Dian Arumningsih DP
Abstrak
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah kepada pemerintah, pihak swastamaupun
Meningkatnya perkembangan trans- lapisan masyarakat pada umumnya.
portasi darat di Indonesia saat ini, dapat Untuk itu perlu terus mengembangkan
memberikan inspirasi dan dorongan sarana dan prasarana penunjang
terciptanya jaringan transportasi yang 1.3. Data Umum Proyek
handal efisien dan mampu mendukung Perencanaan Pembangunan Jembatan
pertumbuhan ekonomi stabilitas nasional Patihan di Kecamatan Masaran,
serta upaya pemerataan dan penyebaran Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
pembangunan dengan menembus isolasi Mempunyai data umum sebagai berikut :
dan keterbelakangan daerah terpencil, Nama Proyek : Jembatan Patihan
sehingga akan semakin memantapkan Lokasi Proyek : Jalan Patihan
perwujudan wawasan nusantara. Perlu Lebar Jembatan : 4,0 m
diketahui juga bahwa Indonesia terletak Jenis Jembatan : Komposit
di daerah katulistiwa, dan Indonesia Jenis Pondasi Caisson : Concrete pile
merupakan Negara kepulauan (banyak Jenis Abument: Concrete K-225 (3 buah)
pulau) yang berjajar-jajar dari sabang Mutu Baja Lantai : U-24
hingga sampai Merauke, selain itu Mutu Baja Abutment : U-24
tentunya banyak sungai-sungai yang Mutu Beta Abutmen : K-225
memisahkan antar pulau tersebut. Mutu Pla Beton : K-350
Pemerintah dan masyarakat bertekat Dengan teknis spesifikasi.
bulat untuk menyatukan daerah satu
dengan daerah lainnya, dengan rencana 2. TINJAUAN PUSTAKA
mengembangkan pembangunan jem- 2.1. Manajemen Proyek
batan-jembatan baik itu bentang panjang Kemajuan dalam kegiatan
maupun bentang pendek. konstruksi/industry pada beberapa aspek
memerlukan manajemen atau
1.2. Perumusan Masalah pengelolaan yang dituntut memiliki
Permasalahan yang diteliti adalah kinerja, kecermatan, keekonomisan,
bagaimana cara merencanakan dan keterpaduan, kecepatan, ketepatan,
menjadwalkan pekerjaan dan biaya ketelitian serta keamanan yang tinggi
proyek dengan menggunakan metode dalam rangka memperoleh hasil akhir
network planning dan burchart yang yang sesuai harapan
dilakukan dalam menyelesaikan Dengan penerapan prinsip-prinsip
perencanaan Jembatan Patihan, manajemen yang sama oleh individu atau
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. organisasi yang berbeda, hasil akhir
proses manajemen dapat berbeda satu
sama lain. Ini karena ada perbedaan Bahan yaitu bahan baku yang
budaya, pengalaman, lingkungan, kondisi dibutuhkan untuk pelaksanaan
social, tingkat ekonomi, karakter sumber kegiatan, termasuk bahan berupa
daya manisia serta kemampuan untuk data dan informasi yang
menguasai prinsip-prinsip dasar dibutuhkan untuk pengambilan
manajemen. Untuk memberikan keputusan.
gambaran tentang manajemen, Ø Peralatan (Machines)
selanjutnya diuraikan ruang lingkup Peralatan yaitu sumber daya
manajemen , seperti difinisi dan kegiatan- penunjang pelaksanaan kegiatan
kegiatan dalam manjemen proyek, Ø Biaya (Money)
karakteristik proyek, stakeholder Biaya yaitu seluruh biaya yang
(pemangku kepentingan) pada proyek akan digunakan untuk
serta organisasi proyek. Hal penting dari melaksanakan kegiatan termasuk
pada tujuan manajemen yaitu biaya tidak langsung
mendapatkan metode atau cara teknis Ø Metode (Method)
yang paling baik agar dengan sumber Metode atau teknik yang
sumber daya yang terbatas diperoleh hasil digunakan dalam melakukan
maksimal dalam hal ketepatan, kegiatan
kecepatan, penghematan dan keselamatan
kerja secara komprehensif. 2.2. Pengertian Waktu dan Biaya
Rangkaian kegiatan proyek sering Proyek
disingkat dengan POAC yang meliputi Waktu didefinisikan sebagai suatu
(Husen, 2010) : masa depan suatu proyek atau pekerjaan
Ø Perencanaan (Planning) akan dilaksanakan. Kapan akan dimulai
Ø Pengorganisasian (Organizing) dan kapan pekerjaan tersebut akan
Ø Pelaksanaan (Actuating) berakhir.
Ø Pengendalian (Controlling) Pengertian tentang biaya proyek
Kegiatan proyek Konstruksi meliputi : mencakup seluruh komponen
Tenaga kerja (Manpower) pembiayaan dalam proyek, sejak tahap
Ø Tenaga kerja yaitu seluruh sumber perencanaan hingga berakhirnya masa
daya manusia yang ikut dalam pembangunan atau pelaksanaan proyek.
pelaksanaan kegiatan. Biaya didefinisikan sebagai jumlah segala
Ø Bahan (Material) usaha dan pengeluaran yang dilakukan
dalam mengembangkan, memproduksi dimana hal itu didasarkan pada gambar
dan aplikasi produk (Soeharto, 1997) kerja. Dalam aplikasinya di lapangan
Rencana Anggaran Biaya merupakan alat
2.3. Teknik-Teknik Penjadwalan untuk mengendalikan jumlah biaya
Penjadwalan memfokuskan pada penyelesaian pekerjaan secara berurutan
penentuan atau perhitungan waktu dari pada sesuai dengan yang telah
kegiatan-kegiatan operasional dalam direncanakan.Rencana Anggaran Biaya
pelaksanaan proyek dengan ini berada pada proposal biaya di luar
mempertimbangkan keterbatasan sumber proposal teknis yang merupakan
daya yang tersedia untuk dapat menentukan kelengkapan administrasi sebuah
waktu penyelesaian proyek secara perusahaan jasa konstruk.Selain itu juga
keseluruhan (Waryanto, 2001). RAB merupakan perkiraan yang dibuat
Dalam pelaksanaan proyek konstruksi sebelum pelaksanaan suatu proyek fisik
tersedia berbagai macam cara dalalm dimulai. Yang dibuat oleh :
penentuan penjadwalan proyek dan sumber • Pemilik (owner)
daya serta jadwal waktu antara lain : • Konsultan teknik
Ø Bagan Balok (Barchart) • Perencana kontraktor
Ø Analisis Jaringan Kerja (Network Tujuan pembuatan RAB adalah :
Planning) 1. Agar biaya pembangunan yang
Ø Diagram Panah (AQA) dibutuhkan dapat diketahui se-
Activity on Arrow terdiri dari anak panah belumnya
dan lingkaran.Anak panah menggambarkan 2. Untuk mengantisipasi kemungkinan
kegiatan sedangkan lingkaran terjadinya kemacetan dalam proses
menggambarkan kejadian (Event).Kejadian pembangunan.
(Event) diawali dari anak panah disebut 3. Untuk mencegah terjadinya pem-
node i, sedangkan kejadian (Event) diakhiri borosan dalam penggunaan sumber
anak panah disebut node j (Ervianto, 2002). daya Cost Estimate (estimasi biaya)
atau dalam istilah populer yang
3. LANDASAN TEORI disebut dengan Rencana Anggaran
3.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) Biaya (RAB) sebelumnya harus
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dipahami sebagai Rencana Anggaran
adalah suatu rencana anggaran biaya Biaya yang diserahkan kontraktor sebagai
yang akan dikeluarkan pada suatu proyek
harga penawaran dan diserahkan pada tersebut dikarenakan bahwa dalam penyusunan
waktu mengikuti pelelangan. RAB ada dua faktor utama yang senantiasa
Dalam menyusun Project Cost Estimate dipadukan yakni faktor pengalaman dan faktor
(PCE) atau Rencana Anggaran Biaya (RAB) analisis biaya konstruksi (meliputi upah, tenaga
setidaknya secara sederhana dapat dipilah kerja dan bahan) secara ringkas proses
menjadi dua langkah, yakni tahap persiapan penyusunan anggaran biaya jembatan atau
dan tahap penyusunan RAB itu sendiri. Hal gedung dapat dilihat di bawah ini :
5) Pembesian Sumuran
3,30×10,00× 3× 4,00×1,58 = 625,68 m3
6) Cor Vootplate :
20,44 m3
8) Penulangan Vootplate :
1712,87 kg
13) Cor Pilar
Ø Pondasi
3,00×7,00×1,50×1=31,50m3
3,00+7,00 1,00+3,00
10) Cor Landas Sandung : × ×0,50×1=5,00m3
2 2
4,48 m3
0,60 + 1,75
× 0,30 × 4,40 × 4 = 6,20 m 3
2
11) Perancah Landas Sandung : = 161,58 m 3
20,80 m3
Ø Tiang
3,00× 3,14× 0,40× 0,4 × 2,00 = 6,03 m3
12) Penulangan Landas /
Ø Kopel
Sandung : 826,15 kg
0,50× 0,40×1,50×1× 2,00 = 0,60 m3 5.4.2. Pekerjaan bangunan atas
1,79-25,00
1) Galian Tanah 5.4.7. Talud Jalan Panjang 4,00 m H
0,65+ 0,80 2,5 dua tempat
0,65× × 25,00×1× 2 = 23,56m3
2 1) Galian Tanah
0,70 × 0,80 × 4 × 2 = 4,48 m3
2) Pasangan Batu Kali Talud =
2) Pasangan Batu Kali Talud
73,44 m3
3) Siaran = 52,50 m3 0,70× 0,80× 4 × 2 = 4,48m3
0,30+ 0,70
4) Plesteran × 2,50× 4 × 2 =10,00m3
2
0,45× 25,00×1 = 11,25 m2 =14,48m3
3) Siaran 4) Plesteran + 123,40 m3
2,35× 4,00× 2 = 18,80 m2 5) Siaran