Gangguan Persepsi (Halusinasi)
Gangguan Persepsi (Halusinasi)
I. MASALAH UTAMA
Perubahan persepsi sensori : halusinasi
C. Etiologi
Halusinasi dapat terjadi pada pada (DepKes, 1983:123)
1) Gangguan mental organic
Merupakan gangguan mental yang berkaitan dengan penyakit/gangguan
sistemik atau otak dengan gambaran utama meliputi gangguan fungsi
kognitif misalnya, daya ingat (memory), daya pikir (intellect), dan daya
belajar (learning), gangguan sensirium mislanya gangguan kesadaran dan
perhatian serta syndrome dengan manifestasi yang menonjol meliputi
persepsi (halusinasi), dan isi pikir (waham), dan suasana perasaan (depresi,
gembira, cemas) (PPDGJ_III, 2001: 21).
F. Rentang Respon
Respon adaptif Respon maladaptif
Menurut Stuart dan Laraia (2001), halusinasi merupakan salah satu respon
maladaptif individu yang berada dalam rentang respon neurobiologi.
1. Pikiran logis: yaitu ide yang berjalan secara logis dan koheren.
2. Persepsi akurat: yaitu proses diterimanya rangsang melalui panca indra yang
didahului oleh perhatian (attention) sehingga individu sadar tentang sesuatu
yang ada di dalam maupun di luar dirinya.
3. Emosi konsisten: yaitu manifestasi perasaan yang konsisten atau afek keluar
disertai banyak komponen fisiologik dan biasanya berlangsung tidak lama.
4. Perilaku sesuai: perilaku individu berupa tindakan nyata dalam penyelesaian
masalah masih dapat diterima oleh norma-norma social dan budaya umum yang
berlaku.
5. Hubungan social harmonis: yaitu hubungan yang dinamis menyangkut
G. Pohon Masalah
Resiko menciderai diri, orang lain dan lingkungan. Akibat
I. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko menciderai diri dan orang lain yang berhubungan dengan
perubahan persepsi sensori : halusinasi dengar.
2. Perubahan persepsi sensori : halusinasi (dengar) yang berhubungan
dengan menarik diri.
J. Rencana Tindakan
Diagnosa : Resiko menciderai diri dan orang lain yang berhubungan dengan
perubahan persepsi sensori : halusinasi dengar.
A. Tujuan umum :
Perilaku menciderai diri dan orang lain tidak terjadi.
B. Tujuan khusus :
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Kriteria evaluasi :
Carpenito, Lynda Juall. (1996). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.
Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC:
Jakarta.
Stuart dan Sundeen. (1995). Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3. EGC: Jakarta.