Anda di halaman 1dari 23

SIFAT, KOMITMEN, KAPASITAS

DAN KAPABILITAS PEMIMPIN


Pengertian Pemimpin
Pemimpin adalah orang yang dikenal oleh dan
berusaha mempengaruhi para pengikutnya
untuk merealisir visinya.

Pemimpin Formal :menduduki jabatan formal


suatu organisasi
Pemimpin Informal : tidak menduduki jabatan
formal suatu organisasi, tetapi punya pengaruh
Fisik Pemimpin
Pemimpin memerlukan kualitas fisik dan
kejiwaan yang sehat, agar dapat melaksanakan
fungsi kepemimpinannya dengan baik.

Kualitas fisik dan kejiwaan yang sehat akan


berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
dan kinerja kepemimpinan dari seorang
pemimpin.
Psikologi Pemimpin
Seorang pemimpin memerlukan kapasitas jiwa
tertentu, diantaranya adalah :
1. Kecerdasan (Intelegensi)

Intelegensi Intellegere Mengerti


Definisi Intelegensi
Robert A. Kemampuan berfikir abstrak & kemampuan
Baron belajar dari pengalaman.

Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan


William Stern kebutuhan baru, melalui proses berpikir yang
sesuai dengan tujuannya.

Keseluruhan kemampuan individu dalam berpikir


& bertindak secara terarah, serta mengolah &
menguasai lingkungan secara efektif.
Nawawi Konsekuensi dari kesimpulan tersebut bahwa
semakin tinggi tk. Kecerdasan seseorang maka
makin tinggi pula kemampuannya dalam
melaksanakan tugas yang kompleks & rumit.19
Perkembangan Teori Tentang Komponen Intelegensi
Yaitu komponen kognitif yang memuat unsur
Komponen
mengingat/pengaturan, pemahaman/pengertian, analisi,
Tunggal sintesis, aplikasi & penilaian.

Komponen umum, merupakan aktor penentu apakah


seseorang itu masuk kategori pandai atau kurang
pandai.
Dua komponen
Komponen khusus, merupakan komponen kepandaian
dalam bidang tertentu saja,ex: kecerdasan politik,
berdagang

1. Pengertian verbal, 2. kemampuan numerik, 3.


Komponen mental
visualisasi spasial, 4. kemampuan persepsi, 5. ingatan,
primer 6. berpikir/penalaran, 7. kalancaran menuturkan.

Intelegensi memiliki sangat banyak komponen/faktor yang


G.H Thompson
saling bebas & berdiri sendiri, tetapi setiap komponen
hanya berfungsi pada saat2 tertentu & sebagian kecil saja
komponennya yang berungsi secara aktif.
Manifestasi Tingkat Kecerdasan Pemimpin
Bagaimana seorang pemimpin mengerjakan
tugasnya menggerakkan anggota organisasi?

Bagaimana pemimpin memperoleh informasi


secara cepat untuk mengambil keputusan?

Bagaimana seorang pemimpin mengerti &


mampu beradaptasi dengan situasi baru?

Bagaimana pemimpin belajar dari


pengalaman / kehidupan pada umumnya?

BAHWA PERILAKU / GAYA KEPEMIMPINAN


SANGAT DIPENGARUHI/BAHKAN
TERGANTUNG PD TK. KECERDASAN PEMIMPIN
2. Emosi
Definisi Emosi

Jhon M. Steinberg Robert S. Feldman Reeve


Emosi merupakan Emosi adalah situasi Emosi merupakan
sistem respon yang perasaan individu perasaan subyektif
terkoordinasi yang secara umum, baik berupa respon
terjadi dalam keadaan karena faktor biologis biologis/reaksi
biologis tertentu, maupun gaktor fisiologis dalam
keadaan eksperensial kognitif yang mempersiapkan tubuh
tertentu & keadaan berpengaruh pada untuk beradaptasi
kognitif tertentu yang perilaku individu.
terjadi secara
simultan
Komponen/Aspek Emosi
Aspek yang menimbulkan kondisi perasaan berdasarkan
Aspek pengalaman subyektif, ex: perasaan duka diiringi dengan
Kognitif- tangisan, perasaan suka diiringi dengan senyuman.
Subyektif

Berupa aktivitas urat syaraf & sistem hormonal, ex: perasaan


Aspek muak pada sesuatu menimbulkan keinginan untuk muntah
fisiologis- (biologis)
biologis

Dinyatakan dalam tingkah laku sesuai dengan fungsinya, ex:


perasaan sedih fungsinya dalam menghadapi kemalangan,
Aspek
fungsional maka pernyataan perilakunya adalah menangis

Beruoa perasaan yang dinyatakan dalam perilaku meluap-


lupa, tidak terkendali, jantung berdebar-debar, otot tegang
Aspek
Ekspresif (fisiologis)
Manfaat Emosi
Membina
hubungan/ikatan
antar individu

Pengambilan
Komunikasi
keputusan
Manfaat
emosi

Bertahan
hidup
Mempersatukan
Kecerdasan Emosional
Kemampuan mengenali perasaan diri sendiri & orang
Daniel lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan
Goleman kemampuan mengelola emosi secara baik pada diri
sendiri & dalam hubungannya dengan orang lain.

Kemampuan mengelola emosi melalui kemampuan


Jhon M. menghimpun & mengatur emosi & kognisi tentang
Gottaman emosi, baik yang bersumber dari diri sendiri maupun
oorang lain.

Kemampuan membaca pikiran sendiri & pikiran


Conny S. orang lain & karenanya dapat menempatkan diri
Semiawan dalam situasi org lain & sekaligus dapat
mengendalikan dirinya sendiri.
3. Kreativitas dan Inovasi

Kreativitas adalah adalah kemampuan untuk


menciptakan ide-ide baru, menemukan cara baru
untuk memahami problem yang dihadapi dan
memahami adanya peluang.

Inovasi merupakan kemampuan untuk


menerapkan ide baru untuk memecahkan
masalah yang dihadapi, mencapai peluang atau
memproduksi produk baru.
4. Kepribadian
Keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan
berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian
paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat
yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh
seseorang
Abin Syamsuddin (2003) mengemukakan tentang aspek-
aspek kepribadian, yang di dalamnya mencakup :

Karakter yaitu konsekuen tidaknya dalam mematuhi etika


perilaku, konsiten tidaknya dalam memegang pendirian
atau pendapat.
Temperamen yaitu disposisi reaktif seorang, atau cepat
lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan
yang datang dari lingkungan.
Sikap; sambutan terhadap objek yang bersifat positif,
negatif atau ambivalen.
Stabilitas emosi yaitu kadar kestabilan reaksi emosional
terhadap rangsangan dari lingkungan. Seperti mudah
tidaknya tersinggung, marah, sedih, atau putus asa
Kepribadian tidak sehat

Responsibilitas (tanggung jawab) adalah kesiapan untuk


menerima risiko dari tindakan atau perbuatan yang
dilakukan. Seperti mau menerima risiko secara wajar,
cuci tangan, atau melarikan diri dari risiko yang
dihadapi.
Sosiabilitas yaitu disposisi pribadi yang berkaitan
dengan hubungan interpersonal. Seperti : sifat pribadi
yang terbuka atau tertutup dan kemampuan
berkomunikasi dengan orang lain.
Setiap individu memiliki ciri-ciri kepribadian tersendiri,
mulai dari yang menunjukkan kepribadian yang sehat
atau justru yang tidak sehat.
Dalam hal ini, Elizabeth (Syamsu Yusuf, 2003) mengemukakan
ciri-ciri kepribadian yang sehat dan tidak sehat, sebagai berikut

Mampu menilai diri sendiri secara realisitik; mampu


menilai diri apa adanya tentang kelebihan dan
kekurangannya, secara fisik, pengetahuan, keterampilan
dan sebagainya.
Mampu menilai situasi secara realistik; dapat
menghadapi situasi atau kondisi kehidupan yang
dialaminya secara realistik dan mau menerima secara
wajar, tidak mengharapkan kondisi kehidupan itu
sebagai sesuatu yang sempurna.
Mampu menilai prestasi yang diperoleh secara realistik;
dapat menilai keberhasilan yang diperolehnya dan
meraksinya secara rasional, tidak menjadi sombong, angkuh
atau mengalami superiority complex, apabila memperoleh
prestasi yang tinggi atau kesuksesan hidup. Jika mengalami
kegagalan, dia tidak mereaksinya dengan frustrasi, tetapi
dengan sikap optimistik.

Menerima tanggung jawab; dia mempunyai keyakinan


terhadap kemampuannya untuk mengatasi masalah-masalah
kehidupan yang dihadapinya.
Kemandirian; memiliki sifat mandiri dalam cara berfikir, dan
bertindak, mampu mengambil keputusan, mengarahkan dan
mengembangkan diri serta menyesuaikan diri dengan norma
yang berlaku di lingkungannya.
Dapat mengontrol emosi; merasa nyaman dengan emosinya,
dapat menghadapi situasi frustrasi, depresi, atau stress secara
positif atau konstruktif , tidak destruktif (merusak)
Berorientasi tujuan; dapat merumuskan tujuan-tujuan dalam
setiap aktivitas dan kehidupannya berdasarkan pertimbangan
secara matang (rasional), tidak atas dasar paksaan dari luar,
dan berupaya mencapai tujuan dengan cara mengembangkan
kepribadian (wawasan), pengetahuan dan keterampilan.
5. Sikap

Sikap adalah perasaan positif atau negatif orang


atau kelompok mengenai sesuatu obyek-orang,
barang, kejadian, aktivitas atau keadaan- yang
mempengaruhi perilakunya dalam hubungan
dengan obyek tersebut
6. Pengambil Risiko
Dalam menciptakan perubahan pemimpin
menghadapi dua kemungkinan, kepastian dan
ketidak pastian.
Ketidak pastian berhubungan dengan risiko.
Risiko, sesuatu yang akan terjadi yang akan
menimbulkan kerugian
7. Proaktivitas dan Kewirausahaan

Keberhasilan pemimpin berkaitan dengan


proaktivitas.
Proaktivitas merupakan karakteristik dari orang
yang sangat efektif
Seorang pemimpin merupakan seorang
wirausaha, dan seorang wirausaha merupakan
seorang pemimpin yang berupaya mengenal
peluang.
8. Integritas
Integritas adalah memahami dan
mengidentifikasikan diri dengan nilai-nilai sistem
sosial serta melaksanakannya dengan jujur.
Integritas dan kejujuran sangat menentukan
keberhasilan kepemiminan.

Anda mungkin juga menyukai