DISUSUN
OLEH
KELOMPOK 1O
MALANG
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun Laporan
Pendahuluan dan Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Masyrakat di Tlogomas
Kecamatan Lowokwaru Kota Malang
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada tugas
ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
Cover.......................................................................................................i
Kata Pengantar........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................2
C. Manfaat .......................................................................................2
A. Pengkajian................................................................................... 18
B. Analisa Data................................................................................ 31
C. Intervensi..................................................................................... 36
D. Play Of Action.............................................................................38
E. Implementasi............................................................................... 41
F. Evaluasi....................................................................................... 44
BAB IV PENUTUP................................................................................ 48
A. Kesimpulan.................................................................................. 48
B. Saran............................................................................................ 48
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................50
ii
i
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam suatu tempat, saling
berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang
sama (WHO). Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu
lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang
sama dimana mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama
(Riyadi, 2013).
1
B.Tujuan
1.Tujuan Umum
2.Tujuan Khusus
C.Manfaat
1. Bagi pendidikan
Sebagai sarana untuk mengimplementasikan ilmu pengetahuan dalam
kehidupan bermasyarakat.
2. Bagi masyarakat
Masyarakat dapat mengerti dan menyadari permasalahan kesehatan yang ada
dan mencoba menanggulanginya serta masyarakat dapat mengerti gambaran
tentang status kesehatannya.
3. Untuk mahasiswa
Untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat diperkuliahan dengan keadaan
permasalahan yang ada dimasyarakat untuk mendapatkan pengalaman belajar
mengenai masalah dimasyarakat dan mampu menentukan langkah-langkah
penyelesaiannya.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien
yang menjadi sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdiri dari individu dan
masyarakat. Berdasarkan pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman
(2010) dalam Anderson (2013) untuk melihat masalah pasien, model komunitas
sebagai klien dikembangkan untuk menggambarkan batasan keperawatan kesehatan
masyarakat sebagai sintesis kesehatan masyarakat dan keperawatan. Model tersebut
telah diganti namanya menjadi model komunitas sebagai mitra, untuk menekankan
filosofi pelayanan kesehatan primer yang menjadi landasannya. Secara lebih rinci
dijabarkan sebagai berikut :
1.Tingkat individu
2.Tingkat keluarga
3
ekonomi rendah dan keluarga yang anggota keluarganya menderita penyakit menular
dan kronis. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit utama masyarakat dan
lembaga yang menyakut kehidupan masyarakat. Dalam pelaksanaannya, keluarga
tetap juaga berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara kesehatan
anggotanya.
3. Tingkat komunitas
4.Pencegahan primer
a. Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit
lebih awal dengan mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang
mengurangi faktor resiko dikalifikasikansebagai pencegahan sekunder
misalnya memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
secara berkala melalui posyandu dan puskesmas.
b. Pencegahan tersier
4
Mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada seseorang dengan
stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar
dapat secara optimal berfungsi sesuai dengan kemampuannya, misalnya
mengajarkan latihan fisik pada penderita patah tulang. Selanjutnya agar dapat
memberikan arahan pelaksanaan kegiatan, berikut ini diuraikan falsafah
keperawatan komunitas dan pengorganisasian masyarakat (Mubarak, 2011):
1) Falsafah Keperawatan
Kesehatan Komunitas Keperawatan kesehatan komunitas merupakan
pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-
psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan masyarakat dan
memberikan prioritas pada strategi pada pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi yang mengacu pada
paradigma keperawatan secar umum dengan empat komponen dasar yaitu;
manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan.
2) Pengorganisasian masyarakat
Tiga model pengorganisasian masyarakat menurut Rothman meliputi
peran serta masyarakat (localiti developmen), perencanaan sosial melalui
birokrasi pemerintah (social developmant) dan aksi sosial berdasarkan
kejadian saat itu (social action) (Mubarak, 2011). Pelaksanaan
pengorganisasian masyarakat dilakukan melalui tahapan-tahapan berikut:
a. Tahap persiapan Dilakukan dengan memilih area atau daerah yang
menjadi prioritas, menentukan cara untuk berhubungan dengan
masyarakat , mempelajari dan bekerjasama dengan masyarakat.
b. Tahap pengorganisasian Dengan persiapan pembentukan kelompok
dan penyesuaian dengan pola yang ada dimasyarakat dengan
pembentukan kelompok kerja kesehatan.
c. Tahap pendidikan dan pelatihan Melalui kegiatan-kegiatan pertemuan
teratur dengan kelompok masyarakat melalui pengkajian, membuat
pelayanan keperawatan langsung pada individu, keluarga dan
masyarakat.
d. Tahap formasi kepemimpinan Memberikan dukungan latihan dan
mengembangkan keterampialan yang mengikuti perencanaan,
pengorganisasian, pergerakan dan pengawasan kegiatan pendidikan
kesehatan.
e. Tahap koordinasi Kerjasama dengan sektor terkait dalam upaya
memandirikan masyarakat
5
f. Tahap akhir Supervisi bertahap dan diakhiri dengan evaluasi dan
pemberian umpan balik dan masing-masing evaluasi untuk perbaikan
untuk kegiatan kelompok kesehatan kerja selanjutnya.
1. Definisi
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan
nilai yang telah melembaga (Sumijatun, 2010). Misalnya di dalam kesehatan
di kenal kelompok ibu hamil, kelompok ibu menyusui, kelompok anak balita,
kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam suatu wilayah desa binaan dan
lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat ada masyarakat
petani, masyarakat pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat terasing dan
sebagainya (Mubarak, 2011).
6
1) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu, keluarga,
dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
7
individu, media masa, Televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan
dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan di lingkungan sekitar
masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan
sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan penyakit
yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat
individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit
tertentu, maka mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah
kesehatan melalui proses kelompok.
c.Kerjasama (Partnership)
8
misalnya penyakit influensa, batu dll. Perawat juga dapat memberikan rujukan
pada peserta didik dan keluarganya bila dibutuhkan perawatan kesehatan yang
lebih spesifik.
Terdapat sejumlah tempat lain dimana perawat juga dapat bekerja dan
memiliki peran serta tanggungjawab yang bervariasi. Seorang perawat dapat
mendirikan praktek sendiri, bekerja sama dengan perawata lain, bekerja di
bidang pendididkan, penelitian, di wilayah binaan, puskesmas dan lain
sebagainya. Selain itu, dimanapun lingkungan tempat kerjanya, perawat
ditantang untuk memberikan perawatan yang berkualitas (Mubarak, 2011).
9
C.Peran Perawat Komunitas
c.Role Model
10
d.Advokasi (Advocate)
f.Kolaborator
11
h.Penemu masalah kesehatan (Case Finder)
12
pencarian atau pengidentifikasian masalah kesehatan yang lain juga
merupakan bagian dari peran perawat komunitas.
a.Pengkajian
13
permasalah pada fisiologis,psikologis, sosial ekonomi, maupun spiritual dapan
ditentukan.
1)Pengumpulan Data Hal yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok antara lain
a)Inti (Core) meliputi : Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri atas
usia yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai,
keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
2)Jenis Data
Jenis data secara umum dapat diperoleh dari data subjektif dan data objektif
(Mubarak, 2011):
14
a. Data Subjektif Yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang
dirasakan oleh individu, keluarga, kelompok, dan komunitas, yang
diungkapkan secara langsung melalui lisan.
b. Data Objektif Data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan
dan pengukuran
c. Sumber Data
1. Data primer
Data yang dikumpulkan oleh pengkaji dari individu,keluarga, kelompok,
masyarakat berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian.
2. Data sekunder
Data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya, misalnya:
kelurahan, catatan riwayat kesehatan pasien atau medical record.
d. Cara Pengumpulan Data
1. Wawancara yaitu: kegiatan timbale balik berupa Tanya jawab
2. Pengamatan yaitu: melakukan observasi dengan panca indra
3. Pemeriksaan fisik: melakukan pemeriksaan pada tubuh individu
4. Pengelolaan Data
a) Klasifikasi data atau kategorisasi data
b) Perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan telly
c) Tabulasi data
d) Interpretasi data
e. Analisa Data
15
h. Diagnosa Keperawatan
i. Perencanaan/Intervensi
1) Perencanaan keperawatan merupakan penyusunan rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai
dengan diagnosis keprawatan yang sudah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan pasien. Perencanaan intervensi yang dapat
dilakukan berkaitan dengan diagnosa keperawatan komunitas yang
muncul diatas adalah (Mubarak, 2011):
2) Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit
3) Lakukan demonstrasi ketrampilan cara menangani penyakit
4) Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit
5) Lakukan kerja sama dengan ahli gizi dalam mennetukan diet yang tepat
6) Lakukan olahraga secara rutin
7) Lakukan kerja sama dengan pemerintah atau aparat setempat untuk
memperbaiki lingkungan komunitas
8) Lakukan rujukan ke rumah sakit bila diperlukan
j. Pelaksanaan/Implementasi
16
3) Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan
penyakit
4) Advocat komunitas yang sekaligus memfasilitasi terpenuhinya
kebutuhan komunitas
k. Penilaian/Evaluasi
17
BAB III
A. Pengkajian
1. Pengkajian inti
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
18
b. Data demografi
jenis Kelamin
laki-laki perempuan
40.00%
60.00%
Usia
Balita Remaja
Dewasa Pertengahan
Lansia
6.00%
13.00% 23.00%
40.00% 18.00%
Agama
Islam Kristen Khatolik
hindu Budha
10.00% 5.00%
15.00% 50.00%
20.00%
19
Pendidikan
SD SMP SMA PT
7.00%
12.00%
30.00%
51.00%
20
SD: 12 %
SMP: 30%
SMA: 51%
PT: 7%
c. Statistik Vital
21
jumlah penduduk orang
dewasa mayoritas mempunyai
riwayat HT .
- Warga Tlogomas mengatakan
belum dilakukan senam rutin
hipertensi
Data Sekunder Dari hasil wawancara didapatkan
(catatan medis Puskesmas) - Masyarakat tlogomas jarang
berkonsultasi kepihak tenaga
kesehatan tentang penyakit
yang sering dialami, sehingga
minimnya pengetahuan terkait
penyakit-penyakit yang
dialami dan bagaimana
mencegah atau meminimalisir
penyakit yang dialami.
jenis Penyakit
Hipertensi Kecemasan Akibat Covi
DBD Flu dan Btuk
Stroke DM
10.00%
10.00% 35.00%
5.00%
25.00% 15.00%
22
- Observasi rumah mayoritas kurang
- Wawancara bersih dan ada beberapa
yang bersih
- Keadaan perumahan
cukup bersih dan terdapat
genangan air
- Jarak antar rumah satu
dengan yang lain sangat
dekat, dan ada beberapa
rumah yang memiliki
pagar dan ada juga yang
tidak memiliki pagar
rumah.
- Kualitas air bersih berasal
dari sumur dan PDAM
- Kualitas udara kurang baik
yang disebabkan oleh
polusi kendaraan lalu
lintas dan dekat sungai
- Pengkajian sampah :
Ada beberapa rumah yang
terdapat tong sampah dan
ada beberapa rumah yang
Tidak terdapat tong
sampah di setiap rumah
warga, pembuangan
sampah per 3 hari dikelola
oleh petugas TPA. Tetapi
23
masyarakat tidak
melakukan pemilahan
sampah bahkan kadang
membakarnya (5%).
Lalu masyarakat juga
sering membuang sampah
sembarangan
- Terdapat vektor nyamuk
(35%), tikus (30%), kecoa
(25%), dan kucing (10%).
Serta saat dilakukan
pemeriksaan ditemukan
jentik nyamuk pada
beberapa rumah warga.
Bangunan Rumah
Permanen Semi Permanen
5.00%
95.00%
Vektor
Nyamuk Tikus
kecoa Kucing
10.00%
25.00% 35.00%
30.00%
24
Pembuangan Sampah
Diambil Petugas sampah
Di bakar
5.00%
95.00%
b. Pendidikan
25
mobilisasi
- Akses mendapatkan
transportasi mudah dekat
dengan jalan raya, pasar, dan
penggunaan aplikasi online.
- Observasi - Kondisi lalulintas jalan ramai
lancar dan kondisi jalanan
baik.
- Dekat dengan Pertamina dan
SatpolPP
- Ada beberapa rumah warga
yang memliki alat pemadam
kebakaran dan ada juga yang
tidak memiliki
- Wawancara Kondisi lingkungan sekitar warga
aman.
26
posyandu lansia dan balita,
dilakukan sebulan sekali yang
diikuti seluruh lansia dan balita
disetiap RT/RW.
- Angket - masyarakat ikut serta dalam
posyandu lansia dan balita
- ikut serta dalam kegiatan
posyandu 1 kali sebulan
- masyarakat ikut serta dalam
JKN
- Observasi - Akses menuju pelayanan
kesehatan mudah dan dekat
e. Komunikasi
27
Komunikasi
Perkumpulan RT/RW TV
Edaran
10.00%
20.00%
70.00%
f. Ekonomi
pendapatan
< Rp.1.500.000 > Rp. 1.500.000
25.00%
75.00%
g. Rekreasi
28
TV (90%)
- Dan 10 % masyarakat
menghabiskan waktu
luang dengan berjalan-
jalan ke taman
Rekreasi
Nonton TV
Jalan-jalan Ke Taman
10.00%
90.00%
3. Persepsi
29
Tlogomas
- Masalah kesehatan yang
sering dialami dan
dikeluhkan warga yaitu
hipertensi, DM, Stroke dan
kecemasan terkait Covid -19.
Analisa Data
30
hipertensi
DO :
- setelah dilakukan
pemeriksan TD rata-
rata warga lansia
Tlogomas mengalami
hipertensi
2 DS : Resiko Kesiapan Peningkatan
- Salah satu warga Tingkat Koping komunitas
tlogomas penyakit
mengatakan jika di
lingkungannya
sudah disediakan
tempat sampah,
tetapi tidak dapat
memilah jenis
sampah dan
kadang
membakarnya di
dekat lahan
DO :
- Terdapat jentik
nyamuk di
beberapa rumah
warga
- Lingkungan
sekitar rumah
tampak kurang
bersih
31
- Terdapat vektor
nyamuk 35%,
kecoa 15%,
tikus 30% dan
kucing 10% di
lingkungan
sekitar
32
TD 190/100
dapat
menyebabkan
komplikasi
penyakit lain
seperti stroke,
pembuluh darah
pecah dan
penyakit
lainnya.
33
masalah dapat di
cegah tinggi
SKOR 26
34
dapat
menyebabk
an resiko
DBD
35
Potensial masalah dapat di (skor/a 3 6 DBD
cegah 2 ngka 2 potensial
d. Tinggi tertingg 1 masalahnya
e. Cukup i) x dapat di
f. Rendah bobot cegah
cukup,
karena kita
bisa
menganjurk
an untuk
memilah
sampah-
sampah
akan tetapi
kita tidak
bisa
menyiapkan
tempat
pembuanga
n
sampahnya
kecuali dari
desa atau
kelurahan
tersebut
mau
membuat
tempat
36
pembuanga
n sampah
SKOR 26
37
Intervensi keperawatan
38
peningkatan 9) tindakan selama 30 5) lingkungan m
koping komunias menit diharapkan
Perilaku kesehatan 1.identifikasi adanya
cenderung beresiko resiko lingkungan yang
dapat teratasi dengan dapat merusak atau
Kriteria Hasil : membahayakan
kesehatan
Status koping komunitas 2.identifikasi pihak-
1. keberdayaan pihak yang dapat
komunitas membantu masyarakat
2. perencanaan untuk perlindungan dari
komunitas bahaya lingkungan
3. pemecahan 3. analisis tingkat
masalahkomunitas resiko terkait dengan
4.sumber daya lingkungan(mis.
komunitas Perumahan,air,
5. partisipasi masyarakat makanan, readiasi)
6. insiden masalah 4. bekerja sama dengan
kesehatan dalam pihak-pihak terkait
komunitas untuk meningkatkan
7.konflik komunitas keamanan lingkungan
8. tingkat kejadian 5. fasilitasi anggota
penyakit masyarakat untuk
melakukan modifikasi
lingkungan yang aman
6. informasikan padsa
populasi yang beresiko
terkait bahaya yang
mungkin di peroleh
dari lingkungan sekitar
39
40
PLAN OF ACTION ( POA ) INTERVENSI MASALAH KESEHATAN
Diagnos
Sumber Daya
a
No.
Kepera Strategi Program Tujuan (SLKI)
Dx Sasara Media
watan Bentuk Kegiatan Waktu dan Tempat PJ
n
(SDKI)
1 Deficit Komunikasi Melakukan Setelah diakukan Masyar 1. Ukur tekanan Setiap hari dan Posko Leafle Mahasi
Informasi pemeriksaan akat darah. kesehatan
kesehata tindakan t swa
tekanan darah
n komu Edukasi keperawatan dan
dan edukasi
kesehatan 2. Mengadakan Minggu
nitas selama 4 minggu di Tokoh
dan mengajak 14 Maret 2020 dan
Kelurahan Masyar
lansia untuk Lapangan
tlogomas akat
mengikuti
kecamatan
senam
lowokwaru Hipertensi
diharapkan :
Diharapkan Mahasi
meningkat derajat 3. Melakukan swa
kegiatan
kesehatan dan
penyuluhan
masyarakat Kader
41
kesehatan
Mahasi
swa
dan
warga
kader
2. Kesiapan Komunik Pemantauan Setelah diakukan Masaya 1.Lakukan Setiap hari dan Leafle Mahasi
asi jentik nyamuk posko kesehatan t
peningka tindakan rakat pemantauan swa
tan Informasi keperawatan untuk
Edukasi
koping selama 4 minggu di menentukan
komunita Kelurahan kebutuhan
s Tlogomas rujukan
Kecamatan
Lowokwaru 2.Bantu
diharapkan : kelompok untuk Mahasi
untuk merubah swa
-Masyarakat perilaku Kader
42
memelihara tempat terhadap rencana
pembuangan air tindakan (kerja
limbah. bakti).
1.Tidak ada air
limbah yang 3.Ajarkan warga Mahasi
untuk melakukan Tanggal 23 maret
tergenang swa
2020
2.Tidak ada lagi PHBS dengan cuci
tangan 6 langkah
media untuk
4. Pemantauan
perkembangbiakan
jentik nyamuk
nyamuk
3. Masyarakat
mampu
menerapkan Setiap minggu
perilaku hidup
bersih dan sehat
Implementasi Keperawatan
43
l
1 Jumat, 6 08.00 WIB Melakukan Evaluasi Struktur :
Maret 2020 pemeriksaan tekanan - Pemeriksaan dilakukan oleh
darah mahasiswa praktikan yang bertempat
di posko kesehatan
- Kegiatan dilakukan setiap hari
Evaluasi Proses :
- Pengecekan tekanan darah
menggunakan sphygnomanometer dan
stetoskop
- Setelah dilakukan pemeriksaan
kemudian diberikan pendidikan
kesehatan.
Evaluasi Hasil :
- Masyarakat sangat antusias dan
mendatangi posko kesehatan untuk
pengecekan tekanan darah
- Tekanan darah pasien 140/90 mmHg
- Dilakukan pengukuran berat badan,
dan pendidikan kesehatan hipertensi
44
2 Minggu, 8 10.00 WIB Pemantauan jentik Evaluasi Struktur :
Maret 2020 nyamuk - Pemeriksaan dilakukan bersama
dengan ibu kader PKK dan mahasiswa
- Pemeriksaan ditujukan bagi seluruh
rumah warga kelurahan tlogomas
- Mahasiswa ceklist pemeriksaan
Evaluasi Proses :
- Kegiatan dimulai pukul 09.00 WIB
- Kelompok dibagi menjadi 3 tim untuk
melakukan pengecekan rumah di 3
wilayah pembagian. Masing-masing
tim ditemani oleh ibu kader PKK
Evaluasi Hasil :
- Ditemukan dibeberapa rumah warga
terdapat jentik nyamuk
- Warga dihimabau untuk
memperhatikan kebersihan
lingkungan
- Warga diberikan ceklist pemeriksaan
jentik yang ditempelkan pada depan
45
rumah
46
Evaluasi KeperawatanS
47
48
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan tindakan pengkajian pada masyarakat
Kecematan Lowokwaru, kelurahan Tlogomas, terdapat beberapa masalah
lingkungan yang memunculkan diagnose keperawatan deficit kesehatan
komunitas (D.0110) dan kesiapan peningkatan koping komunitas (D.0091).
Sehingga untuk menentukan prioritas masalah dilakukan kegiatan
musyawarah desa 2 (MW 2) yang melibatkan warga dan tokoh masyarakat.
Pada musyawarah desa 2 menghasilkan prioritas masalah pertama yaitu
deficit kesehatan komunitas dan yang kedua kesiapan peningkatan koping
komunitas. Pada diagnose deficit kesehatan komunitas kami melakukan
intervesi pemberian pendidikan kesehatan, mengadakan senam hipertensi,
dan pengecekan kesehatan. Untuk diagnose kesiapan peningkatan koping
komunitas kami menyetujui untuk melakukan kerja bakti, pendidikan
kesehatan.
B. Saran
Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh maka dapat
diberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan mempunyai motivasi menjaga pola hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi
dalam meningkatkan taraf kesehatan termasuk menjaga lingkungan.
2. Bagi Pemerintah
Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat kelurahan
tlogomas untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan di masyarakat
3. Bagi Puskesmas
Diharapkan fasilitas yang ada di puskesmas memenuhi kriteria yang
diharapkan masyarakat. Dan pelayanan yang diberikan lebih
ditingkatkan karena berdasarkan survey yang dilakukan banyak
pernyataan dari masyarakat yang mengeluh dalam pelayanan tenaga
kesehatan yang ada di puskesmas.
4. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat kelurahan
tlogomas.
5. Bagi Institusi Pendidikan
Laporan asuhan keperawatan ini dapat dijadikan referensi dalam
penerapanya pada proses pendidikan
50
DAFTAR PUSTAKA
Andarini. 2012. Terapi Nutrisi Pasien Usia Lanjut yang Dirawat di Rumah Sakit.
Di dalam: Harjodisastro D, Syam AF, Sukrisman L, editor. Dukungan
Nutrisi pada Kasus Penyakit Dalam. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran UI.
51
Arisman. 2009. Gizi Dalam Daur Kehidupan: Buku Ajar Ilmu Gizi. EGC :
Jakarta. Armilawati, dkk. 2007. Hipertensi dan Faktor Risikonya dalam
Kajian Epidemiologi. Bagian Epidemiologi FKM UNHAS : Makassar.
52