Anda di halaman 1dari 5

Nama:Fitriani

Kelas:1.A

Nim:PO713201191015

Tugas:pisikologi

Soal:

1. Pengertian mekanisme koping

2. Identifikasi jenis mekanisme koping

3. Tentukan min 3 koping dalam kehidupan sehari2.

4. Contoh dalam kehidupan masing masing

Jawab:

1.. Definisi Mekanismie Koping

Mekanisme koping merupakan tiap upaya yang di tujukan untuk penatalaksanaan stress,
termasuk upaya penyelesaian masalah langsung dan mekanisme pertahanan ego yang di
gunakan untuk melindungi diri (Gail. W. Stuart, 2006)

Mekanisme koping merupakan perilaku tidak sadar yang memberikan perlindungan psikologis
terhadap peristiwa yang menegangkan. Mekanisme ini digunakan seseorang untuk
membantu melindungi terhadap perasaan yang tidak berdaya dan ansietas, kadang
mekanisme pertahanan diri menyimpang dan tidak lagi mampu untuk membantu seseorang
seseorang dalam menghadapi stressor. (Patricia & Anne Griffin, 2005)

Mekanisme pertahanan ego adalah reaksi individu untuk memperlunak kegagalan,


menghilangkan kecemasan, mengurangi perasaan yang menyakitkan karena pengalaman
yang tidak enak dan juga untuk mempertahankan perasaan layak serta harga diri.
(W.F.Maramis. 2005)

Koping itu sendiri dimaknai sebagai sebagai apa yang dilakukan oleh individu untuk
menguasai situasi yang dinilai sebagai suatu tantangan atau luka atau kehilangan atau
ancaman. Jadi koping lebih mengarah pada yang orang lakukan untuk mengatasi tuntutan –
tuntutan yang penuh dengan tekanan atau yang membangkitkan emosi. Atau dengan kat lain
koping adalah bagaimana reaksi orang ketika mengahadapi stress atau tekanan.(siswanto,
2007)

Koping adalah semua aktivitas kognitif dan motorik yang di lakukan ole orang sakit untuk
mempertahankan integritas tubuh dan psikisnya, memulihkan fungsi tubuh yang rusak dan
membatasi kerusakan yang tidak bisa di pulihkan.( Z.J.Lpowski. 2011)
Koping adalah perubahan kognitif perilaku secara konstan dalam upaya mengatasi tuntutan
internal dan atau eksternal khusus yang melelahkan atau melebihi sumber individu. (Lazarus,
1976 dikutip siswanto)

Mekanisme koping adalah peroses yang dilalui oleh individu dalam menyelesaikan situasi
yang mengancam dirinya baik fisik maupun psikologis.(Rasmun, 2004)

2.Jenis-jenis koping

Lazarus membagi koping menjadi dua jenis, yaitu:

1. Tindakan langsung (Direct Action) koping jenis ini adalah setiap usaha tingkah laku yang
dijalankan oleh individu untuk mengatasi kesakitan dan luka. Ancaman atau tantangan
dengan cara mengubah hubungan yang bermasalah dengan lingkungan. Individu
menjalankan koping jenis direct action atau tindakan langsung bila dia melakukan perubahan
posisi terhadap masalah yang di alami.

Ada empat macam koping jenis tindakan langsung:

a. Mempersiapkan diri untuk menghadapi luka

Individu melakukan langkah aktif dan antisipatif (beraksi) untuk menghilangkan atau
mengurangi bahaya dengan cara menempatkan diri secara langsung pada keadaan yang
mengancam dan melakukan aksi yang sesuai dengan bahaya tersebut.

b. Agresi

Agresi adalah tindakan yang dilakukan oleh individu dengan menyerang agen yang dinilai
mengancam atau akan melukai. Agresi dilakukan bila individu merasa atau menilai dirinya
lebih kuat atau berkuasa terhadap agen yang mengancam tersebut.

c. Penghidaran (Avoidance)

Tindakan ini terjadi bila agen yang mengancam dinilai lebih berkuasa dan berbahaya
sehingga individu memilh cara menghindari atau melarikan diri dari situasi yang mengancam
tersebut

d. Apati

Jenis koping ini merupakan pola orang yang putus asa. Apati dilakukan dengan cara individu
yang bersangkutan tidak bergerak dan menerima begitu saja agen yang melukai dan tidak
ada usaha apa-apa untuk melawan ataupun melarikan diri dari situasi yang mengancam
tersebut.

2. Peredaan atau Peringanan (pallitation) koping jenis ini mengacu pada mengurangi atau
menghilangkan atau mentoleransi tekanan-tekanan kebeutuhan atau fisik, motorik atau
gambaran afeksi dari tekanan emosi yang dibangkitkan oleh lingkungan yang bermasalah.
Atau bisa di artikan bahwa bila individu menggunakan koping jenis ini, posisinya dengan
masalah relatif tidak berubah, yang berubah adalah diri individu, yaitu dengan cara merubah
persepsi atau reaksi emosinya.

Ada 2 macam koping jenis peredaan atau pallitation:

a. Diarahkan pada gejala (Symptom Directed Modes)

Macam koping ini digunakan bila gejala-gejala gangguan muncul dari diri individu, kemudian
individu melakukan tindakan dengan cara mengurangi gangguan yang berhubungan dengan
emosi-emosi yang disebabkan oleh tekanan atau ancaman tersebut.

b. Cara Intrapsikis ( Intrapsykis Modes)

Koping jenis ini peredaan dengan cara intra psikis adalah cara-cara yang menggunakan
perlengkapan-perlengkapan psikologis kita, yang biasa dikenal dengan istilah defense
mechanism ( mekanisme pertahanan diri)

4. Jenis-jenis koping yang konstruktif atau yang sehat

Harber & Runyon (1984) yang di kutip dalam siswanto menyebutkan jenis-jenis koping yang
di anggap konstruktif, yaitu:

1. Penalaran (Reasioning)

Yaitu pengguanaan kemampuan kognitif untuk mengeksplorasi berbagai macam alternatif


pemecahan masalah dan kemudian memilh salah satu alternative yang di anggap paling
menguntungkan. Individu secara sadar mengumpulkan berbagai informasi yang
relevanberkaitan dengan persoalan yang di hadapi, kemudian membuat alternatif-alternatif
pemecahannya, kemudian memilh alternatif yang paling menguntungkan dimana resiko
kerugiannya paling kecil dan keuntungan yang di peroleh paling besar.

2. Objektifitas

Yaitu kemampuan untuk membedakan antara-antara komponen emosional dal logis dalam
pemikiran, penalaran, maupun tingkah laku. Kemampuan untuk melakukan koping jenis ini
masyarakat individu yang bersangkutan memiliki kemampuan untuk mengelola emosinya
sehingga individu mampu memilah dan membuat keputusan yang tidak semata di dasari oleh
pengaruh emosi.

3. Konsentrasi

Yaitu kemampuan untuk memusatkan perhatian secara penuh pada pesoalan yang sedang di
hadapi.

4. Humor

Yaitu kemampuan untuk melihat segi yang lucu dari persoalan yang sedang dihadapi,
sehingga perspektif persoalan tersebut menjadi lebih luas, terang dan tidak terasa sebagai
menekan lagi ketika dihadapi dengan humor. Humor memungkinkan individu yang
bersangkutan untuk memandang persoalan dari sudut manusiawinya, sehingga persoalan di
artikan secara baru, yaitu sebagai persoalan yang biasa, wajar dan dialami oleh orang lain
juga.

5. Supresi

Yaitu kemampuan untuk menekan reaksi yang mendadak terhadap situasi yang ada
sehingga memberikan cukup waktu untuk lebih menyadari dan memberikan reaksi yang lebih
konstruktif. Koping supresi juga mengandaikan individu memililki kemampuan untuk
mengelola emosi sehingga pada saat tekanan muncul , pikiran sadarnya tetap bisa
melakukan control secara baik

6. Ambiguitas

Yaitu kemampuan untuk memahami bahwa banyak hal dalam kehidupan yang bersifat tidak
jelas dan oleh karenanya perlu memberikan ruang bagi ketidakjealasan tersebut.
Kemampuan melakukan toleransi mengandaikan individu sudah memiliki perspektif hidup
yang matang, luas dan memeiliki rasa aman yang cukup.

7. Empati

Yaitu kemampuan untuk melihat sesuatau dari pandangan orang lain. Kemampuan empati ini
memungkinkan individu mampu memperluas dirinya dan mengahayati perspektif pengalaman
orang lain sehingga individu yang bersangkutan menjadi semakin kaya dalam kehidupan
batinnya.

3.1.Koping psiko-sosial

Yang biasa dilakukan individu dalam koping psiko-sosial adalah, menyerang, menarik diri dan
kompromi.

-Prilaku menarik diri

Menarik diri adalah prilaku yang menunjukkan pengasingan diri dari lingkungan dan orang
lain, jadi secara fisik dan psikologis individu secara sadar meninggalkan lingkungan yang
menjadi sumber stressor misalnya ; individu melarikan diri dari sumber stress, menjauhi
sumber beracun, polusi, dan sumber infeksi. Sedangkan reaksi psikologis individu
menampilkan diri seperti apatis, pendam dan munculnya perasaan tidak berminat yang
menetap pada individu.

-Kompromi

Kompromi adalah merupakan tindakan konstruktif yang dilakukan oleh individu untuk
menyelesaikan masalah, lazimnya kompromi dilakukan dengan cara bermusyawarah atau
negosiasi untuk menyelesaikan masalah yang sedang sihadapi, secara umum kompromi
dapat mengurangi ketegangan dan masalah dapat diselesaikan.

-Mempersiapkan diri untuk menghadapi luka


Individu melakukan langkah aktif dan antisipatif (bereaksi) untuk menghilangkan atau
mengurangi bahaya dengan cara menempatkan diri secara langsung pada keadaan yang
mengancam dan melakukan aksi yang sesuai dengan bahaya tersebut. Misalnya, dalam
rangka menghadapi ujian, Tono lalu mempersiapkan diri dengan mulai belajar sedikit demi
sedikit tiap-tiap mata kuliah yang diambilnya, sebulan sebelum ujian dimulai. Ini dia lakukan
supaya prestasinya baik disbanding dengan semester sebelumnya, karena dia hanya
mempersiapkan diri menjelang ujian saja.

4.contoh:

-perilaku menarik diri yaitu:

pada saat kita minder pada orang orang karna kita lagi jerawatan,gemuk ataw yang lainnya
kadang kitamalas untuk keluar rumah dan lebih memilih sendiri.

-kompromi yaitu:

Misalnya dalam kita berinteraksi dengan keluarga, ketika kita berebut untuk menonton
saluran tv yang berbeda dengan saudara kita, tentu akan terjadi konflik yang membutuhkan
kompromi.

-mempersiapkan diri untuk menghadapi luka yaitu:

Sehari hari kita harus terus berfikir positif,selalu bersyuku atas nikmat yang telah di berikam,
jadi pada saat ada masalah kita bisa menghadapi dengan baik dan tidak selaluh
menyalahkan diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai