6327 12326 2 PB
6327 12326 2 PB
1
Sunny Wangko
2
Ronny Karundeng
1
Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Rumah Sakit Umum Gunung Maria Tomohon
Email: sunnywangko@yahoo.com
Abstract: Connective tissue is distributed in all parts of the body and its main function is to
connect cells and tissues. Most of the embryonic connective tissues are derived from
embryonal messenchymal tissues. There are a variety of connective tissues which are
compatible with their functions and locations. The general difference of all connective tissues
is the arrangement and composition of intercellular matrix. Connective tissues are composed
of two major components: cells and intercellular matrices. Connective tissue cells, fixed cells
or wandering cells, have their special functions which support each other to maintain the
optimal histophysiology of the connective tissue.
Keywords: connective tissues, cells, histophysiology
Abstrak: Jaringan ikat tersebar luas di seluruh bagian tubuh dengan fungsi utama untuk
menghubungkan berbagai komponen sel atau jaringan. Hampir seluruh jaringan ikat
embriologik berasal dari jaringan mesensimal embrional. Terdapat berbagai jenis jaringan ikat
yang sesuai dengan fungsi dan lokasinya. Perbedaan utama dari berjenis-jenis jaringan ikat
tersebut berdasarkan susunan dan komposisi matriks intersel. Jaringan ikat terdiri dari dua
komponen dasar utama yaitu sel dan matriks intersel. Sel-sel jaringan ikat baik yang tetap
maupun yang bebas mempunyai fungsi khusus masing-masing yang saling melengkapi untuk
mempertahankan keutuhan histofisiologi jaringan ikat.
Kata kunci: jaringan ikat, sel, histofisiologi
Jaringan ikat tersebar luas di seluruh bagian Susunan berbagai komponen matriks
tubuh dan berasal dari lapisan tengah intersel jaringan ikat sedemikian bervariasi
embrio jaringan mesoderm, kecuali sehingga dikenal berbagai jenis jaringan
beberapa jenis jaringan ikat di daerah ikat sesuai dengan fungsinya, antara lain:
kepala yang berasal dari krista neural Merekatkan, mengikat atau menghu-
(ektoderm). Mesoderm ialah tempat di bungkan berbagai sel atau bangunan
mana sel mesensim berasal. Sel ini yang ada di dalam tubuh.
mempunyai kemampuan untuk berkembang Sebagai media di mana tempat
menjadi berbagai jenis sel atau jaringan pembuluh darah lewat, untuk mendis-
tertentu (sifat pluripoten), seperti: jaringan tribusikan berbagai bahan makanan pada
otot yang dikhususkan untuk kontraksi. organ yang bersangkutan dan
Jaringan ikat terdiri dari dua komponen mengangkut produk sisa hasil
dasar utama yaitu: sel dan matriks intersel. metabolisme.
Sel-sel jaringan ikat dapat dikelompokkan Pertahanan tubuh, sebagai tempat
atas sel tetap dan sel bebas (transien) dimana proses imunologik berlangsung
dengan fungsi khusus untuk masing-masing dan berfungsi sebagai sawar untuk
sel. mencegah penjalaran kuman.
S1
S2 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S1-7
aktif. Bila aktivitas sintesis fibroblas dikenal sebagai sel tetap pada jaringan ikat,
berkurang, maka struktur selnya akan tetapi sel ini masih dapat melakukan
berubah. Sitoplasma menjadi basofil lemah pergerakan pada jaringan ikat dan berperan
dan mengandung sedikit retikulum endo- pada regenerasi jaringan yang rusak akibat
plasma granuler, tetapi ribosom bebas peradangan atau trauma (contoh: luka
banyak, juga inti menjadi lebih padat dan bedah) dengan membentuk jaringan parut.
gepeng; sel ini dinamakan fibrosit atau Miofibroblas merupakan suatu variasi
fibroblas inaktif. Kedua jenis sel ini dapat fibroblas dimana sitoplasmanya mengan-
mengalami transisi, yaitu dari fibroblas dung miofilamen yang dapat berkontraksi.
menjadi fibrosit atau sebaliknya, sehingga Sel-sel ini terdapat pada permukaan luka
beberapa penulis menggunakan istilah dan berfungsi untuk menutup luka dengan
fibroblas saja (Gambar 2B). Fibroblas cara berkontraksi.
Gambar 1. Perkembangan jaringan mesenkim yang akan menjadi berbagai jenis jaringan ikat
dalam tubuh manusia. Sumber: Junqueira LC, Carneiro J, 2005.5
A B
C D
Gambar 2. Sel-sel tetap. A, Perisit; B, Fibroblas dan fibrosit; C, Adiposit; D, Sel mast;
E, Makrofag. Sumber: Mescher AL, 2010.8
metakromasia. Selain itu, granula sel mast terus menerus untuk memfagositosis
juga mengandung histamin (atau kondroitin berbagai bahan asing atau yang sudah tidak
sulfat), neutral protease (triptase, chymase, lagi diperlukan oleh tubuh, seperti sel-sel
karboksilpeptidase), aryl sulfatase (γ- mati dan sisa sel, dengan cara
glukoronidase, kinino-genase, peroksidase menghancurkannya melalui sistem ensim
dan superoksida dismutase), eosinophil lisosom yang terdapat dalam sitoplasma sel
chemotactic factor of anaphylaxis (ECF-A) makrofag.
dan neutrophil chemotactic factor (NCF). Secara histologik makrofag berbentuk
Bahan-bahan farmakologik di atas ini tidak beraturan, berpenampang sekitar 10–
dinamakan mediator primer (preformed 30 μm, permukaan sel tidak rata ddan
mediator). memiliki tonjolan-tonjolan seperti jari.
Disamping substansia di atas, sel mast Makrofag aktif mempunyai membran
juga terlibat dalam sintesis sejumlah plasma yang berlipat-lipat; hal ini
mediator derivat asam arahidonik dari menunjukkan konsekuensi sifat sel yang
membran sel; oleh karena itu sel mast juga dapat bergerak dan memfagositosis. Dalam
menyintesis beberapa mediator lainnya sitoplasma yang basofil terdapat sejumlah
seperti: leukotrin (C4, D4, E4), tromboksan vesikel kecil serta granula kecil dan padat.
(TXA2 dan TXB2) dan prostaglandin Inti berbentuk oval atau ginjal, terletak
(PGD2). Sel mast juga melepaskan eksentrik, serta lebih kecil dan lebih gelap
beberapa sitokin lainnya yang bukan dibandingkan dengan fibroblas (Gambar
berasal dari asam arahidonik, yaitu antara 2E). Dengan mikrsokop elektron tampak
lain platelet-activating factor (PAF), kompleks Golgi yang berkembang baik,
bradikinin, interleukin (IL-4, IL-5, IL-6) serta RER dan banyak lisosom yang pada
dan tumor necrosis factor (TNF-α); bahan- mikroskop cahaya hanya terlihat sebagai
bahan ini sering dimanakan mediator granula padat dan kecil.
sekunder (newly synthesized). Sel makrofag berasal dari sel stem
Pelepasan bahan mediator dari granula sumsum tulang yang masuk ke dalam
sel mast akan menyebabkan reaksi alergi sirkulasi sebagai monosit, kemudian ke
yang dinamakan reaksi hipersensitivitas jaringan ikat. Setelah diaktivasi oleh
segera (immediate hypersensitivity macrophage colony-stimulating factor (M-
reaction), sebab reaksi yang terjadinya CSF) sel tersebut menjadi matang sebagai
hanya selang beberapa saat setelah antigen makrofag, dengan masa hidup normal
masuk ke dalam tubuh, contoh syok sekitar dua bulan.
anafilaktik. Secara histologik makrofag digolong-
kan dalam dua jenis:
Sel bebas Makrofag bebas: sel berbentuk tidak
Sel-sel bebas umumnya merupakan teratur, sitoplasma bertonjol-tonjol, inti
sel-sel yang bermigrasi, masuk dari sistem berlekuk (sifat sel yang mobil) dengan
sirkulasi. Umumnya sel-sel ini berasal dari kromatin yang lebih padat dari fibroblas.
sumsum tulang dan masuk ke jaringan Makrofag tetap: inti sel berbentuk
melalui pembuluh venule pasca-kapiler. lonjong (sifat sel tidak mobil), dan sel-
sel ini tersebar di sepanjang serat-serat
Makrofag yang terdapat di jaringan ikat.
Pada jaringan ikat yang tersebar di Pada beberapa organ, makrofag diberi
seluruh bagian tubuh manusia terdapat nama khusus, seperti: sel Kupffer (hati), sel
kelompok sel-sel yang dapat bergerak dan mikroglia (sistem saraf pusat), sel
memiliki kapasitas fagositosis; sel-sel ini Langerhans (kulit), sel septa (paru-paru)
dinamakan makrofag atau histiosit. Dalam dan sel osteoklas (tulang), yang memiliki
keadaan normal makrofag berfungsi secara struktur dan fungsi yang berbeda.
S6 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S1-7
A B
C D
E F