Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ANALISA HASIL-HASIL PENELITIAN TENTANG


PENATALAKSANAAN GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN
(DIABETES MELITUS)
Untuk Matakuliah Keperawatan Medikal Bedah II

OLEH
KELOMPOK 3

1. ONCENIATI S. WOLI
2. YULITA INA KII
3. OKTAVIANA MALO
4. DAMRIS LANI
5. OKTAVIANA INA KII
6. MARTINA EVA S.MARKRIS
7. IRWANTO ANA KAKA
8. YESI P.P. BANI
9. REIMUNDUS B. DODOK

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS TRBHUWANA TUNGGADEWI MALANG
2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat
dan kasih-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
judul “Analisa Hasil-Hasil Penelitian Tentang Penatalaksanaan Gangguan padaSistem
Endokrin (Diabetes Mellitus)” yang disusun untuk mata kuliah Keperawatan Medikal
Bedah II
Makalah ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat untuk seluruh
mahasiswa/i keperawatan serta dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
semua pembaca.
Malang, Mei 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER..........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................3
Latar Belakang...........................................................................................................3
BAB II JURNAL...........................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................5
2.1. DEFINISI........................................................................................................5
3.2. ANALISA BERDASARKAN PICO..............................................................5
3.3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN...........................................................6
BAB IV ANALISA MANAJEMEN MENURUNKAN KADAR GLUKOSA
DARAH YANG EFEKTIF ..........................................................................................8
BAB V PENUTUP........................................................................................................9
Kesimpulan................................................................................................................9
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) yang lebih dikenal sebagai penyakit kencing manis
adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme didalam tubuh karena
ketidakmampuan tubuh membuat atau menyuplai hormon insulin sehingga
menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula darah melebihi normal
(Desriani, 2003). Penyakit ini di negara berkembang termasuk Indonesia terjadi
peningkatan prevalensi. Berdasarkan laporan WHO yang dikutip oleh Perkeni
(1998) bahwa prevalensi DM sebesar 1,5% - 2,3% akan menjadi 5,7% pada
penduduk usia lebih dari 15 tahun dan berdasarkan laju pertambahan penduduk,
pada tahun 2020 diperkirakan akan ada sejumlah 178 juta penduduk yang
menderita diabetes mellitus. Berdasarkan pengklasifikasian DM, jumlah
penderita DM tipe 2 pada th 2000 diperkirakan mencapai 12,3 juta orang dan
akan meningkat menjadi 19,4 juta pada tahun 2010. Peningkatan ini terjadi
seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup, asupan makanan yang tidak
sehat, aktivitas fisik yang kurang, kegemukan serta gaya hidup yang modern.
Diwilayah Jawa Tengah, angka prevalensi DM saat ini diperkirakan 2,3% (Agus
Sarono, 1997; Nurul Aina, 2003)
Untuk mencegah terjadinya komplikasi DM, maka diperlukan pengontrolan
yang terapeutik dan teratur melalui perubahan gaya hidup pasien DMT2 yang
tepat, tegas dan permanen. Dalam makalah ini membahas tentang beberapa hasil
hasil penelitian terkait penatalaksanaan non farmakologis pada penderita
diabetes mellitus yang dapat digunaakan sebagai acuan dalam memberikan
intervensi keperawatan pada pasien diabetes mellitus

3
BAB II
JURNAL

akupresur.pdf

Relaksasi
Autogenik.pdf

latihan Fisik; senam


aerobik.pdf

4
BAB III
PEMBAHASAN

2.1. DEFINISI
Dari ketiga jurnal diatas maka dapat dilihat beberapa metode yang dapat
digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus
tipe 2
a. Terapi akupresur
Merupakan terapi komplementer metode non invasif yang menggunakan jari
saat menekan pada titik meridian (titik permukaan tubuh) yang dapat
mengaktifkan neuron di sistem saraf sehingga dapat merangsang kelenjar
endokrin dan dapat menjaga keseimbangan fungsi-fungsi organ.
b. Terapi Relaksasi Autogenik
Merupakan teknik relaksasi yang bersumber dari diri sendiri dimana
relaksasi ini merupakan salah satu bentuk mind body terapi yanh diyakini
bahwa pikiran dapat mempengaruhi tubuh.
c. Latihan fisik : senam aerobik
Merupakan suatu proses latihan fisik yang sistematis dengan menggunakan
rangsangan gerak untuk meningkatkan atau mempertahankan kualitas
fungsional tubuh yang meliputi kulitas daya tahan paru, jantung, kekuatan
dan daya tahan otot, kelenturan dan komposisi tubuh (Irianto, 2000),
sehingga dalam pelaksanaannya menggunakan seluruh otot besar, berirama,
progresif dan berkelanjutan yang diiringi dengan musikyang berguna untuk
meningkatkan motivasi latihan, pengaturan waktu latihan dan kecepatan
latihan (Abe, 1996).

3.2. Analisa Berdasarkan PICO


a. Jurnal 1
Pengaruh akupresur terhadap kadar glukossa darah pasien diabetes mellitus
tipe 2
Analisa pico
No Kriteri jawab Pembenaran & critical thinking
a
1 P Ya Pasien diabetes mellitus type 2, kesadaran
composmentis, mendapat terapi antihiperglikemioral
(OHO)
2 I Ya Terapi akupresur titik Zusanli ST (36) dan titik
Sanyinjiao (SP-6)
3 C Tidak Tidak ada perbandingan dalam penelitian ini
ada
4 O Ya Terapi akupresur efektif menurunkan kadar glukosa
darah pada pasien DM tipe II

b. Jurnal 2
Pengaruh relaksasi autogenik terhadap kadar glukosa darah pada pasien
diabetes mellitus tipe 2
Analisa pico
No Kriteri jawab Pembenaran & critical thinking
a
1 P Ya Pasien diabetes mellitus type 2.
2 I Ya Terapi relaksasi autogenik

5
3 C Tidak Tidak ada perbandingan dalam penelitian ini
ada
4 O Ya Terapi relaksasi autogenik efektif menurunkan kadar
glukosa darah pada pasien DM tipe II

c. Jurnal 3
Pengaruh latihan fisik : senam aerobic terhadap penurunana kadar glukosa
darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah Puskesmas Bukateja
Purbalingga
Analisa pico
No Kriteri jawab Pembenaran & critical thinking
a
1 P Ya Pasien diabetes mellitus type 2, GDS < 300mg/dl
sebelum perlakuan, berusia 15-55 tahun
2 I Ya Latihan fisik senam aerobik
3 C Tidak Tidak ada perbandingan dalam penelitian ini
ada
4 O Ya Senam aerobik efektif menurunkan kadar glukosa
darah pada pasien DM tipe II

3.3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


Dari hasil penelitian diatas intervensi yang diberikan sangat efektif dalam
menurunkan kadar glukosa darah pada pasien DM Tipe II namun dari penelitian
tersebut juga masih memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan masing-masing
yaitu antara lain :
Jenis Terapi Kelebihan Kekurangan
Terapi akupresur  Terapi ini efektif dalam  Terapi ini hanya
menurunkan kadar glukosa dapat dilakukan oleh
darah pada klien DM tipe II perawat yang sudah
 Jumlah sampel yang terlatih
digunakan 32 orang  Jumlah sampel yang
 Terapi ini mudah di temukan, digunakan kurang
aman, efektif, murah dan dari relaksasi
efisien autogenic
 Nilai rata-ratanya
 Terapi nonfarmakologis
kurang dari relaksasi
dengan metode non invasive autogenic dan senam
 Terapi akupresur diakui oleh aerobic
WHO  Nilai P nya kurang
 Dilkukan oleh peneliti yang dari senam aerobik
sudah tersertifikasi untuk
melakukan terapi akupresur
 Terapi dilakukan sebanyak 6
kali (2 kali seminggu dalam 3
minggu)
 P value = 0,001
 Nilai rata-rata 29,19 mg/dl
 Dapat digunakan sebagai
intervensi keperawatan

Relaksasi  Terapi komplementer  Nilai P nya kurang


Autogenik menggunakan pikiran dari senam aerobik
 Terapi ini efektif dalam
menurunkan kadar glukosa

6
darah pada klien DM tipe II
 Jumlah sampel yang
digunakan 62 orang, 31
kelompok intervensi dan 31
kelompok control
 Terapi dilakukan 2 kali sehari
selama 3 hari
 Terapi relaksasi autogenic
lebih murah, mudah dan tidak
ada efek samping dapat
dilakukan dimana dan kapan
saja baik dalam posisi
berbaring mauun duduk
 Tidak mengeluarkan biaya
apapun
 Dapat dilakukan sendiri oleh
klien tanpa pengawasan
perawat
 P value : 0,001
 Rata-rata setelah diberi
intervensi sebesar
170,13mg/dl
 Dapat digunakan sebagai
intervensi keperawatan

Latihan Fisik:  Terapi ini efektif dalam  Nilai rata-ratanya


senam aerobik menurunkan kadar glukosa kurang dari relaksasi
darah pada klien DM tipe II autogenic
 Jumlah sampel yang  Dalam penelitian ini
digunakan 22 orang tanpa terdapat variable
kelompok pembanding pengganggu yaitu
Senam ini dilakukan 3 kali ada beberapa sampel
seminggu dalam 4 minggu dalam penelitian ini
dan menggunakan musik sedang
P value 0.0001 menggunakan OHO
Nilai penurunan rata ratanya sehingga
30,14mg % mempengaruhi juga
Dapat digunakan sebagai hasil kadar glukosa
intervensi keperawatan darah
 Penelitian ini tidak
memiliki kelompok
kontrol

7
BAB IV
ANALISA MANAJEMEN MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH
YANG EFEKTIF

Ketiga hasil penelitian ini menggunakan manajemen menurunkan kadar


glukosa darah yang efektif yang diberikan kepada klien diabetes mellitus untuk
menurunkan kadar glukosa darah, namun dari ketiga hasil ini terdapat satu metode
yang paling efektif berdasarkan hasil analisa kelebihan dan kekurang dari ketiga
penelitian ini yaitu manajemen yang menggunakan relaksasi autogenic.
Relaksasi autogenic merupakan teknik relaksasi yang bersumber dari
diri sendiri dimana relaksasi ini merupakan salah satu bentuk mind body
terapi yanh diyakini bahwa pikiran dapat mempengaruhi tubuh.
Terapi relaksasi autogenic jika dibandingkan dengan kedua penelitian lainnya
lebih mudah dilakukan, lebih efisien dan lebih efektif serta dapat dilakukan sendiri
oleh klien dan juga menghemat biaya
Penelitian ini menggunakan sampel cukup banyak sebesar 62 sampel
dengan menggunakan kelompok control dan perlakuan sehingga memperkuat
hasil penelitian jika dibandingkan dengan kedua hasil penelitian lainnya yang
sudah kami paparkan dan tidak terdapat variable pengganggu dalam penelitian
ini.

8
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Ketiga penelitian ini memaparkan beberapa intervensi keperawatan non
farmakologis yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar glukosa darah
pada pasien diabetes mellitus tipe 2 yang bisa dijadikan sebagai ajuan dalam
melakukan penelian selajutnya.
Terapi akupresur merupakan terapi komplementer metode non invasif
yang menggunakan jari saat menekan pada titik meridian (titik permukaan
tubuh) yang dapat mengaktifkan neuron di sistem saraf sehingga dapat
merangsang kelenjar endokrin dan dapat menjaga keseimbangan fungsi-
fungsi organ sehingga pada penelitian dapat menurunkan kadar glukosa darah
pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Persadia RS Islam Jakarta Cempaka
Putih.
Terapi relaksasi autogenik merupakan teknik relaksasi yang bersumber
dari diri sendiri dimana relaksasi ini merupakan salah satu bentuk mind body
terapi yanh diyakini bahwa pikiran dapat mempengaruhi tubuh, sehingga
pikiran yang positif menghilangkan kecemasan sehingga dapat menurunkan
kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus di Rawat Inap RSUD
Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dan Rumah Sakit Vita Insani
Pematangsiantar.
Latihan fisik : senam aerobic merupakan suatu proses latihan fisik yang
sistematis dengan menggunakan rangsangan gerak untuk meningkatkan atau
mempertahankan kualitas fungsional tubuh yang meliputi kulitas daya tahan
paru, jantung, kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan dan komposisi tubuh.

9
DAFTAR RUJUKAN

Limbong, Martalina. dkk. 2015. Pengaruh Relaksasi Autogenik Terhadap Kadar


Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Jurnal Skolastika. Vol 1.
No.1.https://scholar.google.co.id/Pengaruh+Relaksasi+Autogenik+Terhadap+kad
ar+glukosa+darah. Dikses Mei 2020

Jumari. dkk. 2019. Pengaruh Akupresur Terhadap Kadar Glukosa Darah Pasien
Diabetes Mellitus Tipe 2. Journal Of Telenursing. Vol.1. No.1.
https://doi.org/10.31539/joting.vlil.536. Diakses Mei 2020

Indriyani, Puji. dkk. 2007. Pengaruh Latihan Fisik; Senam Aerobik Terhadap
Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Penderita DM Tipe 2 di Wilayah
Puskesmas Bukateja Purbalingga. Media Ners. Vol.1. No.2.
https://doi.org/10.14710/nmjn.v1i2.717. diakses Mei 2020

10
11

Anda mungkin juga menyukai