Anda di halaman 1dari 33

FAKTOR-

FAKTOR
KEJIWAAN

SUKADWILINDA
Persepsi

Motivasi Faktor-faktor kejiwaan


Konflik

Frustasi

Kecemasan

Emosi

Kepribadian
Persepsi

Pemrosesan informasi yang diterima dari pengamatan,


yaitu sensasi dan persepsi

– Persepsi : Tanggapan atau penilaian tentang segala


sesuatu yang dihadapi oleh individu.

– Persepsi tidak sama dengan sensasi, karena dalam


persepsi sudah terjadi asosiasi dengan pengalaman-
pengalaman yang pernah dialami
– Sensasi adalah deteksi energi fisik yang dihasilkan
atau dipantulkan oleh objek-objek fisik yang
terjadi dalam lingkungan eksternal atau dalam
tubuh merangsang reseptor dalam organ-organ
indra. sensasi meliputi
penglihatan,bunyi,bau,rasa dan sentuhan.
Motivasi

– Motivasi ialah sebuah dorongan yang


menyebabkan seseorang bertingkah laku yang
berada dalam diri seseorang tersebut untuk
melakukan suatu hal yang sesuai dengan
dorongan atau keinginan tersebut. Motivasi
mampu memberikan kekuatan untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah ditetapkan

Hakikat Motivasi

– Faktor Kebutuhan
adalah mengenai faktor kebutuhan sehari hari, yakni
kebutuhan akan hidup yang merupakan kebutuhan dasar
manusia untuk dapat hidup di dunia ini

- Tujuan Positif
adalah adanya tujuan positif yang ingin dicapai seperti ingin
membahagiakan atau membanggakan orang lain
– Mastery Oriented
adah sebuah karater yang memiliki arti untuk berorientasi pada
kemampuan yang dimiliki, yakni keinginan untuk mencapai segala
sesuatu karena usahanya sendiri dan karena ingin membuktikan
kekuatan yang dimilikinya sendiri tanpa menggunakan bantuan
orang lain terlalu berlebihan atau tanpa bergantung pada suatu
apapun.

– Prestasi
Dalam hidup, tentu ada kalanya seseorang ingin mencpaai sesuatu,
salah satunya ialah prestasi yang berarti sebuah pembuktian
– Peningkatan Diri
adalah keinginan untuk meningkatkan diri sendiri menjadi sosok yang
jauh lebih porsitif, hal itu merupakan salah satu dasar dari motivasi yang
terdalam dan berasal dari dalam dirinya sendiri, keinginan untuk
meningkatkan diri akan menjadikan orang tersebut menjadi sosok yang
selalu bersemangat dan selalu melakukan instropeksi diri.

Instropeksi diri yang dilakukan bukan untuk mencari kekurangan namun


untuk menemukan apa yang belum maksimal dalam usahanya, ia tidak
akan berfokus pada kekurangan, namun akan berfokus pada apa hal lebih
yang bisa dilakukan. Ia akan sebaik mungkin belajar dari pengalaman dan
tidak mau mengulang kesalahan yang sama.
– Takut
adalah rasa takut akan sakit, maka hal itu akan menjadi motivasi
baginya untuk menjaga kesehatan dengan cara menerapkan pola
makan yang sehat dan melakukan olahraga rutin. Kesehariannya akan
jauh lebih positif dan menjadikan seseorang yang mampu diandalkan
oleh dirinya sendiri dan orang lain.

– Investasi
yakni melakukan investai untuk masa depan ketika berada dalam
kondisi yang tidak memungkinkan diharapkan akan tetap memiliki
sesuatu yang bisa diandalkan.
– Sikap dan Sosial
Sikap ialah sesuatu yang berhubungan dengan tindakan
dalam keseharian seseorang, sikap dapat menjadi hakikat
motivasi dalam psikologi ketika sikap yang dibentuk memiliki
tujuan untuk menjadi bermanfaat bagi orang lain,

Sosial berhubungan dengan maslaah pertemanan atau


kemasyarakatan.
Konflik

– konflik merupakan suatu kondisi ketika ada dua ataupun


lebih pandangan, kepercayaan, keinginan, kepentingan,
nilai dan kebutuhan yang berbeda, tidak selaras,
berseberangan, dan tidak sejalan.
Gejala timbulnya konflik

Terdapat Perbedaan Ketdksepahaman


meningkat Timbulnya kemarahan

Indikasi yang dapat


Adanya persaingan Rendahnya atensi
menimbulkan konflik
Cara Mengatasi Konflik

– Kompetisi
Penyelesaian konflik yang berbentuk kompetisi biasanya dikenal
dengan istilah win-lose orientation. Dimana proses penyelesaian ini
menggambarkan satu pihak yang mengorbankan pihak lain.

- Akomodasi
Penyelesaian konflik jenis ini akan menggambarkan suatu kompetisi
bayangan cermin yang akan memberikan keseluruhan penyelesaian
pada pihak lain tanpa adanya upaya untuk memperjuangkan
tujuannya sendiri. Proses itu biasanya dikenal dengan taktik
perdamaian.
– Sharing
Dalam proses penyelesaian konflik jenis ini, satu pihak akan
memberi dan pihak lain akan menerima sesuatu. Keduanya
memiliki pikiran yang moderat, tidak lengkap, tapi memuaskan

- Kolaborasi
Ini adalah salah satu bentuk upaya menyelesaikan konflik yang bisa
memuaskan kedua belah pihak. Upaya tersebut adalah pendekatan
pemecahan masalah yang membutuhkan integrasi dari kedua
pihak.
– Penghindaran
Penyelesaian konflik ini biasanya menyangkut ketidakpedulian
dari kedua kelompok yang bersangkutan
Prinsip menghadapi konflik

– Ketegangan dapat Dihindari


– Ketegangan dapat Diredakan
– Ketegangan dapat Didamaikan :
a. Diagnosa
b. Inisiatif
c. Dengarkan
d. Pecahkan masalah
Frustasi

– kekecewaan dalam diri individu yang


disebabkan oleh tidak tercapainya
keinginan, disebabkan faktor ekternal
ataupun internal
Wujud mereaksikan frustasi

– Agresi Marah (angry agression)


– Bertindak secara Eksplosif (mudah meledak)
– Introversi (bersifat tertutup)
– Perasaan Tidak Berdaya (helplessness)
– Kemunduran (regression)
– Fiksasi (fixation)
– Penekanan (repression)
– Rasionalisasi (rationalization)
– Proyeksi (projection)
– Kompensasi
– Sublimasi
Kecemasan

– Menurut Kholil Lur Rochman ( 2010 : 104) dalam (Sari


2020), kecemasan merupakan suatu perasaan subjektif
mengenai ketegangan mental yang menggelisahkan sebagai
reaksi umum dari ketidakmampuan mengatasi suatu
masalah atau tidak adanya rasa aman.
Kecemasan

Sumber kecemasan :
– 1. Pekerjaan
– 2. Keuangan
– 3. Pergaulan
– 4. Kesehatan
– 5. Keluarga
– 6. Usia
– 7. Problem lain
Tunjukkan
Tanggap, tanpa men
antusiasme dan
perhatian Menghadapi orang cemas
judge

Mengalihkan
Tidak terlalu
persoalan kepada hal
menuntut
yang ringan

Tunjukkan minat
untuk problem
solving
Emosi

– Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada


seseorang atau sesuatu.
– Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian
– American Psychological Association (t.t.) mendefiniskan
emosi sebagai “pola reaksi yang kompleks, yang melibatkan
elemen pengalaman, perilaku, dan fisiologis, yang
digunakan seseorang untuk menangani masalah atau
peristiwa penting secara pribadi.
Pada tubuh : nafas, denyut nadi/jantung

Aspek-aspek emosi
Pada ekspresi : tangis , tawa, terpesona

Pada perasaan : senang, kecewa, sedih , pilu

Pada motivasi : sikap, tingkah laku


Kepribadian

– Agus Sujanto dkk (2004), mengungkapkan bahwa


kepribadian seseorang merupakan suatu totalitas psikofisik
yang cukup kompleks dari tiap individu. Sehingga akan
tampak dalam tingkah laku mereka yang unik
– Kartini Kartono dan Dali Gulo dalam Sjarkawim, mengatakan
bahwa kepribadian merupakan tingkah laku dan sifat khas
seseorang yang bisa membedakannya dengan individu lain.
Selain itu, mereka juga menuliskan bahwa personality adalah
sebuah integrasi dari karakteristik yang terstruktur, minat,
pola tingkah laku, kemampuan dan juga potensi yang dimiliki
oleh seseorang
Tipe Kepribadian Menurut
Hippocrates dan Galenus

– Koleris
Orang yang memiliki kepribadian ini biasanya akan tampil lebih
hangat, aktif, serba cepat, berkeinginan keras, dan cukup
independen. Mereka akan cenderung lebih tegas dan memiliki
pendirian yang keras. Selain itu, mereka juga mudah dalam
membuat sebuah keputusan bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Mereka tidak memerlukan gerakan dari luar
Orang yang memiliki kepribadian koleris akan mempengaruhi
lingkungannya dengan pendapat dan gagasannya, tujuan,
rencana, dan juga ambisinya yang tidak pernah habis.
– Melankolis
Orang yang memiliki kepribadian melankolis akan
cenderung lebih suka berkorban, tipe perfeksionis,
analisis, dan memiliki sifat emosi yang cukup sensitif.
Seorang melankolis akan sangat menikmati
keindahan karya seni dan tak ada seorang pun yang
bisa menandingi mereka. Akan tetapi, jika mereka
sedang murung, maka akan menjadi seseorang yang
sangat antagonis.
– Phlegmatis
Phlegmatis, yaitu seseorang yang hidupnya terlihat cukup
tenang, gampangan, dan tidak pernah merasa terganggu dengan
orang lain. Oleh karena itu, mereka hampir tidak pernah marah.
Mereka adalah orang-orang yang memiliki sifat mudah bergaul
dan paling menyenangkan. Bagi mereka yang memiliki
kepribadian ini, hidup adalah sebuah kegembiraan dan mereka
akan cenderung menjauh dari hal-hal yang tidak menyenangkan.
Mereka tampak begitu tenang dan cukup pendiam. Jadi, mereka
jarang terhasut dengan apapun yang ada di sekitarnya.
– Sanguinis
Tipe kepribadian yang satu ini ditandai dengan adanya
sifat yang hangat, bersemangat, lincah, meluap-luap, dan
individu yang menyenangkan. Seseorang yang memiliki
kepribadian ini lebih mudah terpengaruh dan mudah
dimasuki oleh pikiran serta perasaan yang meledak-ledak.
Tipe kepribadian sanguinis adalah orang yang sangat
ramah terhadap orang lain. Sehingga mereka akan
dianggap sebagai orang yang cukup ekstrovert.
Tipe Kepribadian Menurut C.G.
Jung

– Ekstrovert
Tipe kepribadian yang satu ini biasanya dimiliki oleh orang
yang perhatiannya diarahkan ke luar dirinya sendiri. Ciri atau
sifat yang dimiliki oleh seseorang yang ekstrovert adalah
mereka lancar dalam bergaul, berbicara di depan orang
banyak, ramah, suka berteman, dan mudah menyesuaikan
diri di dalam lingkungan baru
– Introvert
Seseorang yang mempunyai kepribadian introvert adalah
orang yang berkebalikan dengan kepribadian ekstrovert.
Dimana perhatian seorang introvert lebih fokus ke dalam
dirinya sendiri. Sifat yang dimiliki oleh orang introvert lebih
cenderung diliputi dengan kecemasan, kekhawatiran, malu,
canggung, dan lebih suka melakukan apapun sendiri. Mereka
lebih sulit menyesuaikan diri dan jiwanya cukup tertutup.

Anda mungkin juga menyukai