Anda di halaman 1dari 64

Tutorial

“Infanticide”

FK UNTAR
Tutorial
 Di print  semua nya di ppt .
 Kronologisnya.
 Berpiikir kritis, dll.
 Mind map, dll dimasukan.
 Sumber pustaka  yang dimasukan harus sama. Wilson, dll.
Harus sama ppt dan word.
 peraturan perundang-undangan bidang kedokteratn
 Definisi harus yang dipakai di indonesia. Simpson, knight. 
tulis sumber dibawahnya
 Ct keteentuan waktu yang dipakai di negara2 masing
berbeda. Ibu melhirnkan 3 bulan lalu masih bisa dianggap
infanticide.  Kembangkan dan bandingkan dengan
 Kata2 di pendahuluan dll ganti jadi tutorial
 Tiap paragraf tulis pustaka ct pada definisi (UU hukum
)pidana, UU hukum perdata dll.) . Kalo sama gapapa
definisinya.
 Daftar isi  bab 1 tentang apa ..... Bab 2 tentang apa....
Tinjauan pustaka 2.1, 2.2, 2.3 halaman berapa biar teratur
 Pendahuluan : mulai dari sejarah tentang pembunuhan anak
sendiri. Ct jaman dulu, jaman nabi musa dibunuh karena apa
seperti itu, . Lalu insidensinya dan penyebab terbanyaknya
(Sebab kematian truama tajam tumpul, dan mekanisme
kematian)
 Pendahuluan membuka kasus yang dibilang infanticide
 Menganalisa semua skenario dan dalam hal ini yang kami
soroti adalah infanticide.
 Jelaskan , tersirat dan tertulis dalam word tutorial.
Anggota kelompok
 Meilinda
 Yeriano T.
 Winda N.
 Queencia E. M.
 Vinawine P. N.
 Inge A.
 Riani L.
NYAWA TAK BERDOSA JADI KORBAN
Hari ini para warga yang tinggal di bantaran sungai dikejutkan dengan temuan
seorang bayi yang sudah tak bernyawa tersangkut di onggokan sampah di muara
sungai dalam posisi terlungkup. Polisi meminta kepada dokter rumah sakit untuk
melakukan pemeriksaan terhadap jenazah. Dari hasil pemeriksaan luar jenazah
tampak bayi masih terhubung dengan tali pusat dan plasentanya, dengan panjang
tubuh 49 cm, terdapat luka-luka lecet di sekujur tubuh korban, terutama di lutut,
kepala, dan siku, juga ditemukan busa halus pada hidung dan mulut serta cutis
anserina. Kemudian dokter melakukan pemeriksaan lanjutan mengingat polisi
memintanya untuk menetapkan apakah itu suatu pembunuhan atau bukan.
Karena pihak kepolisian sigap menanggapi kasus ini, maka beberapa hari
kemudian sudah ada dugaan tersangka yaitu seorang perempuan berusia 20 tahun
yang merupakan warga sekitar tempat kejadian. Sebenarnya warga sudah
mencurigai perempuan tersebut karena perubahan bentuk badannya terutama
perutnya yang belakangan tampak buncit tiba-tiba kembali seperti biasa padahal
warga mengatakan bahwa perempuan ini tinggal seorang diri, tanpa kekasih
maupun suami. Ketika polisi mendatangi rumah tersangka, mereka mendapati
perempuan tersebut tergeletak dilantai dengan botol pembasmi serangga yang
sudah terbuka disampingnya. Kemudian polisi membawa perempuan tersebut ke
UGD RS.
Setelah mendapat pengobatan, tersangka sadar dan dapat memberikan
keterangan. Ia minum cairan pembasmi serangga karena dihantui perasaan
bersalah setelah membuang bayinya. Ia mengaku sekitar 9 bulan yang lalu
diperkosa oleh orang tak dikenal ketika pulang kerja pada malam hari.
Tetapi ia tidak melaporkan kejadian tersebut, karena takut dan malu
terhadap warga sekitar. Sesungguhnya pada bulan kedua kehamilannya ia
ingin menggugurkan kandungannya dengan minum obat yang menurut
temannya dapat meluruhkan janin didalam kandungan. Tetapi keguguran itu
tidak terjadi, bahkan semakin lama janinnya bertumbuh semakin besar.
Hingga tiba saatnya ia melahirkan sendiri tanpa bantuan siapapun
dirumahnya dan langsung membekap bayinya kemudian melemparkannya
ke sungai belakang rumah.
Warga menghendaki agar pelaku mendapatkan hukuman yang sesuai
dengan perbuatannya.
Apa yang dapat saudara pelajari dari kasus ini?
Unfamiliar terms
 Cutis anserina (goose skin) : reaksi intravital, jika kedinginan
maka M. Erektor pili akan berkontraksi dan pori-pori tampak
lebih jelas.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menentukan bayi sudah tidak bernyawa?
2. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan terhadap jenazah bayi?
3. Apakah intepretasi dari pemeriksaan luar yang didapat ?
4. Apa pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan
penyebab kematian pada bayi tersebut?
5. Fakta apa yang didapat pada wanita tersebut untuk
membuktikan ia telah hamil dan melahirkan?
6. Obat-obat apa saja yang dapat menggugurkan kandungan?
7. Fakta apa yang harusnya didapatkan jika bayi yang baru lahir
langsung dibekap dan dibuang ke sungai?
8. Bagaimana cara menentukan bayi lahir hidup atau lahir mati?
III.Curah Pendapat

1. Bagaimana cara menentukan bayi sudah tidak bernyawa?

Tanda pasti Tanda tidak pasti


Rigor mortis Nafas terhenti
Livor mortis Nadi terhenti
Algor mortis Kulit pucat
Pembusukan Tonus otot relaksasi
Tanda pasti kematian Tanda kematian tidak pasti
Lebam mayat (Livor mortis) Pernafasan berhenti selama >10 menit
Kaku mayat (Rigor mortis) Terhentinya sirkulasi
• Cadaveric spasm Kulit pucat
• Heat stiffening Tonus otot menghilang dan relaksasi
• Cold stiffening Pembuluh darah retina mengalami segmentasi
Penurunan suhu tubuh (Algor mortis) Pengeringan kornea
Pembusukan (Decompositon, Putrefaction)
Adiposera
Mummifikasi

Sofwan Dahlan, Ilmu Kedokteran Forensik


2. Pemeriksaan apa saja yang dilakukan terhadap jenazah
bayi?
 Bayi viabel/tidak
 Ada tanda-tanda perawatan/tidak
 Lahir hidup/mati
 Cukup bulan/tidak
 Menentukan tanda pasti dan tanda tidak pasti kematian
3. Intepretasi dari pemeriksaan luar yang didapat
 Masih terhubung dengan tali pusat dan plasenta  bayi masih
berusia < 24 jam, tidak ada tanda perawatan
 Luka lecet di sekujur tubuh korban, di lutut, kepala, dan siku
 menunjukan bahwa bayi terkena trauma oleh benda-benda
yang terdapat di sungai
 Busa-busa halus pada hidung dan mulut  tanda-tanda mati
lemas
 Cutis anserina  menunjukan karena suhu dingin
 Panjang tubuh bayi 49 cm  menunjukan bahwa bayi viable
4. Apa pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan
penyebab kematian pada bayi tersebut?
Penyebab kematian bayi
 Dibekap  mencari ada tidaknya tanda-tanda kekerasan dan
tanda mati lemas
 Tenggelam  mencari ada atau tidaknya tanda-tanda mati
lemas, pemeriksaan diatom paru, tes asal air, tes kimia darah
5. Fakta apa yang didapat pada wanita tersebut untuk
membuktikan ia telah hamil dan melahirkan?
 Pembesaran payudara
 Perut terlihat membuncit
 Striae gravidarum
 Teraba uterus 2 jari diatas pusat
 Adanya hubungan genetik antara suspek dan korban
6. Obat-obat apa saja yang dapat menggugurkan
kandungan?
 Misoprostol
 Metocloperamide
 Ergotamin
 Laxative
7. Fakta apa yang harusnya didapatkan jika bayi yang baru
lahir langsung dibekap dan dibuang ke sungai?
 Tanda asfiksia sangat jelas
 Tes diatom –
 Paru-paru tidak terdapat air
 Lambung dan esofagus tidak ada air
 Masih terdapat tali pusat dan plasenta
 Masih terdapat verniks kaseosa
8. Bagaimana cara menetukan bayi lahir hidup atau lahir
mati?
 Pada bayi yang sistem pernapasannya pernah
berfungsi ditemukan
 Dada sudah mengembang, tulang iga lebih mendatar, sela
iga melebar, paru – paru memenuhi rongga dada, tepi
tumpul warna merah muda sepereti mozaik, perabaan
lembut seperti busa, tes apung paru : mengapung,
pemeriksaan miksoskopik : edema
IV.Mind Mapping
Bekas kehamilan
Pemeriksaan
luar Bekas persalinan
Pelaku ibu sendiri
Pemeriksaan Tes golongan darah
tambahan DNA
Korban bayi Tanda kematian
Infanticide sendiri
Viabilitas
Lahir hidup
Tanda perawatan
Sebab kematian
Waktu Sesaat setelah dilahirkan

Motif Psikis (takut ketahuan melahirkan)


LO 1. Memahami dan Menjelaskan
Definisi Infanticide
SEJARAH
England dan Wales:
sebelum tahun 1922, belum terdapat infanticide pada hukum
pidana.
 Semua pembunuhan pada bayi adalah pembunuhan, dan ibu
yang dinyatakan bersalah dapat dihukum mati.

Skotlandia:
Tidak terdapat pengkhususan bagi pembunuhan bayi oleh ibu
kandungnya.
 Jauh sebelum tahun 1922, skotlandia telah mengadakan
keringanan terhadap ibu yang terbukti stres secara mental.
Sumber : Knight’s Forensic Pathology
DEFINISI
Tindakan merampas nyawa yang disengaja oleh seorang wanita
terhadap seorang bayi dibawah umur 12 bulan, tetapi terjadi pada
saat keseimbangan pikirannya terganggu oleh karena melahirkan atau
efek dari laktasi, maka wanita tersebut dapat ditangani seperti
melakukan tindakan pembunuhan. (English Infanticide Act, 1938).

 wanita tersebut harus ibu kandung, bukan orang lain


 bayi tersebut harus kurang dari 12 bulan
 bayi harus lahir hidup
 kematian harus disebabkan oleh unsur kesengajaan (motif
pembunuhan)

Sumber : Knight’s Forensic Pathology


LO 2. Memahami dan Menjelaskan
Viabilitas
VIABILITAS BAYI

Pengertian ; bayi dapat hidup diluar kandungan tanpa


alat bantu khusus atau canggih

Ciri – ciri viabel ;


 Dikandung ibunya ≥ 28 minggu ,
 Tidak mempunyai cacat berat

Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik (dr. Sofwan) & Knight’s Forensic Pathology
TANDA VIABEL
1 . Tanda terukur
UMUR HAASE
(minggu)
1 1X1=1 5 bln
2 2X2=4 pertama di
3 3X3=9 kuadrat kan
4 4X4=16 5 bln
berikutnya
5 5X5=25 di kali 5
6 6X5=30
1. Panjang badan ≥ 35 cm 7 7X5=35
2. Berat badan ≥ 1500 gr 8 8X5=40
9 9X5=45
10 10X5=50
RUMUS AREY

Bulan = Jarak kepala s/d tumit x 0,2 , atau

Bulan = Jarak kepala s/d bokong x 0,3

RUMUS FINSTROM ( ukur lingkar kepala )

Bayi laki & Perempuan (umur dlm hari) = 11,03 + 7,75 X

Bayi laki (umur dlm hari) = 21,6 + 21,46 + 8,57x


Bayi perempuan (umur dlm hari) = 52,54 + 6,65X

X = Lingkar kepala (sentimeter)


2.Tidak terukur
Alis, bulu mata, bulu badan
telah tumbuh
Daun telinga
Puting susu

Kuku telah melewati ujung jari

Genetalia Externa
Labia mayora sudah menutupi
labia minora

Garis telapak kaki

Inti penulangan :
• Distal femur, prox. tibia, cuboideum,
cuneiforme = 36 mgg
• Talus, calcaneus = 28 mgg
Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik (dr.
Sofwan) & Knight’s Forensic Pathology
Tanda tidak terukur
TidakTerukur
• Jenis kelamin sudah dapat dibedakan, meskipun testis bayi
laki-laki belum tentu turun kedalam scrotum.
• Panjang rambut 2-3 cm
• Labia vulva menutup vagina
• Umbilikus di tengah antara xiphisternum dan pubis
• Ada mekonium warna gelap di kolon
• Di proksimal tibia ada pada 80% bayi cukup bulan
• Puting susu menonjol

Sumber : Ilmu Kedokteran


Forensik (dr. Sofwan) & Knight’s
Forensic Pathology
LO 3. Memahami dan Menjelaskan
Tentang Bayi Lahir Hidup atau Mati,
serta Tanda-Tanda perawatan
Lahir Mati
 Lahir mati adalah kematian hasil konsepsi sebelum keluar
atau dikeluarkan dari ibunya.
 Tanda-tanda lahir mati :
 Tidak bernapas dan menangis.
 Tidak ada denyut jantung dan denyut tali pusat.
 Tidak ada gerakan otot.
 Maserasi : pembusukan steril di dalam kandungan, muncul
mulai 3-4 hari kematian, tampak jelas bila 8-10 hari kematian
dalam rahim
Bayi yang sistem pernafasannya belum
pernah berfungsi (lahir mati):

1. Dada belum mengembang


2. Sela iga tidak melebar
3. Paru-paru: tepi tajam, konsistensi padat, tes apung paru
tenggelam, pemeriksaan mikroskopik alveoli kolaps
4. Sering ditemukan adanya cairan amnion disertai sel skuamosa
dan mekonium dalam alveoli

Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik Sofwan Dahlan, 2005


Bayi yang sistem pernafasannya sudah
pernah berfungsi (lahir hidup):

1. Dada sudah mengembang


2. Tulang iga lebih mendatar
3. Sela iga melebar
4. Diafragma telah turun ke sela iga 4 – 5 atau 5 – 6
5. Paru-paru: memenuhi rongga dada, tepi tumpul, warna seperti
mozaik, perabaan lembut seperti busa, tes apung paru
mengapung, pemeriksaan mikroskopik alveoli sudah
mengembang

Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik Sofwan Dahlan, 2005


Pada sistem pencernaan:
1. Ditemukannya makanan atau bakteri di usus
2. Tes apung lambung positif

Sistem kardiovaskuler:
1. Menutupnya foramen ovale (dapat dilihat setelah beberapa
minggu). (Dahlan, 2005)

Sumber : Ilmu kedokteran Forensik FK UI


Pemeriksaan penunjang
1. Darah : sampel darah untuk tes DNA, tes golongan darah,
sel darah merah berinti
2. Uji apung paru : positif atau negatif
3. Tes apung usus: mengambang
4. Tes telinga tengah : positif atau negatif
5. Tes PA : alveoli paru mengembang
6. Foto Rontgen : udara dalam saluran cerna

Sumber : Ilmu kedokteran Forensik FK UI


Lahir Hidup
Permukaan paru seperti marmer
UJI APUNG PARU
 Hasil baik, bila belum ada pembusukan
 Uji pengapungan mulai dilakukan pada alat dalam leher (diikat
dulu) dan alat dalam dada
 Berturut - turut diuji apung : kedua paru dipisahkan dari trakea,
tiap lobus paru, dan kemudian dipotong kecil - tipis jaringan
perifer paru
 Bila potongan kecil – tipis mengapung diletakan dalam karton lalu
diinjak tanpa diputar dan dimasukan kedalam air lagi.
 Tujuan diinjak untuk mengeluarkan udara/gas selain residu udara.
UJI TELINGA TENGAH
( middle ear test )
DASAR UJI TELINGA TENGAH Wreden -Wendt :
 Masuknya udara ke dalam telinga tengah karena terbukanya tuba
auditiva eustachii akibat gerakan menelan bayi saat bernafas.
UJI TELINGA TENGAH
( middle ear test )
CARA MELAKUKAN :
 Meletakkan kepala jenasah bayi di bawah permukaan air, dengan
menggunakan gunting atau pahat kecil menusukkan ke dalam
lubang telinga sampai menembus tegmen timpani
 Gelembung keluar POSITIF
 Gelembung tidak keluar NEGATIF
UJI LAMBUNG – USUS (UJI BRESLAU)
 BILA BAYI TELAH BERNAFAS LAMBUNG DAN USUS
BERISI UDARA YANG TERTELAN
 CARA MELAKUKAN :
 Doudenum di dekat Pilorus, Usus halus di daerah valvula
Bauhini dan Usus besar di daerah rekto – sigmoid diikat dengan
tali rami
 Seluruh alat pencernaan dimasukan kedalam air
 Alat pencernaan terapung POSITIF
 Alat pencernaan tidak terapung NEGATIF

Arif Budijanto dkk, Pembunuhan Anak Sendiri, 1988


Gambaran Mikroskopik Paru

Sudah bernapas Belum bernapas


BAYI SUDAH ATAU BELUM DIRAWAT?
 Tali Pusat
 Tali pusat terikat, diputuskan dengan gunting atau pisau ± 5
cm dari pusat bayi
 Diberi obat antiseptik
 Verniks Kaseosa (Lemak Bayi)
 Lemak bayi telah dibersihkan bersama dengan bekas-bekas darah
 Pakaian
 Diberi pakaian / kain / selimut untuk menutup tubuh bayi

Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik


FKUI
LO 4. Memahami dan Menjelaskan
Tentang Sebab Kematian Pada Kasus
Infanticide
Penyebab Kematian
 Bila terbukti bayi lahir hidup (sudah bernafas), maka harus
ditentukan penyebab kematiannya. Bila terbukti bayi lahir
mati (belum bernafas) maka ditentukan sebab lahir mati atau
sebab mati antenatal atau sebab mati janin (fetal death)
 Penyebab paling tersering pada pembunuhan anak sendiri
adalah mati lemas.

ILMU KEDOKTERAN FORENSIK UNIVERSITAS


INDONESIA
Natural Neonatal Death

Bleeding

Eritroblastosis Solutio
Fetalis Plasenta

Cause of natural
death

Immaturity,
Larynx Spasm Congenital
Disease

Malformation

www.Forensicpathologyonline.com
Unnatural Neonatal Death

Traumatic

Accidental Strangulation
Mother Death of umbilical
Death cord

Long
duration of
delivery

www.Forensicpathologyonline.com
Unnatural Neonatal Death

Poisoned

Blunt Trauma
Strangulation
To The Head

Homicide

Drowning Sharp Trauma

Smothering

www.Forensicpathologyonline.com
LO 5. Memahami dan Menjelaskan
Pemeriksaan Terhadap Suspek pada
kasus Infanticide
Kinderdoodslag Kindermoord

Ibu
kandung

Bekas-bekas Hubungan genetik Bekas-bekas


Kehamilan antara suspek dan korban Persalinan

Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik dr Sofwan Dahlan


Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik dr Sofwan Dahlan
Bekas persalinan
• Robekan perineum
• Keluarnya cairan lochea

Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik dr Sofwan Dahlan


Beberapa cara yang digunakan :

1. Memeriksa golongan darah antara ibu (suspect pelaku)


dan anak (korban)

2. Sidik jari (fingerprint) DNA

Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik dr Sofwan Dahlan


LO 6. Memahami dan Menjelaskan
Medikolegal Kasus Infanticide
Kitap Undang-Undang Hukum Pidana
 Pasal 341 (Kinderdoodslag) membunuh anak sendiri tanpa
rencana, dengan pidana penjara paling lama 7 tahun.

 Pasal 342 (Kindermoord) pembunuhan anak sendiri dengan


rencana, dengan pidana penjara paling lama 9 tahun.

 Pasal 343. bagi orang lain yang turut serta melakukan sebagai
pembunuhan atau pembunuhan dengan rencana.(pasal 341
dan pasal 342)

Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik dr Sofwan Dahlan


Kitap Undang-Undang Hukum Pidana
Pembunuhan Bayi

 Pasal 338 Sengaja merampas nyawa orang lain, diancam


karena pembunuhan dengan pidana penjara paling lama 15
tahun

 Pasal 340 Merampas nyawa orang lain dengan pembunuhan


berencana, dengan pidana mati atau pidana seumur hidup
atau selama waktu tertentu, paling lama 20 tahun

Sumber : Ilmu Kedokteran Forensik dr Sofwan Dahlan


Pasal 181

• Barang siapa mengubur, menyembunyikan, membawa lari


atau menghilangkan mayat dengan maksud
menyembunyikan kematian atau kelahirannya, diancam
dengan pidana penjara selama 9 bulan atau pidana denda
paling banyak empat ribu lima ratus rupiah

Pasal 308

• Jika seorang ibu karena takut akan diketahui orang


tentang kelahiran anaknya, tidak lama sesudah
melahirkan, menempatkan anaknya untuk ditemukan
atau meninggalkannya dengan maksud untuk melepaskan
diri dari padanya, maka maksimum pidana tersebut
dalam pasal 305 dan 306 dikurangi separuh
Ilmu kedokteran Forensik FK UI
Pasal 305

• Barang siapa siapa menempatkan anaknya yang umurnya


belum tujuh tahun untuk ditemukan atau meninggalkan
anak itu dengan maksud untuk melepaskan diri darinya,
diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun 6
bulan

Pasal 306

• (1) Jika salah satu perbuatan berdasarkan pasal 305 itu


mengakibatkan luka-luka berat, yang bersalah diancam
dengan pidana penjara paling lama 7 tahun 6 bulan
• (2) Jika mengakibatkan kematian, pidana penjara paling
lama 9 tahun
Ilmu kedokteran Forensik FK UI
Terima Kasih
Pertanyaan
1. Habibie : kriteria infanticide takut ketahuan orang lain. Bagaimana pada saat
dilahirkan ditolong oleh dukun, seharusnya kan dukun tau kalo ibu
melahirkan, apakah itu termasuk dalam infanticide? DIJAWAB OLEH
WINDA
2. Aditya megananda : ada 4 unsur infanticide, apakah ada batasan waktu untuk
masing2 untsur tersebut? DIJAWAB OLEH YERIANO
3. Zaenal : trajuma jalan lahir dan trauma kekerasan, apa perbedaannya ?
DIJAWAB OLEH INGE
Trauma jalan lahir  difuse
Trauma kekerasan  lokal.
Kalo 1 minggu baru tau ya tidak termasuk dalam infanticide
4. Dwi : RUMUS Haase, dll kapan dipilih untuk dipakai? DIJAWAB OLEH RIANI
5. Susi : bagaimana hukumna, buat ibu yang mengalami baby blues syndrome?
DIJAWAB OLEH MEILINDA
Dikonsulkan ke psikiatri , lalu psikiatri memutuskan apakah ada hubungan dengan gg kejiwaan dan apakah dia masih bisa betanggungjawab. Kalo
memang dia tidak bisa mempetanggung jawabkan ya bebas. Jadi ga semua gg kejiwaan bebas, tergantung kalo memang dia ga tau itu tindak
pidana
6. Nur : pemeriksaan unutk mnegteahui bayi sudah bernapas,
adalah test apung paru untuk melihat paru mengambang. Apa
perbedaanya dengan paru yang sudah mengalami
pembususkan? DIJAWAB OLEH VINA WINEY
7. Widiana: Bagaimana kalo seandainya, bayi sudah viable dan
saat lahir belum menangis, apakah tanda nya sama dengan
bayi yang sudah menangis sewaktu lahir ?  literature yang
lahir hidup . Apakah ada yang blg tidak lengkap DIJAWAB
OLEH QUEENCIA

Anda mungkin juga menyukai