Anda di halaman 1dari 7

KOMPONEN SEL JARINGAN IKAT

1
Sunny Wangko
2
Ronny Karundeng

1
Bagian Anatomi-Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Rumah Sakit Umum Gunung Maria Tomohon
Email: sunnywangko@yahoo.com

Abstract: Connective tissue is distributed in all parts of the body and its main function is to
connect cells and tissues. Most of the embryonic connective tissues are derived from
embryonal messenchymal tissues. There are a variety of connective tissues which are
compatible with their functions and locations. The general difference of all connective tissues
is the arrangement and composition of intercellular matrix. Connective tissues are composed
of two major components: cells and intercellular matrices. Connective tissue cells, fixed cells
or wandering cells, have their special functions which support each other to maintain the
optimal histophysiology of the connective tissue.
Keywords: connective tissues, cells, histophysiology

Abstrak: Jaringan ikat tersebar luas di seluruh bagian tubuh dengan fungsi utama untuk
menghubungkan berbagai komponen sel atau jaringan. Hampir seluruh jaringan ikat
embriologik berasal dari jaringan mesensimal embrional. Terdapat berbagai jenis jaringan ikat
yang sesuai dengan fungsi dan lokasinya. Perbedaan utama dari berjenis-jenis jaringan ikat
tersebut berdasarkan susunan dan komposisi matriks intersel. Jaringan ikat terdiri dari dua
komponen dasar utama yaitu sel dan matriks intersel. Sel-sel jaringan ikat baik yang tetap
maupun yang bebas mempunyai fungsi khusus masing-masing yang saling melengkapi untuk
mempertahankan keutuhan histofisiologi jaringan ikat.
Kata kunci: jaringan ikat, sel, histofisiologi

Jaringan ikat tersebar luas di seluruh bagian Susunan berbagai komponen matriks
tubuh dan berasal dari lapisan tengah intersel jaringan ikat sedemikian bervariasi
embrio jaringan mesoderm, kecuali sehingga dikenal berbagai jenis jaringan
beberapa jenis jaringan ikat di daerah ikat sesuai dengan fungsinya, antara lain:
kepala yang berasal dari krista neural  Merekatkan, mengikat atau menghu-
(ektoderm). Mesoderm ialah tempat di bungkan berbagai sel atau bangunan
mana sel mesensim berasal. Sel ini yang ada di dalam tubuh.
mempunyai kemampuan untuk berkembang  Sebagai media di mana tempat
menjadi berbagai jenis sel atau jaringan pembuluh darah lewat, untuk mendis-
tertentu (sifat pluripoten), seperti: jaringan tribusikan berbagai bahan makanan pada
otot yang dikhususkan untuk kontraksi. organ yang bersangkutan dan
Jaringan ikat terdiri dari dua komponen mengangkut produk sisa hasil
dasar utama yaitu: sel dan matriks intersel. metabolisme.
Sel-sel jaringan ikat dapat dikelompokkan  Pertahanan tubuh, sebagai tempat
atas sel tetap dan sel bebas (transien) dimana proses imunologik berlangsung
dengan fungsi khusus untuk masing-masing dan berfungsi sebagai sawar untuk
sel. mencegah penjalaran kuman.

S1
S2 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S1-7

 Pemulihan jaringan. berada di jaringan tersebut dan umumnya


mempunyai masa hidup yang cukup lama.
Berbagai jenis jaringan seperti tulang Sel bebas (transien, wandering cells)
rawan dan tulang, jaringan lemak, darah berasal dari sumsum tulang kemudian
dan sumsum tulang juga merupakan masuk sirkulasi darah. Oleh rangsangan
jaringan ikat tetapi dengan fungsi khusus atau sinyal tertentu sel-sel ini akan
masing-masing. Tulang rawan dan tulang meninggalkan sirkulasi darah dan
sebagai penyokong; jaringan lemak sebagai bermigrasi ke jaringan ikat untuk
penyimpan tenaga/energi, serta darah dan menjalankan fungsi khusus dari masing-
sumsum tulang sebagai media transpor dan masing sel tersebut. Sebagian besar sel-sel
pertahanan sedangkan jaringan ikat yang bebas ini motil dan memiliki masa hidup
dinamakan juga jaringan ikat sejati atau pendek.
jaringan penyam-bung berfungsi untuk
menghubungkan berbagai komponen sel Sel tetap
dan jaringan. Yang termasuk dalam komponen sel
tetap ialah: sel mesenkim/perisit, fibroblas,
KOMPONEN DASAR UTAMA sel lemak (adiposit), sel mast, dan
JARINGAN IKAT makrofag; sedangkan yang termasuk
Terdapat dua komponen dasar utama komponen sel transien ialah: Sel plasma,
dari jaringan ikat, yaitu sel dan matriks limfosit, neutrofil, eosinofil, basofil,
ekstrasel/intersel. Konponen sel terdiri dari monosit, dan makrofag.
sel tetap dan sel bebas. Yang termasuk
komponen sel tetap ialah antara lain: sel Sel mesenkim/perisit
mesenkim/perisit, fibroblas, sel lemak Sel ini berbentuk bintang, lebih kecil
(adiposit), sel mast, dan makrofag; dari fibroblas, biasanya terletak di
sedangkan yang termasuk komponen sel sepanjang dinding kapiler, dan dikenal
bebas ialah: sel plasma, limfosit, neutrofil, sebagai sel perivaskuler/sel adventisia, atau
eosinofil, basofil, monosit, dan makrofag. biasa juga dinamakan sel perisit. Sel
Matriks intersel/ekstrasel yaitu bahan perivaskuler dapat berdiferensiasi menjadi
yang terdapat di antara sel-sel pada sel fibroblas, sel lemak dan sel otot polos
jaringan ikat, dan terdiri dari protein serat (bersifat pluripoten) (Gambar 2A).
(serat kolagen, serat retikular, dan sistem
serat elastin) dan substansia dasar (ground Fibroblas
substance) berupa glikosaminoglikan,
proteoglikan, glikoprotein multiadhesif, Fibroblas tersebar luas seba-gai sel
dan cairan jaringan. Substansia dasar tetap pada berbagai jaringan ikat, berasal
adalah bahan-bahan yang terdapat di antara dari sel mesensim yang belum
sel-sel dan protein serat, sedangkan matriks berdiferensiasi dan berfungsi memroduksi
ekstrasel adalah seluruh bahan yang matriks ekstrasel jaringan ikat. Gambaran
terdapat di antara sel-sel, termasuk serat histologik fibroblas berupa sel besar
protein. Beberapa penulis menyebut-kan berbentuk gepeng dengan sitoplasma
matriks ekstrasel sebagai substansia dasar bercabang langsing, atau berbentuk
saja. gelendong atau fusiformis. Inti lonjong atau
memanjang dengan satu atau dua buah
anak inti, batas sel tidak jelas, sitoplasma
KOMPONEN SEL JARINGAN IKAT homogen bersifat basofil karena terdapat
Komponen sel cari jaringan ikat terdiri banyak retikulum endoplasma granular
dari sel tetap dan sel bebas (Gambar 1). Sel (menunjukkan aktifitas sintesis untuk
tetap (fixed cells) menetap di jaringan ikat menghasilkan matriks ekstrasel); beberapa
karena sejak awal perkembangannya telah penulis menggunakan istilah fibroblas
Wangko, Karundeng: Komponen Sel Jaringan Ikat… S3

aktif. Bila aktivitas sintesis fibroblas dikenal sebagai sel tetap pada jaringan ikat,
berkurang, maka struktur selnya akan tetapi sel ini masih dapat melakukan
berubah. Sitoplasma menjadi basofil lemah pergerakan pada jaringan ikat dan berperan
dan mengandung sedikit retikulum endo- pada regenerasi jaringan yang rusak akibat
plasma granuler, tetapi ribosom bebas peradangan atau trauma (contoh: luka
banyak, juga inti menjadi lebih padat dan bedah) dengan membentuk jaringan parut.
gepeng; sel ini dinamakan fibrosit atau Miofibroblas merupakan suatu variasi
fibroblas inaktif. Kedua jenis sel ini dapat fibroblas dimana sitoplasmanya mengan-
mengalami transisi, yaitu dari fibroblas dung miofilamen yang dapat berkontraksi.
menjadi fibrosit atau sebaliknya, sehingga Sel-sel ini terdapat pada permukaan luka
beberapa penulis menggunakan istilah dan berfungsi untuk menutup luka dengan
fibroblas saja (Gambar 2B). Fibroblas cara berkontraksi.

Gambar 1. Perkembangan jaringan mesenkim yang akan menjadi berbagai jenis jaringan ikat
dalam tubuh manusia. Sumber: Junqueira LC, Carneiro J, 2005.5

Sel lemak sepanjang kapiler. Sel-sel lemak yang


Sel lemak atau adiposit berasal dari sel berkelompok besar dinamakan jaringan
mesensim. Dahulu diduga bahwa dalam lemak. Sel lemak multilokuler memiliki
keadaan tertentu sel fibroblas dapat banyak tetesan lemak dan inti biasanya
berdiferensiasi menjadi sel lemak. Sel tidak terdorong ke tepi. Dalam tubuh
lemak telah mengalami diferensiasi akhir manusia lemak putih jauh lebih banyak dari
dan tidak dapat membelah lagi. Fungsi sel lemak coklat (Gambar 2C).
ini yaitu sintesis dan menyimpan Sel lemak unilokuler merupakan sel
trigliserida. bulat besar dengan diameter dapat
Secara histologik terdapat dua jenis sel mencapai 120 μm. Di bawah mikroskop,
lemak yaitu sel lemak unilokuler yang pada jaringan lemak sel-sel lemak ini
membentuk jaringan lemak putih, dan sel terlihat berbentuk polihedral. Dalam
lemak multilokuler yang membentuk sitoplasmanya yang tipis terdapat kompleks
jaringan lemak coklat. Sel lemak unilokuler Golgi jukstanuklear kecil, beberapa
memiliki satu tetesan lemak yang besar mitokondria berbentuk filamen, kadang
dengan inti terdorong ke tepi dan terdapat sisterna dari rough endoplasmic
sitoplasma tipis yang memberi gambaran reticulum (RER) dan sejumlah ribosom
seperti cincin cap (signet ring cell). Sel-sel bebas. Pada sel lemak imatur, tetesan
lemak ini dapat berdiri sendiri atau dalam lemak masih berupa tetesan-tetesan lemak
kelompok kecil; biasanya terdapat di kecil yang belum berfusi dan dikelilingi
S4 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S1-7

oleh satu lapisan filamen intermedia tersimpan dalam sejumlah vakuol-vakuol


vimentin berukuran sekitar 10 nm (Gambar yang lebih kecil. Dalam sitoplasma terdapat
2C). banyak mitokondria tetapi sedikit
Sel lemak multilokuler bebeda dengan polirobosom bebas. Jumlah RER sedikit,
sel lemak unilokuler dimana selnya lebih tetapi terdapat sejumlah smooth
kecil, berbentuk lebih poligonal dan lemak endoplasmic reticulum (SER).

A B

C D

Gambar 2. Sel-sel tetap. A, Perisit; B, Fibroblas dan fibrosit; C, Adiposit; D, Sel mast;
E, Makrofag. Sumber: Mescher AL, 2010.8

Sel mast Sitoplasma penuh dengan granula


Sel mast merupakan salah satu sel berdiameter 0,3-2,0 μm yang
besar pada jaringan ikat, berdiameter 20-30 mengandung heparin (atau kondroitin
μm, berbentuk lonjong tidak teratur dengan sulfat) yaitu sejenis glikosaminoglikan
pseudopodia pendek serta inti kecil sulfat yang bersifat polianion; hal ini yang
(diameter 10-13 μm) (Gambar 2D). menyebabkan granula sel mast bersifat
Wangko, Karundeng: Komponen Sel Jaringan Ikat… S5

metakromasia. Selain itu, granula sel mast terus menerus untuk memfagositosis
juga mengandung histamin (atau kondroitin berbagai bahan asing atau yang sudah tidak
sulfat), neutral protease (triptase, chymase, lagi diperlukan oleh tubuh, seperti sel-sel
karboksilpeptidase), aryl sulfatase (γ- mati dan sisa sel, dengan cara
glukoronidase, kinino-genase, peroksidase menghancurkannya melalui sistem ensim
dan superoksida dismutase), eosinophil lisosom yang terdapat dalam sitoplasma sel
chemotactic factor of anaphylaxis (ECF-A) makrofag.
dan neutrophil chemotactic factor (NCF). Secara histologik makrofag berbentuk
Bahan-bahan farmakologik di atas ini tidak beraturan, berpenampang sekitar 10–
dinamakan mediator primer (preformed 30 μm, permukaan sel tidak rata ddan
mediator). memiliki tonjolan-tonjolan seperti jari.
Disamping substansia di atas, sel mast Makrofag aktif mempunyai membran
juga terlibat dalam sintesis sejumlah plasma yang berlipat-lipat; hal ini
mediator derivat asam arahidonik dari menunjukkan konsekuensi sifat sel yang
membran sel; oleh karena itu sel mast juga dapat bergerak dan memfagositosis. Dalam
menyintesis beberapa mediator lainnya sitoplasma yang basofil terdapat sejumlah
seperti: leukotrin (C4, D4, E4), tromboksan vesikel kecil serta granula kecil dan padat.
(TXA2 dan TXB2) dan prostaglandin Inti berbentuk oval atau ginjal, terletak
(PGD2). Sel mast juga melepaskan eksentrik, serta lebih kecil dan lebih gelap
beberapa sitokin lainnya yang bukan dibandingkan dengan fibroblas (Gambar
berasal dari asam arahidonik, yaitu antara 2E). Dengan mikrsokop elektron tampak
lain platelet-activating factor (PAF), kompleks Golgi yang berkembang baik,
bradikinin, interleukin (IL-4, IL-5, IL-6) serta RER dan banyak lisosom yang pada
dan tumor necrosis factor (TNF-α); bahan- mikroskop cahaya hanya terlihat sebagai
bahan ini sering dimanakan mediator granula padat dan kecil.
sekunder (newly synthesized). Sel makrofag berasal dari sel stem
Pelepasan bahan mediator dari granula sumsum tulang yang masuk ke dalam
sel mast akan menyebabkan reaksi alergi sirkulasi sebagai monosit, kemudian ke
yang dinamakan reaksi hipersensitivitas jaringan ikat. Setelah diaktivasi oleh
segera (immediate hypersensitivity macrophage colony-stimulating factor (M-
reaction), sebab reaksi yang terjadinya CSF) sel tersebut menjadi matang sebagai
hanya selang beberapa saat setelah antigen makrofag, dengan masa hidup normal
masuk ke dalam tubuh, contoh syok sekitar dua bulan.
anafilaktik. Secara histologik makrofag digolong-
kan dalam dua jenis:
Sel bebas  Makrofag bebas: sel berbentuk tidak
Sel-sel bebas umumnya merupakan teratur, sitoplasma bertonjol-tonjol, inti
sel-sel yang bermigrasi, masuk dari sistem berlekuk (sifat sel yang mobil) dengan
sirkulasi. Umumnya sel-sel ini berasal dari kromatin yang lebih padat dari fibroblas.
sumsum tulang dan masuk ke jaringan  Makrofag tetap: inti sel berbentuk
melalui pembuluh venule pasca-kapiler. lonjong (sifat sel tidak mobil), dan sel-
sel ini tersebar di sepanjang serat-serat
Makrofag yang terdapat di jaringan ikat.
Pada jaringan ikat yang tersebar di Pada beberapa organ, makrofag diberi
seluruh bagian tubuh manusia terdapat nama khusus, seperti: sel Kupffer (hati), sel
kelompok sel-sel yang dapat bergerak dan mikroglia (sistem saraf pusat), sel
memiliki kapasitas fagositosis; sel-sel ini Langerhans (kulit), sel septa (paru-paru)
dinamakan makrofag atau histiosit. Dalam dan sel osteoklas (tulang), yang memiliki
keadaan normal makrofag berfungsi secara struktur dan fungsi yang berbeda.
S6 Jurnal Biomedik, Volume 6, Nomor 3, Suplemen, November 2014, hlm. S1-7

Sel plasma sekitar 20 μ, dan inti sel letaknya agak ke


tepi (eksentrik) dengan kromatin tersusun
Sel ini berasal dari limfosit B, dan
seperti roda pedati atau arloji (Gambar
memiliki sitoplasma yang lebih basofil
dibandingkan dengan limfosit lainnya 3A). Masa hidup sel plasma dapat
karena mengandung banyak retikulum mencapai 10-20 hari.
endoplasma granuler yang menghasilkan Sel plasma akan menghasilkan anti-
imunoglobulin (Ig). Sel plasma mengan- bodi dari rangsangan antigen yang
dung sedikit mitokondria yang tersebar di bersangkutan, sehingga bila masuk antigen
antara RER dan kompleks Golgi dengan yang sama lebih dari satu kali akan terjadi
sepasang sentriol (dengan mikroskop reaksi antigen antibodi, menyebabkan efek
cahaya struktur ini tampak sebagai daerah dari antigen untuk dapat menimbulkan
pucat/halo di dekat inti). Diameter sel ini penyakit menjadi hilang atau lebih lemah.

A B

C D

E F

Gambar 3. Sel-sel bebas. A, Sel plasma; B, Neutrofil; C, Eosinofil; D, Basofil;


E, Limfosit; F, Monosit. Sumber: Mescher AL, 2010.8
Wangko, Karundeng: Komponen Sel Jaringan Ikat… S7

Sel leukosit menunjang dan melengkapi untuk


mempertahankan keutuhan jaringan
Pada keadaan tertentu, sel-sel leukosit
ikatnya.
yang beredar dalam pembuluh darah akan
bermigrasi masuk ke jaringan ikat,
Telah dibawakan pada seminar
terutama bila terjadi peradangan pada
“Connective tissue and musculoskeletal
daerah tersebut. Sel-sel lekosit tersebut
disorders” yang diselenggarakan oleh
ialah:
Perhimpunan Ahli Anatomi Indonesia
 Neutrofil, dapat sangat meningkat pada Komisariat Manado tanggal 3 Oktober
peradangan umumnya, dan di jaringan 2014 di Manado.
ikat bila terjadi peradangan di tempat
tersebut (Gambar 3B).
 Eosinofil, mirip lekosit lainnya yang DAFTAR PUSTAKA
tertarik datang ke daerah peradangan 1. Fawcett DW. Connective Tissue. Bloom
oleh leukocyte chemotactic factors. and Fawcett A Textbook of Histology.
Mekanisme pertahanan sel ini terhadap New York: Chapman & Hall (Twelfth
parasit yaitu dengan melepaskan Edition), 1994; p. 133-67.
sitotoksin. Eosinofil juga akan datang 2. Fawcett DW, Jensh RP. Connective Tissue.
pada daerah peradangan, dengan Concise Histology (Second Edition).
mengurangi reaksi alergik dan London: Arnold, 2002: p. 63-75.
memfagostitosis kompleks antigen 3. Gartner P. Hiatt JL. Color Textbook of
antibodi (Gambar 3C). Histology (Third Edition). Phila-
delphia: Saunders Elsevier, 2007; p. 52-
 Basofil, melepaskan beberapa bahan 63.
farmakologik untuk mengontrol proses 4. Geneser F. Jaringan ikat sejati. In:
peradangan (Gambar 3D). Tambajong J, alih bahasa. Atlas
 Limfosit, hanya terdapat dalam jumlah Berwarna Histologi. Jakarta: Binarupa
kecil dalam jaringan ikat; pada radang Aksara, 2007; p. 27-35.
kronik limfosit biasanya akan 5. Junqueira LC, Carneiro J. Muscle Tissue.
meningkat (Gambar 3E). Basic Histology Text & Atlas (Seventh
 Monosit, dihasilkan dari sumsum Edition). New York: McGraw-Hill,
tulang, kemudian beredar dalam 2005; 91-122.
6. Junquiera LC, Carneiro J, Kelley RO.
sirkulasi dan masuk ke jaringan menjadi
Connective Tissue. In: Basic Histology
makrofag (Gambar 3F). (Seventh Edition). New Jersey:
Prentice-Hall International Inc. a Lange
Jumlah sel-sel lekosit dalam jaringan Medical Book , 1992: p. 95-126.
akan meningkat sesuai dengan penyakit 7. Leeson CR, Leeson TS, Paparo AA.
yang menyertai. Sebagai contoh: Jaringan ikat sejati. In: Tambajong J,
peningkatan jumlah sel eosinofil pada Wonodirekso S, penyunting. Buku Ajar
reaksi alergik; limfosit pada radang Histologi (Edisi V). Jakarta: Penerbit
menahun umumnya; dan netrofil dapat Buku Kedokteran ECC, 1995: p. 103-
sangat meningkat pada radang akut. 28.
8. Mescher AL. Junqueira’s Basic Histology
Text & Atlas (Twelfth Edition). New
SIMPULAN York: Mc GrawHill, 2010.
9. Young B, Heath JW. Supporting/
Jaringan ikat terdiri dari dua komponen connective tissue. In: Wheater’s
dasar utama, yaitu sel dan matriks intersel. Functional Histology a text and colour
Komponen sel jaringan ikat terdiri dari sel- atlas (Fourth Edition). New York:
sel tetap dan sel-sel bebas. Masing-masing Churchill Livingstone, 2001: p. 65-80.
sel mempunyai fungsi khusus yang saling

Anda mungkin juga menyukai