Abstrak
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengembangkan multimedia interaktif pendidikan anti korupsi untuk
menanamkan nilai kejujuran dan kesederhanaan pada siswa sekolah dasar di Yogyakarta. Pendekatan yang
digunakan dalam keseluruhan penelitian ini adalah Research and Developmet (R & D). Subjek penelitian
adalah para siswa sekolah dasar di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan angket, observasi, wawancara,
dan studi dokumentasi, yang didukung focus group discussion (FGD) serta buku catatan lapangan/logbook
sebagai teknik pengumpulan data. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru membutuhkan alternative pembelajaran yang dapat menanamkan nilai-
nilai integritas pada siswa dan multimedia pembelajaran anti korupsi yang dikembangkan melalui dua tahap
pengembangan (Pengembangan media dan pengembangan materi) dan telah divalidasi ini dapat dijadikan alternatif
pembelajaran untuk menanamkan nilai integritas, khususnya kejujuran dan kesederhanaan.
Kata Kunci: Multimedia, pembelajaran anti korupsi, nilai kejujuran dan kesederhanaan
Abstract
This research is intended to develop interactive multimedia of anti-corruption education to instil
honesty and simplicity values in elementary school students in Yogyakarta. The approach used in this research
is Research and Development (R & D). The subjects of the study were elementary school students in
Yogyakarta. This study used questionnaires, observations, interviews, and documentation studies, supported
by focus group discussions (FGD) as well as logbooks as data collection techniques. The data obtained were
analysed descriptively both quantitative and qualitative. The results showed that teachers significantly need
an alternative learning that can instil students’ integrity values and this anti-corruption instructional
multimedia that has been developed through two stages of development (development of media and material
development) and has validated by experts, can be used as an alternative learning to impart integrity value,
especially honesty and simplicity.
B. Pengembangan Media
Gambar 2. Sebagaimana telah dijelaskan pada
Proses ADDIE untuk pengembangan bagian metode penelitian, pengembangan
materi media menggunakan model pengembangan
Rob Phillips, dimana tahapan pengembangan
1. Analyze tersebut meliputi:
Analisis merupakan kegiatan paling 1. Design
awal yang dilakukan untuk menemukan Proses desain dalam pengembangan
formula dari multimedia yang akan media merupakan proses awal yang menjadi
dikembangkan. Oleh sebab itu pada tahap ini bagian terpenting. Dalam proses desain ini,
dilakukan pembahasan literature yang terkait dilakukan penjabaran materi yang telah
dengan pendidikan anti korupsi dan dikembangkan dengan media yang akan
pengembangan multimedia bagi sekolah dasar. dikembangkan. Tahapan desain meliputi:
Selain itu juga dilakukan analisis hasil temuan a. Pemahaman materi yang telah
lapangan baik observasi awal, wawancara, dikembangkan pada tahap sebelumnya
maupun hasil FGD. Hasil analisis inilahyang b. Penerjemahan materi ke dalam konsep
menjadi pertimbangan utama nilai Kejujuran multimedia pembelajaran
dan Kesederhanaan yang menjadi fokus dalam c. Penyusunan naskah awal multimedia
pengembangan multimedia ini. berdasarkan pemahaman terhadap
2. Design materi yang telah dikembangkan
Materi yang didesin dan dikembangkan d. Evaluasi naskah awal yang telah
dalam multimedia ini merupakan hasil dari dikembangkan
proses analisis, yaitu nilai kejujuran dan Dalam proses desain ini, diputuskan
kesederhanaan. bahwa akan dikembangkan multimedia
3. Develop pembelajaran yang berisi Film pendek dan
Tahap pengembangan (develop) games animasi. Film pendek dalam format
bertujuan untuk mengembangkan tujuan video ini berujuan untuk mengantarkan materi
pembelajaran dalam setiap sub bagian materi, kepada siswa dengan cara yang lebih menarik.
dimana pengembangan materi dalam Kemudian untuk menginternalisasikan materi
multimedia ini mengadopsi pengembangan tersebut, maka didukung dengan simpulan
materi dari Degeng, 2018. sederhana dalam bentuk animasi dan kegiatan
4. Implement evaluasi yang dibuat dalam bentuk permainan.
Padatahapan ini hasil analisis, desain 2. Development
dan pengembangan dicoba untuk diterapkan Pada tahap ini, dilibatkan tim
dalam pemenyusunan format materi secara pengembang yang terbagi menjadi dua tim,
utuh, dengan tujuan agar siswa sebagai yaitu tim pengembang video dan tim
pengguna dapat menangkap pesan yang pengembang animasi. Tim pengembang video
diberikan dan dapat mengimplementasikannya menerjemahkan naskah video yang telah
dalam kehidupan sehari-hari. disusun menjadi film pendek yang menarik dan
sesuai dengan karaakteristik anak. Ada dua 4. Implementation
tema film pendek yang dikembangkan, yaitu: Tahap implementasi merupakan tahap
Tema Kejujuran yang dibuat film dengan judul akhir dari proses pengembangan. Tahap ini
“Beli Gula atau Es” dan tema Kesederhanaan dilaksanakan setelah semua proses
yang dibuat dalam film berjudul “Fajar dan pengembangan selesai. Pada tahap ini
Riski”. diharapkan siswa dapat memahami setiap
Sementara itu, tim pengembang animasi bagian pesan yang ingin disampaikan,
menyesuaikan animasi yang dibuat dengan sehingga nilai-nilai integritas sebagai bagian
film yang dikembangkan. Dimana siakhir film dari pendidikan antikorupsi ini dapat
ditayangkan simpulan cerita dalam animasi terinternalisasikan dalam kehidupan siswa
sederhana, kemudian dilanjutkan dengan sehari-hari.
permainan yang bertujuan untuk evaluasi
materi dan internalisasi nilai. Berikut tampilan Multimedia yang dihasilkan kemudian
awal multimedia yang dikembangkan divalidasi oleh ahli media dan ahli materi.
Menurut ahli materi, secara umum materi yang
disampaikan dalam multimedia sudah
dianggap baik dan dapat digunakan untuk
menyampaikan dan menginternaslisasikan
nilai-nilai integritas sebagai bagian dari
pendidikan anti korupsi kepada anak-anak.
Selain itu pemilihan materi kejujuran dan
kesederhanaan juga telah dianggap tepat
Gambar 3. dengan kebutuhan siswa dan sejalan dengan
Tampilan awal multimedia nilai-nilai pendidikan karakter yang
pembelajaran dikembangkan di sekolah dasar. Ahli materi
3. Evaluation juga menyatakan bahwa hasil analisis awal dari
Tahap evaluasi ini menjadi tahap yang media yang telah dikembangkan KPK pun
krusial, dimana pada tahap ini dilakukan cukup menjadi dasar untuk mengembangkan
pembacaan kembali terhadap multimedia yang materi multimedia yang dapat
dikembangkan. Pengecekkan kebenaran materi menginternalisasikan nilai-nilai integritas pada
dan kesesuaian multimedia dengan siswa. Dilihat dari kualitas media secara
karakteristik peserta belajar menjadi poin yang kualitas teknis, ahli media menyatakan bahwa
terpenting. Karena pada prinsispnya pengambilan Gambar yang dilakukan sudah
multimedia yang dikembangkan ini haruslah baik dan sudut-sudut pengambilan gambar pun
tidak hanya menarik namun napat sudah baik. Sehingga dapat disimpulkan
menyampaikan pesan nilai-nilai integritas bahwa media yang dikembangkan ini dapat
secara jelas dan efektif, tanpa membuat siswa digunakan sebagai alternatif media untuk
merasa terpaksa dalam mempelajarinya. menanamkan nilai-nilai integritas pada siswa
Pada tahap penyusunan bentuk bentuk sekolah dasar.
evauasi ini juga dilibatkan pakar untuk
memberikan masukan pada multimedia yang PENUTUP
dikembangkan. Pelibatan pakar dalam hal ini Berdasarkan hasil penelitian dan
dilakukan dalam bentuk diskusi terhadap apa pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya,
yang diharapkan KPK terhadap pendidikan maka dapat disimpulkan bahwa:
anti korupsi yang diberikan sejak dini. Selain 1. Hasil analisis kondisi awal yang
itu juga dilakukan diskusi dengan orang yang dilakukan untuk pengembangan
berkecimpung dibidang media untuk multimedia pendidikan anti korupsi
memberikan pasukan pada proses menunjukkan bahwa pengembangan nilai
pengembangan yang dilakukan. integritas yang paling dibutuhkan di
sekolah adalah nilai Kejujuran dan Harian Terbit. 2016. ICW: Tahun 2015,
Kesederhanaan. Kerugian Negara Akibat Korupsi Rp.
2. Pada tahapan pengembangan, dilakukan 31.077 Triliun. Artikel dipublish pada
dua proses pengembangan. Rabu, 24 Februari 2016.
Pengembangan materi dengan http://nasional.harianterbit.com
menggunakan model pengembangan [diunduh, Mei 22, 2016]
ADDIE (Analyze, Design, Develop, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Implement, Evaluate) dan tahap (2006). Memahami Untuk Membasmi:
pengembangan multimedia menggunakan Buku Saku Untuk Memahami Tindak
model pengembangan Rob Philips. Pidana Korupsi, Jakarta: KPK.
3. Multimedia pendidikan anti korupsi yang Kompas. (2013). “Mencari Pemimpin
telah dikembangkan dapat digunakan Berintegritas Publik“. Tersedia pada:
sebagai alternatif media untuk http://nasional.kompas.com/read/2013/0
menanamkan nilai-nilai integritas pada 6/04/12424423/Mencari.Pemimpin.Beri
siswa sekolah dasar. ntegritas.Publik, [terakhir dikunjungi 25
Mei 2016]
DAFTAR PUSTAKA Philips, Rob. (1997). The developers
handbook to interactive multimedia
Amstrong, Thomas. 2. (2003). Sekolah Para (practcal guide for educational
Juara. Bandung: Mizan Media Utama. application). London: Kogan Page.
Borg, Walter. R. & Gall, M., D. (1989). Reza A.A Wattimena. (2012) Filsafat Anti
Educational research: an introduction Korupsi. Membedah Hasrat Kuasa,
(4th ed.). New York & London: Logman. Pemburuan Kenikmatan, dan Sisi
Branch, Robert Maribe. 2010. Instructional Hewani Manusia di Balik Korupsi.
Design: The ADDIE Approach. New Yogyakarta: Kanisius
York: Springer. Slamet Suyanto. (2003). Konsep Dasar
Buckingham, W. e. (2011). The Philosophy Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:
Book. London: DK Dorling Kindersley. Universitas Negeri Yogyakarta
Degeng, I Nyoman Sudana. 2018. Ilmu Transparency International (TI). (2015).
Pembelajaran: Klasifikasi Variable “Corruption Perception Index 2015.”
untuk pengembangan Teori dan tersedia pada: www.transparency.org
Penelitian. Yogyakarta: Yayasan Taman [diunduh April 10, 2016]
Pustaka Kristen Indonesia. United Nations Convention Against
Hujair AH. Sanaky. 2009. Pendidikan Anti Corruption (UNCAC). Tersedia pada:
Korupsi. Bahan Kuliah: Dinamika https://www.unodc.org/documents/bruss
Pemikiran Dalam Islam Peran Teknologi els/UN_Convention_Against_Corruptio
Informasi Internet Sebagai Media e- n.pdf [terakhir dikunjungi pada 25 Mei
learning. [diunduh, Mei 24, 2016] 2016]
Looijenga, Annemarie, dkk. 2015. The effect Wibowo, R.A. (2015). “Mencegah Korupsi di
of iteration on the Design Performance Pengadaan Barang dan Jasa: Apa yang
of Primary School Children. sudah dan yang masih harus dilakukan?
International Journal of Technology and (“Preventing Corruption in Public
Design Education. (25) (1), pp. 1-23. Procurement: what has been done and
February 2015. Springer. DOI what should be done?”), Jurnal
10.1007/s10798-014-9271-2. Integritas, (1) (1): pp 37-60.
Gredler, Margaret E. 2013. Learning and
Instruction. Teori dan Aplikasi. Jakarta:
Kencana Prenada Media Grup.