Anda di halaman 1dari 14

Strategi Komunikasi Pemasaran Musik Independen “Album Generation Y” Kunto Aji.

Erika Dyah Lestari, Nurul Hasfi

Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Diponegoro
Email: haloerikadlestari@gmail.com
Abstrak/Abstract
Penelitian ini menggunakan Analisis SOSTAC dan Teknik Komunikasi Persuasif, disertai
jurnal-jurnal penelitian terdahulu untuk menjelaskan hasil penelitian tersebut. Penelitian ini
menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif serta analisis kualitatif domain. Data yang diperoleh
menggunakan metode wawancara dan observasi partisipan dengan Kunto Aji, beberapa tim
manajemen Kunto Aji dan penggemar Kunto Aji.
Hasil penelitian ini merupakan analisis dari komunikasi pemasaran analisis SOSTAC
dengan adanya semangat kolaborasi sampai digital platform yang digunakan. Serta penggunaan
Teknik Komunikasi Persuasif yang membuat kedekatan intimate dengan para penggemar Kunto
Aji. Selain itu, Kunto Aji dan tim manajemen adalah sebuah manajemen yang berjalan secara
independen. Dengan adanya kedekatan yang terjalin antara Kunto Aji dan para penggemarnya,
sebagai bukti tindakan loyalitas para penggemar tidak hanya membeli album Generation Y saja,
melainkan memberikan art work maupun mengcover lagu Kunto Aji dari album Generation Y.
Selain itu Kunto Aji juga mendapatkan penghargaan baik dalam dan luar negeri. Rekomendasi
yang diberikan untuk Kunto Aji dan tim manajemen, antara lain lebih konsisten dalam
menjalankan kegiatan Temu Akhir Bulan untuk tetap mempertahankan intimate yang terjalin
dengan penggemar, membuat inovasi yang unik dan kreatif untuk karya-karya selanjutnya, serta
semakin membuat karya yang dekat dengan penggemarnya.
Kata Kunci : Industri Musik Indonesia, Label Musik Independen, Analisis SOSTAC, Teknik
Komunikasi Persuasif, Digital Platform.
This qualitative research used the basic concept of SOSTAC Analysis and Persuasive
Communication Technique along with previous journals to explain the research findings.
Qualitative descriptive approach and domain-qualitative analysis had also been used to further
analysed the findings in this research. The data of the research was collected through series of
interviews and observations of Kunto Aji himself, his label management and his fans.
The result of this study shows that there was a digital platform utilization and an intimate
fans-artist relationship development analysed with SOSTAC Analysis and Persuasive
Communication Technique respectively. Kunto Aji owns an Indie recording label that he managed
with his management team. The study found that establishing an intimate relationship between
Kunto Aji and his fans had have effects on many aspects, such as improved level of loyalty among
his fans. The fans showed their ‘loyalty’ by supporting Kunto Aji’s work, from buying his latest
album called Generation Y and his art works, to covering his songs then posting it on social media.
The constant support that the fans gave also had contributed in Kunto Aji winning many awards
both in Indonesia and International. There are some suggestions researcher would like to give to
Kunto Aji and his management, such as to improve consistency at conducting events like “Temu
Akhir Bulanan” to maintain fans-artist intimacy and to incorporate more creative and unique
innovation in his upcoming work.
Key Words: Indonesia Music Industry, Independent Music Lable, SOSTAC Analysis,
Persuasive Communication Technique, Digital Platform.
image dari musisi tersebut yang juga akan
disukai oleh pasaran musik Indonesia. Salah
PENDAHULUAN satu musisi di Indonesia yang pada awalnya
merupakan musisi indie yang ditawarkan
Major label rekaman yang menjuarai
bergabung dengan label besar Warner Music
industri musik baik di Indonesia, maupun
Indonesia, yaitu Trisouls. Trisouls
Internasional antara lain SONY, Universal,
merupakan salah satu musisi yang pada
dan Warner. Ketiga label komersial tersebut
awalnya berdiri di jalur indie, setelah itu
merupakan tiga major label terbesar yang
ditawarkan oleh label besar Warner Music
memiliki posisi atas di industri musik dengan
Indonesia untuk bergabung. Akan tetapi,
berbagai macam musisi bertalenta dengan
brand image Trisouls dibentuk oleh pihak
menyesuaikan selera musik di pasaran. Major
label Warner Music Indonesia yang sesuai
label juga biasa diartikan sebagai perusahaan
dengan pasaran musik Indonesia.
rekaman yang memiliki modal besar, serta
bernaung pada suatu korporat yang besar Kesulitan yang biasa dialami oleh
pula. musisi indie ketika mereka berjuang di
Selain major label, ada juga indie label industri musik Indonesia, yaitu kurangnya
yang menaungi beberapa musisi indie di persebaran musik yang mereka miliki ke
Indonesia. Demajors adalah salah satu indie masyarakat luas. Selain itu, tidak semua
label yang menaungi musisi indie di masyarakat Indonesia mudah menerima jenis
Indonesia, dengan merilis album-album dari musik yang disajikan oleh para musisi indie
musisi indie tersebut. Melalui jalur tersebut. Kurangnya promosi ke radio
independent, Demajors mempertahankan ataupun digital platform lain juga membuat
karya dari musisi Indie untuk di pasarkan ke para musisi indie ini harus lebih berusaha
dalam industri musik mainstream(Rez, 2008: keras dalam mempromosikan musik mereka
30-31). yang sesuai dengan genre mereka. Tetapi,
walaupun memiliki berapa kesulitan dalam
Terdapat beberapa permasalahan yang persebarannya, musik indie masih tetap
dialami oleh musisi indie di Indonesia. memiliki penikmat setia walaupun idealis
Antara lain, beberapa musisi tersebut ingin dengan jalur musik yang dipilih.
bisa eksis di industri musik tetapi mereka
tidak memiliki strategi yang tepat. Selain itu Kunto Aji adalah salah satu musisi
beberapa musisi indie tersebut tidak bisa indie yang memulai karirnya di industri
mencapai pada major label. Permasalahan musik Indonesia melalui ajang pencarian
lain yang biasa dihadapi oleh para musisi bakat Indonesia Idol musim kelima. Musisi
baru, dimana pada awalnya mereka berjalan indie kelahiran Yogyakarta ini, memulai
sendiri lalu pada akhirnya menerima tawaran debut singlenya pada tahun 2014 dengan lagu
masuk kedalam label komersil, akan tetapi Terlalu Lama Sendiri. Setelah merilis single
mereka dibentuk sebagai musisi yang Terlalu Lama Sendiri, Kunto Aji mulai
menjurus ke industri serta membuat brand dikenal oleh penikmat musik di Indonesia
dengan ciri khasnya yang sangat di Berikut merupakan rumusan masalah dalam
perlihatkan dari sisi idealisnya. Kunto Aji penelitian Kunto Aji, antara lain:
merupakan musisi indie yang mengutamakan
idealismenya dalam berkarya. Ketika 1. Apakah Kunto Aji bisa berkembang
mempersiapkan album pertama Generation Y, dan bersaing dengan musisi lain di
Kunto Aji tidak bekerjasama dengan label Industri musik Indonesia melalui
komersial, melainkan mendirikan tim jalur independen?
manajemennya sendiri. Bersama dengan tim 2. Apakah dengan rilis single “Terlalu
manajemen yang di buat oleh Kunto Aji, Lama Sendiri” merupakan waktu
musisi asal Yogyakarta ini bisa bersaing yang tepat sebagai awal karir Kunto
dengan musisi lain yang bekerjasama dengan Aji?
label komersial tanpa harus menghilangkan 3. Bagaimana cara Kunto Aji bisa
sisi idealism dari seorang Kunto Aji. berkembang walaupun dengan
Pada tahun 2015, Kunto Aji merilis memilih jalur independen?
album pertamanya yaitu Generation Y yang 4. Bagaimana cara Kunto Aji
terdiri dari 9 lagu. Dalam mempromosikan memasarkan album Generation Y
single dan albumnya, Kunto Aji beserta tim melalui jalur independen?
manajemen kecilnya mendistribusikan secara 5. Apakah cara yang dilakukan oleh
langsung kepada para penggemarnya, Kunto Aji dalam memasarkan album
misalnya ketika Kunto Aji sedang mengisi Generation Y mendapatkan respon
sebuah acara, para penggemarnya bisa yang positif dari penggemar?
membeli langsung album Generation Y ke 6. Apa saja apresiasi yang didapatkan
Kunto Aji. Berdasarkan idealismenya dalam oleh Kunto Aji dari album Generation
bermusik, Kunto Aji berserta tim manajemen Y?
juga melakukan “Fans Engagement” yang 7. Bagaimana cara Kunto Aji melalukan
berbeda, dimana antara Kunto Aji dan pendekatan terhadap para
penggemarnya menjadi lebih dekat tanpa ada penggemarnya?
batasan antara idola dengan penggemarnya. 8. Apa respon yang didapatkan oleh
Hal ini tidak bisa dipungkiri, bahwa Kunto Kunto Aji dengan kedekatan yang
Aji dan tim manajemen kecilnya memiliki dilakukan dengan para penggemar?
strategi komunikasi yang sangat baik, 9. Strategi apa yang dilakukan oleh
sehingga Kunto Aji dapat bersaing dengan Kunto Aji untuk bisa berkembang di
musisi lain yang bekerjasama dengan label industri musik Indonesia dan bersaing
komersial dan bisa bertahan di industri musik dengan musisi lainnya yang memilih
Indonesia. label komersil?
TUJUAN PENELITIAN
RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu Penelitian ini bertujuan untuk
rumusan masalah yang memandu peneliti mengetahui apa saja strategi komunikasi
untuk mengungkapkan, atau memotret situasi pemasaran yang dilakukan oleh Kunto Aji
sosial yang akan diteliti secara menyeluruh, dalam memasarkan album “Generation Y”
luas dan mendalam (Sugiyono, 2014: 35). melalui jalur independen agar bisa bertahan
Rumusan masalah dalam penelitian ini, yaitu di industri musik Indonesia?
mengetahui strategi komunikasi pemasaran KERANGKA TEORI
yang digunakan oleh Kunto Aji untuk bisa
bertahan di industri musik dengan album Paradigma Penelitian
Generation Y melalui jalur independen.
Dalam penelitian ini paradigma yang Menurut Warren (1995) Komunikasi
digunakan, yaitu paradigma postpositivistik. pemasaran ialah semua elemen dalam
Paradigma postpositivistik yaitu paradigma pemasaran yang memberi arti dan
yang berkembang dengan pemikiran mengkomunikasikan nilai kepada konsumen
positivistik, dengan dasar positivistik untuk dan stakeholder sebuah perusahaan.
peramalan dan pengendalian. Paradigma ini Komunikasi pemasaran adalah istilah yang
mengakui realitas yang objektif, tetapi digunakan untuk menerangkan arus
realitas tersebut hanya dapat kita dekati dan informasi tentang produk dari pemasar
tidak bisa kita potret secara sepenuhnya. sampai kepada konsumen. Pemasar
Penelitian dengan paradigma postpositivistik menggunakan iklan, pemasar langsung,
menyadari bahwa interaksi peneliti dan publisitas, promosi penjualan, dan penjualan
pastisipan akan mempengaruhi data langsung, untuk memberikan informasi yang
(Poewandari, 2001:18). mereka harapkan dapat mempengaruhi
keputusan pembelian oleh konsumen.
Peneliti memilih Kunto Aji dengan Sebaliknya, konsumen menggunakannya
album Generation Y menggunakan dalam proses pembelian untuk menghimpun
paradigma postpositivistik dikarenakan, informasi tentang ciri dan manfaat produk
informasi yang didapatkan oleh peneliti bisa (Machfoedz, 2010: 16-17).
didapatkan dari tim manajemen kecil Kunto
Aji. Kedekatan antara peneliti dengan Label musik indie sering diartikan
partisipan masih bisa terjangkau. Kedekatan sebagai independent, yakni memiliki arti
yang terjalin antara peneliti dengan tim bebas sebebas-bebasnya. Dengan
manajemen Kunto Aji bisa mempengaruhi kebebasannya, mereka malah terlihat cerdik
data yang didapatkan untuk hasil penelitian. dan pintar melalui trik yang bisa membuat
mereka survive meski dengan porsi kecil dan
membuat ngiler label besar. Bahkan, sering
kali Indie Label lebih cepat merespon tren
Komunikasi Pemasaran dalam Musik
baru dan lebih idealis dalam tujuannya. Dan,
Independen
Indie Label dikenal sebagai sesuatu yang
Menurut Sheth & Gardner (1982) dalam berbeda karena karakternya cenderung
buku Perilaku Konsumen & Komunikasi eksperimental, amatir, cutting edge, dan
Pemasaran, dalam perkembangannya sebagainya (Rez, 2008: 25-26).
terdapat banyak sekali pemikiran – pemikiran
Berkaitan dengan komunikasi pemasaran
mengenai konsep pemasaran yang pada
dan musik independen, dalam berkarya
awalnya bertitik tolak dari dua aksioma yaitu
Kunto Aji memilih untuk berkembang
pertama adalah aksioma bahwa pemasaran
bersama dengan manajemen nya sendiri.
secara esensial merupakan suatu aktivitas
Dengan memilih jalur independen, Kunto Aji
ekonomi, sehingga konsep pemasaran
bisa dengan bebas berkarya sesuai dengan
dibatasi pada perilaku ekonomi dari
idealisme bermusiknya. Untuk memasarkan
masyarakat, dan aktivitas-aktivitas lain yang
album Generation Y, Kunto Aji beserta tim
tidak berhubungan dengan aktivitas ekonomi
manajemen menggunakan beberapa jenis
masyarakat adalah bukan pemasaran.
promosi, seperti personal selling, publicity
Aksioma kedua yaitu bahwa yang memulai
dan public relations, serta direct marketing.
aktivitas dan program pemasaran adalah
Dengan menggunakan beberapa jenis
pemasar (Sutisna, 2001: 263).
promosi tersebut, album Generation Y yang
memilih untuk berkarya di jalur independen
bisa bersaing dengan karya lain yang sudah dikenal, tahu atau sudah
notabene memilih berkarya di jalur komersial. akrab dengan publik. Tahap ini
sebenarnya lebih memfokuskan
Strategi Komunikasi Pemasaran dalam kepada pengukuran apakah
Kunto Aji perusahaan sudah memahami
Strategi merupakan simpulan taktik keadaan dan lingkungan
dalam keperluan bagaimana tujuan yang (pendekatan pada situasi dan
diinginkan dapat diperoleh atau didapat. Oleh kondisi lapangan atau medan
sebab itu, strategi biasanya terdiri atas dua dalam melakukan kegiatan bisnis).
atau lebih taktik, dengan anggapan yang satu • Dengan mengetahui situasi pasar
lebih bagus dari yang lain. Dengan demikian, dan pelanggan pada performa
strategi merupakan kumpulan taktik dengan perusahaan sebelumnya, makan
maksud mencapai tujuan dan sasaran dari akan terukur kekuatan dan
perusahaan , institusi atau badan. Strategi kelemahan perusahaan dilihat
dan perencanaan yang baik adalah kunci dari dari sisi lingkungan sekitar.
keberhasilan pemasaran. Strategi komunikasi B. Objectives (ke mana kita akan
pemasaran adalah menggambarkan pesan melangkah)
yang akan berbagi dengan target pelanggan • Objectives biasanya dikaitkan
(audiens) khusus melalui komunikasi dengan misi dan tujuan
pemasaran optimum (Prisgunanto, 2006: 86- perusahaan, baik jangka Panjang,
88). menengah, atau pendek.
Kunto Aji berkarya sesuai dengan Pengukuran lebih mengarah
idealisnya dan memilih bermusik di jalur kepada tujuan perusahaan sudah
independen. Untuk bisa berkembang dan dicapai dan sudah sampai di mana.
bertahan di industri musik Indonesia, Kunto • Tujuan komunikasi pemasaran
Aji beserta tim manajemennya harus lebih menyangkut persoalan
mengatur strategi dalam memasarkan karya tingkat kesadaran pada brand atau
album Generation Y kepada para merek pada pelanggan. Biasanya
penggemarnya. Strategi komunikasi dapat dilakukan uji coba merek,
pemasaran yang tepat sangat dibutuhkan preferensi dan positioning produk
dalam memasarkan album Generation Y agar untuk mendapatkan gambaran
bisa bersaing dengan musisi lain yang ada di pelanggan. Secara keseluruhan
industri musik Indonesia, baik yang tujuan adalah apa yang akan
berdampingan dengan Major label maupun dicapai, baik internal maupun
yang sama-sama memilih di Indie Label. eksternal perusahaan.
Analisis SOSTAC C. Strategy (bagaimana mencapai tujuan
Berikut ini adalah beberapa dimensi tersebut)
SOSTAC beserta penjelasan yang memiliki • Bagaimana kita dapat mencapai
keterkaitan satu dengan yang lain agar tujuan dimaksud, biasanya lebih
komunikasi pemasaran berhasil (Prisgunanto, dijelaskan secara spesifik dalam
2006:106-107). taktik-taktik kegiatan promosi,
seperti periklanan, promosi
A. Situation (di mana kita sekarang) penjualan, dan kerja public
• Mengetahui sudah berada di mana relations. Tujuan harus
kita (bisnis perusahaan atau terintergrasi dengan taktik yang
organisasi) sekarang ini, apakah ada.
• Keputusan strategi harus benar- psikologis sehingga mereka dapat
benar diperhatikan dan mengikuti pesan tersebut.
disesuaikan dengan waktu, biaya, - Humorious appeal, teknik
keuangan, dan kemampuan lain penyusunan pesan inni menggunakan
yang dimiliki. beberapa unsur humor disetiap pesan
D. Tactics (perincian dari strategi) yang dibuat sehingga dalam
• Sarana communication mix yang penerimaannya, pesan khalayak tidak
cocok digunakan, adakah merasa jenuh.
rangkaian pada sarana tersebut OPERASIONALISASI KONSEP
bila dihubungkan dengan tujuan
pemasaran. Analisis SOSTAC
• Perhitungkan berapa biaya yang Pada penelitian Kunto Aji yang memilih jalur
akan dihabiskan dengan taktik indipenden untuk berkarya dan menghasilkan
sedemikian. Dengan membuat album Generation Y, penulis ingin melihat
bagan, akan lebih detail terlihat dari beberapa hal yang merujuk pada analisis
berapa banyak biaya yang SOSTAC, antara lain:
diperlukan.
E. Action (perincian dari taktik) a. Situation (di mana kita sekarang)
• Apa kegiatan internal perusahaan • Dalam penelitian ini, penulis
mendukung dalam hubungannya ingin mengetahui sudah berada di
dengan penyampaian komunikasi mana keberadaan Kunto Aji
dan pesan kepada public bila dalam masyarakat, apakah sudah
dikaitkan dengan waktu. di kenal, tahu atau sudah akrab
F. Control (pengukuran dan dengan publik.
pengawasan) • Penulis ingin mengetahui apakah
• Kontrol (control) gunakanya Kunto Aji dan tim manajemen
adalah untuk mengetahui apakah mengetahui situasi pasar dan para
strategi dan taktik pada target penggemarnya.
sudah cocok antara perencanaan • Penulis ingin mengetahui analisis
dengan operasional. Beberapa yang terkandung dalam tim
form (isian) dari pemantauan akan manajemen Kunto Aji
memberikan indikasi awal untuk (mengetahui segmentasi musik
memaksimalisasi hasil dari Kunto Aji di dalam masyarakat).
promosi dan komunikasi b. Objectives (ke mana kita akan
pemasaran. melangkah)
Teknik dalam Komunikasi Persuasi • Penulis ingin melihat Objectives
dari Kunto Aji dan tim
Dalam penyusunan pesan yang manajemen dalam album
menggunakan teknik komunikasi persuasif, Generation Y yang ditafsirkan
terdapat beberapa cara yang dapat digunakan, dengan lesan komunikasi
diantaranya (Cangara, 2012: 131-133): pemasaran. Hal tersebut berkaitan
- Motivational appeal, teknik dengan pasar, lingkup pasar,
penyusunan pesan ini dibuat bukan distribusi, dan penetrasi
karena janji-janji, tetapi disusun pemasaran yang dilakukan.
untuk menumbuhkan internal • Penulis ingin mengetahui tingkat
kesadaran pada Kunto Aji dan
album Generation Y di dalam • Dalam penelitian ini, penulis
penggemar. Melihat tujuan ingin mengetahui apakah strategi
komunikasi pemasaran yang akan dan taktik pada target sudah
dicapai, baik internal maupun cocok antara perencanaan dengan
eksternal tim manajemen. operasional dalam Kunto Aji di
c. Strategy (bagaimana mencapai tujuan album Generation Y.
tersebut) • Penulis ingin mengetahui
• Dalam penelitian ini, penulis pemantauan dan pengendalian
ingin mengetahui strategi apa terhadap pertanyaan apakah
yang dilakukan oleh Kunto Aji strategi berjalan sesuai dengan
dan tim manajemen untuk yang diinginkan oleh Kunto Aji
mempromosikan album dan tim manajemen dalam album
Generation Y dengan Generation.
menggunakan taktik-taktik Teknik dalam Komunikasi Persuasif
promosi.
d. Tactics (perincian dari strategi) Selanjutnya, dalam penelitian yang
• Dalam penelitian ini, penulis dilakukan oleh penulis terhadap Kunto Aji,
ingin mengetahui taktik apa yang terdapat teknik persuasif yang dapat
digunakan oleh Kunto Aji dan tim digunakan sebagai rujukan penelitian ini.
manajemen dengan menggunakan Akan tetapi yang digunakan untuk penelitian
communication mix yang cocok pada Kunto Aji ini hanya dua, antara lain:
digunakan, serta dihubungkan
a. Motivational appeal, teknik
dengan tujuan pemasaran.
penyusunan pesan ini dibuat bukan
• Penulis ingin mengetahui besaran karena janji-janji, tetapi disusun
biaya yang dihabiskan untuk untuk menumbuhkan internal
melakukan taktik-taktik tersebut. psikologis sehingga mereka dapat
• Penulis ingin mengetahui taktik mengikuti pesan tersebut. Dalam
yang digunakan oleh Kunto Aji penelitian Kunto Aji, penulis ingin
dan tim manajemen, dimana mengetahui kedekatan internal yang
taktik tersebut merupakan dibentuk antara Kunto Aji dengan
kumpulan dari detail-detail para penggemarnya.
strategi yang berisi tentang proses b. Humorious appeal, teknik
pengembangan dan kreativitas penyusunan pesan ini menggunakan
serta nilai seni di dalamnya. beberapa unsur humor disetiap pesan
e. Action (perincian dari taktik) yang dibuat sehingga dalam
• Dalam penelitian ini, penulis penerimaannya, pesan khalayak tidak
ingin mengetahui kegiatan merasa jenuh. Dalam penelitian
internal yang dilakukan oleh Kunto Aji, penulis ingin mengetahui
Kunto Aji dan tim manajemen pesan dengan sentuhan humor yang
yang mendukung dalam dilakukan oleh Kunto Aji, baik itu
hubungannya dengan secara langsung maupun melalui
penyampaian komunikasi dan sosial media.
pesan kepada publik/ penggemar.
f. Control (pengukuran dan METODE PENELITIAN
pengawasan)
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan yaitu data hasil wawancara yang diperoleh
metodologi penelitian kualitatif, yaitu langsung dari Kunto Aji, general manager di
metode penelitian yang berlandaskan pada Manajemen Kunto Aji, creative director di
filsafat postpositivisme, digunakan untuk Manajemen Kunto Aji, beberapa personil
meneliti pada kondisi objek yang alamiah, dari band Kunto Aji dan salah satu
dimana peneliti adalah sebagai instrument penggemar dari Kunto Aji.
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan
secara triangulasi (gabungan), analisis data Data Sekunder
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil
Data sekunder merupakan sumber
penelitian kualitatif lebih menekankan pada
data pelengkap atau tambahan yang
makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2011:
dibutuhkan untuk suatu penelitian. Data
9).
sekunder pada penelitian ini yaitu data yang
Pada penelitian ini, merupakan diperoleh dari website Kunto Aji, sosial
penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian media ataupun beberapa artikel yang
deskriptif merupakan penelitian yang membahas tentang Kunto Aji.
memberi gambaran lebih jelas tentang TEKNIK PENGUMPULAN DATA
situasi-situasi sosial. Penelitian deskriptif
dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi Teknik pengumpulan data pada
engenai sesuatu fenomena atau kenyataan penelitian kualitatif ini yaitu dengan
sosial, dengan jalan mendeskripsikan menggunakan teknik wawancara dan
sejumlah variabel yang berkenaan dengan observasi partisipan.
masalah dan unit yang diteliti. Jenis
penelitian ini tidak sampai mempersoalkan a. Wawancara
hubungan antar-variabel yang ada, tidak Wawancara merupakan sumber informasi
dimaksudkan untuk menarik generalisasi yang esensial bagi studi kasus. Wawancara
yang menjelaskan variabel-variabel bisa mengambil beberapa bentuk. Pertama,
independen yang menyebabkan sesuatu wawancara studi kasus bertipe open-ended,
gejala kenyataan sosial terjadi (Mulyadi, di mana peneliti dapat bertanya kepada
2011: 132-133). responden kunci tentang fakta-fakta suatu
peristiwa di samping opini mereka mengenai
Subjek Penelitian peristiwa yang ada. Mereka tak hanya bisa
memberi keterangan tentang sesuatu kepada
Subjek penelitian ini, antara lain: peneliti tetapi juga bisa memberi saran
tentang sumber-sumber bukti lain yang
1. Kunto Aji sebagai musisi Indonesia yang mendukung, serta menciptakan akses
memulai karir di jalur independen. terhadap sumber yang bersangkutan (Yin,
2. Hernu Rasyid, sebagai general manager
2015: 108-110).
di Manajemen Kunto Aji.
3. Dwi Novianto, sebagai creative director Dalam penelitian yang akan dilakukan,
di Manajemen Kunto Aji. peneliti menggunakan tipe wawancara
4. Salah satu penggemar dari Kunto Aji. pertama dengan tipe open-ended. Dengan
SUMBER DATA menggunakan tipe wawancara ini, peneliti
Data Primer dapat bertanya kepada Kunto Aji beserta tim
Data primer merupakan sumber data dalam manajemennya mengenai fakta-fakta
utama yang dibutuhkan untuk suatu yang ada.
penelitian. Data primer pada penelitian ini
b. Observasi Partisipan Kunto Aji akhirnya memulai debut
Dalam penelitian yang akan dilakukan, pertamanya dengan merilis single Terlalu
peneliti menggunakan observasi partisipan, Lama Sendiri pada tahun 2014. Kemudian
dengan menjadi anak didik dari tim dengan semakin dikenalnya Kunto Aji oleh
Manajemen Kunto Aji ketika melaksanakan penikmat musik Indonesia dengan
mata kuliah kerja praktek. Dengan menjadi idealismenya dalam bermusik, pada tahun
anak didik di tim manajemen Kunto Aji, 2015 Kunto Aji akhirnya merilis album
maka peneliti ikut mengambil peran ke dalam Generation Y.
tim manajemen Kunto Aji.
Album Generation Y yang dirilis oleh
ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Kunto Aji juga berkaitan dengan target pasar
Penelitian yang dilakukan merupakan yang dituju oleh Kunto Aji dan tim
penelitian deskriptif kualitatif, maka analisis manajemen, seperti pelajar dan pekerja muda
yang digunakan yaitu analisis data Selama di dikisaran umur antara 15 sampai 35 tahun,
Lapangan model Spradley. Dalam penelitian dengan SES A, A+, B, B+, dan C, serta
ini, penulis menggunakan analisis domain. menyasar musisi juga komunitas-komunitas
Dimana analisis domain memiliki langkah- kreatif di Indonesia. Segmentasi yang disasar
langkah seperti: oleh Kunto Aji dan tim manajemen berkaitan
dengan tema album Generation Y yang di
1. Memilih situasi sosial (Place, pilih oleh Kunto Aji. Karya yang disajikan
Actor, Activity) oleh Kunto Aji tidak ada limitasi dalam
2. Melaksanakan observasi berkarya, serta memiliki idealisme bermusik
partisipan dari Kunto Aji sendiri, sehingga terbentuklah
3. Mencatat hasil observasi dan selera baru dalam bermusik.
wawancara
4. Melakukan observasi deskriptif Objectives
5. Melakukan analisis domain Visi Kunto Aji dan tim manajemen
Analisis domain memperoleh dalam berkarya di jalur independen, yaitu
gambaran yang umum dan menyeluruh dari ingin memberikan karya yang jujur, fresh,
obyek atau penelitian atau situasi sosial. serta dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Ditemukan berbagai domain atau kategori. Selain itu, Kunto Aji juga ingin memberikan
Diperoleh dengan pertanyaan grand atau insight dari karya yang dibuat kepada para
minitour. Peneliti menetapkan domain penggemarnya. Berdasarkan riset-riset yang
tertentu sebagai pijakan untuk penelitian dilakukan oleh Kunto Aji dalam membuat
selanjutnya. Makin banyak domain yang karya, merupakan dasar dari semua karya
dipilih, maka akan semakin banyak waktu yang sudah dibuat oleh Kunto Aji.
yang diperlukan untuk penelitian (Sugiyono, Strategy
2014: 102). Untuk mencapai tujuan atau misi
yang dituju oleh Kunto Aji dan tim
PEMBAHASAN manajemen, berbagai strategi yang
terintergrasi dengan tujuan pun dilakukan.
Analisis SOSTAC
Strategi yang dilakukan oleh Kunto Aji dan
Situation
tim manajemen, antara lain. Semangat
Kunto Aji merupakan salah satu
kolaborasi, digital marketing collaborations,
musisi yang memilih jalur independen dan
kedekatan intimate dengan penggemar,
memulai karir bermusiknya melalui ajang
online streaming, dan personalized.
pencarian bakat Indonesian Idol. Setelah
mengikuti ajang pencarian bakat tersebut,
Tactics Indonesia. Dengan menggunakan press
Tactics merupakan penjabaran secara release juga, bisa memberikan informasi
detail dari strategi yang sudah dibuat oleh mengenai lagu-lagu yang terdapat di dalam
Kunto Aji dan tim manajemen. Dalam album Generation Y. Media yang digunakan
menjalankan tactics dibawah ini, Kunto Aji dalam press release untuk album Generation
dan tim manajemen menghabiskan biaya Y, yaitu media cetak dan media online.
sekitar Rp 40.000.000 sampai Rp Rp
60.000.000. Direct marketing yang digunakan
Personal selling memiliki pengaruh oleh Kunto Aji beserta tim manajemen, yaitu
besar pada musisi yang menggunakannya. dengan adanya kegiatan yang spesial dari
Maka dari itu, personal selling yang mereka untuk para penggemarnya, Temu
digunakan oleh Kunto Aji yaitu dengan Akhir Bulan. Kegiatan Temu Akhir Bulan ini
melakukan face to face setiap ada merupakan sebuah acara yang
kesempatan ketika mengisi sebuah acara. dipersembahkan oleh Kunto Aji beserta tim
Kunto Aji sering mengisi sebuah acara di manajemen untuk mengapresiasi dan
berbagai Kota yang ada di Indonesia. Kunto menjalin kedekatan yang intimate dengan
Aji dan tim manajemen menginginkan para penggemarnya. Dari kegiatan Temu
kedekatan yang intimate dengan para Akhir Bulan, Kunto Aji dan tim manajemen
penggemarnya, maka dari itu sebisa mungkin bisa mengetahui secara langsung respon yang
Kunto Aji ketika ia mengisi sebuah acara, ia didapatkan dari para penggemarnya.
akan berjualan langsung album Generation Y Kegiatan Temu Akhir Bulan di adakan
kepada para penggemarnya. berdasarkan salah lagu Kunto Aji yang
Untuk memasarkan album berasal dari album Generation Y yang
Generation Y, Kunto Aji beserta tim berjudul “Akhir Bulan”.
manajemen menggunakan promosi penjualan.
Action
Promosi penjualan yang digunakan oleh
Action yang dilakukan oleh Kunto Aji
Kunto Aji dan tim manajemen tentu saja
dan tim manajemen sangat beragam. Action
mengedepankan semangat kolaborasi yang
yang dilakukan pun bertujuan untuk
sangat unik dan lebih personal, sehingga
mendekatkan Kunto Aji dengan para
berbeda dengan musisi lainnya. Promosi
penggemarnya. Selain penjualan secara face
penjualan yang digunakan dalam persebaran
to face dan Temu Akhir Bulan yang sudah
album Generation Y, yaitu box set ataupun
dijelaskan pada tactics di sub bab
album satuan dengan beberapa perusahaan
sebelumnya, Kunto Aji juga memiliki
seperti Gojek Indonesia, Samsung Indonesia,
kegiatan yang dilakukan untuk bisa lebih
bobobobo.com, blibli.com dan beberapa toko
dekat dengan para penggemarnya. Kegiatan
lokal yang ada di Jakarta, Bandung,
lain yang dibuat oleh Kunto Aji dan tim
Yogyakarta, Surabaya dan Bali.
manajmen dimana berkolaborasi dengan
Public relations yang digunakan oleh
MILD untuk membuat Intimate Tour Concert
Kunto Aji beserta tim manajemen untuk
bersama dengan Eva Celia dan Jordy
album Generation Y, yaitu dengan
Waelauruw di 6 Kota di Indonesia.
menggunakan press release ketika merilis
album Generation Y. Press release yang
Control
digunakan oleh Kunto Aji dan tim
Dari penjualan CD Album
manajemen sangat berguna dalam salah satu
Generation Y, Kunto Aji dan tim manajemen
sarana yang bisa memperkenalkan album
pada awalnya hanya menargetkan 5000
Generation Y kepada para penikmat musik
keping yang terjual. Ternyata yang terjual
sampai saat ini untuk album Generation Y Salah satu karya Kunto Aji dalam
yaitu kurang lebih 8000 keping. Hal tersebut album Generation Y, terdapat lagu Pengingat
dilihat dari penjualan yang dilakukan oleh yang bisa menjadi salah satu karya dengan
Kunto Aji dan tim manajemen bersama pesan motivasi didalamnya. Dengan adanya
dengan Blibli.com, Bobobobo.com, lagu Pengingat, Kunto Aji ingin memberikan
Samsung Indonesia, Gojek Indonesia dan pesan untuk para penggemarnya, bahwa lagu
beberapa toko CD lokal yang tersebar di Pengingat merupakan lagu yang memiliki
beberapa Kota, yaitu Bandung, Jakarta, pesan motivasi di dalamnya. Jadi, ilmu yang
Yogyakarta, Surabaya, dan Bali. kita dapatkan bisa darimana saja. Baik itu
Kemudian, bisa dilihat dari views melalui bidang akademis maupun dari
Youtube Kunto Aji, seperti Terlalu Lama lingkungan sosial. Ilmu yang didapatkan
Sendiri yang menjadi salah satu lagu hits dari tidak terpaku hanya dari ruang kelas saja.
Kunto Aji di album Generation Y. Single Sehingga, darimana pun ilmu yang
pertama Kunto Aji ketika mulai berkarir di didapatkan dan apa pun yang sudah dimiliki
industri musik pada tahun 2014, Terlalu sekarang harus dimaksimalkan.
Lama Sendiri berhasil menembus 17.000.000
views di Official Youtube Kunto Aji. Humorious Appeal: “Bercanda” –
Lalu, untuk Intimate Tour Concert – Pendekatan Kunto Aji untuk Para
3 Cerita 1 Ruang bersama dengan Eva Celia Penggemar
dan Jordy Waelauruw yang diadakan di 6
Teknik komunikasi persuasi
Kota besar di Indonesia, seperti Jakarta,
selanjutnya yang digunakan oleh Kunto Aji
Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya
dan tim manajemen, yaitu Humorious Appeal.
dan Malang pada tahun 2017 juga bisa
Dalam teknik komunikasi persuasi ini, Kunto
dikatakan sebagai konser intimate yang
Aji menggunakan pesan yang bersifat
berhasil. Hal tersebut dikarenakan untuk
humoris untuk mendekatkan diri dengan para
setiap Kota yang menjadi tujuan Intimate
penggemarnya dengan suasana yang
Tour Concert tersebut, tiket masuk terjual
menyenangkan, sederhana, ringan, tetapi
habis.
tetap humoris.
Teknik Komunikasi Persuasif Untuk menyampaikan pesan-pesan
yang bersifat humoris, Kunto Aji
Motivational Appeal: “Pengingat” – Lagu menggunakan media sosial seperti, Instagram
Motivasi dari Kunto Aji dan Twitter. Dengan menggunakan pesan-
Motivational Appeal merupakan pesan yang bersifat humoris, Kunto Aji bisa
salah satu teknik komunikasi persuasi yang lebih mendekatkan diri dengan para
digunakan oleh Kunto Aji dalam penggemarnya. Selain itu, karena pesan –
pendekatannya dengan para penggemarnya, pesan yang disampaikan oleh Kunto Aji
baik itu melalui media sosial ataupun dengan melalui media sosial unik, sehingga dijadikan
lagu-lagu yang ada di album Generation Y. trade mark yang menjadi salah satu
Dalam teknik komunikasi persuasi keunggulan Kunto Aji.
motivational appeal, Kunto Aji memberikan Seperti di sosial media Instagram,
pesan-pesan untuk para penggemarnya Kunto Aji sering membagikan kehidupan
melalui lagu yang bisa menumbuhkan sehari-harinya melalui story maupun feeds
internal psikologis penerimanya. post. Dengan mengunggah story dan feeds
yang bersifat humoris, membuat para
penggemar Kunto Aji merasa lebih dekat dan
lebih relate dengan kehidupan sehari-hari. mendekatkan Kunto Aji dengan para
Hal yang dibagikan oleh Kunto Aji pada penggemarnya, bisa menciptakan
story dan feeds Instagramnya memang pendekatan yang intimate.
kegiatan kehidupan sehari-hari, selain itu hal 5. Dengan menggunakan berbagai
tersebut juga yang bisa membuat para digital platform, Kunto Aji
penggemar bisa menanggapi apapun yang mengembangkan media yang bisa
diunggah oleh Kunto Aji. digunakan agar para penggemarnya
bisa menikmati karya-karya yang
PENUTUP sudah di buat Kunto Aji. Digital
Kunto Aji beserta tim manajemen, untuk platform yang digunakan oleh Kunto
bisa berkembang dan bisa bersaing dengan Aji, antara lain Radio, Televisi,
musisi lain di industri musik Indonesia JOOX, Spotify, Apple Music, Deezer
melakukan strategi komunikasi pemasaran dan Youtube.
yang di sudah diteliti oleh penulis adalah 6. Berdasarkan strategi komunikasi
analisis SOSTAC serta Teknik Komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh
Persuasif.. Kunto Aji beserta tim manajemen,
dapat disimpulkan bahwa strategi
1. Kunto Aji mengetahui segmentasi tersebut memunculkan loyalitas dan
yang dituju, yaitu kisaran umur 15 perilaku membeli dari para
sampai 35 tahun, dengan SES A, A+, penggemarnya.
B, B+, dan C. Dengan mengetahui 7. Dengan menggunakan motivational
segmentasi yang akan dituju pada appeal, Kunto Aji bisa memberikan
album Generation Y, sehingga bisa stimulus motivasi yang positif untuk
menentukan strategi apa yang mendekatkan diri dengan para
digunakan untuk memasarkan album penggemarnya melalui salah satu
Generation Y. karyanya yaitu Lagu Pengingat.
2. Strategi yang digunakan oleh Kunto Didalam Lagu Pengingat memiliki
Aji dan tim manajemen untuk makna yang berarti bahwa ilmu bisa
mempromosikan album Generation Y, didapatkan dari berbagai macam
yaitu dengan semangat kolaborasi, sumber.
digital marketing collaborations, 8. Terakhir, dengan menggunakan
Kedekatan yang intimate dengan pendekatan humorious appeal yang
penggemar, online streaming, dan dilakukan melalui Instagram dan
personalized. Twitter, Kunto Aji bisa lebih dekat
3. Kunto Aji beserta tim manajemen, dengan para penggemarnya dengan
melakukan kegiatan personal selling humor-humor yang “receh” tetapi
dengan pendekatan secara personal sangat dekat dengan kehidupan
terhadap para penggemarnya. Tidak sehari-hari.
lupa juga adanya sentuhan
motivational appeal dan humorious REKOMENDASI
appeal untuk lebih mendekatkan
dengan para penggemarnya supaya Dari beberapa kesimpulan di atas, penulis
lebih intimate. memberikan rekomendasi berupa saran
4. Berbagai kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
oleh Kunto Aji, salah satunya tema
Temu Akhir Bulan yang dilakukan 1. Kunto Aji dan tim manajemen lebih
dengan beragam kegiatan yang konsisten dalam menjalankan kegiatan
Temu Akhir Bulan, sehingga intimate dan Pendidikan Psikologi (LPSP3)
yang dibangun oleh Kunto Aji beserta tim Universitas Indonesia.
manajemen bisa terjalin lebih luas.
2. Bisa menciptakan lagi inovasi-inovasi Prisgunanto, Ilham. 2006. Komunikasi
yang kreatif dan unik lainnya untuk Pemasaran: Strategi dan Taktik.
menyebar luaskan karya-karya Kunto Aji Bogor: Ghalia Indonesia.
baik di album Generation Y atau album-
Rez, Idhar. 2008. Music Records Indie Label.
album selanjutnya.
Bandung: DAR! Mizan
3. Berdasarkan hasil penelitian yang sudah
dilakukan oleh penulis. Penelitian ini bisa Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen dan
digunakan sebagai penelitian selajutnya Komunikasi Pemasaran. Bandung:
mengenai strategi komunikasi pemasaran PT Remaja Rosdakarya.
pada musisi yang berkarir di jalur
independen agar bisa bersaing dengan JURNAL
musisi yang memilih bergabung dengan
label komersil. Khadavi, M. Jadid. 2014. Dekonstruksi
. Musik Pop Indonesia dalam
Perspektif Industri Budaya.
DAFTAR PUSTAKA. Universitas Muhammadiyah.
Diunduh pada 25 Agustus 2018.
BUKU
Prakoso, Riandry Dwi. 2013. Strategi
Ardianto, Jony. 2015. 177 Problems Solving Komunikasi Pemasaran Demajors
of Direct Marketing. Yogyakarta: sebagai Indie Label dalam Industri
Flashbooks Musik Mainstream. Universitas
Airlangga. Diunduh pada 14 Mei
Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian 2018.
Kualitatif. Jakarta: Prenada Media Group.
Putra, Angga Rhadytya. 2017. Strategi
Cangara, H. Hafied. 2012. Pengantar Ilmu Komunikasi Pemasaran Elfa’s
Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers. Music School Surakarta.
Machfoedz, Mahmud. 2010. Komunikasi Universitas Muhammadiyah
Pemasaran Modern. Yogyakarta: Surakarta. Diunduh pada 25
Cakra Ilmu. Agustus 2018.

Mulyana, Deddy. 2003. Metodologi Utomo, Ari Prasetyo. 2013. Strategi


Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Komunikasi Pemasaran Band Indie
Remaja Rosdakarya. Fast Rock. Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial: Diunduh pada 25 Agustus 2018.
Perspektif Komunikasi, Budaya, dan
Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Zahratunnisa. 2016. Strategi Komunikasi
Rekatama Media. Pemasaran Terpadu Komunitas
Mahakam Jazz River (MRJ) dalam
Poerwandari, E. Kristi. 2001. Pendekatan Mempromosikan Musik Jazz di
Kualitatif untuk Penelitian Perilaku Kalangan Remaja Kota Samarinda.
Manusia. Jakarta: Lembaga Universitas Mulawarman. Diunduh
Pengembangan Sarana Pengukuran pada 25 Agustus 2018.

Anda mungkin juga menyukai