Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH HUKUM

MODEL PENCEGAHAN KEJAHATAN KORUPSI BERBASIS KAMPUS BAGI MAHASISWA

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah Kriminologi

(N1)

Disusun oleh :

Nurul Andhi Hillal

211003742018887

PROGRAM STUDI S1 ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SEMARANG

2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas pribadi untuk mata

kuliah Kriminologi, dengan judul: “Model Pencegahan Kejahatan Korupsi berbasis Kampus bagi

Mahasiswa”.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang

dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya

pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta

masukan nahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini

dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Demak, 14 September 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Kata korupsi berasal dari bahasa latin corruptio atau corruptus. Corruptio memiliki arti beragam

yakni tindakan merusak atau menghancurkan. Corruptio juga diartikan kebusukan, keburukan,

kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau

ucapan yang menghina atau memfitnah.

Kata corruptio masuk dalam bahasa Inggris menjadi kata corruption atau dalam bahasa Belanda

menjadi corruptie. Kata corruptie dalam bahasa Belanda masuk ke dalam perbendaharaan Indonesia

menjadi korupsi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), korupsi adalah penyelewengan atau

penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya) untuk keuntungan

pribadi atau orang lain.

Definisi lainnya dari korupsi disampaikan World Bank pada tahun 2000, yaitu “korupsi adalah

penyalahgunaan kekuasaan publik untuk keuntungan pribadi". Definisi World Bank ini menjadi standar

internasional dalam merumuskan korupsi.

Pengertian korupsi juga disampaikan oleh Asian Development Bank (ADB), yaitu kegiatan yang

melibatkan perilaku tidak pantas dan melawan hukum dari pegawai sektor publik dan swasta untuk

memperkaya diri sendiri dan orang-orang terdekat mereka. Orang-orang ini, lanjut pengertian ADB, juga

membujuk orang lain untuk melakukan hal-hal tersebut dengan menyalahgunakan jabatan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Peran Mahasiswa dalam pencegahan kejahatan Korupsi di dalam lingkungan kampus


BAB II

ISI

1. PERAN MAHASISWA DALAM PENCEGAHAN KEJAHATAN KORUPSI DI DALAM LINGKUNGAN

KAMPUS

Untuk dapat berperan secara optimal dalam pemberantasan korupsi adalah pembenahan
terhadap diri dan kampusnya. Dengan kata lain, mahasiswa harus mendemonstrasikan bahwa diri dan
kampusnya harus bersih dan jauh dari perbuatan korupsi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, upaya pemberantasan korupsi dimulai dari awal masuk
perkuliahan. Pada masa ini merupakan masa penerimaan mahasiswa, dimana mahasiswa diharapkan
mengkritisi kebijakan internal kampus dan sekaligus melakukan pressure kepada pemerintah agar
undang-undang yang mengatur pendidikan tidak memberikan peluang terjadinya korupsi. Di samping
itu, mahasiswa melakukan kontrol terhadap jalannya penerimaan mahasiswa baru dan melaporkan
kepada pihak-pihak yang berwenang atas penyelewengan yang ada. Selain itu, mahasiswa juga
melakukan upaya edukasi terhadap rekan-rekannya ataupun calon mahasiswa untuk menghindari
adanya praktik-praktik yang tidak sehat dalam proses penerimaan mahasiswa.
Selanjutnya adalah pada proses perkuliahan. Dalam masa ini, perlu penekanan terhadap
moralitas mahasiswa dalam berkompetisi untuk memperoleh nilai yang setinggi-tingginya, tanpa melalui
cara-cara yang curang. Upaya preventif yang dapat dilakukan adalah dengan jalan membentengi diri dari
rasa malas belajar.
selankuHal krusial lain dalam masa ini adalah masalah penggunaan dana yang ada dilingkungan
kampus. Untuk itu diperlukan upaya investigatif berupa melakukan kajian kritis terhadap laporan-
laporan pertanggungjawaban realisasi penerimaan dan pengeluarannya. Sedangkan upaya edukatif
penumbuhan sikap anti korupsi dapat dilakukan melalui media berupa seminar, diskusi, dialog. Selain
itu media berupa lomba-lomba karya ilmiah pemberantasan korupsi ataupun melalui bahasa seni baik
lukisan, drama, dan lain-lain juga dapat dimanfaatkan juga.
Selanjutnya pada tahap akhir perkuliahan, dimana pada masa ini mahasiswa memperoleh gelar
kesarjanaan sebagai tanda akhir proses belajar secara formal. Mahasiswa harus memahami bahwa gelar
kesarjanaan yang diemban memiliki konsekuensi berupa tanggung jawab moral sehingga perlu dihindari
upaya-upaya melalui jalan pintas.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari makalah yang saya buat berjudul “Model Pencegahan Kejahatan Korupsi berbasis Kampus bagi

Mahasiswa” dapat saya simpulkan dengan kekuatan yang dimilikinya berupa semangat dalam menyuarakan

dan memperjuangkan nilai-nilai kebenaran serta keberanian dalam menentang segala bentuk ketidak adilan,

mahasiswa menempati posisi yang penting dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Kekuatan

tersebut bagaikan pisau yang bermata dua, di satu sisi, mahasiswa mampu mendorong dan menggerakkan

masyarakat untuk bertindak atas ketidakadilan sistem termasuk didalamnya tindakan penyelewengan

jabatan dan korupsi. Sedangkan di sisi yang lain, mahasiswa merupakan faktor penekan bagi penegakan

hukum bagi pelaku korupsi serta pengawal bagi terciptanya kebijakan publik yang berpihak kepada

kepentingan masyarakat banyak.

Anda mungkin juga menyukai