Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Clara Ata jeju

NIM : 2018610069

KELAS : A

TUGAS KEPERAWATAN BENCANA TM 4

TRIASE BENCANA

A. DEFENISI TRIASE/TRIAGE

1. Triage adalah proses pemilahan penderita berdasarkan tingkat kegawatan & kebutuhan ak
an pertolongan life saving
2. Triase dilakukan untuk mengidentifikasi secara cepat korban yang membutuhkan stabilis
asi segera (perawatan di lapangan) dan mengidentifikasi korban yang hanya dapat
diselamatkan dengan pembedahan darurat (life saving surgery). Dalam aktivitasnya,digun
akan kartu merah, hijau dan hitam sebagai kode identifikasi korban.

B. TEORI DAN FILOSOFI TRIASE :

1. pemilahan berdasarkan prioritas

1. Rencana penanganan situasi emergensi sederhana: personil, ruang, sarana, peralatan, s
uplai = sistem
2. "Terbaik untuk terbanyak" = kebijakan
3. Pasien prioritas adalah mereka yang memiliki kemungkinan besar untuk selamat.
“3T Principle” Pos Medik lapangan
1. Tag/Label
2. Treat/Rawat
3. Transfer/Evakuasi

2. Pertolongan Pertama

a. Lokasi bencana, sebelum korban dipindahkan


b. Tempat penampungan sementara
c. Pada “tempat hijau” dari pos medis lanjutan
d. Dalam ambulans saat korban dipindahkan ke fasilitas

3. Pos Medis Lanjutan

1. Fungsi pos medis lanjutan ini dapat disingkat menjadi “Three ‘T’ rule” (Tag,
Treat,Transfer) atau hukum tiga (label, rawat, evakuasi).
2. Lokasi pendirian pos medis lanjutan sebaiknya cukup dekat untuk ditempuh dengan
berjalan kaki dari lokasi bencana (50–100 meter) dan daerah tersebut harus:
1. Termasuk daerah yang aman
2. Memiliki akses langsung ke jalan raya tempat evakuasi dilakukan
3. Berada di dekat dengan Pos Komando
4. Berada dalam jangkauan komunikasi radio.
3. Tempat perawatan ini dibagi lagi menjadi:
4. Tempat perawatan korban gawat darurat (korban yang diberi tanda dengan label merah
dan kuning). Lokasi ini merupakan proporsi terbesar dari seluruh tempat perawatan.
5. Tempat perawatan bagi korban non gawat darurat (korban yang diberi tanda dengan
label hijau dan hitam).

4. Pos medis lanjutan standar

a. Satu pintu keluar


b. Dua buah pintu masuk (Gawat Darurat dan Non-Gawat Darurat). Untuk memudahkan
identifikasi, kedua pintu ini diberi tanda dengan bendera merah (untuk korban gawat
darurat) dan bendera hijau (untuk korban non gawat darurat).
c. Dua tempat penerimaan korban/triase yang saling berhubungan untuk memudahkan
pertukaran/pemindahan korban bila diperlukan.
d. Tempat perawatan Gawat Darurat yang berhubungan dengan tempat triase Gawat
Darurat, tempat ini dibagi menjadi:
1. Tempat perawatan korban dengan tanda merah (berhubungan langsung dengan
tempat triase).
2. Tempat perawatan korban dengan tanda kuning (setelah tempat perawatan
merah)
e. Tempat perawatan Non Gawat Darurat, berhubungan dengan tempat triase Non
Gawat Darurat, dibagi menjadi:
1. Tempat korban meninggal (langsung berhubungan dengan tempat triase)
2. Tempat perawatan korban dengan tanda hijau (setelah tempat korban
meninggal) Setiap tempat perawatan ini ditandai dengan bendera sesuai
dengan kategori korban yang akan dirawat di tempat tersebut.
f. Sebuah tempat evakuasi yang merupakan tempat korban yang kondisinya telah stabil
untuk menunggu pemindahan ke Rumah Sakit.

C. SYARAT PELAKSANA TRIAGE

a. Banyak pengalaman menangani pasien luka luar, dll

b. Pengetahuan ttg pertolongan pada saat bencana

c. Daya kepemimpinan, keputusan yg tepat, dan kreatif

d. Kemampuan untuk berhumor

D. METODE TRIAGE(START)

a. Penilaian pertama tidak lebih dari 30 detik / orang.

b. Konsentrasi utk laksanakan Triage, tidak lakukan pengobatan

E. DASAR TRIAGE:

a. Check pernapasan

b. Check pernapasan lagi

c. sesudah menjaga arus pernapasan

d. Check Peredaran (denyut nadi & Branch test)

e. Check kesadaran

f. Check respons

Anda mungkin juga menyukai