Anda di halaman 1dari 3

Nama: Maria Rambu Bauru Awa

Nim : 2021120144

Prodi: Manajemen

Kelas: G

UAS :kewarganegaraan

1 .Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah membawa misi pendidikan moral bangsa, membentuk
warga negara yang cerdas, demokratis, dan berakhlak mulia, yang secara konsisten melestarikan dan
mengembangkan cita-cita demokrasi dan membangun karakter bangsa.Secara ringkas pendidikan
kewarganegaraan, atau PKN, diarahkan untuk menanamkan rasa nasionalisme dan nilai-nilai moral
bangsa bagi pelajar sejak dini.

Pendidikan ini menjadi patokan dalam menjalankan kewajiban dan memperoleh hak sebagai warga
negara, demi kejayaan dan kemuliaan bangsa.

2.Adapun fungsi Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum mengandung arti bahwa Pancasila
berkedudukan sebagai: Ideologi hukum Indonesia. Kumpulan nilai-nilai yang harus berada di belakang
keseluruhan hukum Indonesia. Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan pilihan
hukum di Indonesia.Sebagai sumber dari segala sumber hukum, mengamanatkan bahwa Pancasila
adalah inti terdalam dari sumber cita hukum. Segala peraturan perundang-undangan harus selaras,
tunduk, dan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila," tegas Bamsoet.

3.apabila ada yang berupaya untuk mengganti Pancasila sebagai dasar negara dengan paham yang lain
adalah dengan menolaknya dengan tegas sebab Pancasila merupakan suatu hasil kesepakatan nasional
para pendiri bangsa dan penuh perjuangan yang harus merelakan banyak korban agar dapat
mengukuhkan Pancasila sebagai dasar negara. Oleh sebab itu, tak boleh ada ideologi lain yang mencoba
menggantikan keberadaan Pancasila.

Penjelasan:

Pancasila adalah dasar ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh sebab itu keberadaan
Pancasila menjadikan unsur penting dala pembentukan negara ini. Dalam perumusan Pancasila bukan
sesuatu yang dapat diraih dengan mudah, perlu proses yang cukup panjang dalam perumusan Pancasila
sebagai dasar negara Indonesia. Selama perjalanan bangsa Indonesia sejak dibunyikan proklamasi
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945, banyak pihak-pihak yang berusaha mempertentangkan
antara Pancasila dengan ajaran agama ataupun dengan paham atau ideologi yang lain. Bahkan, usaha
tersebut masih akan terus terjadi hingga sekarang.

Pancasila sebagai bentu dasar falsafah bangsa tak bisa diubah dengan berbagai cara apapun. Pancasila
bahkan tak dapat diubah oleh lembaga pembentuk konstitusi seperti halnya Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR). Ancaman secara nyata dari pihak-pihak yang ingin mengganti Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia sudah muncul dalam beberapa tahun terakhir, yang ditandai dengan berbagai aksi
yang menyerukan penggunaan ideologi atau paham lain. Selain itu, upaya mengganti Pancasila dapat
dilihat dari pemahaman generasi muda sekarang ini, yang menganggap Pancasila sudah tak relevan dan
perlu diganti dengan dasar negara atau ideologi yang lain.

Tentu sebagai warga negara Indonesia kita harus menyikapi terkait pihak yang berupaya mengganti
ideologi Pancasila dengan paham atau ideologi yang lain dengan menolaknya dan memperkuat kesatuan
dap persatuan bangsa Indonesia yang dapat dilakukan dengan cara berikut, penanaman nilai-nilai
Pancasila sedianya dilakukan sejak dini, yaitu mulai dari keluarga. Misalnya, sikap tenggang rasa, sikap
saling tolong menolong, menghargai, melindungi sesama dan lain sebagainya. Jika, hal itu sudah
dilakukan dan menjadi kebiasaan yang dilakukan sehari-hari, maka nilai-nilai Pancasila itu bukanlah
menjadi hal-hal yang terasa asing lagi.Jika Pancasila itu dilakukan dan dihayati dalam keseharian kita
sebagai pribadi dan juga ke dalam hidup bernegara dan berbangsa, rasanya ideologi lain yang akan
berusaha untuk masuk ke negara Indonesia, juga akan mengalami hambatan atau kesulita. Ancaman
ideologi dirasa lebih berbahaya daripada ancaman militer. Termasuk paham-paham atau aliran radikal
yang dapat memecah-belah persatuan bangsa karena ideologi yang menyeleweng dari Pancasila.

4.1. Bela Negara merupakan sebuah semangat berani berkorban demi tanah air, baik harta bahkan
nyawa sekalipun berani dikorbankan demi keutuhan negara kesatuan Republik Indonesia. Menurut
Kaelan dam Achmad Zubaidi,1 Bela Negara adalah tekad, sikap dan tindakan warga negara yang teratur,
menyeluruh, terpadu dan berkelanjutan yang dilandasi oleh kecintaan terhadap tanah air serta
kesadaran hidup berbangsa dan bernegara. Bagi warga negara Indonesia, usaha pembelaan negara
dilandasi oleh kecintaan pada tanah air (wilayah nusantara) dan kesadaran berbangsa dan bernegara
Indonesia dengan keyakinan pada Pancasila sebagai dasar negara serta berpijak pada Undang-Undang
Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara.

2. Bentuk dari Bela Negara adalah tekad, sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh
kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara, sesuai dengan Undang-undang No. 3 Tahun
2002. Wujud dari usaha Bela Negara adalah kesiapan dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban
demi mempertahankan kemerdekaan dan kelautan negara, kesatuan dan persatuan bangsa, keutuhan
wilayah dan yuridiksi nasional, dan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

Data dan Fakta

3. Data, Perwujudan usaha Bela Negara dalam konteks perjuangan bangsa merupakan kesiapan
dan kerelaan setiap warga negara untuk berkorban demi mempertahankan kemerdekaan,
kedaulatan negara, persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, keutuhan wilayah nusantara dan
yuridiksi nasional, serta nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Kesemuanya itu
merupakan kewajiban setiap warga negara yang hidup di bumi Indonesia. Sebagaimana yang
diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar 1945 bahwa “setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam usaha pembelaan negara” (pasal 27 ayat 3 UUD 1945).
4. Pasal tersebut memiliki dua makna, yakni :

a. Bahwa setiap warga negara memiliki hak sekaligus kewajiban dalam menentukan kebijakan-kebijakan
tentang pembelaan negara melalui lembaga-lembaga perwakilan sebagaimana diamanatkan oleh UUD
1945.

b. Setiap warga negara harus turut serta dalam setiap usaha pembelaan negara, sesuai dengan
kemampuan dan profesinya masing-masing.

Fakta menunjukan semangat dan sikap Bela Negara tidak hanya dilakukan melalui peperangan yang
menghasilkan kemerdekaan saja, akan tetapi dapat ditunjukan dengan menampilkan perilaku-perilaku
dan sikap yang sesuai dengan kerangka ideologis dan konstitusional bangsa Indonesia dalam mengisi
kemerdekaan Indonesia. Mengisi kemerdekaan dapat dikatakan sebagai usaha Bela Negara, sebab
melalui usaha-usaha positif dalam mengisi kemerdekaan dapat membuat keberlangsungan Indonesia
sebagai sebuah negara dapat tetap dipertahankan dan senantiasa mampu menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa ditengah kerasnya tantangan globalisasi yang justru mengikis rasa kebangsaan dan
kecintaan warga negara terhadap tanah airnya.

Anda mungkin juga menyukai