Anda di halaman 1dari 2

EKSPERIMEN MEDIS UNIT 731 JEPANG

Unit 731 didirikan di pingfang, Cina pada musim gugur 1935 dengan tujuan penelitian pencegahan
penyakit menular dibawahi oleh tentara Kwantung, yang sebenarnya memiliki maksud dan tujuan
terselumbung. Untuk menutupi penelitian terselumbung fasilitas ini, maka kepada public mereka
menyebutnya sebagai fasilitas pemotongan kayu dengan nama proyek “maruta” yang artinya “kayu”
namun sebenarnya merupakan nama untuk proyek eksperimen kepada ubuh manusia yang akhirnya
populer sebutan “Berapa kayu yang tumbang?” di kalangan penilitian disana untuk menanyakan “Berapa
orang yang mati?” pada hari itu.

1. Penyiksaan

Penyiksaan yang dilakukan di fasilitas ini sangatlah tidak manusiawi, dengan tujuan
mempelajari berbagai hal mematikan yang diterapkan pada tubuh manusia dan melihat hasilnya dan
pengaruhnya pada tubuh manusia. Berbagai tawanan perang, kebanyakan yang ditangkap di Cina sebagai
tawanan perang di bawa ke fasilitasini untuk dijadikan “kelinci percobaan”, tes subjek meliputi berbagai
kebangasaan, diantaranya Cina (paling banyak ), rusia, orang-orang asia tenggara, orang eropa (tentara
sekutu yang tertangkap) dan orang dari daerah jajahan Jepang di asia pasifik. Lingkup korban juga
diperluas untuk memberi pengertahuan luas dari populasi manusia, dari penjajahan, politis, banfit,
pemuda, orang tua, bai, hingga wanita hamil.

2. Vivisection (Pembedahan tanpa pembiusan)

Pembedahan tanpa dibius sangatlah dilarang pada masa itu karena sebagai bagian dari kode etik
kedokteran, dan Unit 731 pada masa itu menggunakan tes subjek manusia untuk mengetahui efek - efek
penyakit pada tubuh manusia dengan melaksanakan pembedahan secara langsung tanpa dibius sesaat
setelah tes subjek itu di tulari oleh penyakit -penyakit tertentu. Jadi tes subjek di tulari penyakit menular
dan langsung dibedah tanpa dibius dalam keadaan hidup dengan alasan kalau sudah mati nanti takut
pembusukan mempengaruhi hasil dari pembedahan.

Selain itu dilaksanakan pula pemotongan tangan dan kaki untuk mengetahui pengaruh kehabisan
darah pada manusia, tangan dan kaki yang dipotong itu kadang-kadang di sambung lagi di posisi yang
berlawanan (tangan kanan disambung ke kiri, tangan kiri disambung ke kanan) untuk dipelajari efeknya.
Ada yang tangannya di bekukan dan dipotong, ada yang dibekukan dan dicairkan lagi untuk mempelajari
efek dari Ganrene (kondisi dimana sel tubuh mengalami kematian bersamaan) dan pembusukan.

3. Penularan Penyakit

Tahanan ditulari sifilis, disentri, dan penyakit kelamin Gonorrhea.Para narapidana perempuan dan laki-
laki (sengaja) ditularkan -hypilis dan Gonorrhea (sejenis penyakitkelamin) untuk kepentingan penelitian.
Para korban -korban tersebut juga seringkali diisolasi bersama- sama dengan kutu sehingga mereka bisa
mempelajari wabah tersebut.
4. Tes Senjata

Para tahanan dijadikan subjek tes senjata, baru dikembangkan di tes pada paratahanan ini untuk
melihat efek ledakannya, diberbagai posisi dan jarak lemparan. Pengetesan senjata flame-thower, efek
apinya,jarak semburannya yang efektif untuk membakar manusia. Para tahanan diikat untuk dites pada
efek ledakan bom kimia, bom pelepas virus dan bom ledak.

5. Produksi Senjata Biologis

salah satu produk yang dihasilkan dari percobaan mengerikan unit 731 senjata Bilogis yang dikemas
dalam bentuk bom dengan cara menginfeksi virus mematikan kepada para tahanan dan setelah terjangkit
petugas mengambil sampel baju, makanan, isi perut dan darah dari tahanan yang sakit dan dimuat dalam
bom untuk kemudian dijatuhkan ke wilayah Cina yang belum di kuasai Jepang.

6. Jumlah Korban

Jumlah korban sangat sulit dihitung karena unit 731 langsung membuang ataupun membakar para
korban setelah mereka mati, bahkan kadang sampe ditumpuk kaya karung tentara sekutu memperkirakan
3000-12000 orang tewas dalam pengoperasiannya.

7. Akhir Perang Dunia kedua dan Dibubarkannya unit731

Penelitian dan operasi terus dilakukan para ilmuwan dibawah komando Dr. Ishii. Pada Mei 1944
semenjak dimulainya konflik Pasifik, sebenarnya Shiro Ishii sangat ingin untuk mulai menggunakan
senjata Biologis ciptaan Unit 731 untuk menghadapi para tentara sekutu.

Namun niatnya tersebut selalu berhasil digagalkan oleh intervensi tentara sekutu dan perencanaan yang
buruk dari pihak internal sendiri. invasi Rusia terhadap Manchukuo danMengjiang pada Agustus, 1965,
memaksa para pekerja menghentikan aktivitas mereka diUnit 731 dan memaksa para ilmuwan beserta
keluarganya kembali ke Jepang. Sang Letnan Jendral memerintahkan seluruh anak buahnya untuk
“Membawa rahasia hingga ke liangkubur.” kemudian menyuruh mereka meminum Potassium Cyanide
apabila mereka berhasilditangkap oleh tentara sekutu. Pada tahun 1965 juga akhirnya kekaisaran Jepang
berhasil dilumpuhkan oleh tentara Aliansi. Douglas MacArthur yang menjadi panglima tertinggi pasukan
sekutu membangun kembali negara Jepang selama pendudukan sekutu. Secara rahasia MacArthur
diberikan imunitas terhadap Ilmuwan-ilmuwan Unit 731 dalam mendapatkan tekhnologi / penemuan
mereka semasa penelitian senjata Biologis yang mereka lakukan di Unit 731 tersebut. Hingga sekarang
rahasia mengenai penelitian mereka masih menjadi tanda tanya, apakah benar - benar dibawah hingga
keliang kubur seperti harapan Shiro Ishii ataukah berhasil tersimpan rapat kedalam berkas - berkas
rahasia Negara sekutu yang pada saat itu menampilkan. Amerika Serikat sebagai leadernya.

Anda mungkin juga menyukai