Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN HIDRONEFROSIS

DISUSUN OLEH
NAMA : DEBORA DADA TODU
NIM : PO530321219709
KELAS : A/3 SEMESTER V

POLTEKKES KEMENKES KUPANG


PRODI KEPERAWATAN WAIKABUBAK
T.A 2020/2021

LAPORAN PENDAHULUAN
HIDRONEFROSIS

A.
Pengertian Hidronefrosis adalah dilatasi pelvis dan kaliks ginjal pada salah satu
atau kedua ginjal akibat adanya obstruksi. (Brunner & Suddarth, 2002)
Hidronefrosis adalah dilatasi pelvis renalis dan calycas, serta atrofi
progresif dan pembesaran kristik ginjal, dapat pula disertai pelebaran
ureter(hidroureter) (Patologi, UI).
Berdasarkan pengertian diatas dapat dikesimpulan,
hidronefrosis adalah dilatasi pelvis renalis dan calycas dan atrofi yang
disertai dengan dilatasi ureter.

B. Etiologi

1. Obstruksi

a. katup
Oleh sebab-sebab di dalam
uretersaluran kemih (intraluminal,
kongenital pada posterior, batu, tumor pelvismisalnya
renalis,

ureter, vasica urinaria dan urethra).


b. Sebab-sebab yang terletak pada dinding saluran air kemih misalnya

hipertrofi otot dinding setempat, striktura ureter atau urethra.

c. Sebab-sebab dari luar, yang menekan pada saluran kemih, misalnya

oleh tumor sekitar saluran kemih, hiperplasi atau karsinoma prostat,

arteria renalis yang menekan ureter, fibrosis retroperitoneal, dsb.

2.
3. Kelainan neuromuskuler, misalnya akibat spina bifida, paraplegi, tabes
Kehamilan
dorsalis,Pada kehamilan,
sklerosis multipel.terutama lebih jelas pada primipara, terjadi

pelebaran fisiologik pada ureter dan pelvis, kelainan ini reversibel dan

segera menghilang setelah partus. Selain disebabkan oleh tekanan

mekanik akibat pengaruh endokrin yang menyebabkan pgendunan otot

polos seluruh tubuh. Kelainan ini sering lebih jelas di sebelah kanan.
4. Sebab-sebab yang tidak diketahui

Misalnya pada hidronefrosis idiopatik kongenital tidak


ditemukan
kelainan (Brunner & Suddarth,
2002).
C. Manifestasi
Klinis Pasien mungkin asimtomatik jika awitan terjadi secara bertahap.

Obstruksi akut dapat menimbulkan rasa sakit dipanggul dan punggung. Jika

terjadi infeksi, maka disuria, menggigil, demam dan nyeri tekan serta piuria

akan terjadi. Hamaturia dan piuria mungkin juga ada. Jika kedua ginjal

terkena, tanda dan gejala gagal kronik muncul. (Brunner & Suddarth, 2002).

Tergantung pada penyebab penyumbatan, lokasi penyumbatan serta

lamanya penyumbatan. Jika penyumbatan timbul dengan cepat

(hidronefrosis akut), biasanya akan menyebabkan kolik renalis (nyeri yang

luar biasa di daerah antara tulang rusuk dan tulang panggul) pada sisi ginjal
SeringJika
yang terkena. ditemukan infeksi berkembang
penyumbatan saluran kemih (terdapat
secara nanah
perlahan di dalam air
(hidronefrosis
kemih), demam
kronis). Bisa tidakdan rasa nyeri gejala
menimbulkan di daerah kandung
atau nyeri kemih
tumpul atau ginjal.
di daerah antara
Hidronefrosis juga
tulang rusuk dan bisa menimbulkan
tulang pinggul). gejala saluran pencernaan yang samar-

samar seperti : mual, muntah dan nyeri perut. (www.medicastore. com).


D.
Patofisiologi Ginjal yag hidronefrotik mudah terkena infeksi, sehingga dapat

berubah menjadi pyanephrosis/ pyelonephiritis. Makroskopik ginjal tampak

membesar dan pelvis serta calyces melebar. Papil-papil mendatar dan

akhirnya menjadi berbentuk cangkir serta membentuk bangunan kristik

kecil-kecil, multilokuler dan berhubungan dengan calyces dan pelvis melalui

lubang-lubang yang lebar.


Kortek lambat laun menipis dan atrofik, hingga akhirnya hanya

berupa pita tipis. Mikroskopik pada tingkat permulaan tampak dilatasi pada

saluran tubulus dengan sel epitel tubulus yang menjadi gepeng, tanpa

kelainan pad aglomerulus. Dilatasi ini terutama mengenai tubuli resti.

Pada tingkat lebih lanjut tubulus menjadi atrofik dan diganti oleh

jaringan ikat, kemudian juga glomerolus menjadi atrofik dan akhirnya

menghilang. Pada bentuk yang murni sabukan radang hanya sedikit sekali,

akan tetapi sebagaimana telah disebutkan diatas, ginjal hidronefrotik mudah


(Brunner & Suddarth,
kena infeksi, sehingga terjadi pyelonephritis 2002)
dan/ atau pyonephrosis serta
E. Pemeriksaan
pyoureter.
Beberapa prosedur digunakan untuk mendiagnosa hidronefrosis :
Penunjang

1. USG memberikan gambaran ginjal, ureter dan kandung kemih

2. Urografi intravena, bisa menunjukkan aliran air kemih melalui ginjal

3. Sistoskopi, bisa melihat kandung kemih secara langsung.


F.
1. Pada hidronefrosis
Penatalaksanaan
akuta. Jika fungsi ginjal telah menurun, infeksi menetap atau nyeri yang

hebat, maka air kemih yang terkumpul diatas penyumbatan segera

dikeluarkan (biasanya melalui sebuah jarum yang dimasukkan

b. Jika terjadi
melalui penyumbatan total, infeksi yang serius atau terdapat batu,
kulit).

maka bisa dipasang kateter pada pelvis renalis untuk sementara

2. Padawaktu.
hidronefrosis
kronis
a. Diatasi dengan mengobati penyebab dan mengurangi penyumbatan

air kemih. Ureter yang menyempit atau abnormal bisa diangkat

melalui pembedahan dan ujung-ujungnya disambungkan kembali.

Kadang perlu dilakukan pembedahan untuk membebaskan ureter dari

jaringan fibrosa. Jika sambungan ureter tersumbat maka pengobatannya


1. Terapi hormonal untuk kanker
melalui
2.
prostat :

3. Melebarkan uretra dengan


Pembedahan
dilator Untuk mengurangi obstruksi, urin harus dialihkan melalui

tindakan nefrostomi atau tipe diversi lainnya. Infeksi ditangani dengan

agent antimikrobial karena sisa urine dalam kaliks menyebabkan infeksi

dan pielonefritis. Pasien disiapkan untuk pembedahan untuk mengangkat

lesi obstruktif (batu, tumor, obstruksi ureter). Jika salah satu ginjal rusak

parah dan fungsinya hancur, nefroktomi (Brunner


(pengangkatan ginjal) dapat
& Suddarth,
dilakukan 2002).
G.
Patthway

Kelainan
Aliran urin neuromuskuler

Oliguria, terhambat Kehamilan Endapan


anuria obstruksi kristal
Gangguan Urine reflek ke saluran kemih
eliminasi atas Retensi
Gangguan nyaman
urin
nyeri
Mendesak
ginjal
Inf Pembeda Gagal
Pyelonephr
eks han ginjal
itis/ i
Resti Hidronefrosis
Kurang Fungsi
penyebaran
pyonephro pengetahuan ginjal ↓
Edema
sis infeksi anasarko
BA
KONSEP DASAR
B II
KEPERAWATAN
1. Pengkajian
keperawatan
a. Aktivitas /
Istirahat
Gejala : pekerjaan mononton, pekerjaan di masa terpajan pada

lingkungan, Keterbatsan aktivitas/imobilitas sehubungan dengan

kondisi sebelumnya (contoh penyakit tak sembuh-sembuh

b. medulla spinalis)
Sirkulas
Tanda : peningkatan TD/nadi (nyeri, ansietas, gagal ginjal ). Kulit
i
hangat dan kemerahan :
pucat
riwayat adanya/ISK kronis, obstruksi kalkulus ), penurunan
c. Eliminasi
haluaran urine, kandung kemih penuh, rasa terbakar, dorongan
Gejala :berkemih, diare.
Tanda : Oliguria, hematuria, perubahan pola berkemih

d. Makanan / Cairan

Gejala :kalsium
mual/muntah, nyeri tekan
oksalat, dan/atau fosfat.abdomen. Diet tinggi
Ketidakcukupan purin,
pemasukan

cairan, tidak minum air dengan cukup


Tan Distensi abdominal, penurunan/tak adanya bising usus,
da : mun
e. Nyeri tah.
Kenyamanan
Gejala : Episode akut nyeri berat, nyeri kolik. Nyeri dangkal konstan

menunjukkan kalkulus ada di pelvis atau kalkulus ginjal. Nyeri


dapat digambarkan sebagai akut hebat tidak hilang dengan posisi

atau tindakan lain.


Tanda : Melindungi, perilaku
Nyeri tekan pada area ginjal pada
distriksi
palpasi
f.
Keamana
Gejala : Penggunaan alcohol, dernam, menggigil
n
g. Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala : Riwayat kalkulus dalam keluarga penyakit ginjal,

hipertensi, gout, ISK kronis, riwayat penyakit usus halus, bedah

abdomen sebelumnya natrium


antibiotic, antihipertensi, hiperparatiroidisnie. Penggunaan
bikarbonat, alupurinol, fosfat,

tiazid, pemasukan berlebihan kaslium atau vitamin.

2. Diagnosa
a. Gangguan eliminasi berhubungan dengan oliguria, anuria
keperawatan

b. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal

c. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan retensi urin

e. Kurang
d. Resti pengatahuan
infeksi berhubungan
berhubungan pembedahan
dengan proses penyakit

3.
Intervensi
a. Gangguan eliminasi berhubungan dengan oliguria, anuria

Tujuan : Berkemih dengar, jumlah normal dari pola biasanya

Kriteria hasil : Tidak mengalami tanda obstruksi

1)Intervensi
Awasi masukan
: dan pengeluaran dan karakteristik urine.

Rasional : Memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya

Komplikasi
2) Tentukan contoh : infeksi
pola berkemih normal dan pendarahan.
pasien dan perhatikan variasi.
Rasional : Kalkulus dapat menyebabkan eksitabilitas, saraf, yang
Kriteria hasil : Melaporkan nyeri hilang dengan spasme terkontrol
menyebabkan sensasi kebutuhan berkemih segera,
3) Rasi : Menurunkan
Dorong meningkatkan reflek spasme, dapat menurunkan kolik
pemasukan
Tampak rileks, mampu tidur / istirahat dengan tepat
onal
Rasional
cairan. Peningkatan hidrasi membilas bakteri, darah dan
dan nyeri.
8) Berikan
: debris kompres hangat pada
dan membartu punggung.
lewatnya
4) Selidiki
batu keluhan kandung kemih penuh palpasi untuk distensi
Rasional : menghilangkan tegangan otot dan dapat menunjukkan
Interve
suprapubik.
reflek Spasme.( Doengoes, 2000)
nsi :Catat
1) tokasi,: lamanya
Rasional Retensi intensitas (skala 0-10)
urine dapat terjadidanmenyebabkan
penyebaran. distensi

Perhatikan
abdomentanda non-verbal,
/ jaringan contoh kemih
( kandungan : Peningkatan
/ ginjal ) TD
dan dan nadi,
potensial
d. Resti infeksi berhubungan dengan proses penyakit
gelisah,
resikomerintih
gagal ginjal.obat sesuai
5) Rasi
Kolaborasi : Membantu
pemberian mengevaluasi tempat
indikasi seperti obsbtruksi
Natrium dan
bikarbonat
Tujuan : Tidak terjadi infeksi.
Kriteria
onal hasil : Tidak ada tanda - tanda
kemajuan kehilangan
Rasional : Mengganti gerakan kalkulus.
yang tidak dapat teratasi selama
infeksi
2) Jelaskan pengertian nyeri dan pentingnya melaporkan ke Staf terhadap
Pembuangan
1) Identifikasi / bikarbonat
menurunfaktor-faktor penyebab
mencegah daninfeksi.
atau alkalinisasi
pembentukan urine kalkuli
beberapa dapat
Intervensi:
perubahan kejadian / karakteristik nyeri.
Rasi(Doengoes,
kan : Memberikan kesempatan untuk pemberian apalgetik.
Rasional: mengetahui factor penyebab infeksi. Factor tersebut bisa
onal2000).tindakan nyaman, contoh : ajarkan teknik distraksi dan
3) Berikan
karena factorcara
internal maupun eksternal.
b. 2) Identifikasi
Kelebihan volume menurunkan
cairan berhubungan dengan penurunan fungsi ginjal
relaksasi, lingkungan istirahat.
Rasional:
infeksi
Rasi meminimalisir
: Meningkatkan resiko infeksi dengan
relaksasi, memberikan
menurunkan teganganperawatan
otot dan
1) Kaji pola eliminasi klien
onal
Rasional: urin merah bahkan kehitaman disertai gumpalan-gumpalan
yang baik serta menghindarikoping
meningkatkan hal yang dapat meningkatkan resiko
4) Bantu dan dorong penggunaan napas berfokus, bimbingan imajinasi
darah sehingga perlu dipantau setiap saat.
3) infeksi.
2) Lakukan balance
Monitor tindakan isolasi yang sesuai dan konsulkan dengan partisi
cairan
dan aktivitas terapeutik
klienRasi : Mengarahkan
Rasional: balance kembali hakuran
cairan menunjukan perhatiandandan membantu
intake dalam
cairan klien
pengendalan infeksi.
Rasional:
onal tindakan isolasi bertujuan untuk menghindari perluasan
3) Ajarkan klien dan relaksasi otottentang toileting
keluarga
5) Dorong
Rasional: toileting dapatambulasi
/ Bantu dengan melatih sering
kandungsesuai indikasi
kemih dan tingkatan
dan saluran kemih
infeksi kepada orang lain.
4) Mengikuti tindakan kewaspadaan pencegahan infeksi universal.
pemasukan
sehingga tidak cairan sedikitnya
terjadi 3-4 liter
inkontinensia harioliguria
urin, dalam toleransi jantung.
dan sebagainya.
Rasi : Hidrasi kuat meningkatkan lewatnya batu, mencegah
Rasional: menghindari infeksi nosokomial
4) Ajarkan
onal klien dan keluarga untuk mengontrol cairan masuk
statis urine dan membantu mencegah pembentukan batu
e. Kurang pengatahuan
Rasional: kelebihan berhubungan
cairan klienpembedahan
perlu dikontrol sehingga tidak terjadi
6)1) Kolaborasi selanjutnya.
Beri penkespembentukan
kepada keluarga
obat tentang penyakit, pembedahan
sesuai indikasi
edema.
c. Gangguan rasa nyaman: nyeri berhubungan dengan retensi urin
Rasional: pengetahuan
Rasional : Diberikan dapatselama membantu
periode klien
akut dan
untukkeluarga dalam
menurunkan
Tujuan : nyeri hilang / berkurang
mengambil tindakan selanjutnya
kolik, uretral seperti relaksasi
dan meningkatkan komplikasi, dampak
otot / mental.

pembedahan dan
7) Antispasmedik, sebagainya.
contoh flavokat ( uripas ) oksibutin distropan )
De Jong, Sjamsuhidayat. 2010.
Buku Ajar Ilmu Bedah
, Ed. 3. Jakarta: EGCDoenges,Marilyn E,dkk.2010.
Nursing Care Plans.Ed.8
.
2) Tekankan perlunya nutrisi yang baik : dorong konsumsi buah,
USA : Davis
meningkatkan diet tinggi serat.
Rasional: diet tinggi serat dapat memcegah konstipasi dan gangguan
PlusMitchell.2006.Buku
Saku Patologis pencernaan lainnya.
3) Diskusikan pembatasan aktivitas awal. Contoh menghindari
Penyakit
Ed.7.Trans:Andry mengangkat berat, latihan keras, duduk/ mengendarai mobil terlalu

lama, memanjat lebih dari 2 tingkat tangga sekaligus.

Rasional: aktivitas berlebihan dapat meningkatkan resiko komplikasi

dan penyakit yang lebih parah lagi.


Hartono.Jakarta:EGCKumar, Vinay, dkk. 2007.
Buku Ajar Patologi Robbins
, Vol. 2, ed. 7. Jakarta: EGC.Manski,Dr.med.Dirk.2015.
Hydronephrosis and Upper

Anda mungkin juga menyukai