Opini
• Pendidikan Anti
• Presure Group
Korupsi • Gagasan Ide
• Kampanye Anti Korupsi
• Pendidikan Karakter • Metode Pencegahan
• Kampanye Ujian Bersih dan Pemberantasan
Korupsi
• Mengangkat Isu
Pencegahan Korupsi Lokal-Nasional Gerakan Moral
ke Media
Pendidikan Anti Korupsi
PENCEGAHAN
• Mewajibkan Pemimpin
Mahasiswa untuk Mengikuti
Pendidikan Anti Korupsi
• Mendorong adanya Pendidikan
Anti Korupsi di Kampus
• Mengadakan Seminar Anti-
Korupsi
• Adanya Materi Pendidikan Anti-
Korupsi di Kaderisasi Mahasiswa
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
Program Pendidikan Anti-Korupsi
Subekti dan
Tjitrosoedibio
PENDAPAT PAKAR
Menguraikan istilah korupsi dalam berbagai
bidang, yakni yang menyangkut masalah
penyuapan, yang berhubungan dengan
manipulasi di bidang ekonomi, dan yang
menyangkut bidang kepentingan umum. Hal
ini diambil dari defini “financial
manipulations and deliction injurious to the
economiy are often labeled corrupt”
Suap Menyuap
Pemerasan
Perbuatan Curang
Gratifikasi
Korupsi di Indonesia sudah “MEMBUDAYA”
sejak dulu , sebelum dan sesudah
kemerdekaan, di era Orde Lama, Orde Baru,
berlanjut hingga era Reformasi.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk
memberantas korupsi, namun hasilnya masih
jauh DARI HARAPAN.
“Fight Corruption:
be the one who helps
build a better
society”.
BENTUK KORUPSI
FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL
Faktor internal
Faktor penyebab
merupakan penyebab
terjadinya korupsi karena
korupsi yang datang dari
sebab-sebab dari luar
diri pribadi
EBERAPA PENDAPAT FAKTO
PENYEBAB KORUPSI
Korupsi akan terus berlangsung
Ketika perilaku selama masih terdapat kesalahan
materialistik dan tentang cara memandang kekayaan
komsumtif masyarakat
serta sistem politik
yang masih Semakin banyak orang salah dalam
“mendewakan” materi memandang kekayaan, semakin besar pula
maka dapat kemungkinan orang melakukan kesalahan
dalam mengakses kekayaan.
“memaksa” terjadinya
Bagaimana menurut anda perilaku orang-
permainan uang dan orang yang memandang kekayaan dan
korupsi (Ansari uang sebagai suatu hal yang punya arti
Yamamah : 2009) segala-galanya ? Bagaimana bentuk
penyadaran yang tepat.
PENDAPAT YANG MENGARAH PADA
FAKTOR INTERNAL
Isa Wahyudi
PENDAPAT YANG MENGARAH PADA
FAKTOR INTERNAL
M. Arifin
PENDAPAT YANG MENGARAH PADA
FAKTOR EKSTERNAL
1. Kurang keteladanan dan kepemimpinan elite bangsa,
2. Rendahnya gaji Pegawai Negeri Sipil,
3. Lemahnya komitmen dan konsistensi penegakan hukum dan
peraturan perundangan,
4. Rendahnya integritas dan profesionalisme,
5. Mekanisme pengawasan internal di semua lembaga perbankan,
keuangan, dan birokrasi belum mapan,
6. Kondisi lingkungan kerja, tugas jabatan, dan lingkungan
masyarakat, dan
7. Lemahnya keimanan, kejujuran, rasa malu, moral dan etika
Erry Riyana
Hardjapamekas
PENDAPAT YANG MENGARAH PADA
FAKTOR EKSTERNAL
1. Faktor politik,
2. Faktor hukum,
3. Faktor ekonomi dan birokrasi
4. Faktor transnasional.
1. FAKTOR
POLITIK
Perilaku korup seperti penyuapan, politik
uang merupakan fenomena yang sering
terjadi. Terkait dengan hal itu Terrence
Gomes (2000) memberikan gambaran
bahwa politik uang (money politic)
sebagai use of money and material
benefits in the pursuit of political
influence.
2. FAKTOR
•
HUKUM
Faktor hukum ini bisa lihat dari dua sisi, di satu sisi dari
aspek perundang-undangan dan sisi lain adalah lemahnya
penegakan hukum.
• Tidak baiknya substansi hukum, mudah ditemukan dalam
aturan-aturan yang diskriminatif dan tidak adil; rumusan
yang tidak jelas-tegas (non lex certa) sehingga multi tafsir;
kontradiksi dan overlapping dengan peraturan lain (baik
yang sederajat maupun yang lebih tinggi)
Diskusikan !!
PENYEBAB KORUPSI
DALAM PERSPEKTIF
TEORETIS
Cultural determinisme sering diapakai sebagai acuan
ketika mempelajari penyebab terjadinya korupsi.
Fiona Robertson-Snape (1999) bahwa penjelasan kultural
praktik korupsi di Indonesia dihubungkan dengan bukti-
bukti kebiasaan-kebiasaan kuno orang jawa.
Padahal bila dianut prilaku korup pada dasarnya
merupakan sebuah fenomena sosiologis yang memiliki
implikasi ekonomi dan politik yang terkait dengan
jabaran beberapa teori.
TEORI PRILAKU KORUP
• Aspek POLITIS
Instabilitas politik
Kepentingan politis, meraih dan mempertahankan
kekuasaan
FAKTOR EKSTERNAL, PEMICU
PERILAKU KORUP YANG DISEBABKAN
OLEH FAKTOR
DI LUAR DIRI PELAKU
• Aspek ORGANISASI
Kurang adanya sikap keteladanan pimpinan
Tidak adanya kultur organisasi yang benar
Kurang memadainya sistem akuntabilitas yang benar
Kelemahan sistim pengendalian manajemen
Lemahnya pengawasan
DAMPAK MASIF
KORUPSI
“unless we destroy
corruption,
corruption will
destroy us”
Korupsi tidak hanya berdampak
terhadap satu aspek kehidupan
saja.
Korupsi menimbulkan efek
domino yang meluas terhadap
eksistensi bangsa dan negara.
Meluasnya praktik korupsi di suatu negara
akan memperburuk kondisi ekonomi bangsa,
misalnya harga barang menjadi mahal dengan
kualitas yang buruk, akses rakyat terhadap
pendidikan dan kesehatan menjadi sulit,
keamanan suatu negara terancam, kerusakan
lingkungan hidup, dan citra pemerintah yang
buruk di mata internasional sehingga
menggoyahkan sendi-sendi kepercayaan
pemilik modal asing, krisis ekonomi yang
berkepanjangan, dan negara pun menjadi
semakin terperosok dalam kemiskinan.
j en ak
a n se a n
a h k a n gk
Pe r n b a y
m e m a n g
kit a at y eh
a k i b n ol
l ka
t i m bu i ??
di r u p s
ko
1 •DAMPAK EKONOM
Siapa yang
menikmati?
Mari sejenak
kita melakukan
kontemplasi
Jembatan Suramadu
adalah jembatan
terpanjang terpanjang di
Indonesia saat ini, yang
menghubungkan Pulau
Jawa dan Pulau Madura
Berapakah investasi
yang diperlukan
untuk membangun
jembatan ini ?
Lalu bagaimana pula
dengan sarana prasarana
berikut ini
Berapakah investasi
yang diperlukan
untuk membangun
jalan tol, pelabuhan
jalur kereta api,
bandar udara ini ?
Jika anda suatu saat memegang
tampuk pimpinan di Indonesia,
bagaimanakah seharusnya model
penyelenggaraan pemerintah yang
seharusnya dilakukan, agar rakyat
makmur ?
Apa yang bisa kita
lakukan andai 40%
dana APBN
tidak dikorupsi
40% dana APBN per tahun (yang hilang) =
sekolah gratis sampai perguruan tinggi, biaya
kesehatan gratis, perumahan murah, kenaikan
pendapatan, listrik murah, modal usaha rakyat, air
bersih siap minum transportasi umum bagus, jalanan
dan jembatan bagus, rel kereta ganda seluruh pulau
besar, fasilitas umum dan sosial bagus, lebih banyak
bandara dan pelabuhan, industri tumbuh, jaminan
sosial bagi seluruh rakyat, alutsista cukup dan dalam
kondisi baik dan baru, hutang negara bisa diselesaikan
dan lain-lain yang tentunya akan semakin
mensejahterakan masyarakat, yang pada
akhirnya meningkatkan martabat bangsa.
melihat itu ……
Masihkah kita akan
Korupsi ?
…. Mau tidak mau
suka tidak suka siap
tidak siap
Indonesia akan
Lebih baik jika
Tanpa korupsi
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
NILAI DAN
PRINSIP ANTI-
KORUPSI
PENYEBAB KORUPSI
A. NILAI-NILAI ANTI-KORUPSI
1 2 3
KEJUJURAN KEPEDULIAN KEMANDIRIAN
4 5 6
TANGGUNG
KEDISIPLINAN KERJA KERAS
JAWAB
7 8 9
KESEDERHANAAN KEBERANIAN KEADILAN
B. PRINSIP-PRINSIP ANTI-
KORUPSI
AKUNTABILITAS
TRANSPARANSI
KEWAJARAN
KEBIJAKAN
KONTROL KEBIJAKAN
UPAYA
PEMBERANTASAN
KORUPSI
“No impunity to
corruptors“
A. KONSEP PEMBERANTASAN
KORUPSI
DISKUSIKANLAH PENDAPAT
BERIKUT : 92
REALITA DI INDONESIA
94
UPAYA PENANGGULANGAN
KEJAHATAN KORUPSI
JALUR PENAL JALUR NON-PENAL
• Kebijakan penerapan Hukum • Kebijakan pencegahan tanpa
Pidana (Criminal Law hukum pidana (prevention without
Application); punishment);
• Sifat repressive (penumpasan/ • Kebijakan untuk mempengaruhi
penindasan/pemberantasan) pandangan masyarakat mengenai
apabila kejahatan sudah terjadi; kejahatan dan pemidanaan lewat
• Perlu dipahami bahwa: mass media (influencing views of
upaya/tindakan represif juga society on crime and
dapat dilihat sebagai punishment/mass media atau
upaya/tindakan preventif dalam media lain seperti penyuluhan,
arti luas pendidikan dll);
(Nawawi Arief : • Sifat preventive (pencegahan)
95
2008)
98
101
102
103
104
105
GERAKAN,
KERJASAMA BabDAN
INSTRUMEN 06
INTERNASIONAL
PENCEGAHAN
KORUPSI
“No impunity to
corruptors“
107
GERAKAN ORGANISASI
INTERNASIONAL
108
BOTTOM UP APPROACH
BOTTOM UP APPROACH
c) Perlu penyediaan data mengenai efesiensi dan
efektifitas pelayanan pemerintah melalui corruption
diagnostics. Dengan penyediaan data dan
pengetahuan yang luas mengenai problem korupsi,
reformasi administratif-politis dapat disusun secara
lebih baik;
d) Adanya pelatihan-pelatihan khusus. Pelatihan ini
dapat diambil dari toolbox yang disediakan oleh
World Bank yang diharapkan dapat membantu
mempercepat pemberantasan korupsi. Bahan-
bahan yang ada dipilih sendiri dan harus
menyesuaikan dengan kondisi masing-masing
negara; dan 110
BOTTOM UP APPROACH
e) adanya rencana aksi pendahuluan yang
dipilih atau dikonstruksi sendiri oleh
negara peserta, diharapkan akan
memiliki trickle-down effect dalam arti
masyarakat mengetahui pentingnya
pemberantasan korupsi.
(Haarhuis : 2005)
111
TOP-DOWN APPROACH
Pendekatan dari atas atau top-down dilakukan
dengan melaksanakan reformasi di segala
bidang baik hukum, politik , ekonomi maupun
administrasi pemeritahan. Corruption is a
symptom of a weak state and weak institution,
sehingga harus ditangani dengan cara
melakukan reformasi di segala bidang.
(Haarhuis : 2005)
112
113
NOMOR/ JUMLAH
TAHUN SCORE CPI PERINGKAT NEGARA
YANG
DISURVEY
2002 1.9 96 102
2003 1.9 122 133
2004 2.0 133 145
2005 2.2 137 158
2006 2.4 130 163
2007 2.3 143 179
2008 2.6 126 166
114
Sumber : www.transparency.org
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI Gerakan, Kerjasama dan Instrumen Internasional
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI 15
PENDIDIKAN ANTI-KORUPSI
www.i-ien.org www.tiri.org
115
116
INSTRUMEN INTERNASIONAL
PENCEGAHAN KORUPSI
117
INSTRUMEN INTERNASIONAL
PENCEGAHAN KORUPSI
Malaysia : Hongkong :
the Malaysia Indonesia :
Independent
Filipina : Anti- Komisi
Commission
Lembaga Corruption Pemberantas
against
Ombudsman; Commission an Korupsi
Corruption
(MACC); (KPK).119
(ICAC);
DELIK KORUPSI
Bab
DALAM RUMUSAN
07
UNDANG-UNDANG
di Indonesia
125
1. Pasal 2
2. Pasal 3
3. Pasal 13
4. Pasal 15
UU No. 31 tahun 1999
131
• Setiap orang
• secara melawan hukum
• memperkaya diri sendiri/orang lain/suatu korporasi
• dapat merugikan keuangan negara atau
perekonomian negara
Ayat (2):
Pasal 1 angka 1:
• Setiap orang
• dengan tujuan menguntungkan diri
sendiri/orang lain/korporasi
• menyalahgunakan kewenangan,
kesempatan, atau sarana yang ada
padanya karena jabatan.kedudukan
• Dapat merugikan keuangan/
perekonomian negara 134
Pasal 13:
• Setiap orang
• Memberi hadiah/janji
• Kepada pegawai negeri
• Dengan mengingat kekuasaan/
wewenang yang melekat pada
jabatan/kedudukannya, atau oleh
pemberi hadiah/janji dianggap melekat
pada jabatan/kedudukan tersebut
135
Pasal 15:
• Setiap orang
• Yang mencoba/ membantu/
bermufakat jahat untuk
melakukan tindak pidana
korupsi
136
137
Ps. 388 (2) = Ps. 7 (1) d Ps. 420 (1) ke-1 = Ps. 12 c
Ps. 415 = Ps. 8 Ps. 420 (1) ke-2 = Ps. 12 d
Ps. 416 = Ps. 9 Ps. 423 = Ps. 12 e
Ps. 417 = Ps. 10 Ps. 425 ke-1 = Ps. 12 f
Ps. 418 = Ps. 11 Ps. 425 ke-2 = Ps. 12 g
Ps. 419 ke-1 = Ps. 12 a Ps. 425 ke-3 = Ps. 12 h
Ps. 419 ke-2 = Ps. 12 b Ps. 435 = Ps. 12 i
139
UU No. 31/1999
jo
UU. No. 20/2001
140
143
153
155
157
158
159
160
Gratifikasi
Dasar Pemikiran:
Gratifikasi
162
Gratifikasi
Dasar hukum:
Pasal 12 B UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001
Pengertian:
adalah pemberian dalam arti luas, meliputi
pemberian uang, rabat (diskon), komisi, pinjaman
tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan,
perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan
fasilitas lainnya. (Penjelasan Pasal 12B) 163
Gratifikasi
Gratifikasi
Rumus:
165
Gratifikasi
Pembuktian Gratifikasi
Gratifikasi
167
168
PERAN MAHASISWA
DALAM GERAKAN
ANTI-KORUPSI
“No impunity to
corruptors“
Kompetensi Dasar
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
A. GERAKAN ANTI-KORUPSI
GERAKAN ANTI-KORUPSI
GERAKAN ANTI-KORUPSI
GERAKAN ANTI-KORUPSI
GERAKAN ANTI-KORUPSI
GERAKAN ANTI-KORUPSI
B. PERAN MAHASISWA
B. PERAN MAHASISWA
B. PERAN MAHASISWA
Tantangan pemuda
masa lalu adalah
perjuangan
kemerdekaan
Indonesia dengan
memerangi
penjajah..,
..tantangan
generasi muda
Indonesia saat ini
adalah memerangi
korupsi!
C. KETERLIBATAN MAHASISWA
• Lingkungan keluarga
• Lingkungan kampus
• Masyarakat sekitar
• Tingkat lokal/nasional/regional
1. DALAM KELUARGA
DALAM KELUARGA
DALAM KELUARGA
DALAM KELUARGA
2. DI LINGKUNGAN KAMPUS
DI LINGKUNGAN KAMPUS
3. DI MASYARAKAT SEKITAR
DI MASYARAKAT SEKITAR
Selamat datang
generasi muda
anti-korupsi
Indonesia akan
lebih baik jika
tanpa korupsi
Lomba poster KPK, Karya : Christian Tumpak