Anda di halaman 1dari 5

TUTORIAL KLINIK I

Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kepaniteraan Klinik


Bagian Ilmu Kedokteran Forensik
Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Oleh :
Naufal Mubarak (11711147)
Suzan Ayu O.P
Sindy Puspita M
Nugroho Ari B

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEDOKTERAN FORENSIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
RS BHAYANGKARA
SEMARANG
2015

Tutorial Klinik 1 Semarang, 8 Desember 2016


Stase Forensik FK UII Yogyakarta

Nyawa tak Berdosa Jadi Korban


Hari ini para warga yang tinggal di bantaran sungai dikejutkan dengan temuan seorang bayi
yang sudah tak bernyawa tersangkut di onggokan sampah di muara sungai dalam posisi
terlungkup. Polisi meminta kepada dokter rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan terhadap
jenazah. Dari hasil pemeriksaan luar jenazah tampak bayi masih terhubung dengan tali pusat
dan plasentanya, dengan panjang tubuh 49 cm, terdapa luka-luka lecet di sekujur tubuh korban,
terutama di lutut, kepala, dan siku, juga ditemukan busa halus pada hidung dan mulut serta
cutis anserina. Kemudian dokter melakukan pemeriksaan lanjutan mengingat polisi
memintanya untuk menetapkan apakah itu suatu pembunuhan atau bukan.
Karena pihak kepolisian sigak menanggapi kasus ini, maka beberapa hari kemudian sudah ada
dugaan tersangka yaitu seorang perempuan berisial WNT berusia 20 tahun yang merupakan
warga sekitar tempat kejadian. Sebenarnya warga sudah mencurigai perempuan tersebut karena
perubahan bentuk badannya terutama perutnya yang belakangan tampak buncit tiba-tiba
kembali seperti biasa padahal warga mengatakan bahwa perempuan ini tinggal seorang diri,
tanpa kekasih maupun suami. Ketika polisi mendatangi rumah tersangka, mereka mendapat
seorang laki-laki berinisial LK yang sedang mengerang kesakitan dengan luka di bagian paha
kanan, dan menurut pengakuan laki-laki tersebut, dia ditembak oleh WNT. LK ditembak
karena tidak mengakui telah menghamili WNT.
Menurut cerita LK, WNT adalah perempuan ‘nakal’, WNT sering berganti-ganti pasangan dan
melakukan hubungan suami istri dengan pasangannya. LK pada saat perhubungan suami istri
dengan WNT adalah atas dasar suka sama suka tanpa paksaan. Oleh karena itu LK tidak yakin
kalau WNT hamil karena perbuatannya. LK adalah PNS yang telah mempunyai istri. Menurut
pengakuan LK, sesungguhnya pada bulan kehamilan keduanya, WNT ingin menggugurkan
kandungannya dengan meminum obat yang menurut temannya dapat meluruhkan janin di
dalam kandungan. Tapi keguguran itu tidak terjadi, bahkan semakin lama janinnya bertumbuh
semakin besar. Hingga tiba saatnya ia melahirkan sendiri tanpa bantuan siapapun di rumahnya
dan langsung membekap bayinya kemudian melemparnya ke sungai belakang rumah.
Warga menghendaki agar pelaku mendapatkan hukuman yang sesuai dengan perbuatannya.
Apa yang dapat saudara pelajari dari kasus ini?

1. Identifikasi kata-kata sulit


 Tali pusat : Bagian dari plasenta yang menghubungkan antara ibu dan janin.
 Bayi : setiap manusia yang berumur 0 bulan sampai 1 tahun, dibedakan menjadi 2 yaitu
neonatal (0-28 hari) dan neonatal lanjut (29 hari-1 tahun), (Suciningsih, 2004)
 Cutis Anserina : Keadaan yang terjadi selama interval antara kematian somatik dan
seluler, atau merupakan perubahan post mortal karena terjadinya rigor mortis pada
mm.erector pili. Cekukan keriput pada kulit karena kontraksi otot erektor pili yang
dapat terjadi karena rangsang dinginnya air
 Tersangka : adalah seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan
bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana dalam (Pasal 1 angka 14
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana)
 Pembunuhan : kesengajaan menghilangkan nyawa orang lain.
 Jenazah : badan atau tubuh orang yang sudah mati.
 Plasenta : organ berbentuk cakram yang menghubungkan janin dengan dinding rahim
ibu yang menjadi jalan perantara bagi pernapasan, pemberian makanan, dan pertukaran
zat buangan antara janin dan darah ibu, keluar dari rahim mengikuti janin yang baru
lahir; ari-ari; tembuni.
 Luka lecet : luka yang menyebabkan terkelupasnya kulit
 Menggugurkan kandungan : upaya membunuh janin yang masih dalam kandungan
 Janin : hasil konsepsi yang masih dalam kandungan
 Membekap : menutup mulut dan hidung secara paksa

II. Rumusan Masalah


1. Apa penyebab kematian janin ?
2. Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk mengetahui kematian janin didalam
kandungan atau diluar kandungan ?
3. Pandangan islam tetang kasus tentang pembunuhan ?
4. Bagaimana cara mengetahui kematian bayi sebelum atau sesudah tenggelam?
5. Bagaimana cara otopsi jenazah bayi?
6. Bagaimana cara mengetahui usia jenazah bayi tersebut?
7. Bagaimana cara mengetahui umur jenazah bayi dalam kandungan?
8. Bagaimana cara mengetahui lama kematian bayi?
9. Apasaja pasal yang dapat menjerat pelaku dalam kasus tsb?
III. Penyelesaian Masalah
1. Apa penyebab kematian janin ?
Peyebab kematian adalah asfiksia.
2. Pemeriksaan apa yang dilakukan untuk mengetahui kematian janin didalam
kandungan atau diluar kandungan ?
Px. Yang dilakukan adalah tes apung paru dengan cara mengambil sedikit bagaian
apeks paru bayi. Kemudian dan di tenggelamkan dalam air. Hasil positif jika paru
mengapung.
3. Pandangan islam tetang kasus tentang pembunuhan ?
Allah sangat membenci perbuatan tersebut, karena itu sebuah dosa besar.
4. Bagaimana cara mengetahui kematian bayi sebelum atau sesudah tenggelam?
Dengan cara px. Dalam dan luar
5. Bagaimana cara otopsi jenazah bayi?
Dengan irisan I/Y terbalik pada tubuh bayi
6. Bagaimana cara mengetahui usia jenazah bayi tersebut?
Dengan cara tes apung lambung usus, tes apusan darah dan tali pusar
7. Bagaimana cara mengetahui umur jenazah bayi dalam kandungan?
Dengan mengunakan antropometri, proses pematangan penulangan
8. Bagaimana cara mengetahui lama kematian bayi?
Dengan cara melihat lebam mayat, kaku mayat, suhu tubuh, dan pembusukan
9. Apasaja pasal yang dapat menjerat pelaku dalam kasus tsb?
KUHP pasal 341, 342, 343.
341 : Seorang ibu yang karena takut akan ketahuan melahirkan anak, pada saat anak
dilahirkan atau tidak lama kemudian, dengan sengaja merampas nyawa anaknya,
diancam karena membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama tujuh
tahun.
342: Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan
ketahuan bahwa ia akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama
kemudian merampas nyawa anaknya, diancam karena melakukan pembunuhan anak
sendiri dengan rencana, dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun
343: Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi orang lain
yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau pembunuhan anak dengan
rencana

IV. Menentukan LO
Abortus
V. Membuat Mind Map

Anda mungkin juga menyukai