Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN BUKU UNIT 731

dr. Yuniarni Sulistiawati

NIM : C055222006

Residen Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan

DOSEN PEMBIMBING: Prof.Dr.dr. Gatot Lawrance.M,Sc, Sp.PA(K), Sp.F

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2023
Unit 731 merupakan unit yang didirikan dan dipimpin oleh Letnan Jenderal Dr.
Ishii Shiro, seorang doktor mikrobiologi yang memperdalam senjata Biologi dan
Kimia. Tujuan dari Unit 731 ini adalah untuk mengadakan penelitian dan
pengembangan tehnologi senjata biologi dan kimia, Subjek utama penelitian dari Unit
731 adalah manusia yaitu tawanan perang dan penduduk sipil selama perang Dunia II.
Mengeksploitasi manusia yang lebih luas dalam sistem rasis, yang menormalkan
kekejaman manusia. Sikap rasisme dan superioritas tampak dengan tidak serta merta
menjelaskan setiap tindakan yang diambil oleh personil militer dan ilmuwan Jepang,
tanpa adanya perlindungan HAM terhadap objek manusia, dan mereka yang
didaftarkan dalam objek penelitian ini tidak diberikan informasi mengenai hasil
diagnosa terhadap mereka, dan termasuk persetujuan untuk dijadikan bahan penelitian.

Beberapa kekejaman eksperimen medis dan percobaan senjata biologi dan kimia
pada tahanan antara lain :

a. Eksperimen senjata biologi:

 Melakukan eksperimen pembuatan senjata biologi dengan menginfeksi


tawanan perang dengan pes, antraks,kolera, wabah demam berdarah, radang
dingin (frostbite), dan bahkan penyakit menular seksual. Diperkirakan sekitar

10.000 tawanan meninggal dunia akibat eksperimen yang dilakukan Jepang ini.
Para dokter yang bertugas di Unit 731 melakukan pembiakan patogen pada
organ tubuh manusia kemudian menyebarkannya ke warga desa. Organ tubuh
tersebut didapatkan dari hasil pembedahan tubuh tawanan.Berbag
pembedahan bagian tubuh dilakukan untuk melihat efek dari suatu senjata
biologi. Namun, pembedahan dan eksperimen yang dilakukanJepang
berlangsung dengan sadis, tanpa anestesi dan dilakukan dengan kondisi korban
masih hidup. Eksperimen medis sadis lainnya diantaranya adalah transfusi
darah binatang ke manusia, pemecahan bola mata, pemotongan anggota tubuh
dan menyambungkannya kembali ke sisi yang berlawanan, hingga percobaan
pada bayi dan anak kecil yang menyebabkan kematian.
 Untuk melihat efek dari penyakit yang tidak dirawat, Jepang menginfeksi pria
dan wanita dengan sifilis, Tahanan disuntik dengan inokulasi penyakit(agar
tidak mencurigakan, mereka menyamarkan program ini dengan program
vaksinasi) untuk mempelajari efek mereka. Dan untuk mempelajariefek
penyakit kelamin yang tidak ada obat, tahanan laki-laki dan perempuansengaja
diinfeksi dengan sifilis dan gonorea melalui pemerkosaan dandipelajari.
 Untuk mempelajari efek pembusukan daging, tentara Jepang membekukan
 manusia (tahanan) kemudian dicairkan kembali. Tahanan akan dimasukkanke
dalam ruangan bertekanan tinggi hingga organ tubuhnya pecah, lalu tubuh
korban dibekukan untuk menguji ketahanan dan reaksi tubuh terhadap suhu
rendah. Dan organ tubuh yang sudah dibekukan, akandicairkan lagi untuk
mempelajari hasil patogen yang tidak diobati, dan berbagai tindakan tidak
manusiawi lainnya.
 Radiasi X-Ray, beberapa tahanan diberikan radiasi X-Ray pada hatinya yang
berdosis tinggi dan mematikan. Udara diinjeksikan ke dalam pembuluh darah
untuk membuat simulasi serangan jantung (stroke).
 Selain digunakan untuk uji senjata biologi, para tawanan juga dimanfaatkan
untuk uji senjata. Para tawanan diikat pada jarak tertentu, diposisikan dengan
sudut berbeda kemudian dilempar dengan granat, penyembur api, maupun
bahan peledak.

Anda mungkin juga menyukai