mengkhawatirkan • Tindakan Pencegahan Korupsi yang belum menunjukkan hasil yang optimal • Berdasarkan laporan bank dunia, Indonesia termasuk dalam negara yang utangnya parah, berpenghasilan rendah (severely indebted low income country) dan termasuk dalam kategori negara-negara termiskin di dunia seperti Mali dan Ethiopia. KERANGKA TEORI
• PENDIDIKAN => berasal dari kata didik + me- menjadi
mendidik artinya memelihara dan memberi latihan • Arti luas : usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara • HAM => Hak Asasi Manusia • Secara yuridis => Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM: “adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan setiap manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah- Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara Hukum, Pemerintahan, dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia” FAKTOR PENYEBAB KORUPSI
• Faktor Internal : datang dari pribadi masing-masing
• Contoh : Lemahnya keimanan, rasa malu, pola hidup konsumtif, aspek sosial lain.
• Faktor Eksternal : diakibatkan oleh pengaruh lingkungan sekitar
• Contoh : Gaji yang kurang, instabilitas politik, kekuasaan politik, lemahnya penegakan hukum, masyarakat yang kurang mendukung anti-korupsi DAMPAK KORUPSI
Dampak korupsi dapat dilihat dari berbagai macam indikator fisik
Contoh : - Kenaikan harga barang - Kualitas infrastruktur yang buruk - Sulitnya akses pendidikan - Terancamnya keamanan - Kurangnya kepercayaan dari investor asing UPAYA PENCEGAHAN KORUPSI
• Terhadap Faktor Internal : Perlunya ditanamkan nilai-nilai
anti-korupsi. Hal ini mampu membuat individu dapat mengenali tindakan korupsi. • Terhadap Faktor Eksternal : Diperlukannya prinsip anti- korupsi akuntabilitas, transparansi, kewajaran, kebijakan, dan kontrol terhadap suatu hubungan sosial. PERANAN MAHASISWA
• Peranan mahasiswa dalam gerakan anti-korupsi lebih
kepada upaya pencegahan korupsi melalui budaya anti- korupsi dimasyarakat. • Mahasiswa dianggap sebagai titik puncak dari pembelajaran dan titik awal dari kegiatan sosial dalam masyarakat suatu negara. ALASAN MAHASISWA SEBAGAI UJUNG TOMBAK PENCEGAHAN KORUPSI
• Mahasiswa dianggap memiliki time-management yang baik
sehingga mampu mengerjakan berbagai kegiatan perkuliahan dan non-perkuliahan di waktu yang terbatas • Mahasiswa memiliki intuisi yang dapat memahami benar atau salah setelah mengenyam 12 tahun pendidikan dasar • Mahasiswa dianggap sudah mandiri dalam menentukan keputusannya. PENDIDIKAN NON-FORMAL SEBAGAI SALAH SATU METODE PENCEGAHAN KORUPSI
Kelebihan Pendidikan Non-formal sebagai media
penyaluran budaya anti-korupsi - Tidak terikat pada suatu kurikulum tertentu - Pembelajarannya tidak terikat pada suatu tingkat tertentu - Dapat langsung diaplikasikan terhadap kegiatan kemahasiswaan di kampus DISKUSI STUDI KASUS
• Diskusi Mengenai studi kasus tentang korupsi yang sedang
booming di masyarakat. • Hasil Diskusi ini dapat berupa motif atau latar belakang suatu kasus, tindakan pencegahan, dan solusi • Diskusi ini dapat menjadi tempat latihan bagi mahasiswa terkait kemampuan identifikasi kasus korupsi berdasarkan teori korupsi PENGGUNAAN MEDIA FILM SEBAGAI MEDIA ANTI KORUPSI • Berbentuk Sebuah Festival Film dimana temanya terkait dengan tindak pidana korupsi • Film telah menjadi sebuah media yang dapat diakses dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari • Film diharapkan dapat membantu dalam menanamkan nilai- nilai anti korupsi secara bawah sadar. TUJUAN DARI PENDIDIKAN ANTI KORUPSI DI TINGKAT MAHASISWA • Mahasiswa mampu mencegah dirinya sendiri agar tidak melakukan tindak korupsi (individual competence). • Mahasiswa mampu mencegah orang lain agar tidak melakukan tindak korupsi dengan cara memberikan peringatan orang tersebut. • Mahasiswa mampu mendeteksi adanya tindak korupsi (dan melaporkannya kepada penegak hukum). STANDAR KOMPETENSI
• Kompetensi individual dimulai dari mahasiswa memiliki
persepsi negatif mengenai korupsi dan persepsi positif mengenai anti-korupsi, menguatnya kesadaran (awareness) terhadap adanya potensi tindak korupsi. Mahasiswa akhirnya memiliki sikap anti-korupsi dalam arti berusaha untuk tidak melakukan tindak korupsi sekecil apapun. STANDAR KOMPETENSI
• Sikap anti-korupsi ini kemudian memberikan efek-tular ke
lingkungan sekitar dimana mahasiswa berani mengingatkan atau mencegah orang lain agar tidak melakukan tindak korupsi dalam bentuk apapun, termasuk mampu memberikan informasi kepada orang lain mengenai hal-hal terkait korupsi dan anti-korupsi. KESIMPULAN
• Untuk mewujudkan pendidikan anti korupsi, banyak hal
yang harus dibenahi termasuk lingkungan masyarakat • Mahasiswa sangat dan harus berperan aktif, karena selain sebagai elemen penting dalam upaya menunjang proses pendidikan anti korupsi, juga sebagai tutor untuk jenjang yang lebih rendah • Mencegah korupsi dimulai dari diri sendiri TERIMA KASIH