Anda di halaman 1dari 2

KADERISASI MAHASISWA ANTI KORUPSI YANG TERAMPIL, BERPENGALAMAN, DAN

BERKARAKTER
(Studi Pada Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruaan Tinggi)

Oleh :
Ahmad Fikri Hadin, S.H, LL.M & Reja Fahlevi S.Pd, M.Pd
Fakultas Hukum & Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 mengatur Pendidikan Kewarganegaran merupakan


salah satu program pendidikan atau materi yang wajib dimuat dalam kurikulum di setiap
jenis, jalur, dan jenjang pendidikan tidak terkecuali di Perguruan Tinggi. Mata kuliah
pendidikan kewarganegaraan wajib ada dan diajarkan di setiap Universitas, Fakultas
maupun seluruh jurusan Program Studi di Indonesia. Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan diajarkan pada tahun pertama perkuliahan, hal ini dilakukan untuk
memberikan wawasan awal dan menanamkan sikap anti korupsi sejak dini pada
mahasiswa. Dalam upaya untuk memperkuat peran Perguran Tinggi untuk memberantas
tindak Korupsi harus dimulai dari sekarang, menumbuhkan sikap antikorupsi sejak dini
yang berguna bagi mahasiswa merupakan antisipasi yang tepat dan relevan sesuai dengan
tujuan pendidikan maka sangat perlu dilakukan pengembangan bahan ajar pendidikan
kewarganegaraan berbasis pendidikan anti korupsi. Bahan ajar yang baik hakikatnya
harus memiliki muatan bahan ajar fakta, konsep, prinsip, prosedur dan sikap, yang mana
dari muatan-muatan bahan ajar itu harus memuat kompetensi sikap, keterampilan dan
pengetahuan dengan menggunakan metode pembelajaran yang variatif dan menarik. Untuk
itu perlu kiranya mendesain bahan ajar (materi ajar) Pendidikan Kewarganegaraan
berbasis Pendidikan Anti Korupsi yang tidak hanya belajar dikelas namun juga melakukan
kegiatan pendukung seperti analisis putusan, kampanye, atau penyampaian di depan
publik bermanfaat memberikan experential learning. Dengan tujuan utama untuk
membentuk dan mengkaderisasi mahasiswa antikorupsi yang terampil, berpengalaman
dan berkarakter. Hal ini sudah seyogyagnya harus dilakukan segera karena tingkat urgen
yang tinggi karena melihat banyak fenomena-fenomena kasus korupsi yang kian hari kian
ramai seolah-olah tidak ada kata berhenti diperbincangkan dan menjadi hal biasa saja
padahal tindak pidana korupsi adalah tindak pidana extraordinary crime. Dengan materi-
materi ajar seperti itu diharapkan mahasiswa bisa memperoleh pengetahuan, pelatihan
mengenai kegiatan-kegiatan antikorupsi yang mana akan berpengaruh terhadap sikap
mahasiswa untuk menjadi generasi antikorupsi yang terampil, berpengalaman serta
berkarakter. Penulis merupakan pengajar matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang
sudah mengimplementasikan model desain materi ajar tersebut. Dari beberapa
pengamatan manfaat doktrin antikorupsi yang ditanamkan mengantarkan mahasiswa lebih
mudah memahami mata kuliah selanjutnya yang berhubungan dengan semangat anti
korupsi sampai dengan mencetak sarjana yang berkarakter anti korupsi. Karena melihat
fenomena selama ini bahwa mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
biasanya hanya bersifat hapalan, jarang sekali mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan
dijadikan sebagai mata kuliah “role model” untuk permasalahan-permasalahan bangsa dan
negara. Sudah saatnya menjadikan mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang
merupakan mata kuliah wajib ada di semua universitas sebagai “role Model” untuk
mengkaderisasi mahasiswa anti korupsi yang terampil, berpengelaman dan berkarakter
sejak dini.

Kata kunci : Kaderisasi, Mahasiwa, terampil, berpengalaman, berkarakter dan PKn.

Anda mungkin juga menyukai