Disusun oleh:
Ghaisani Awwanis
123810078
Pembimbing:
dr. H. Riza Rivani Machfudz., Sp. FM., M.HKes
Terjadi dengan sendirinya, biasanya Abortus yang sengaja dibuat dengan berbagai cara,
baik dilakukan oleh ibunya sendiri atau dibantu
disebabkan karena penyakit atau
oleh orang lain, contoh:
kelainan pada ibu atau janin. • Abortus yang dilakukan atas dasar pengobatan
(terapeutik/medis)
• Abortus yang dilakukan tanpa adanya alasan
medis yang dapat dipertanggung jawabkan
(kriminalis).
📎
ASPEK HUKUM
📎
TEKNIK ABORSI
1. Kekerasan Umum
Aktifitas fisik berlebihan: berlari, loncat-loncat
2. Kekerasan Lokal
Tanpa menggunakan alat: memijat/mengurut, meninju perut
bagian bawah atau kekerasan langsung pada perut atau uterus
Dengan alat-alat medis: tang kuret, sonde
Dengan alat-alat non medis: tongkat, batang kayu, dll
Dengan zat-zat kimia: kreolin/lysol/carbol, zink clorida, air sabun
Dengan obat-obatan: obat emetika, obat purgative atau laxantia,
pelancar haid, ecbolica atau obat perangsang otot rahim
📎
PEMERIKSAAN ABORTUS PROVOKATUS
Pembunuhan yang dilakukan oleh seorang ibu atas anaknya sendiri ketika
dilahirkan atau tidak berapa lama setelah dilahirkan, karena takut
ketahuan bahwa ia melahirkan anak.
📎
ASPEK HUKUM
KUHP pasal 341 Kinderdoodslag
Seorang ibu yang karena takut ketauan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan
atau tidak lama kemudian dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam karena
membunuh anak sendiri dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
KUHP pasal 342 Kindermoord
Seorang ibu yang untuk melaksanakan niat yang ditentukan karena takut akan ketahuan
bahwa ia akan melahirkan anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian
merampas nyawa anaknya, diancamm karena melakukan pembunuhan anak sendiri
dengan rencana pidana penjara paling lama sembilan tahun.
KUHP pasal 338 ayat 2, KUHP pasal 340 ayat 2 (pembunuhan)
KUHP pasal 181 ayat 2 (menyembunyikan kelahiran dan kematian anak)
KUHP pasal 308 (2), KUHP pasal 305 (2), KUHP pasal 306 (2).
📎 PEMERIKSAAN POST
MORTEM
Adanya udara dalam saluran cerna dapat dilihat dengan foto rontgen.
Udara dalam duodenum menunjukkan lahir hidup sekitar 6-12 jam,
bila usus besar 12-24 jam.
Tes apung lambung-usus → dilakukan hanya bila jenazah bayi belum
membusuk:
- Bayi telah bernapas → lambung dan usus mengapung dalam air (+)
- Bayi belum bernapas → lambung dan usus tenggelam dalam air (-)
3. Tanda Perawatan
Tali Pusat
1. Idries, AM. Tjiptomartono, AL. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik dalam Proses Penyidikan.
2. Shepherd R. Simpson’s forensic medicine. 12th ed. Londin: Arnold. 2020.
3. Budiyatno dkk. Ilmu kedokteran forensic. Edisi 1. UI: 2020.