Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS KERJASAMA FORMULA E

OPRASIONAL (FEO) PRANCIS DENGAN


INDONESIA
PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu
Hubungan Internasional

Disusun oleh:
BERRY IBRAHIM

051701503125040

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UNIVERSITAS SATYA NEGARA INDONESIA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan tekologi di era globalisasi ini sangatlah meningkat pesat, dalam


gaya hidup manusia kemajuan teknologi sangat berpengaruh, salah satunya dalam
bidang khusuhnya transportasi kendaraan bermotor dengan kendaraan seperti ini
sangatlah membantu kegiatan manusia terutama untuk sarana transportasi, bahkan
penggunanya pun kini bukan hanya untuk transportasi melainkan sebagai gaya
hidup, di jaman sekarang bahkan seorang individu dapat memiliki lebih dari satu
buah kendaraan. Kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakan dengan
peralatan mesin untuk pergerakannya dan digunakan untuk transportasi darat.

di tengah meningkatnya perhatian dunia terhadap keberlangsungan lingkungan,


kendaraan listrik muncul sebagai salah satu solusi terhadap tingginya emisi yang
dilepas kendaraan berbasis bahan bakar fosil. Kecenderungan kendaraan listrik
pada masa ini meningkat pesat di beberapa negara maju, oleh sebab itu dengan
Indonesia mengikuti ajang balap formula e ini di harapkan Indonesia lebih baik
kedepannya, mendukung kendaraan listrik di Indonesia dan mengembangkan,
sebagai alat transportasi Indonesia kedepannya.

Kejuaraan Dunia Formula E ABB FIA adalah tentang membawa sensasi balap
listrik ke sebanyak mungkin orang, di sirkuit pusat kota di seluruh dunia. Namun
lebih dari itu, ini adalah pameran teknologi e-mobilitas paling canggih di dunia,
yang membantu mendorong kemajuan menuju masa depan yang lebih
berkelanjutan. ABB Formula E: ini lebih dari sekadar balapan[ CITATION ABB21 \l
1033 ]. 13 negara peserta Formula E adalah, Inggris, Jerman, Amerika Serikat
(AS), Prancis, Monako, Belanda, Swiss, Selandia Baru, Portugal, Brasil,
Tiongkok, India, dan Belgia. Sementara 12 tim yang bergabung adalah Virgin
Racing, Jaquar Racing, Mercedes-Benz, Audi, Porsche, GEOX Dragon, Andretti
Motorsport, e.dams, Venturi Racing, NIO, DS Techeetah dan Mahindra
Racing[ CITATION Yus20 \l 1033 ]. Gubernur DKI Jakarta Pada 13 Juli 2019, Anies
Baswedan mengumumkan 6 Juni 2020 Pemprov DKI Jakarta secara resmi akan
menjadi tuan rumah event Internasional yaitu balapan mobil listrik Formula E
Jakarta dengan tagline Jakarta E-Prix. Pemprov DKI mengadakan Formula E
dengan tujuan untuk mengenalkan dan promosi kepada masyarakat Indonesia
bahwa kendaraan listrik membawa pesan transportasi masa depan yang bebas
polusi (zero emission) dan ramah lingkungan, hal ini disampaikan langsung oleh
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan [ CITATION Zac9r \l 1033 ]. Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan pada tahun 2019 menunjuk badan usaha milik Pemprov
DKI Jakarta yaitu PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk mengadakan event
balap bertaraf Internasional yaitu balapan mobil listrik Formula E pada tahun
2020.

Pada kenyataannya penyelenggaran Formula E menuai reaksi pro dan kontra di


jajaran para politisi Indonesia mengenai rencana Pemprov DKI Jakarta yang
menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar
1,6 Triliun untuk menggelar balap Formula E dan mengalami protes soal tempat
yang dijadikan sirkuit balap Formula E yang direncanakan di Monas. Meski
penggunaan lingkungan Monas sebagai sirkuit Formula E ini pada 5 Februari
2020 awalnya tidak disetujui[ CITATION CNN20 \l 1033 ]. pada akhirnya mendapat
lampu hijau dari Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) pada 7 Februari 2020
setelah mendapat surat rekomendasi untuk penggunaan kawasan Medan Merdeka
sebagai sirkuit Formula E [ CITATION Nug21 \l 1033 ].

Kritikan dan dukungan antar Politisi mengenai penyelenggaran ajang balap


Formula E yang akan digelar di Monas menjadi polemik dan perbincangan hangat
para tokoh politik di Indonesia. Peristiwa hal yang menuai pro dan kontra yang
diutarakan jajaran tokoh politisi di Indonesia ini selalu menarik perhatian bagi
masyakat dan media massa sebagai bahan untuk jadi berita seperti berita-berita
tentang perencanaan, eksekusi kegiatan, dan kebijakan mengenai penyelenggaraan
Formula E Jakarta selalu saja mencuri perhatian media massa.

Formula e masih saja menjadi polemic di tahun 2020 indonesia terdampak virus
covid 19 hingga batalnya ajang balap formula e, 18 Oktober 2021 terkabar dari
berita wakil gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dia menyatakan untuk
formula e tinggal selangkah lagi, untuk saat ini pihaknya menunggu kunjungan
FIA (Federasi Otomotif Internasional) dari paris untuk menilai kesiapan Jakarta
untuk mengecek kesiapan, memastikan titik lokasi yang akan digunakan dan
mentandatanganinya.

Perancis merupakan salah satu negara modern di dunia dan terletak di bagian
Eropa Barat bersama dengan Belanda, Jerman dan Spanyol. Pernacis memiliki
nama resmi yaitu La Republique Francaise atau Republik Perancis. Revolusi
Perancis berlangsung pada tahun 1780 ditandai sebagai pergeseran sistem
Perancis dari absolut monarki ke republik yang bertujuan untuk menegakkan
kedaulatan dan hak asasi manusia. Hubungan kedua negara antara Indonesia
dengan Perancis sudah terjalin sejak September tahun 1950 awal abad ke-19 pada
masa kolonial Hindia Belanda. Hubungan bilateral ini cenderung harmonis tanpa
masalah-masalah yang mengganggu hubungan bilateral kedua negara tersebut,
dikarenakan terdapat kesamaan antara prinsip kebijakan serta politik luar negeri
yang dianut oleh Indonesia-Perancis, salah satunya yaitu “Politik bebas aktif
Indonesia” jika di Perancis disebut sebagai “Politique Independence Perancis”
1.2 Pertanyaan Penelitian

Dari penelitian ini pertanyaan analisis bagaimana kerja sama federasi


automobile asal Prancis dengan indonesia ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Untuk mengetahui teori hubungan internasional.
2. Untuk memahami apa strategi kebijakan luar negeri.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian yang penulis bahas, penulis berharap

mampu berbagia manfaat baik informasi serta ilmu, yang mana penulis membagi

manfaat tersebut menjadi dua, baik manfaat teoritis maupun manfaat praktik yang

penulis uraikan sebagai berikut

1.4.1 Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini adalah:

Untuk sumber informasi serta pengetahuan kepada makasiswa, akademisi

maupun penulis lainnya dalam kajian ilmu hubungan internasional terkait

kebijakan luar negeri tersebut.


1.4.2 Manfaat Praktik

Manfaat praktis dalam penelitian ini adalah:

Sebagai tugas untuk keperluan kampus.

1.5 Sistematika Penulisan

disusun secara sistematis sesuai dengan kaidah penelitian yang ada dengan
menjelaskan kerangka dan metodologi yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan dari penelitian yang diajukan. Berikut merupaka sistematika
penulisan tersbut:

BAB I LATAR BELAKANG Bab ini akan membahas mengenai latar


belakang masalah yang di dalamnya berisi ulasan singkat mengenai formula
e, polemik ajang balap formula e Jakarta dan sedikit sejarah Perancis dan
Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dilakukan review atau
peninjauan terhadap hasil penelitian yang relevan sebagai sebuah referensi
pembanding yang nanti akan membedakan penelitian ini dengan penelitian
relevan yang sudah ada sebelumnya. Lebih lanjut landasan teori dan konsep
juga merupakan hal pokok yang dibahas dalam bab ini yang berguna sebagai
pisau analisis dari penelitian, akan ditampilkan pula kerangka pemikiran
sebagai gambaran alur pemikiran penulis terhadap penelitian ini secara
sistematis.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan

tentang cara penelitian yang penulis gunakan, sudut pandang penulis dalam

meneliti, pendekatan penelitian yang penulis ambil, jenis penelitiam, unit

analisis, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan juga teknik
keabsahan data yang semuanya saling terhubung satu sama lain sehingga

dapat menjadi sebuat metoda penelitian yang padu sehingga dapat menjawab

permasalahan penelitian yang penulis ajukan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Penelitian Terdahulu

Pada penelitian pertama penekiti menemukan kerja sama antar

kedua negara dengan judul KEMITRAAN STRATEGIS INDONESIA-

PERANCIS MELALUI JOINT WORKING GROUP ON TOURISM SEBAGAI

UPAYA PENINGKATAN PARIWISATA DI INDONESIA TAHUN 2013-2017

oleh Fany Samya Rahmadeni Tujuan Kerja Sama Pariwisata ini bertujuan

untuk12: (1) Mempromosikan Perancis dan Indonesia sebagai destinasi

berkualitas melalui industri pariwisata mereka. (2) Meningkatkan jumlah

kedatangan wisatawan dari seluruh dunia di kedua negara. (3) Mempromosikan

pengembangan sumber daya manusia di bidang pariwisata dan industri perjalanan

di kedua negara. (4) Membantu menciptakan peluang pariwisata baru dengan

mempromosikan alam dan warisan budaya dan pengembangan pariwisata

berkelanjutan dan ekowisata untuk manfaat komunitas lokal. Penelitian ini sama

menggunakan teori Kerjasama internasional


Kedua skripsi oleh Ridho Adriansyah dengan judul “DIPLOMASI

KEBUDAYAAN PRANCIS DI INDONESIA MELALUI INSITITUT

FRANCAIS D'INDONESIE TAHUN 2015-2018” IFI sebagai wadah informasi

serta kebudayaan Prancis yang berada di Indonesia dengan tujuan

menyebarluaskan kebudayaan Prancis sangat menarik jika dilihat dari perbedaan

yang sangat signifikan dengan budaya Indonesia yang berada di benua Asia

sedangkan Prancis berada di benua Eropa, melihat hubungan baik Prancis dengan

Indonesia juga merupakan faktor yang cukup penting dalam menjalin kerja sama

kebudayaan. IFI semakin meningkatkan upaya nya serta semakin bervariasi dalam

menyebarluaskan kebudayan Prancis di tahun 2015 – 2018, sektor- sektor publik

dari pemutaran film, pameran seni, peragaan busana, dan lainnya, tentunya

dengan diplomasi kebudayaan Prancis yang dilakukan oleh IFI ini akan

berdampak kepada beberapa sektor seperti ekonomi, pendidikan dan pariwisata.

Penelitian ini berbeda teori dengan saya penelitian Ridho Adriansyah

menggunakan teori Diplomasi.

Ketiga jurnal dari badan penelitian DPR RI BIDANG Ekonomi dan

kebijakan publik ”PERCEPATAN PROGRAM KENDARAAN BERMOTOR

LISTRIK DI INDONESIA” Dengan terbitnya Perpres No. 55 Tahun 2019 tentang

Percepatan Program Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan, pemerintah

berkomitmen dalam pengembangan sistem energi transportasi yang mengarah

pada kebijakan kendaraan berbasis listrik (KBL). Yang mendasari komitmen

pemerintah untuk peralihan kendaraan konvensional ke KBL disebabkan oleh

teknologi baru atas energi transportasi untuk mengantisipasi proyeksi permintaan


bahan bakar minyak yang semakin besar. Dampak utama dari peralihan massal

transportasi jalan raya ke mobil listrik adalah tejadinya peningkatan kebutuhan

energi listrik dalam skala besar.

Keempat skripsi dari Syahnaz Risfa Suci Alisya dengan judul

“KEPENTINGAN INDONESIA MELALUI MULTISPORT EVENT DALAM

PENYELENGGARAAN ASIAN PARA GAMES TAHUN 2018” dalam

perhelatan multi-sport event setiap negara akan berusaha mendapatkan posisi tuan

rumah dan berusaha mengadakan acara sebaik mungkin. Kesempatan untuk

mengadakan event selanjutnya lebih terbuka, karena sejarah akan mencatat

peristiwa-peristiwa penting ini. kepentingan nasional Indonesia dalam

penyelenggaraan Asian Para Games Tahun 2018 menggunakan model analisa

Paul R. Viotti dan Mark V. Kauppi. Model analisa ini menyebutkan bahwa

terdapat empat faktor pendorong terbentuknya objektif keputusan sebuah negara

yaitu interests, threats, capabilities, dan opportunities. Faktor dominan yang

mendorong Indonesia sebagai penyelenggara Asian Para Games Tahun 2018

adalah faktor interests dan opportunities. Faktor interests yang hendak dicapai

Indonesia berdasarkan penelitian ini adalah pencitraan negara, setiap negara di

dunia tidak ingin mendapatkan citra yang buruk di dunia internasional, melainkan

setiap negara ingin dunia internasional memandang positif negara mereka dengan

kelebihan yang ada. Penelitian ini menggunakan landasan konsep yang sama

Kepentingan Nasional
Kelima penulis menemukan judul jurnal “PROTEKSIONISME

SENGKETA DAGANG DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL:

PENDEKATAN NEGOSIASI STUDI KASUS: PROTEKSIONISME AS

TERHADAP IMPOR DAGING KANADA” Oleh Laode Muhamad Fathun di

penelitian ini saya melihat Kebijakan proteksionisme negara terhadap negara lain

pada dasarnya melanggar WTO. Proteksionisme ditunjukan melindungi

industrimuda yang ada di dalam pasar domestik agar ke depan bisa bersaing

dengan industry asing Namun segi pragmatis kebijakan tersebut justru

dimanfaatkan oleh sejumlah aktor/perusahaan untuk menjadikan kapitalisme

semu negara. Artinya tidak ada konsistensi negara terhadap komitmen untuk

menjadikan pasar sebagai tujuan utama ekonomi politik. Oleh karena itu disadari

bahwa proteksionisme memang diperlukan namun yang harus di sadari

adalah proteksionisme yang bersifat selektif. Maksudnya adalah harus ada

periodisasi tentang munculnya kebijakan tersebut. Sebab jika tidak, justru menjadi

sebaliknya yaitu industri dalam negara akan manja sebab selalu dilindungi oleh

negara.

2.2 Landasan Teoritis

Penelitian ini menggunakan teori kerjasama internasional. Kerjasama

Internasional adalah bentuk hubungan yang dilakukan suatu negara dengan negara

lain yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan untuk kepentingan

negara-negara di dunia. Kerjasama internasional, yang meliputi kerjasama di

bidang politik, social, pertahanan keamanan, kebudayaan, dan ekonomi,


berpedoman pada politik luar negeri masing-masing Negara[ CITATION Yan14 \l

1033 ]. Dalam menjelaskan kerjasama, muncul sebuah perdebatan antara

neoliberalisme dan neorealisme. Joseph Grieco mengatakan bahwa kerjasama

demikian dapat tidak efektif (atau bahkan bubar) setidaknya pada saat salah satu

pihak partisipan melakukan kecurangan. Menurut Grieco, neoliberal terlalu

meremehkan anarki; dalam konteks anarki, kecurangan yang notabene “sah-sah

369 saja” merupakan rintangan terbesar yang besar kemungkinan terjadi di dalam

kerjasama diantara aktor-aktor yang rasional dan egoistic diakla tidak ada otoritas

yang sentral di dalam dunia internasional. Lebih lanjut, Mearsheimer melihat

kerjasama sulit tercapai dikarenakan negara yang menilai dengan adanya

kerjasama akan mengganggu dalam memertahankan atau mendapatkan kekuasaan

dan kepentingan nasional.

2.3 Landasan Konseptual

Ajang balap dunia formula e yang di bawah naungan Federasi Otomotif

Internasional disingkat FIA, yaitu asosiasi non-profit yang didirikan pada 20 Juni

1904 yang mewakili kebutuhan individu dan organisasi otomotif.

Didirikan dengan nama Association Internationale des Automobile Clubs

Reconnus (AIACR), bermarkas di 8, Place de la Concorde, Paris, Perancis, terdiri

dari 207 bagian berasal dari 122 negara di seluruh alam. Presidennya yang

sekarang yaitu Jean Todt.

FIA semakin dikenal sbg badan yang membawahi cara olahraga balap motor.

Sejak 1922, FIA sudah mendelegasikan pengorganisasian balap motor ke CSI


(Commission Sportive Internationale), sebuah komite otonom yang belakang

menjadi FISA (Fédération Internationale du Sport Automobile). Restrukturisasi

FIA pada 1993 mengakibatkan ditutupnya FISA, dengan demikian meletakkan

kembali cara lomba balap motor dibawah manajemen FIA [ CITATION Muh17 \l

1033 ].

Kepentingan nasional

Kepentingan nasional untuk kebutuhan suatu negara baik di militer, politik,

ekonomi, social dan budaya atau untuk menciptakan power oleh karena itu konsep

kepentingan nasional di bangun untuk menjelaskan politik luar negeri[ CITATION

PAn01 \l 1033 ]. Konsep ini juga menjadi faktor penting yang menjadi pedoman

para pembuat keputusan dari suatu negara dalam merumuskan kebijakan luar

negerinya dan juga dapat menjelaskan bagaimana negara berinteraksi. Interaksi

internasional tidak hanya dapat dilakukan oleh aktor negara, namunjuga aktor

non-negara (non-state actor). Seperti halnya landasan kepentingan nasional ini

Kerja sama Indonesia dengan Formula e oprasion.


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode penelitian

Metodelogi penelitian ilmiah merupakan sesuatu metode yang logis,

sistematis, objektif, buat menciptakan kebenaran secara keilmuan. Dalam

metodologi penelitian, dikenal dengan istilah penelitian ilmiah, yang dimasud

dengan penelitian ilmiah adalah penelitian yang harus tunduk kepada prinsip-

prinsip ilmiah. Ciri-ciri penelitian ilmiah yaitu: Berbuat dan berfikir harus

secara sistematis, Harus objektif, Harus rasional, Menggunakan data yang

valid, Berteori, Bermetode dengan data-data tertentu, Kritis, Analisis atau

analisa, Konsisten, dan Harus bermanfaat[ CITATION ser20 \l 1033 ].

3.2 Paradigma Penelitian

Paradigma adalah pola ataupun model tentang gimana suatu distruktur (bagian

serta hubungannya) ataupun bagaimana bagian-bagian berperan (sikap yang di

dalamnya terdapat konteks spesial ataupun ukuran waktu). Bagi Kuhn dalam

‘The Structure of Scientific Revolutions’ mendefinisikan paradigma selaku

contoh yang diterima tentang praktek ilmiah sesungguhnya, contoh tersebut

tercantum hukum, teori, aplikasi, serta instrumentasi secara bersama-sama

yang sediakan model sehingga timbul tradisi yang koheren dari penelitian

ilmiah. Riset yang penerapannya didasarkan pada paradigma bersama


berkomitmen buat memakai ketentuan serta standar ilmiah yang

sama[ CITATION lex13 \l 1033 ].

Paradigma yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah konstruktivis

karena penelitian ini menggunakan beberapa teori sebagai bahan referensi

yang akan memperkaya pengetahuan peneliti sebelum turun ke lapangan.

Paradigma Konstruktivis penulis ambil untuk menjawab sebuah fenomena

sosial. Fenomena sosial tersebut dimana pendekatan ini yang saya rasa

mampu melihat bagaimana Kerjasama Federasi Automobile Internasional

dengan Indonesia.

3.3 Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang saya pakai kualitatif dimana pendekatan ini yang

saya rasa mampu melihat bagaimana Kerjasama federasi automobile

internasional dengan Indonesia apa hambatannya dalam Kerjasama tersebut.

Formula e di Jakarta beberapa kali menjadi bincangan hangat ditahun bermula

di tahun 2019 pak Anies selaku gubernur DKI Jakarta berkeinginan DKI

Jakarta akan menjadi tuan rumah ajang balap pandemic covid 19, ditentang

DPRD dan belum menentukan venue yang akan dipakai kerja sama ini

memang penuh pro dan kontra bagi orang banyak penelitian ini ingin melihat

bagaimana kerjasamanya dan solusinya[ CITATION Tin21 \l 1033 ].


.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis

dengan menggunakan teknik, yaitu: Studi Kepustakaan (Library Research),

yaitu Adapun metode penelitian yang akan penulis lakukan adalah metode

kualitatif deskripstif analitis, maka teknik pengumpulan data yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah melalui studi dokumen, dengan

pengumpulan data-data kepustakaan, jurnal, media masa, internet yang terkait

dengan ajang balap formula e.

Menurut Moh. Nazir adalah Metode Deskriptif merupakan metode dalam

mempelajari status kelompok manusia, sesuatu objek, sesuatu keadaan,

sesuatu sistem pemikiran, maupun sesuatu kelas kejadian pada masa saat ini.”

Metode penelitian kualitatif merupakan metode penelitian yang digunakan

untuk mempelajari obyek yang alamiah, dimana penulis selaku instrumen

kunci, metode pengumpulan informasi secara trianggulasi (gabungan), analisis

informasi bertabiat induktif, serta hasil penelitian kulaitatif lebih menekankan

arti yang generalisasi formula e ditahun 2020 namun terdapat kendala mulai

dari ditunda karena[ CITATION Naz13 \l 1033 ].


3.5 Teknik Analisis Data

Penelitian ini menggunakan teknik analisa data kualitatif, penulis mendalami

isu yang menjadi fokus dari penelitian ini dengan menggunakan sumber data

yang bersifat kualitatif, kemudian mengaitkan permasalahan dari penelitian

dengan menggunakan teori dan konsep sebagai acuan dalam menganalisa

konklusi. Teknik Analisa yang dilakukan adalah setelah mengumupulkan

data-data primer dan sekunder terkait dengan ajang balap formula e.


3.6 Segitiga Terbalik

Globalisasi

Mobil Listrik

Ajang balap
formula E
Kepenti
ngan
nasion
al
3.7 kerangka konseptual

kerja Sama Formula e


oprasional asal
Prancis dengan
Indonesia

Kepentingan nasional

pengurangan emisi
industri pabrik nikel Investor
gas rumah kaca

Anda mungkin juga menyukai