OLEH
KELOMPOK 3
1. ONCENIATI S. WOLI
2. YULITA INA KII
3. OKTAVIANA MALO
4. DAMRIS LANI
5. OKTAVIANA INA KII
6. MARTINA EVA S.MARKRIS
7. IRWANTO ANA KAKA
8. YESI P.P. BANI
9. REIMUNDUS B. DODOK
Penyusun
i
DAFTAR ISI
COVER..........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................3
Latar Belakang...........................................................................................................3
BAB II JURNAL...........................................................................................................4
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................5
2.1. DEFINISI........................................................................................................5
3.2. ANALISA BERDASARKAN PICO..............................................................5
3.3. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN...........................................................6
BAB IV ANALISA MANAJEMEN MENURUNKAN KADAR GLUKOSA
DARAH YANG EFEKTIF ..........................................................................................8
BAB V PENUTUP........................................................................................................9
Kesimpulan................................................................................................................9
DAFTAR RUJUKAN..................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Diabetes Mellitus (DM) yang lebih dikenal sebagai penyakit kencing manis
adalah suatu kondisi terganggunya metabolisme didalam tubuh karena
ketidakmampuan tubuh membuat atau menyuplai hormon insulin sehingga
menyebabkan terjadinya peningkatan kadar gula darah melebihi normal
(Desriani, 2003). Penyakit ini di negara berkembang termasuk Indonesia terjadi
peningkatan prevalensi. Berdasarkan laporan WHO yang dikutip oleh Perkeni
(1998) bahwa prevalensi DM sebesar 1,5% - 2,3% akan menjadi 5,7% pada
penduduk usia lebih dari 15 tahun dan berdasarkan laju pertambahan penduduk,
pada tahun 2020 diperkirakan akan ada sejumlah 178 juta penduduk yang
menderita diabetes mellitus. Berdasarkan pengklasifikasian DM, jumlah
penderita DM tipe 2 pada th 2000 diperkirakan mencapai 12,3 juta orang dan
akan meningkat menjadi 19,4 juta pada tahun 2010. Peningkatan ini terjadi
seiring dengan meningkatnya angka harapan hidup, asupan makanan yang tidak
sehat, aktivitas fisik yang kurang, kegemukan serta gaya hidup yang modern.
Diwilayah Jawa Tengah, angka prevalensi DM saat ini diperkirakan 2,3% (Agus
Sarono, 1997; Nurul Aina, 2003)
Untuk mencegah terjadinya komplikasi DM, maka diperlukan pengontrolan
yang terapeutik dan teratur melalui perubahan gaya hidup pasien DMT2 yang
tepat, tegas dan permanen. Dalam makalah ini membahas tentang beberapa hasil
hasil penelitian terkait penatalaksanaan non farmakologis pada penderita
diabetes mellitus yang dapat digunaakan sebagai acuan dalam memberikan
intervensi keperawatan pada pasien diabetes mellitus
3
BAB II
JURNAL
akupresur.pdf
Relaksasi
Autogenik.pdf
4
BAB III
PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI
Dari ketiga jurnal diatas maka dapat dilihat beberapa metode yang dapat
digunakan untuk menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus
tipe 2
a. Terapi akupresur
Merupakan terapi komplementer metode non invasif yang menggunakan jari
saat menekan pada titik meridian (titik permukaan tubuh) yang dapat
mengaktifkan neuron di sistem saraf sehingga dapat merangsang kelenjar
endokrin dan dapat menjaga keseimbangan fungsi-fungsi organ.
b. Terapi Relaksasi Autogenik
Merupakan teknik relaksasi yang bersumber dari diri sendiri dimana
relaksasi ini merupakan salah satu bentuk mind body terapi yanh diyakini
bahwa pikiran dapat mempengaruhi tubuh.
c. Latihan fisik : senam aerobik
Merupakan suatu proses latihan fisik yang sistematis dengan menggunakan
rangsangan gerak untuk meningkatkan atau mempertahankan kualitas
fungsional tubuh yang meliputi kulitas daya tahan paru, jantung, kekuatan
dan daya tahan otot, kelenturan dan komposisi tubuh (Irianto, 2000),
sehingga dalam pelaksanaannya menggunakan seluruh otot besar, berirama,
progresif dan berkelanjutan yang diiringi dengan musikyang berguna untuk
meningkatkan motivasi latihan, pengaturan waktu latihan dan kecepatan
latihan (Abe, 1996).
b. Jurnal 2
Pengaruh relaksasi autogenik terhadap kadar glukosa darah pada pasien
diabetes mellitus tipe 2
Analisa pico
No Kriteri jawab Pembenaran & critical thinking
a
1 P Ya Pasien diabetes mellitus type 2.
2 I Ya Terapi relaksasi autogenik
5
3 C Tidak Tidak ada perbandingan dalam penelitian ini
ada
4 O Ya Terapi relaksasi autogenik efektif menurunkan kadar
glukosa darah pada pasien DM tipe II
c. Jurnal 3
Pengaruh latihan fisik : senam aerobic terhadap penurunana kadar glukosa
darah pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di wilayah Puskesmas Bukateja
Purbalingga
Analisa pico
No Kriteri jawab Pembenaran & critical thinking
a
1 P Ya Pasien diabetes mellitus type 2, GDS < 300mg/dl
sebelum perlakuan, berusia 15-55 tahun
2 I Ya Latihan fisik senam aerobik
3 C Tidak Tidak ada perbandingan dalam penelitian ini
ada
4 O Ya Senam aerobik efektif menurunkan kadar glukosa
darah pada pasien DM tipe II
6
darah pada klien DM tipe II
Jumlah sampel yang
digunakan 62 orang, 31
kelompok intervensi dan 31
kelompok control
Terapi dilakukan 2 kali sehari
selama 3 hari
Terapi relaksasi autogenic
lebih murah, mudah dan tidak
ada efek samping dapat
dilakukan dimana dan kapan
saja baik dalam posisi
berbaring mauun duduk
Tidak mengeluarkan biaya
apapun
Dapat dilakukan sendiri oleh
klien tanpa pengawasan
perawat
P value : 0,001
Rata-rata setelah diberi
intervensi sebesar
170,13mg/dl
Dapat digunakan sebagai
intervensi keperawatan
7
BAB IV
ANALISA MANAJEMEN MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH
YANG EFEKTIF
8
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Ketiga penelitian ini memaparkan beberapa intervensi keperawatan non
farmakologis yang dapat dilakukan untuk menurunkan kadar glukosa darah
pada pasien diabetes mellitus tipe 2 yang bisa dijadikan sebagai ajuan dalam
melakukan penelian selajutnya.
Terapi akupresur merupakan terapi komplementer metode non invasif
yang menggunakan jari saat menekan pada titik meridian (titik permukaan
tubuh) yang dapat mengaktifkan neuron di sistem saraf sehingga dapat
merangsang kelenjar endokrin dan dapat menjaga keseimbangan fungsi-
fungsi organ sehingga pada penelitian dapat menurunkan kadar glukosa darah
pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di Persadia RS Islam Jakarta Cempaka
Putih.
Terapi relaksasi autogenik merupakan teknik relaksasi yang bersumber
dari diri sendiri dimana relaksasi ini merupakan salah satu bentuk mind body
terapi yanh diyakini bahwa pikiran dapat mempengaruhi tubuh, sehingga
pikiran yang positif menghilangkan kecemasan sehingga dapat menurunkan
kadar glukosa darah pada penderita diabetes mellitus di Rawat Inap RSUD
Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar dan Rumah Sakit Vita Insani
Pematangsiantar.
Latihan fisik : senam aerobic merupakan suatu proses latihan fisik yang
sistematis dengan menggunakan rangsangan gerak untuk meningkatkan atau
mempertahankan kualitas fungsional tubuh yang meliputi kulitas daya tahan
paru, jantung, kekuatan dan daya tahan otot, kelenturan dan komposisi tubuh.
9
DAFTAR RUJUKAN
Jumari. dkk. 2019. Pengaruh Akupresur Terhadap Kadar Glukosa Darah Pasien
Diabetes Mellitus Tipe 2. Journal Of Telenursing. Vol.1. No.1.
https://doi.org/10.31539/joting.vlil.536. Diakses Mei 2020
Indriyani, Puji. dkk. 2007. Pengaruh Latihan Fisik; Senam Aerobik Terhadap
Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Penderita DM Tipe 2 di Wilayah
Puskesmas Bukateja Purbalingga. Media Ners. Vol.1. No.2.
https://doi.org/10.14710/nmjn.v1i2.717. diakses Mei 2020
10
11