Anda di halaman 1dari 15

PERTOLONGAN PERSALINAN

ABNORMAL PADA LETAK SUNGSANG,


KETUBAN PECAH DINI TANPA INFEKSI
DAN PERSALINAN PRE TERM

Kelompok 6
MIANTI SASTRA
RATIH KUMALA DEWI
RIA WIRDAWATI
Persalinan normal adalah peristiwa
adanya kontraksi uterus yang disertai
dengan kemajuan proses dilatasi dan
pendataran servik.

Persalinan abnormal ( distosia ) adalah


persalinan yang berjalan tidak normal.
Seringkali pula disebut sebagai partus
lama, partus tak maju , disfungsi persalinan
atau disproporsi sepalo pelvik (CPD ).

Tujuan dari pengelolaan proses persalinan


adalah mendorong kelahiran yang aman bagi
ibu dan bayi sehingga dibutuhkan peran dari
petugas kesehatan untuk mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi
pada ibu dan bayi.
A. Letak Sungsang
1. Pengertian
Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi
merupakan bagian rendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana
janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong
berada di bagian bawah kavum uteri).

2. Etiologi
 Prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong.

 Air ketuban masih banyak dan kepala anak relatif besar.

 Plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu


atas panggul.
 Kelainan bentuk kepala: hidrocephalus, anencephalus, karena kepala
kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.
 Fiksasi kepala pada pintu atas panggul tidak baik atau tidak ada,
misalnya pada panggulsempit, hidrosefalus, plasenta previa, tumor –
tumor pelvis dan lain – lain.
3. Diagnosa
 Palpasi: pemeriksaan Leopold di bagian bawah teraba
bagian yang kurang keras dan kurang bundar
(bokong), sementara di fundus teraba bagian yang
keras, bundar dan melenting (kepala), dan punggung
teraba dikiri atau kanan.
 Auskultasi: DJJ (denyut jantung janin) paling jelas
terdengar pada tempat yang lebih tinggi dari pusat.
 Pemeriksaan foto rontgen, USG, dan Foto Sinar -X :
bayangan kepala di fundus
 Pemeriksaan dalam: Dapat diraba os sakrum, tuber
ischii, dan anus, kadang – kadang kaki (pada letak
kaki)
4. Tekhnik Persalinan Sungsang
a. Bracht
b. klasik
c. Mueller
d. louvset
e. Mauriceau
5. Tipe Letak Sungsang
 Presentasi bokong murni (frank breech) (50-70%).

Pada presentasi bokong akibat ekstensi kedua sendi lutut,


kedua kaki terangkat ke atas sehingga ujungnya
terdapat setinggi bahu atau kepala janin.Dengan
demikian pada pemeriksaan dalam hanya dapat diraba
bokong.
 Presentasi bokong kaki sempurna (complete breech) ( 5-10%).

Pada presentasi bokong kaki sempurna disamping


bokong dapat diraba kaki.
 Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki
(incomplete or footling) ( 10-30%).
Pada presentasi bokong kaki tidak sempurna hanya
terdapat satu kaki di samping bokong, sedangkan kaki
yang lain terangkat ke atas. Pada presentasi kaki bagian
paling rendah adalah satu atau dua kaki.Frekuensi letak
sungsang murni lebih tinggi pada kehamilan muda
dibanding kehamilan tua dan multigravida lebih banyak
dibandingkan dengan primigravida.
B. KPD Tanpa Infeksi
1. Pengertian
Ketuban pecah dini adalah keadaan pecahnya selaput
ketuban sebelum persalinan atau dimulainya tanda inpartu.

2. Etiologi
 Tekanan intra uteri yang meninggi

 Kehamilan kembar

 Polihidramnion (cairan ketuban berlebih)

 Trauma

 Kelainan letak

 Pengaruh dari luar yang melemahkan selaput ketuban,


infeksi
 Faktor lain
Ketuban pecah dini dibedakan menurut umur
kehamilan ada dua bagian (Harry oxorn, 2010) :

 KPD saat pre term (KPDP) adalah ketuban pecah


pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu.

 Ketuban pecah dini memanjang merupakan


ketuban pecah dini selama lebih dari 24 jam yang
berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya
infeksi intra amnion.
4. Diagnosa
 Anamnesis Didapatkan penderita merasa keluar

cairan yang banyak secara tiba-tiba.


 Pemeriksaan inspekulo

 Pemeriksaan dalam Didapat cairan di dalam

vagina dan selaput ketuban sudah tidak ada lagi


 Pemeriksaan penunjang pemeriksaan laboratorium
5. Pencegahan
 Pemeriksaan kehamilan yang teratur. Pemeriksaan

kehamilan yang rutin lakukan pemeriksaan paling


sedikit 3 kali dalam satu kehamilan. Pemeriksaan
16 minggu, 28 minggu, dan 32 minggu
 Kebiasaan hidup sehat

 Memeriksakan diri ke dokter bila ada sesuatu yang

tidak normal di aderah kemaluan, misalnya


keputihan yang berbau atau berwarna tidak
seperti biasanya.
C. Persalinan PRE TERM
1. Pengertian
Persalinan preterm adalah persalinan yang terjadi
dibawah umur kehamilan 37 minggu dengan
perkiraan berat janin kurang dari 2500 gram.

2. Etiologi
a. Faktor ibu
b. Faktor penyakit kebidanan
c. Faktor kelainan anatomi rahim
Menurut Mansjoer (2000) manifestasi klinik persalinan
pretem adalah:
 Kontraksi uterus yang teratur sedikitnya 3 sampai 5
menit sekali selama 45 detik dalam waktu minimal 2
jam
 Pada fase aktif , intensitas dan frekuensi kontraksi
meningkat saat pasien melakukan aktivitas.
 Tanya dan cari gejala yang termasuk faktor risiko
mayor dan minor
 Usia kehamilan antara 20 sampai 37 minggu

 Taksiran berat janin sesuai dengan usia kehamilan


antara 20 sampai 37 minggu
 Presentasi janin abnormal lebih sering ditemukan pada
persalinan preterm.

3. Faktor Resiko
a. Faktor risiko mayor

Kehamilan multipel, hidramnion, anomali uterus,


serviks terbuka lebih dari 1 cm pada kehamilan 32
minggu, serviks mendatar/memendek kurang dari 1 cm
pada kehamilan 32 minggu, riwayat abortus pada
trimester II lebih dari 1 kali, riwayat persalinan pretem
sebelumnya, operasi abdominal pada kehamilan
preterm, riwayat operasi konisasi, dan iritabilitas
uterus.
b. Faktor risiko minor

Penyakit yang disertai demam, perdarahan


pervaginam setelah kehamilan 12 minggu, riwayat
pielonefritis, merokok lebih dari 10 batang perhari,
riwayat abortus pada trimester II, riwayat abortus
pada trimester I lebih dari 2 kali.

Anda mungkin juga menyukai