran untuk meningkatkan daya saing, dan untuk

mengetahui seberapa efektif pelaksanaan strategi pemasan yang telah

dilakukan. Hasil dari analisis efektifitas strategi pemasaran menunjukkan

adanya peningkatan total penjualan dari tahun ke tahun dan dijadikan sebagai

acuan efektifitas strategi pemasaran dalam persaingan antar perusahaan

batik.

Penelitian ini dilakukan oleh Rismansyah dan Totok Sudiyanto tahun

(2017) dengan judul, “Analisis Strategi Produk Dalam Upaya Meningkatkan

Penjualan PT. HTI Bumi Persada Banyuasin”. Hasil penelitian di PT HTI Bumi

Persada Banyuasin adalah menggunakan strategi bauran produk, strategi

penggunaan merek, strategi tenaga penjualan (sales) serta strategi memilih

media masa.
21

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Hasil Penelitian


1 M. Syahirman Marketing Untuk meningkatkan kinerja
dan Umiyati Environmetnt and penjualan, pemehaman
Idris (2018) Marketing Mix, The tentang lingkungan
Basic Factors in pemasaran dan penerapan
Increasing Sales bauran pemasaran adalah
Performance (Survey suatu keharusan.
on Agribusiness Small
and Medium
Enterprises

2 Siti Fatonah The Impact Of Market Hasil penguji hipotesis


(2017) Orientation And pertama membuktikan pasar
Marketing Strategies itu orientasi memiliki efek
on performance of positif pada kinerja
Smes in Batik Industri pemasaran. Hipotesis kedua
penguji juga menemukan
bahwa strategi pemasaran
memberikan kontribusi efek
fositif pada pemasaran.
3 Ludmila A Turbulent Business Hasil penelian memberikan
Bahmane Environment As A analisis solusi penerapan
(2017) Criteria Of Optimal algoritma yang diusulkan
Strategy To Enter mengasumsikan penggunaan
Internasional Markes teknologi pemasaran modern,
termasuk metode matriks,
klaster, dan analisis
penyaringan.
4 Feibe Kereh, dkk Analisis Strategi Hasil menunjukkan bahwa
(2018) Pemasaran Dalam strategi pemasaran yang
Meningkatkan diterapkan PT. Hasjrat Abadi
Penjualan Motor Yamaha Outlet Sam
Yamaha MIO Pada Ratulangi sebaiknya
PT. Hasjrat Abadi memelihara dengan benar
Outlet Yamaha bauran pemasaran yang
Samratulangi sudah baik, akan lebih baik
apabila perusahaan terus
meningkatkan strategi-
strateginya melihat saat ini
sudah banyak kompetitor lain
yang mengeluarkan produk
motor matic, ini merupakan
ancaman bagi perusahaan
untuk meningkatkan
penjualan motor Yamaha Mio.
22

5 Giatno (2015) Analisis Penerapan Hasil ini menunjukkan


Strategi Pemasaran kondisi perusahaan dalam
Dalam Upaya kuadran II, di mana hal
Meningkatkan tersebut berarti kekuatan
Penjualan Batik Di perusahaan (secara
Batik Putra Laweyan
internal), akan tetapi juga
perusahaan oleh
cenderung banyak
menghadapi ancaman dari
spada peluang untuk
usahanya.
6 T. Prasetyo Hadi Strategi Pemasaran Hasi ini menunjukkan Strategi
Atmoko (2018) Untuk Meningkatkan S-O,S-T,W-O dan W-T yang
Volume Penjualan Di diterapkan untuk
Cavinton Hotel meningkatkan volume
Yoogyakarta penjualan di Cavinto Hotel
Yogyakarta yaitu dengan
menambah fasilitas hotel
berupa meeting room dan
Malioboro sky launge & bar,
mempromosikan produk
makanan dan minuman
sesuai dengan selera dan
kebutuhan masyarakat.
7 Sunarti, Dkk Analisis Strategi Hasil ini menunjukkan adanya
(2015) Pemasaran Untuk peningkatan total penjualan
meningkatkan Daya dari tahun ke tahun dan
Saing UMKM (Studi dijadikan sebagai acuan
pada Batik Diajeng efektifitas strategi pemasaran
Solo) dalam persaingan antar
perusahaan batik

8 Rismansyah, Analisis Strategi Hasil ini menunjukkan strategi


Dkk (2017) Produk Dalam Upaya bauran produk, strategi
Meningkatkan penggunaan merek, strategi
Penjualan PT. HTI tenaga penjualan (sales)
Bumi Persada serta strategi memilih media
Banyuasin masa.
23

F. Kerangka Konsep

Dengan kerangka konsep tersebut dapat di simpulkan bahwa sebuah

perusahaan mempunyai analisis swot yaitu kekuatan (strenght), kelemahan

(weaknes), peluang (opportunities), ancaman (threats). Sehingga dapat

mengetahui strategi yang tepat untuk menghadapi pesaing.

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Rumah Makan Mbak


Daeng Alauddin
Makassar

Analisis SWOT

 Kekuatan (Strenght)

 Kelemahan (Weaknes)

 Peluang (Opportuniti)

 Ancaman (Treaths)

Freddy Rangkuti 2001:19

Strategi
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan kualitatif deskriptif, yaitu penelitian yang bersifat

penjelasan yang ada dan pola pengamatan dengan rentang waktu tertentu.

(Marzuki 2001:8) menyatakan penelitian deskriptif hanya akan melukiskan

keadaan objek atau persoalannya dan tidak dimaksudkan untuk mengambil

atau menarik kesimpulan yang berlaku umum. Mengingat sifat dari penelitian

ini mempunyai perspektif (emik) artinya data dipaparkan dalam bentuk

deskriftip menurut bahasa, cara pandang subjek penelitian (Hamidi 2004:70)

Sedangkan menurut (Meleong 2006:6) penelitian kualitatif merupakan

penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan

dan sebagainya secara holistik dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-

kata dan bahasa suatu konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan

berbagai metode alamiah.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin

Makassar. Adapun waktu penelitian diperkirakan kurang lebih 2 bulan,

September sampai Oktober 2020.

C. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

24
25

1. Data Primer

Pada penelitian ini sumber data diperoleh langsung dari sumber

terpercaya dengan teknik observasi yaitu melakukan wawancara

mendalam secara langsung dengan pihak instansi atau perusahaan

dianggap dapat memberikan informasi dan berkompeten sesuai dengan

permasalah dalam penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan

oleh preset sendiri untuk untuk tujuan lain. Cara memperoleh data

sekunder yaitu dengan melakukan penelitian kepustakaan dan dari

dokumen-dokumen yang ada pada Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode pengumpulan

data diantaranya :

1. Metode Observasi

Observasi adalah suatu cara pengumpulan data dengan melakukan

pencatatan dan pengamatan yang secara sistematis terhadap kejadian

yang diselidiki non partisipan pengamatan yang dilakukan peneliti tidak

terlibat mengambil bagian dalam kegiatan perusahaan dengan ini peneliti

hanya dari kondisi pada Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin.

2. Metode wawancara

Wawancara merupakan proses pengumpulan data dengan mengajukan

pertanyaan kepada informan untuk dijawab secara lisan. Pada panduan

tersebut berisi daftar isu-isu strategis yang formulasikan yang dapat

dijadikan panduan informan dalam menjawab pertanyaan, hal ini dilakukan


26

dengan tanya jawab dengan orang-orang yang dianggap berkepentingan

mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang lingkup rumah makan

Mbak Daeng Alauddin dan strategi pemasaran.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengutip

dan memahami dokumen-dokumen yang dilihat relevan dengan

permasalahan yang diteliti. Pada data rumah makan Mbak Daeng Alauddin

Makassar.

E. Instrumen Penelitian

Adapun yang menjadi instrumen dalam penelitian ini sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah proses komunikasi atau interaksi untuk

mengumpulkan informasi dengan cara jawab antara peneliti informan atau

subjek penelitian.

2. Alat Rekan

Alat ini bisa dari kamera, vidio, atau perekam suara, misalnya ketika

wawancara peneliti bisa mendapatkan narasi detail, melalui transkip

apabila wawancara direkam.

3. Buku Catatan

Buku catatan bisa digunakan sebagai instrumen peneliti pada saat

wawancara.

F. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan analisis SWOT dengan pendekatan kualitatif, dari Strenght,

Weakness, Opportunities, dan Threaths. Analisis SWOT bertujuan untuk


27

memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (opportunities) namun dapat

meminimalkan kelemahan (weakness) dan ancaman (treaths). Menurut

(Rangkuti 2001:19). Dari pengertian SWOT tersebut akan dijelaskan sebagai

berikut :

1. Faktor internal

a. Kekuatan (strength) yaitu kekuatan apa yang dimiliki perusahaan.

Dengan mengetahui kekuatan, perusahaan dapat dikembangkan

menjadi lebih tangguh hingga mampu bertahan dalam pasar dan

mampu bersaing untuk perkembangan selanjutnya.

b. Kelemahan (weakness) yaitu segala faktor yang tidak menguntungkan

atau merugikan bagi perusahaan.

2. Faktor Eksternal

a. Peluang (opportunities) yaitu peluang bagi perusahaan untuk tumbuh

dan berkembang yang akan masa datang.

b. Ancaman (treaths) yaitu hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian

bagi perusahaan.

Dengan menggunakan metode analisi SWOT yang meliputi analisis IFAS

dan EFAS merupakan bagian dari analisis SWOT. Yang berdasarkan pada

kondisi lingkungan internal maupun lingkungan eksternal.

Adapun yang cara-cara yang dapat dilakukan dalam perumusan matrik

IFAS (Internal Strategic Faktors Analysis Summary) Rangkuti (2006:24).

a. Tentukan faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan

dalam kolom

b. Beri bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (paling

penting) 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut


28

terhadap posisi strategi perusahaan. (semua bobot tersebut jumlahnya

tidak boleh melebihi skor total 1,00)

c. Hitung rating (dari kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan.

Rating :

1 = merupakan kelemahan utama

2 = merupakan kelemahan yang kecil

3 = merupakan kekuatan yang kecil

4 = merupakan kekuatan utama

Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori

kekuatan) diberi nilai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan

membandingkan dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama.

Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya. Contohnya, jika

kelemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika

kekuatan perusahaan sangat besar, nilainya adalah 4. Jadi, Rating

mengacuh pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada

industri di mana perusahaan berada.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3, untuk memperoleh

faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa dari 4,0 (outstanding)

1,0 (poor).

e. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total skor

pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-


29

faktor strategi internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok industri yang sama.

Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam proses perumusan

matriks EFAS (Eksternal Srategic Factors Analysis Summary) Rangkuti,

(2006:24).

a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi peluang serta ancaman perusahaan

dalam kolom 1.

b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0

(paling penting) 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor

tersebut terhadap posisi strategi perusahaan. (semua bobot tersebut

jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00)

c. Hitung rating (dari kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang

bersangkutan.

Rating :

1 = merupakan kelemahan utama

2 = merupakan kelemahan yang kecil

3 = merupakan kekuatan yang kecil

4 = merupakan kekuatan utama

Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori

kekuatan) diberi nilai dari +1 sampai dengan +4 (sangat baik) dengan

membandingkan dengan rata-rata industri atau dengan pesaing utama.

Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya. Contohnya, jika


30

keflemahan perusahaan besar sekali nilainya adalah 1, sedangkan jika

kekuatan perusahaan sangat besar, nilainya adalah 4. Jadi, Rating

mengacuh pada kondisi perusahaan, sedangkan bobot mengacu pada

industri dimana perusahaan berada.

d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating kolom 3, untuk memperoleh

faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa mulai dari 4,0

(outatanding) 1,0 (poor).

e. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4) untuk memperoleh total

skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini

menunjukkan bagaiman perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktor-

faktor strategi internalnya. Skor nilai ini dapat digunakan untuk

membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam

kelompok industri yang sama

Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategi perusahaan adalah

matrik SWOT. Martik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana

peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya

Tabel 3.2 Diagram Matriks SWOT

IFE STRENGHTS (S) WEAKNESSES (W)


EFE Kekuatan internal Kelemahan internal
OPPOTINITIES (O) STRATEGI SO STRATEGI WO
Peluang eksternal Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan meminimalkan
untuk memanfaatkan kelemahan untuk
peluang memanfaatkan peluang
THREATS (T) STRATEGI ST STRATEGI WT
Ancaman eksternal Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi
menggunakan kekuatan meminimalkan
untuk mengatasi ancaman kelemahan dan
menghindari ancama
Sumber: Dikutip dari Freddy Rangkuti 2006:31
31

a. Strategi SO

Ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan kekuatan untuk mendapatkan peluang yang besar

b. Strategi ST

Perusahaan menggunakan kekuatan ini untuk mengatasi

ancaman.

c. Strategi WO

Strategi ini diterapkan dalam perusahaan untuk memanfaatkan

peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan

d. Strategi WT

Perusahaan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada

dengan menghindari anaman.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar

Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar merupakan cabang

dari perusahaan swasta yang bergerak di bidang kuliner yaitu CV.

Daeng Kuliner Makassar (DKM) yang didirikan oleh Ahmad Tonang

sekaligus sebagai pemilik perusahaan. Rumah makan mbak daeng

alauddin didirikan pada pada tahun 2012 di Jl. Sultan Alauddin No. 85.

2. Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi Perusahaan

1. Menjadi Rumah Makan yang handal dalam memanajemenkan


Restoran dan Rumah makan pada setiap cabang-cabang di kota
Makassar.
2. Mewujudkan CV. Daeng Kuliner Makassar (DKM) Restoran dan
Rumah makan setiap Cabangnya sebagai Indonesia Stay Gardan
yang bernuansa Tradisional bercirikan khas kuliner Makassar namun
berwawasan Internasional.
b. Misi Perusahaan

1. Mengutamakan kualitas dalam hal apapun yang dilakukan

(pelayanan) dan penyajian yang higienis (makanan).

2. Mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam produk maupun

pelayanan dengan tetap dengan koridor tradisisonal.

3. Menambahkan keterampilan dan pengetahuan karyawan guna

mencapai performa operasional yang maksimal.

32
33

4. Mengembangkan usaha di beberapa tempat yang strategis untuk

mencapai restoranterbaik di indonesia.

3. Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Rumah Makan Mbak daeng

Manajer Cabang

Administrasi

Captain

Cashier Waiter Kitchen Chef

4. Job Desciption

a. Kepala Cabang

Tugas dan tanggung jawab seorang pimpinan cabang adalah :

1. Mengawasi serta melakukan koordinasi dari kegiatan operasional.

2. Memimpin kegiatan pemasaran dan produksi dalam perusahaan

cabang.

3. Memonitor segalah kegiatan operasional perusahaan (lingkup

perusahaan cabang).

4. Memantau prosedur operasional

5. Melakukan pengembangan kegiatan operasional.

6. Observasi terhadap kinerja karyawan.

7. Melakukan pelatihan dan pengembangan karyawan.

8. Memberikan solusi terhadap permasalahan perusahaan cabang.

b. Administrasi

1. Menangani dan menerima setoran penerimaan dari seluruh seksi.


34

2. Melakukan pencatatan, penerimaan dan pengeluaran berhubungan

dengan keuangan.

3. Menangani pembelian dari barang-barang yang diperlukan.

c. Kapten (captain)

1. Bertanggung jawab atas kelancaran operasional di area restoran

2. Mengawasi kinerja waiter agar sesuai dengan SOP (standar

operating procedure) yang telah ditentukan.

3. Mengecek keterampilan karyawan yang bekerja di area restoran.

4. Bertanggung jawab setiap aktivitas tim yang ada di area restoran.

5. Mengawasi kedisiplinan dan ketertiban karyawan waiters

6. Mengawasi kebersihan lingkungan restoran mulai dari area parkir dan

toilet.

7. Bertanggung jawab atas kenyamanan tamu.

d. Kasir (cashier)

1. Melayani dan melakukan perhitungan atas transaksi yang dilakukan

pembeli.

2. Menjalankan proses penjualan dan pembayaran.

3. Melakukan pencatatan dan menghitung atas semua transaksi secara

teliti dan teratur.

4. Melakukan suatu proses transaksi pelayanan jual beli serta

melakukan pembungkusan

5. Melakukan pengecekan atas jumlah pesanan pada saat transaksi.

e. Pelayan (waiter)

1. Menata dan memastikan meja bersih dan lengkap

2. Stand by pada posisi yang telah diatur.


35

3. Memberi salam kepada pelanggan yang datang.

4. Merekomendasikan menu favorit kepada pelanggan.

5. Mencatat dan memastikan kembali pesanan yang telah dipilih.

6. Mengucapkan terima kasih, dan persilahkan customer untuk kembali

berkunjung.

7. Bertanggung jawab pada perlengkapan peralatan restoran dan

membantu proses closing.

f. Dapur (kitchen)

1. Menyiapkan bahan-bahan makanan

2. Mengecek stok bahan makanan.

3. Membuat orderan bahan makanan.

4. Bertanggung jawab atas kebersihan alat makanan yang disajikan

5. Bertanggung jawab atas kebersihan alat makanan yang disiapkan

untuk pelanggan.

g. Koki (chef)

1. Membuat resep

2. Menentukan dan menakar bahan-bahan masakan

3. Memasak

4. Menyajikan suatu hidangan yang enak.

B. Hasil Penelitian

1. Data Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil penelitian ada tiga indikator untuk mengetahui

kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman dalam memenuhi strategi untuk

meningkatkan penjualan.
36

2. Kekuatan

Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan atau keunggulan lain relatif

terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani

oleh perusahaan. Kekuatan dapat terkandung dalam sumber daya

keuangan, citra, kepemimpinan pasar, hubungan pembeli pemasok, dan

faktor lainnya.

Dari hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara yang telah dilakukan

pada tanggal 15 September 2020 dengan ibu Suharni selaku Kapten

penjualan di rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar.

Menurut ibu keunikan apa yang dimiliki oleh rumah makan Mbak Daeng
Alauddin Makassar?

“Menurut saya adapun yang dimiliki keunikan rumah makan Mbak


Daeng Alauddin Makassar yaitu menu makananannya memiliki pariasi
rasa yang berbeda seperti kita memesan ikan laut satu ekor itu bisa
membuat menjadi dua rasa yaitu bisa dibakar rica sebelah dan
sebelahnya lagi bisa digoreng tepung atau pallu kacci, goreng biasa dan
masih banyak pariasi rasa yang lain.”

Apa kelebihan yang dimiliki rumah makan Mbak Daeng Alauddin


Makassar?

“Kelebihannya yaitu ruanganya yang luas sehingga pelanggan yang


sudah setia datang di rumah makan Mbak Daeng Alauddin bisa
mengajak keluarganya untuk berkunjung di sini apalagi yang mau
mengadakan seperti reserpasi wisuda, arisan dan lain-lain. Dan
menggunakan juga teknologi dengan baik seperti menggunaka aplikasi
Grab dan Gojek, jadi masyarakat lebih mudah memesan produk yang
diinginkan tidak lagi datang capek-capek antri dikasir.”

Apa yang membuat rumah makan Mbak Daeng Alauddin mendapatkan


penjualan?

“Yaitu menawarkan harga produk yang lebih murah sehingga kalangan


atas maupun bawah dapat menikmati dan merasakan hidangan yang
ada pada rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar.”

Dari hasil penjelasan tentang kekuatan strategi penjualan pada rumah

makan Mbak Daeng Alauddin Makassar. Dapat dinyatakan memiliki harga


37

yang murah, memiliki cita rasa masakan yang khas antara Rumah Makan

yang ada di makassar. Memanfaatkan teknologi dengan baik dan memiliki

ruangan yang luas sehingga dapat mengajak kelurga atau teman untuk

berkunjung di sana.

3. Kelemahan

Kelemahan adalah faktor keterbatasan atau kekurangan dalam sumber

daya, keterampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja

efektif perusahaan. Fasilitas, sumber daya keuangan, kapabilitas

manajemen, keterampilan pemasaran, dan citra merek dapat merupakan

sumber kelemahan.

Dari hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara yang telah dilakukan

pada tanggal 25 September 2020 dengan Pak Basir Arsyad selaku

Manajer Cabang di rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar.

Faktor apa yang biasa menyebabkan rumah makan Mbak Daeng


Alauddin Makassar penjualan menjadi menurun?

“Biasanya pelanggan yang datang di rumah makan Mbak Daeng


Alauddin Makassar menyatakan bahwa pelayanannya masih kurang
tepat waktu dan cita rasa yang berubah-ubah.”

Apa yang biasa dirasakan oleh pelanggan yang datang di rumah makan
Mbak Daeng Alauddin Makassar menjadi kelemahan?

“Tempat parkirnya kurang luas sehingga pelanggan yang datang kayak


orang bermobil biasa sulit mau parkir dimana.”

Dari hasil penjelasan tentang kelemahan Rumah Makan Mbak Daeng

Alauddin Makassar harus segera melakukan perbaikan tempat parkir yang

menjadi luas, dan membuat pelatihan karyawan supaya peraturan yang

sudah diterapkan oleh perusahaan sebelumnya tidak berubah sehingga

pelayanan bisa tepat waktu dan cita rasa masakan tidak berubah-ubah.
38

4. Peluang

Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan

perusahan atau lembaga. Kecenderungan penting merupakan salah satu

sumber peluang. Identifikasi segmen pasar yang tadinya terabaikan,

berubah pada situasi persaingan atau peraturan, perubahan teknologi, serta

membaiknya hubungan dan pembeli atau pemasok dapat memberikan

peluang bagi perusahaan.

Dari hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara yang telah dilakukan

pada tanggal 25 September 2020 dengan Pak Basir Arsyad selaku Manajer

Cabang di rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar.

Menurut bapak kesempatan apa saja yang diambil untuk saat ini untuk
meningkatkan penjualannya?

“Adanya kesetiaan pelanggan ini bisa membantu untuk meningkatkan


penjualan. Karena orang yang sudah datang makan disini dan sudah
mengetahui rasanya. biasa setiap malam datang berkunjung dan
mengajak keluarganya juga.

Dari penjelasan di atas bahwa kesetiaan pelanggan merupakan kunci

dari kesuksesan bagi rumah makan Mbak Daeng Alauddin maupun dengan

pengusaha yang lainnya. Dengan adanya kesetiaan ini, pemilik

perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memperkenalkan

makanan yang diperoduksi pada perusahaan.

Pengembangan apa yang sejalan dengan rumah makan Mbak Daeng


Alauddin Makassar?

Yaitu adanya perkembangan teknologi, jadi rumah makan disini bekerja


sama Grab dan Gojek sehingga orang yang mau memesan makanan
disini lebih mudah. Bertambahnya jumlah penduduk bisa juga menjadi
meningkatkan penjualan karena lebih banyak masyarakat yang
membutuhkan makanan dan minuman.

Dari penjelasan diatas tentang peluang bahwa adanya perkembangan

teknologi dan bertambahnya jumlah penduduk bisa meningkatkan


39

penjualan. Munculnya Grab dan Gojek membuat masyarakat lebih mudah

pesan online. Tidak lagi membuat pelanggang datang capek untuk antri

dikasir.

5. Ancaman

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan pada

lingkungan perusahaan. Ancaman merupakan penganggu utama pada

posisi sekarang atau yang diinginkan perusahaan. Masuknya pesaing baru,

lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawar-menawar

pembeli atau pemasok penting, perubahan teknologi, serta peraturan baru.

Dari hal tersebut dapat dilihat dari hasil wawancara yang telah dilakukan

pada tanggal 15 September 2020 dengan Pak M. Ishak selaku Administrasi

di rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar.

Faktor apa yang dapat mengancam pada rumah makan Mbak Daeng
Alauddin Makassar?

“Yaitu munculnya covid-19 ini sangat mempengaruhi rumah makan


Mbak Daeng Alauddin Makassar dalam meningkatkan penjualan.
Karena virus ini membuat masyarakat takut untuk keluar rumah. Dan
orang lebih memilih belanja bahan-bahan rumah tangga untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan naiknya juga harga jual suplayer
yaitu bahan-bahan yang dibutuhkan sudah mahal semua sedangkan
harga yang sudah ditentukan oleh perusahaan adalah harga murah.”

Dari hasil penjelasan di atas ini menjadi ancaman bagi Rumah Makan

Mbak Daeng Alauddin Makassar dalam meningkatkan penjualan. Karena

adanya covid-19 membuat masyarakat takut untuk keluar rumah. Bukan

hanya masyarakat yang dibuat bingung dan resah akibat kovid ini tetapi

juga kalangan dunia usaha membuat untuk menutup sementara usahanya.

Dan kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari pun menjadi mahal.

Apakah ada perubahan perilaku konsumen yang membuat menurun


peningkatan penjualan?
40

“Hmm.. kalau itu pasti ada juga seperti berubahnya selera konsumen
karena adanya perubahan selera ini membuat peningkatan penjualan
menjadi menurun karena masyarakat bebas memilih tempat mana dia
suka.”

Dari penjelasan di atas bahwa adanya perubahan selera konsumen

dapat menurunkan peningkatan penjualan pada rumah makan Mbak

Daeng Alauddin Makassar karena menyurutkan minat konsumen terhadap

produk yang awalnya dikonsumsi.

C. Pembahasan Kondisi Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar

Dalam Analisis SWOT

1. Analissis Kekuatan dan Kelemahan

a. Kekuatan

1. Harga Menu Yang Murah

Produk rumah makan Mbak Daeng Alauddin yang harganya

murah bisa menarik pelanggan lebih banyak. Namun, harus

memperhatikan dan menjaga kualitas menu yang diberikan kepada

pelanggan yang secara konsisten.

2. Cita Rasa Masakan Yang Bervariasi

Cita rasa merupakan salah satu modal utama dalam

mengembangkan bisnis rumah makan. Rumah makan Mbak Daeng

Alauddin Makassar telah mengembangkan variasi menu makanan

seperti ayam bakar, ikan bakar, sayur bening, capcay kuah,

pallukacci, dan lain-lain.

3. Memanfaatkan teknologi dengan baik

Rumah makan Mbak Daeng Aauddin Makassar memanfaatkan

teknologi dengan baik seperti promosi produk lewat online sehingga

pelanggan tidak perlu datang dan mengantri di kasir.


41

4. Ruangan Yang Luas

Ruangan rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar memiliki

ruangan yang luas dan ruangan dua lantai. Sehingga pelanggan yang

datang berkunjung tidak berdesak-desakan.

b. Kelemahan

1. Tempat Parkir Yang Sempit

Tempat parkir yang luas merupakan kenyamanan utama

pelanggan dalam memarkir kendaraan. Pada tempat parkir rumah

makan Mbak Daeng Alauddin Makassar tidak luas sehingga

pelanggan yang berkunjung sulit memarkir kendaraan apalagi

kendaraan roda empat.

2. Cita Rasa Berubah-ubah

Cita rasa merupakan modal utama dalam berbisnis kuliner, tetapi

rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar memiliki kelemahan

yaitu berubah-ubahnya cita rasa. Hal ini merupakan kelemahan

dalam meningkatkan penjualan.

3. Pelayanan Kurang Cepat Terhadap Konsumen

Tidak semua karyawan rumah makan Mbak daeng Alauddin

Makassar mengerti pelayanan yang cepat kepada konsumen. Ada

sebagaian karyawan yang belum mengetahui teknik dalam melayani

konsumen dengan cepat. Hal ini merupakan salah satu kelemahan

bagi rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar.


42

Tabel 4.1

Matrik internal factor evaluation (IFE)

Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar

Faktor-faktor Internal Bobot Rating Skor


Kekuatan
a. Harga menu yang rendah 0,2 4 0,80
b. Cita rasa masakan yang bervariasi 0,2 3 0,60
c. Memanfaatkan teknologi yang
baik 0,1 4 0,40
d. Ruangan yang luas 0,2 3 0,60
Kelemahan
a. Tempat parkir yang sempit 0,1 2 0,20
b.Cita rasa berubah-ubah 0,1 2 0,20
c. Pelayanan kurang cepat terhadap
konsumen 0,1 3 0,30
Total 1,00 3,10
Sumber data: faktor lingkungan internal 2020

Rating 4 : Sangat kuat

Rating 3 : Cukup kuat

Rating 2 : Tidak begitu lemah

Rating 1 : Sangat lemah

2. Analisis Peluang dan Ancaman

a. Peluang

1. Adanya Pelanggan Yang Setia

Adanya kesetiaan pelanggan perusahaan tidak perlu lagi

mengeluarkan biaya untuk memperkenalkan produknya karena

pelanggan sudah percaya.

2. Berkembangnya Teknologi

Dengan adanya kemajuan teknologi, banyak pekerjaan yang

dilakukan dengan singkat dan banyak juga kemudahan yang


43

diperoleh, seperti dalam pengiriman atau penyebaran informasi,

berkomunikasi, dan lain-lain.

3. Bertambahnya Jumlah Penduduk

Bertambahnya jumlah penduduk dapat meningkatkan

perkembangan usaha rumah makan Mbak Daeng Alauddin

Makassar. Dengan keadaan seperti ini maka kebutuhan makanan

dan minuman akan bertambah.

b. Ancaman

1. Covid-19

Banyak pebisnis kuliner dan pemilik restoran terpaksa menutup

usahanya untuk sementara waktu, dan ini dapat menurunkan

pendapatan perusahaan. Untuk saat ini orang lebih memilih

berbelanja bahan-bahan rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari.

2. Naiknya Harga Jual Suplayer

Ancaman ini sangat mempengaruhi bagi perusahaan karena

semua bahan-bahan yang diperlukan harganya sudah tinggi

sedangkan harga yang sudah diterapkan oleh perusahaan adalah

harga murah.

3. Banyaknya Persaingan

Semakin banyak persaingan antar rumah makan dapat

memberikan dampak negatif yang ditawarkan oleh perusahaan

karena semakin kreatif bahkan terdapat kesamaan produk yang

ditawarkan. Hal ini akan memberikan kekuatan kepada pelanggan

untuk memili produk mana yang lebih baik dari segi mana pun.
44

4. Berubahnya Selera Konsumen

Berubahnya selera kepada konsumen akan menyurutkan minat

konsumen terhadap produk yang awalnya yang dikonsumsi. Hal ini

berpengaruh dalam meningkatkan penjualan pada rumah makan

Mbak Daeng Alauddin Makassar.

Tabel 4.2

Matrik External Factor Evalution (EFE)

Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar

Faktor-faktor Internal Bobot Rating Skor

Peluang
a. Adanya pelanggan yang setia 0,2 3 0,60
b. Berkembangnya teknologi 0,2 4 0,80
c. Bertambahnya jumlah penduduk 0,2 4 0,80
Ancaman
a. Covid-19 0,1 2 0,20
b. Naiknya harga jual suplayer 0,1 2 0,20
c. Banyaknya persaingan 0,1 2 0,20
d. Berubahnya selerah konsumen 0,1 2 0,20
Total 1,00 3,00
Sumber data: faktor lingkungan eksternal 2020

Rating 4 : Respon perusahaan luar biasa

Rating 3 : Respon perusahaan di atas rata-rata

Rating 2 : Respon perusahaan rata-rata

Rating 1 : Respon perusahaan dibawah rata-rata


45

3. Matrik SWOT

TABEL 4.3

Analisis SWOT

Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar

Strengths Weakneses
a. Harga menu yang a. Tempat parkir yang
murah sempit
IFE
b. Cita rasa masakan b. Cita rasa berubah-
yang bervariasi ubah
c. Memanfaatkan c. Pelayanan kurang
EFE
teknologi dengan baik cepat terhadap
d. Ruangan yang luas konsumen
Opportunities Strategi SO Strategi WO
a. Adanya pelanggan a. Mempertahankan a. Melakukan renovasi
yang setia dan meningkatkan tempat parkiran rumah
b. Berkembangnya produk yang makan Mbak Daeng
teknologi bervariasi dan khas Alauddin Makassar.
c. Bertambahnya untuk mendapatkan b. Meningkatkan
jumlah penduduk pelanggan yang lebih kecepatan pelayanan
setia terhadap konsumen
b. meningkatkan untuk
kapasitas produksi mempertahankan
kesetiaan konsumen.
Threats Strategi ST Strategi WT
a. Covid-19 a. Mempertahankan cita a. Menaikkan harga
b. Naiknya harga jual rasa masakan yang produk secara
suplayer bervariasi dengan bertahap
c. Banyaknya harga murah dan b. Meningkatkan
persaingan berubahan selera pelayanan untuk
d. Berubahnya konsumen diatasi memenagkan
selerah konsumen dengan melakukan persaingan
inovasi produk untuk c. Melakukan pelatihan
mempertahankan cita karyawan yang lebih
rasa efektif
b. Gunakan teknologi
dengan baik dalam
menghadapi
persaingan
Sumber: analisis lingkungan internal dan eksternal 2020

Dari matrik analisis SWOT tersebut maka dapat diketahui bahwa rumah

makan Mbak Daeng Alauddin Makassar sedang menjalankan strategi SO


46

(Strenght-Opportunity) yaitu strategi dimana organisasi menggunakan

kekuatan dan peluang yang dimiliki untuk menjalankan usahanya. Dengan

demikian rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar sebaiknya

berkosentrasi mempertahankan dan meningkatkan produk yang bervariasi

dan khas yang sesuai selera atau kebutuhan kepada masyarakat untuk

mendapatkan pelanggan yang lebih setia dan tetap kereatif menggunakan

teknologi yang semakin canggih untuk memperluas jarigan pemasaran

dengan baik.

Hasil penelitian didukung dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh T. Prasetyo Hadi Atmoko tahun (2018) strategi S-O,S-T,W-O dan W-T

yang diterapkan untuk meningkatkan volume penjualan di Cavinto Hotel

Yogyakarta yaitu dengan menambah fasilitas hotel berupa meeting room dan

Malioboro sky launge & bar, mempromosikan produk makanan dan minuman

sesuai dengan selera dan kebutuhan masyarakat. Giatno (2015) analisis

SWOT yang digambarkan dengan menggunakan diagram menunjukkan

dalam kuadran II, di mana hal tersebut berarti kekuatan perusahaan (secara

internal), akan tetapi juga perusahaan oleh cenderung banyak menghadapi

ancaman dari pada peluang untuk usahanya. Sedangkan M. Syahirman dan

Umiyati Idris (2018), Siti Fatonah (2017), Ludmila Bahmane (2017), Feibe

Kereh, dkk (2018), Sunarti, dkk (2015), dan Rismansyah, dkk (2017)

menyatakan bahwa strategi pemasaran dalam meningkatkan penjualan

dengan bauran pemasaran yang sudah baik apabila perusahaan terus

meningkatkan strategi seperti strategi menggunakan merek, strategi tenaga

penjualan, (sales), serta strategi memilih media masa.


47

D. Strategi Meningkatkan Penjualan

Setelah mengetahui strategi yang tepat untuk perusahaan maka langkah

selanjutnya melakukan strategi yang tepat untuk mendapatkan peningkatan

penjualan perusahaan yaitu sebagai berikut :

1. Tingkatkan variasi produk yang ditawarkan kepada konsumen

Di tengah persaingan pasar yang demikian ketat , perusahaan perlu

selalu menjaga kualitas produk. Karena konsumen agar selalu merasa

puas dan senang jika produk yang mereka beli sesuai dengan keinginan.

2. Memanfaatkan teknologi dalam memasarkan produk

Dengan menggunakan marketing online, seakan-akan antara pembeli

dan penjual tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Transaksi bisa dilakukan

dengan mudah cukup menggunakan handphone.

3. Berikan pelayanan cepat dan baik kepada konsumen

Kualitas pelayanan menjadi nomor satu setiap pengunjung dan di

posisikan seorang raja segalah keluhan diselesaikan dengan sebaik-

baiknya.

4. Melakukan promosi yang efektif

Promosi yang dilakukan dengan efektif akan mampu membawah

pelanggan tertarik dengan produk yang anda tawarkan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dari hasil lingkungan eksternal dengan matrik EFE menunjukkan bahwa

posisi rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar dalam lingkungan

eksternal adalah cukup baik. Rumah makan Mbak Daeng Alauddin

Makassar dalam analisis lingkungan internal dengan matrik IFE dapat

memanfaatkan kekuatan dalam mengatasi kelemahan internal.

2. Strategi menggunakan kekuatan perusahaan untuk mendapatkan peluang

yang ada, yaitu Menciptakan produk yang unik dan bervariasi untuk

mendapatkan pelanggan yang lebih setia dan Menggunakan teknologi

dengan baik untuk meningkatkan perusahaan.

3. Strategi dalam dalam mengatasi kelemahan dengan menggunakan

peluang yang ada, antara lain Memperluas tempat parkiran rumah makan

Mbak Daeng Alauddin Makassar dan Meningkatkan kecepatan pelayanan

konsumen.

4. Strategi dalam mengurangi dampak ancaman dengan kekuatan yang

dimiliki oleh perusahaan, yaitu dengan mempertahankan cita rasa masakan

yang bervariasi dengan harga murah dan berubahan selera konsumen

diatasi dengan melakukan inovasi produk untuk mempertahankan cita rasa

dan gunakan teknologi dengan baik dalam menghadapi persaingan.

5. Strategi untuk mengurangi ancaman dan kelemahan yaitu, menaikkan

harga produk secara bertahap, meningkatkan pelayanan kepada

konsumen dan melakukan pelatihan karyawan yang lebih efektif

48
49

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat di peroleh oleh perusahaan untuk

meningkatkan penjualan yaitu :

1. Kepada rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar agar menerapkan

inovasi dan tingkatkan variasi baik dari segi rasa, bentuk maupun

kemasan. Sehingga dapat memberikan daya tarik kepada konsumen.

2. Kelemahan perusahaan diantisipasi dengan peluang yang ada, antara lain

meningkatkan pelayanan yang lebih cepat, memperluas tempat parkir,

menjaga kualitas makanan. Dampak dari ancaman diatasi dengan

memanfaatkan kekuatan, antara lain mempertahankan rasa masakan yang

bervariasi, khas dengan disesuaikan harga, ruangan yang luas dan

memanfaatkan teknologi dengan baik dalam memasarkan produk.

3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dilanjutkan dengan

mengembangkan penelitian lainnya mengenai strategi pemasaran dalam

meningkatkan penjualan dengan menggunakan pendekatan analisis SWOT

atau pendekatan lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofian. (2004). Manajemen Pemasaran. Jakarta. Rajawali Press.

Athoillah, anton. (2010). Dasar-dasar Manajemen. Bandung.CV. Pustaka Setia.

Basu, Swastha. (1995). Pengantar Bisnis Moderen. Edisi Ke Tiga. Liberti.


Yogyakarta

Chandra, Gregorius. (2002). Strategi Dan Program Pemasaran. Edisi I. Andi.


Yogyakarta

David .(2002). Manajemen strategi:Konsep. Jakarta.Prenhallindo

Feibe Kereh, Dkk, (2018). Analisis Strategi Motor Yamaha Mio pada PT Hasjrat
Abadi Outlet Yamaha Samratulangi, Jurnal Emba Vol.6

Giatno. (2015). Analisis Strategi pemasaran Dalam Meningkatkan Penjualan


Batik Di Batik Putra Laweyan. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah surakarta

Gugup, kismono. (2001). Bisnis Pengantar. Yogyakarta. BPFE

Hamidi. (2004). Metode Penelitian Kualitatif Aplikasi Praktis Pembuatan Proposal


Laporan Penelitian. Malang.UMM Press.

Hastuti. (2010). Analisis Penerapan Pemasaran dalam Upaya Meningkatkan


Penjualan Roti pada CV Jordan Bakery Di Landasan Banjar Baru. Jurnal
Ilmiah Ekonomi Bisnis Universitas Achmad Yani Banjr Masin

Kotler, philip. (1987). Manajemen Pemasaran. Edisi Indonesia. Erlangga. Jakarta

Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran Jilid II. Penerbit PT Indeks Jakarta.

Laksana. Fajar (2008). Manajemen Pemasaran Pendekatan Peraktis. Edisi


Pertama. Cetakan Pertama. Graha Ilmu. Yokyakarta

Ludmila Bahmane. (2017). A Turbulent Business Enviroment As A Criteria Of


Optimal Straregy To Enter International Markets. Conference on
innovations in science and education.

Lupiyoadi & Hamdani.(2006). Manajemen Pemasaran Jasa Edisi ke 2. Penerbit


salemba Empat. Jakarta

Moleong, j, Lexy. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja


Rosdakarya

Paerce Robinsn.(1997). Manajemen Strategi. Jakarta Barat. Binarupa Aksa.

50
51

Philip, Kotler. (2002). Manajemen Pemasaran. Edisi Millenium. Jilid 2. PT.


Prenhallindo. Jakarta

Rangkuti, Freddy. (2014). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.


Jakarta. PT.Gramedia Pustaka Utama.

Rangkuti, Freddy.(2006). Riset Pemasaran.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Rangkuti, Freddy.(2006). Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan


Pelanggan. Jakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Rismansyah. (2017). Analisis Strategi Produk Dalam Upaya Meningkatkan


Penjualan PT. HTI Bumi Persada Banyuasin. Jurnal Media Wahana
Ekonomika. Vol. 13

Sanjaya RS. (2017). Strategi Pemasaran dalam Meningkatkan Omset Penjualan


untuk Usaha Aqiqah pada Laz Nurul Hayat Medan. Universitas Islam
Negeri Sumatra Utara.

Sedarmayanti. (2014). Manajemen Strategi. Bandung. PT Refika Aditama.

Siagian, Sondang. (1995). Teori motivasi dan Aplikasinya. PT. Rineka Cipta.
Jakarta.

Siti Fatonah. (2017). The Impact Of Market Orientation And Marketing Strategies
On Performance Of Smes In Batik Industry. International Journal of Civil
Engineering and technology (IJCIET)

Sunarti, Dkk. (2015). Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya


Saing UMKM (Studi pada Batik Di Ajeng Solo). Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 29

Sunyoto, Danang. (2013). Manajemen Pemasaran. Yogyakarta. CAPS

Syamsuri.(2010). Analisis Penerapan Strategis pada Rumah Makan Ayam Bakar


Solo Cabang Malang. Jurnal Skripsi universitas islam Negeri Maulan
Malik Ibrahim Malang

Umar, Husain. (2003). Riset Pemasaran Dan Prilaku Konsumen. Jakarta.


Gramedia Pustaka Utama

Umiyati idris. (2018). Marketing Environment and Marketing Mix, The Basic
Factors in Increasing Sales Performance (Survey on Agribusiness Small
andMedium Enterpreses). Journal of Economics and Busuness
52

L
A
M
P
I
R
A
N
53

Lampiran 1 : WAWANCARA I

Daftar pertanyaan wawancara Informan (Kapten Penjualan Cabang Rumah


Makan Mbak Daeng Alauddin).

Nama Informen : Ibu Suharni

Jabatan : Kapten Penjualan

Hari/Tanggal : Selasa, 15 September 2020

Tempat Wawancara : Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar

NAMA WAWANCARA
(Peneliti Dan Informan)

Menurut ibu keunikan apa yang dimiliki oleh


Peneliti (Sulfiana) rumah makan Mbak Daeng Alauddin
Makassar?

Menurut saya adapun yang dimiliki keunikan


rumah makan Mbak Daeng Alauddin
Makassar yaitu menu makananan memiliki
pariasi dan khas rasanya yang berbeda
Informan (Ibu Suharni) seperti kita memesan ikan laut satu ekor itu
bisa membuat menjadi dua rasa yaitu bisa
dibakar rica sebelah dan sebelahnya lagi bisa
digoreng tepung atau pallu kacci, goreng
biasa dan masih banyak pariasi rasa yang
lain.”

Apa kelebihan yang dimiliki rumah makan


Peneliti (Sulfiana) Mbak Daeng Alauddin Makassar?

Kelebihannya yaitu ruanganya yang luas


sehingga pelanggang yang sudah setia
Informan (ibu Suharni) datang di rumah makan Mbak Daeng
Alauddin bisa mengajak keluarganya untuk
berkunjung di sini apalagi yang mau
mengadakan seperti reserpasi wisuda, arisan
dan lain-lain. Dan menggunakan juga
teknologi dengan baik seperti menggunaka
aplikasi Grab dan Gojek, jadi masyarakat
54

lebih mudah memesan produk yang


diinginkan tidak lagi datang capek-capek antri
dikasir.”

Apa yang membuat rumah makan Mbak


Peneliti (Sulfiana) Daeng Alauddin mendapatkan penjualan?

Yaitu menawarkan harga produk yang lebih


murah sehingga kalangan atas maupun
Informan (Ibu Suharni) bawah dapat menikmati dan merasakan
hidangan yang ada pada rumah makan Mbak
Daeng Alauddin Makassar.
55

Lampiran 2 : WAWANCARA 2

Daftar pertanyaan wawancara Informen (Manajer Cabang Rumah Makan


Mbak Daeng Alauddin).

Nama Informan : Basir Arsyad

Jabatan : Manajer

Hari/Tanggal : Jumat, 25 September 2020

Tempat wawancara : Rumah makan Mbak Daeng Alauddin Makassar

NAMA WAWANCARA
(Peneliti Dan Pembahasan)
Faktor apa yang biasa
Peneliti (Sulfiana) menyebabkan rumah makan Mbak
Daeng Alauddin Makassar
penjualan menjadi menurun?

Biasanya pelanggan yang datang


di rumah makan Mbak Daeng
Alauddin Makassar menyatakan
Informan (Bapak Basir Arsyad) bahwa pelayanannya masih kurang
tepat waktu dan cita rasa yang
berubah-ubah.”

Apa yang biasa dirasakan oleh


pelanggan yang datang di rumah
Peneliti (Sulfiana) makan Mbak Daeng Alauddin
Makassar menjadi kelemahan?

Tempat parkirnya kurang luas


sehingga pelanggan yang datang
Informan ( Bapak Basir Arsyad) kayak orang bermobil biasa sulit
mau parkir dimana.”

Menurut bapak kesempatan apa


Peneliti (Sulfiana) saja yang diambil untuk saat ini
untuk meningkatkan penjualannya?

Adanya kesetiaan pelanggan ini


bisa membantu untuk
meningkatkan penjualan. Karena
orang yang sudah datang makan
disini dan sudah mengetahui
Informan (Bapak Basir Arsyad) rasanya. biasa setiap malam
datang berkunjung dan mengajak
56

keluarganya juga.

Pengembangan apa yang sejalan


Peneliti (Sulfiana) dengan rumah makan Mbak Daeng
Alauddin Makassar?

Yaitu adanya perkembangan


teknologi, jadi rumah makan disini
bekerja sama Grab dan Gojek
sehingga orang yang mau
memesan makanan disini lebih
Informan (Bapak Basir Arsyad) mudah. Bertambahnya jumlah
penduduk bisa juga menjadi
meningkatkan penjualan karena
lebih banyak masyarakat yang
membutuhkan makanan dan
minuman.
57

Lampiran 3 : Wawancara 3

Daftar pertanyaan wawancara Informen (Administrasi Rumah Makan Mbak


Daeng Alauddin).

Nama Informan : M. Ishak

Jabatan : Administrasi

Hari/Tanggal : Selasa, 15 September 2020

Tempat wawancara : Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar

NAMA WAWANCARA

(Peneliti Dan Informan)

Faktor apa yang dapat mengancam pada


rumah makan Mbak Daeng Alauddin
Peneliti (Sulfiana) Makassar?

Yaitu munculnya covid-19 ini sangat


mempengaruhi rumah makan Mbak
Daeng Alauddin Makassar dalam
meningkatkan penjualan. Karena virus ini
membuat masyarakat takut untuk keluar
rumah. Dan orang lebih memilih belanja
Informan ( M. Ishak) bahan-bahan rumah tangga untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan
naiknya juga harga jual suplayer yaitu
bahan-bahan yang dibutuhkan sudah
mahal semua sedangkan harga yang
sudah ditentukan oleh perusahaan adalah
harga murah.

Apakah ada perubahan prilaku konsumen


yang membuat menurun peningkatan
Peneliti (Sulfiana) penjualan?

Hmm.. kalau itu pasti ada juga seperti


berubahnya selera konsumen karena
Informan (M. Ishak) adanya perubahan selera ini membuat
peningkatan penjualan menjadi menurun
karena masyarakat bebas memilih tempat
mana dia suka.
58

Lampiran 4 : Penilaian Bobot

1. Setelah indikator-indikator SWOT ditentukan, langkah pertama adalah

menentukkan bobot, rating dan score. Beri bobot masing-masing faktor

tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling penting) 0,0 (tidak penting),

berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap posisi strategi

perusahaan.

2. Bobot kekuatan dan bobot kelemahan. Kemudian dihitung bobot relatif

untuk masing-masing indikator yang terdapat pada kekutan dan

kelemahan, sehingga total bobot tersebut menjadi 1 atau 100%. Dengan

cara yang sama dihitung bobot dan bobot relatif untuk peluang dan

ancaman.

Penilaian Rating

Berilah nilai 1 sampai dengan 4 pada setiap faktor Internal dan


Eksternal perusahaan sesuai dengan keterangan berikut ini :

Rating Keterangan

4 Sangat kuat

3 Kuat

2 Rata-rata

1 Lemah

Variabel yang bersifat fositif (semua kategori yang masuk dalam

kekuatan dan peluang) diberi nilai 1 sampai dengan 4 dengan

membandingkan rata-rata dengan pesaing. Sedangkan variabel yang

bersifat negatif kebalikannya jika kelemahan dan ancaman (dibanding

dengan rata-rata pesaing sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai

ancaman kecil/dibawah rata-rata pesainng nilainya 4.


59

Lampiran 5

Tabel 4.1

Matrik internal factor evaluation (IFE)

Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar

Faktor-faktor Internal Bobot Rating Skor


Kekuatan
a. Harga menu yang rendah 0,2 4 0,80
b. Cita rasa masakan yang
bervariasi 0,2 3 0,60
c. Memanfaatkan teknologi yang
baik 0,1 4 0,40
d. Ruangan yang luas 0,2 3 0,60
Kelemahan
a. Tempat parkir yang sempit 0,1 2 0,20
b.Cita rasa berubah-ubah 0,1 2 0,20
c. Pelayanan kurang cepat 0,1 3 0,30
Total 1,00 3,10
Sumber data: faktor lingkungan internal 2020

Rating 4 : Sangat kuat

Rating 3 : Cukup kuat

Rating 2 : Tidak begitu lemah

Rating 1: Sangat lemah

Tabel 4.2

Matrik External Factor Evalution (EFE)

Rumah Makan Mbak Daeng Alauddin Makassar

Faktor-faktor Internal Bobot Rating Skor

Peluang
a. Adanya pelanggan yang setia 0,2 3 0,60
b. Berkembangnya teknologi 0,2 4 0,80
c. Bertambahnya jumlah penduduk 0,2 4 0,80
Ancaman
a. Covid-19 0,1 2 0,20
60

b. Naiknya harga jual suplayer 0,1 2 0,20


c. Banyaknya persaingan 0,1 2 0,20
d. Berubahnya selerah konsumen 0,1 2 0,20
Total 1,00 3.00
Sumber data: faktor lingkungan eksternal 2020

Rating 4 : Respon perusahaan luar biasa

Rating 3 : Respon perusahaan di atas rata-rata

Rating 2 : Respon perusahaan rata-rata

Rating 1 : Respon perusahaan dibawah rata-rata


61

Lampiran 6

Rumah makan mbak daeng alauddin makssar

Karyawan rumah makan mbak daeng alauddin makassar


62

Lampiran 7

Peneliti mewawancarai Kapten penjualan pada rumah makan mbak daeng


alauddin makassar.

Peneliti mewawancarai Administrasi rumah makan mbak daeng alauddin


makassar
63

Lampiran 8: Surat Keterangan Selesai Kuliah


64

RIWAYAT HIDUP

Sulfiana, Lahir pada tanggal 15 Oktober 1997, di

Tellangkere Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis

merupakan anak pertama dari lima bersaudara, dari

pasangan Samsuddin dan Sudianti. Penulis pertama

kali masuk pendidikan formal di SD Inpres 12/79

Tellangkere pada tahun 2005 dan tamat pada tahun

2010.

Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 2 Lamuru

dan tamat pada tahun 2013. Setelah tamat di SMP, penulis melanjutkan ke SMA

Negeri 1 Tellu Limpoe dan tamat pada tahun 2016. Dan pada tahun yang sama

penulis terdaftar sebagai Mahasiswi di Universitas Muhammadiyah Makassar,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen melalui Seleksi Penerimaan

Mahasiswa Baru (SPMB).

Anda mungkin juga menyukai