Ilmu yang mempelajari tentang Kepribadian disebut juga sebagai ilmu Psikoligi yaitu ilmu yang
memelajari mengenai kepribadian individual seseorang. Mengenai arti Psikologi, para ahli
psikolog belum memiliki kesepakatn mengenai arti dan definisi mengenai keperibadian itu sendiri.
Psikologi yaitu ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Menurut Wilhelm Wundt atau disebut juga sebagai bapak psikologi dunia (1879), ia juga pendiri
laboratorium pertama psikologi. beberapa kajian yang bertujuan untuk mengenal perilaku
manusia dalam usaha untuk menyesuaikan diri dalam lingkungan. Proses ini terjadi sejak
seseorang berusia dini dalam bersikap dengan lingkungannya.
Browner menyatakan bahwa tingkah laku manusia adalah gerak-gerik suatu badan sehingga
kepribadian dapat dikatakan corak gerak-gerik suatu badan manusia. Tingkah laku yang disebut
kepribadian bersifat sadar dan tidak sadar. Hal itu dapat dilihat dari sudut diri manusia dan dari
sudut lingkungannya.
A. Kepribadian
Tipe-tipe Kepribadian
1. Sanguinis
Memiliki banyak kekuatan, bersemangat, mempunyai gairah hidup, dapat
membuat lingkungannya gembira dan senang. Akan tetapi, tipe ini pun
memiliki kelemahan, antara lain : cenderung impulsif, bertindak sesuai
emosinya atau keinginannya.
Kelemahan : Orang bertipe ini sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungannya
dan rangsangan dari luar dirinya, dalam berinteraksi dan berkomunikasi
dengan orang lain menjadi lebih menggunakan pikirannya daripada
menggunakan perasaan/emosinya. Peningkatan moral kognitif akan
menjadikan pikiran mereka lebih tajam dan lebih kritis dalam menghadapi
persoalan yang berkaitan dengan orang lain.
Cara dalam menyelesaikan konflik : Dalam menghadapi suatu konflik atau
masalah tipe ini harus bersikap lebih tenang dalam berfikir karena terkadang
apa yang kita katakana tidak berbandig lurus dengan perkataan dan
perbuatan kita. tipe ini juga harus dapat mengontrol mood serta emosi agar
tetap stabil
2. Melancholin
Terobsesi dengan karyanya yang paling bagus atau paling sempurna,
mengerti estetika keindahan hidup, perasaannya sangat kuat, dan sangat
sensitif.
Kelemahan antara lain : sangat mudah dikuasi oleh perasaan dan cenderung
perasaan yang mendasari hidupnya sehari-hari adalah perasaan yang murung.
Sehingga tipe ini susah untuk tertawa terbahak-bahak.
Cara dalam menyelesaikan konflik : Dalam menghadapi masalah atau konflik
tipe ini cenderung pesimis dan mudah menyerah.Tipe ini haus lebih percaya
dengan dirinya dan menghilangkan fikiran-fikiran negative
3. Choleric
Cenderung berorientasi pada pekerjaan dan tugas, mempunyai disiplin kerja
yang sangat tinggi, mampu melaksanakan tugas dengan setia dan
bertanggung jawab atas tugas yang diembannya.
Kelemahan antara lain : kurang mampu merasakan perasaan orang lain,
kurang mampu mengembangkan rasa kasihan kepada orang yang sedang
menderita, dan perasaanya kurang bermain. Kelompok ini perlu peningkatan
kepekaan dan keseimbangan emosional.
Cara dalam menyelesaikan konflik : Dalam menghadapi suatu masalah tipe ini
harus mulai berbagi keluh kesahnya pada orang lain. Coba sesekali
memperhatikan orang lain dan tidak mementingkan iri sendiri
4. Phelegmatis
Cenderung tenang, gejolak emosinya tidak tampak, misalnya dalam kondisi
sedih atau senang, sehingga turun naik emosinya tidak terlihat secara jelas.
Orang bertipe ini cenderung dapat menguasai dirinya dengan cukup baik dan
lebih introspektif, memikirkan ke dalam, dan mampu melihat, menatap, dan
memikirkan masalah –masalah yang terjadi di sekitarnya (seorang pengamat).
Kelemahan antara lain : ada kecenderungan untuk mengambil mudahnya dan
tidak mau susah. Tipe ini cendrung tidak mau mengambil resiko dan tidak mau
berkorban untuk orang lain.
Cara dalam menyelesaikan konflik : Dalam menghadapi suatu masalah atau
konflik tipe ini cenderung menghindar seakan lari dari masalah. Tipe ini harus
lebih terbuka atas apa yang ia rasakan atau apa yang ia tidak suka.
B. Persepsi
Merupakan sebuah proses yang dapat di ungkapkan oleh diri sendiri melalui apa yang
dirasakan oleh diri sendiri dan dapat menghasilkan suatu reaksi tubuh maupun melalui
anggota tubuh lain seperti reaksi senang atau ketika melihat warna merah yang
memberikan efek secara tidak langsung dapt menimbulkan rasa semangat dan gairah
hidup. Persepsi merupakan sebuah proses yang aktif dari manusia dalam memilah,
mengelompokkan, serta memberikan makna pada informasi yang diterimanya.
Hal ini berkaitan dengan faktor dari persepsi itu sendiri yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
1. Faktor internal = kebutuhan psikologis, latar belakang pendidikan, alat indera, syaraf,
kepribadian serta keadaan.
2. Faktor eksternal = digunakan untuk objek yang dipersepsikan atas orang, keadaan,
entetitas ransangan,lingkungan
PERSEPSI
Persepsi memerlukan perhatian saat menyeleksi ransangan. Seperti prespsi terhadap cubitan,
seseorang tidak akan dapat memberikan persepsinya jika setelah cubitan diiringi dengan hal lain
berupa gertakan atau pukulan. Hal tersebut mengakibatkan persepsi akan di proses secara
lambat.
C. Fantasi
Yang dimaksud dengan fantasi ialah kemampuan jiwa untuk membentuk tanggapan-
tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Dengan kekuatan fantasi manusia dapat
melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau kedepan dan keadaan-
keadaan yang akan mendatang.
1. Fantasi yang menciptakan
yaitu merupakan bentuk atau jenis fantasi yang untuk menciptakan sesuatu. Misal
seorang ahli mode pakaian menciptakan model pakaian atas dasar daya fantasinya,
atau seperti mempersiapkan jawaban yang tepat atas pertanyaan atau hal yang akan
datang.
2. Fantasi yang dituntun atau yang dipimpin
yaitu merupakan bentuk atau jenis fantasi yang dituntun oleh pihak lain. Misal
seseorang yang melihat film, orang ini dapat mengikuti apa yang dilihatnya dan dapat
berfantasi tentang keadaan atau tempat-tempat lain dengan perantaraan.
D. Berfikir
Berfikir adalah merupakan aktifitas psikis yang intensional, dan terjadi apabila seseorang
menjumpai problema yang harus dipecahkan. hubungan-hubungan yang dapat terjadi
ialah: hubungan sebab musabab, hubungan tempat, hubungan waktu, Hubungan
perbandingan.
Di dalam kata berfikir terkadang perbuatan menimbang-nimbang, menguraikan,
menghubungkan, sampai akhirnya mengambil keputusan, sehingga dalam keadaan
pertumbuhan yg biasa, fikiran berkembang secara berangsur-angsur.
Macam-macam berfikir :
1. Berfikir autistik (melamun)
melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis.
2. Berfikir realistis (nalar/reasoning)
adalah berfikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Berfikir realistis
ada 3 macam yaitu :
Berfikir deduktif yaitu mengambil dua kesimpulan dari dua pernyataan, yang
pertama merupakan pernyataan umum ke pernyataan yang khusus.
Berfikir induktif yaitu sebaliknya dimulai dari hal-hal yang khusus kemudian
mengambil kesimpulan umum.
Berfikir evaluatif yaitu berfikir kritis, menilai baik buruknya, tepat atau
tidaknya suatu gagasan.
Proses Berfikir
Menetapkan Masalah
Merumuskan hipotesa
Bentuk-bentuk Berfikir :
2. Berfikir respresentatif
3. Berfikir reproduktif
Dengan berfikir reproduktif tidak menghasilkan sesuatu yang bam, tempi hanya sekedar
memikirkan kembali dan mencocokkan dengan sesuatu yang telah difikirkan sebelumnya.
4. Berfikir kreatif
Dengan berfikir kreatif dapat menghasilkan sesuatu yang baru, menghasilkan penemuan-
penemuan baru. Berfikir Secara kreatif harus memenuhi tiga syarat yaitu :
Kreatifitas melibatkan respon atau gagasan baru
Kreatifitas harus dapat memecahkan persoalan secara realistis
Kreatifitas merupakan usaha untuk mempertahankan instight yang rasional, menilai
dan mengembangkannya sebaik mungkin.
E. Intelegensi
Bagaimana cara seseorang dapat memahami sesuatu yang disampaikan oleh orang lain
Arti inteligensi kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan
menghadapi lingkungannya secara efektif.
"intelegensi "atau "kecerdasan" merupakan kata benda yang menerangkan kata kerja
kata keterangan. Seseorang menunjukan intelagensinya ketika ia bertindak atau berbuat
satu situasi secara intelegent/cerdas atau bodoh, intelegensi seseorang dapat di Hoot
caranya orang tersebut berbuat atau bertindak.
Selanjutnya Woodword mengemukakan bahwa intelegensi itu erat hubungannya dengan
"intelek" atau ' pengetahuan". Tetapi bukan berarti intelegensi ini merupakan entitas dari
pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. Orang intelegenc adalah orang yang mampu
dan bertindak serta bijaksana.
Karakteristiknya :
Otak kanan = mencakup imajinasi, warna, musik, ritme, melamun dan lainnya
Otak kiri = mengendalikan aktivitas-aktivitas mental yang mencakup matematika, bahasa,
logika, analisis, menulis, dan aktivitas-aktivitas lainnya yang sejenis.
Ornstein dan Gardner sependapat bahwa seluruh potensi otak tersebut harus
diberdayakan untuk mencapai kompetensi tertentu baik untuk kegiatan pembelajaran di
sekolah atau pendidikan di rumah. Adapun karakteristik intelegensi atau kecerdasan
majemuk tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kecerdasan Verba Linguistik/ intelegensi berbahasa
Intelegensi berbahasa mencakup kemampuan-kemampuan berpikir dengan kata-kata,
seperti kemampuan untuk memahami dan merangkai kata dan kalimat baik lisan maupun
tertulis.
Senang membaca buku atau apa saja, bercerita atau mendengar.
Senang berkomunikasi, berbicara, berdialog, berdiskusi, dan senang berbahasa
asing. Pandai menghubungkan atau merangkai kata-kata atau kalimat baik lisan
maupun tertulis. Pandai menafsirkan kata-kata atau kalimat baik lisan maupun
tertulis.
Senang mendengarkan musik dan sebagainya dengan baik.
Pandai mengingat dan menghafal.
Mudah mengungkapkan perasaan baik lisan maupun tulisan
Humoris
2. Intelegensi Spasial
Intelegensi visual spasial yaitu kemampuan berpikir dalam citra dan gambar. Berikut
ini adalah karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan intelegensi visual.
Senang merancang sketsa, gambar, desain grafik, dan lain-lain.
Peka terhadap citra, warna, dan sebagainya.
Pandai meviisualisasikan ide.
Imajinasinya aktif.
Mudah menemukan jalan dalam ruang.
Mempunyai persepsi yang tepat dari berbagai sudut.
Senang membuat rumah-rumah dari balok.
Mengenal relasi benda-benda dalam ruang.
3. Intelegensi Musikal
Intelegensi musical adalah kemampuan berpikir dengan nada, ritme, irama, dan
melodi juga pada suara alam. Berikut karakteristik dari intelegensi musikal.
Pandai mengubah atau menciptakan musik
Gemar mendengar dan atau memainkan alat musik
Senang dan pandai bernyanyi bersenandung
Pandai mengoperasikan musik serta menjaga ritme
Mudah menangkap musik
Peka terhadap suara dan musik
Dapat membedakan bunyi berbagai alat musk
Bergerak sesuai irama
4. Intelegensi Kinestetik
Intelegensi kinestetik tubuh yaitu kemampuan yang berhubungan dengan gerakan
tubuh termasuk gerakan motorik otak yang mengendalikan tubuh. Berikut
karakteristik intelegensi kinestetik tubuh.
Senang menari, akting dan sejenisnya
Panda dan aktif dalam olah raga tertentu
Mudah berekspresi dalam tubuh.
Mampu memainkan mimic
Cenderung menggunakan bahasa tubuh
Koordinasi dan fleksibilitas tubuh tinggi
Senang dan efektif berpikir sambil jalan
Pandai merakit sesuatu menjadi suatu produk
Senang bergerak atau tidak bisa diam dalam waktu lama
5. Intelegensi Interpersonal
Intelegensi interpersonal adalah kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan
orang lain. Berikut adalah karakteristik intelegensi interpersonal
Mampu berorganisasi
Mampu bersosialisasi
Senang Permainan berkelompok
Biasanya menjadi tempat mengadu orang lain
Senang berkomunikasi verbal dan non verbal
Peka terhadap teman
F. Perasaan
Perasaan adalah suatu pemyataan jiwa, yang sedikit banyak bersifat aktif, untuk
merasakan senang dan tidak senang, dan yang tidak bergantung pada rangsangan dan
alat -alat indra. Berlainan dengan berftkir, maka perasaan itu bersifat subjektif, banyak
dipengaruhi oleh keadaan diri seseorang apa yang enak, indah, menyenangkan bagi
seseorang tertentu, belum tentu juga enak, indah dan menyenangkan bagi orang lain.
Sifat perasaan ada lima yitu, senang dan tidak senang, kuat dan lemah, lama dan tidak
lama, tidak berdiri sendiri sebagai pernayataan jiwa, relatif.
G. Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional (KE) terdiri dari dua kata dasar yaitu, cerdas dan emosi, karenanya
kecerdasan emosional merujuk pada proses atau perjalanan menempuh wawasan ilmiah
menuju wilayah emosi yang tujuannya adalah memahami arti dan cara untuk memahami
kecerdasan ke dalam emosi.
Para peneliti menemukan bahwa emosi berupa mempersiapkan tubuh untuk berbagai
jenis reaksi, dan kerja emosi tersebut dilakukan oleh detail-detail fisiologi yaitu jaringan di
saraf-saraf otak manusia. Oleh karena itu, emosi bukanlah mutlak takdir manusia yang
tidak dapat diubah, melainkan dikelola dan dikendalikan dengan menggunakan pikiran
rasional.
1. Introvert
Introvert adalah sikap atau karakter seseorang yang memiliki orientasi subyektif secara
mental dalam menjalani kehidupannya. Kepribadian introvert cenderung menyukai
kondisi yang tenang, senang menyendiri, reflektif terhadap apa yang mereka lakukan.
Mereka memiliki kecenderungan untuk menjauhi interaksi dengan hal-hal baru.
Seseorang introvert sangat senang untuk melakukan aktivitas yang bersifat soliter (dapat
di lakukan sendirian tanpa bantuan orang lain). Kegiatan tersebut seperti menulis,
membaca, mengoperasikan komputer, menonton film, memancing dan lain sebagainya.
Banyak dari seniman, komposer lagu, penulis novel, atau penemu biasanya memiliki
kepribadian introvert. Mereka lebih menyukai menikmati waktu yang dihabiskan
sendirian, karena menurut mereka, sendirian adalah hal yang menyenangkan.Selain itu,
introvert juga memiliki kemampuan yang sangat baik dalam melakukan analisa hal-hal
rumit. Mereka lebih mudah untuk berkonsentrasi saat memecahkan masalah.
BAGAN PEMBELAJARAN
Kepribadian
Tipe-tipe
Persepsi Fantasi
Kepribadian
- -- ----- ---------- - - - - - - - -
Intellegence Intellegence
Quotient (IQ)
Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan Interpersonal