Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)

SISTEM CVT VARIO 125


Di UNGGUL MOTOR KETAPANG
JL. M.T. HARYONO KETAPANG

DI SUSUN OLEH:
NAMA : HERU HERMAWAN
NIS/ NISN : 19971
KELAS : XI TBSM-A

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK DAN BISNIS SEPEDA MOTOR


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 SIMPANG HILIR
JL. MERDEKA TELUK MELANO KECAMATAN SIMPANG HILIR
KABUPATEN KAYONG UTARA
KALIMANTAN BARAT
2021
HALAMAN PENGESAHAN BENGKEL
LAPORAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA (PSG)
"SISTEM CVT VARIO 125"
DI BENGKEL UNGGUL MOTOR KETAPANG

Laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) Sebagai Syarat Untuk


Mengikuti Ujian Nasional
Ketapang, 7 September 2021
Telah Di Setujui Oleh:

KEPALA BENGKEL MEKANIK PEMBIMBING

......................................... ................................................
SEI JAN IMAN
LEMBARAN PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN PENDIDIKAN SISTEM GANDA ( PSG )
SISTEM CVT VARIO 125
DI BENGKEL UNGGUL MOTOR
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGRI 1 SIMPANG HILIR
KABUPATEN KAYONG UTARA

Laporan ini telah disetujui pada:

Tanggal :
Hari :

GURU PENGUJI GURU PEMBIMBING

MISLIANA GUNTARTO, S.Pd TOTO TRILEKSONO, S. T


NIP. 19840827 201503 1 001 NIP. 19801214 201402 1 001

KEPALA SEKOLAH KEPALA POGRAM STUDI

ISJUANDI, S.Pd, M.Pd HENNY S. T


NIP. 19760626 200212 1 007 NIP. 2184646184646
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah (SWT) yang telah


memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga saya dapat menyelesaikan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) dan dapat menyusun laporan ini dengan baik
guna memenuhi bukti pembelajaran..
Laporan Pendidikan Sitem Ganda (PSG) ini dapat disusun dengan baik berkat
bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan
sebagai bahan masukan untuk saya. Untuk itu pada kesempatan ini saya
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Isjuandi, S.Pd, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Simpang Hilir.
2. Henny , S.T selaku Kepala Program Studi sekaligus guru pembimbing SMK
Negeri 1 Simpang Hilir.
3. Toto Trileksono, S. T selaku guru pembimbing.
4. Misliana Guntarto. S. Pd selaku guru penguji .
5. M TAHER sebagai kepala bengkel.
6. IMAN sebagai mekanik pembimbing saya.
7. Kedua orang tua yang telah mendukung saya dan memberikan do’a restu
8. Pihak pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas dukungan dan
do’a berhubungan dengan kegiatan Pendidikan Sistem Ganda .
Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk ini mohon keritik dan saran yang membangun dari pembaca. Harapan dari
penulis semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi taruna taruni SMK Negeri 1
Simpang hilir.

Ketapang,
07DESEMBER2021

DAFTAR ISI

i
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................ ii
Daftar Gambar.................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................
.............................................................................................................................1.
Latar belakang............................................................................................................
2. Tujuan pendidikan sistem ganda (PSG)..............................................................
3. Maanfaat.................................................................................................................
4. Waktu......................................................................................................................
BAB II SEJARAH BENGKEL
1. Sejarah bengkel......................................................................................................
2. Struktur bengkel.....................................................................................................
3. Lay aut bengkel......................................................................................................
4. Peralatan bengkel...................................................................................................
BAB III DASAR TEORI KEJURUAN
1. Pengertian motor....................................................................................................
2. Sistem kerja motor..........................................................................................
3. Komponen dan fungsi...........................................................................................
4. Kerusakan dan perbaikan
5. Perawatan umum
BAB IV POKOK PEMBAHASAN
1.CVT (Countionusly Variable Transmission) Vario 125..................................
2. Komponen dan Fungsi....................................................................................
3. Diagnosa Keruksaan dan Perbaikan................................................................
4. Perawatan........................................................................................................
BAB V PENUTUP
1. Kesimpulan.....................................................................................................
2. Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 UNGGUL MOTOR


Gambar 2.2 RUANG PENDAFTARAN Dan RUANG KASIR
Gambar 2.3 RUANG TUNGGU
Gambar 2.4 RUANG KERJA MEKANIK
Gambar 2.5 GUDANG MOTOR
Gambar 2.6 RUANG SPEARPART
Gambar 2.7 Pembuka Oli Otomatis dan Pembuka Ban Otomatis
Gambar 2.8 Flayweel Holder dan Universal Holder
Gambar 2.9 ICT(injection cleaner tools)
Gambar 2.10 Tester Fuel pump
Gambar 2.11 Sambungan Sok Universal dan Sok Bintang
Gambar 2.12 Feleer Gauge dan Kunci L
Gambar 2.13 kunci inggris dan Tang Potong
Gambar 2.14 Obeng Ketuk dan Kunci Benteng
Gambar 2.15 Kunci Busi dan Pengungkit Ban
Gambar 2.16 Kunci Tambah dan Rachet
Gambar 2.17 Obeng Plus dan Obeng Minus dan Pompa Ban Nitrogen
Gambar 3.1 Siklus kerja motor 2 langkah
Gambar 3.2 Rangkaian Prinsip Kerja Motor 4 Langkah
Gambar 3.3 Cylinder head
Gambar 3.4 Katup
Gambar 3.5 Valve etaier lock
Gambar 3.6 Valve stem seal
Gambar 3.7 Valve spring
Gambar 3.8 poros cam
Gambar 3.9 Penggerak Poros Cam Jenis Rantai
Gambar 3.10 Tensioner Tipe Otomatis
Gambar 3.11 Tanda piston pada posisi top kompresi
Gambar 3.12 Tanda kopmresi pada sporcket

iii
Gambar 3.13 Kontruksi katup yang di setel
Gambar 3.14 Tanda pada sporket
Gambar 3.15 Komponen penegang rantai timing
Gambar 3.16 Kelenturan rantai timing (tanda panah)
Gambar 4.1 konstruksi cvt
Gambar 4.2 fixed shave
Gambar 4.3 clutch housing (rumah kopling)
Gambar 4.4 Collar
Gambar 4.5 per
Gambar 4.6 sepatu kopling
Gambar 4.7 siliding shave
Gambar 4.8 siliding
Gambar 4.9 torque cam
Gambar 4.10 roller
Gambar 4.11 rumah roller
Gambar 4.12 siliding shave
Gambar 4.13 v-belt
Gambar 4.14 gear reduksi
Gambar 4.15 tabel perubahan diameter pulley
Gambar 4.16 putaran mesin rendah atau lansam
Gambar 4.17 saat putaran mesin meninggi atau berjalan
Gambar 4.18 putaran mesin menengah
Gambar 4.19 putaran mesin tinggi
Gambar 4.20 Pengantian oli gardan
Gambar 4.21 Pengantian Filter Udara
Gambar 4.22 Pengantian Filter Udara

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan seperti keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Salah satu usaha dalam
melaksanakan pendidikan adalah adanya sekolah, dan dalam hal ini adalah
SMK.
Dunia kerja yang sekarang tengah berkembang adalah dunia industri
dibidang otomotif seperti bidang jasa perbaikan, dan perawatan ( servis ) pada
kendaraan oleh karena itu, siswa – siswa lulusan jurusan Teknik Bisnis
Sepeda Motor (TBSM) di SMK sanggatlah dibutuhkan oleh dunia industri.
Salah satu industri dibidang otomotif adalah unggul motor ketapang.
Unggul motor Ketapang merupakan sebuah perusahaan yang baru terletak
dikabupaten ketapang yang mengikuti bidang jasa perbahan servis, dan
perawatan pada kendaraan.Perusahaan ini menerima siswa prakerin, karena
sangat terkenal dikalangan masyarakat sekitar. Oleh karena itu unggul motor
ketapang kadang kekurangan karyawan dan siswa prakerin merupakan salah
satu solusi untuk menutupinya.
Saya memilihh unggul motor ketapang untuk tempat prakeri karena
selain tempatnya yang masih terbilang sangat terkenal dikalangan masyarakat
sekitar dan juga tempatnya sangat cocok untuk saya dalam mencari ilmu
pengetahuan bidang otomotif dan juga disana pekerjaannya tidak sembarang
dikerjakan.

2. Tujuan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)


a. Memberi peluang untuk lapangan kerja.
b. Untuk menambah wawasan dan pengalaman.
c. Menghasilkan tenaga kerja yang propesional.

1
d. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki potensi tinggi.
e. Membekali siswa dengan pengalaman kerja secara langsung dengan sesuai
program.
3. Manfaat
a. Menghasilkan sikap bertanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika yang
baik serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
b. Memberikan kontribusi dalam mencapai target perkerjaan dilapangan baik
secara kualitas
c. Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, ketermpilan, dan atas
kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
d. Setelah selesai sekolah SMK ini sudah ada bekal untuk kedepannya.
e. Menghasilkan wawasan atau pengalaman dan dapat membuka sendiri.
f. Untuk menambah bekal hidup dimasa depan.

4. Waktu
Ketika melaksanakan pendidikan sistem ganda (PSG) siswa mendapatkan
waktu masuk bekerja di bengkel, jadwal waktunya sebagai berikut:
1. 7 Nopember 2021 s.d 1 Desember 2021
2. Masuk pada hari senin sampai hari sabtu.
a) Senin – kamis dari jam 08.00 s.d 17.00 Wib
b) Jum’at dari jam 07.15 s.d 16.15 Wib
c) Sabtu dari jam 07.30 s.d 15.30 Wib
3. Hari minggu Masuk sistem giliran 1 minggu yang orang A libur dan orang
B masuk

2
BAB II
SEJARAH BENGKEL
1. Sejarah Bengkel
Unggul motor Di dirikan pada tahun 2002 OKTOBER,dan di miliki oleh
pengusaha yang bernama pak arifi sutadi,unggul motor terdiri dari 3
cabang yaitu di sandai,ketapang,dan sukadana bengkel unggul motor
juga memiliki deler tersendirinya.

Gambar 2.1 unggul motor


2. Struktur Bengkel

KEPALA BENGKEL
AJAN

KEPALA MEKANIK
PAK TAHER
.

3
SERVICE ADVINSOR
IMAN

SPARE PART ADMINISTRASI


ROMI AJAN
AJAN

FINAL CEK
FERRY

MEKANIK

Ferry IMAN TAHER

3. Lokasi

4
4. Lay out bengkel

Gambar 2.2 RUANG KASIR DAN RUANG PENDAFTARAN

Gambar 2.3 RUANG TUNGGU

5
Gambar 2.4 RUANG KERJA MEKANIK

Gambar 2.5 GUDANG MOTOR

6
Gambar 2.6 RUANG SPEARPART

5. Fasilitas dan peralatan

7
Gambar 2.7 Pembuka Oli Otomatis dan pembuka ban otomatis

Gambar 2.8 Flayweel Holder dan Universal Holder

8
Gambar 2.9 ICT(injection cleaner tools)

9
Gambar 2.10 Tester fuel pump
Gambar 2.11 Sambungan Sok Universal dan Sok Bintang

Gambar 2.12 Feleer Gauge dan Kunci L

Gambar 2.13 Tang Potong dan kunci inggris

10
Gambar 2.14 Obeng Ketuk dan Kunci Benteng

Gambar 2.15 Kunci Busi dan Pengungkit Ban

11
Gambar 2.16 Kunci Tambah dan Rachet

Gambar 2.17 Obeng Plus dan Obeng Minus dan kompresor

12
BAB III
DASAR TEORI KEJURUAN
1. Pengertian Motor
Sepeda motor adalah suatu pesawat pengerak mula yang merubah bahan
bakar atau kimia dan udara menjadi tenaga panas atau kalor,dengan jalan
pembakaran selanjutnya tenaga panas atau kalor dirubah menjadi tenaga
mekanik atau tenaga gerak..Sepeda motor memiliki dua siklus prinsip kerja.

2. Sistem Kerja Motor


a. Sklus Prinsip Kerja Motor 2 Langkah
Motor 2 lankah memiliki kerja dua kali gerakan piston dan satu kalai
putaran poros engkol,juga memerlukan prinsip kerja.
1) Langkah 1
a) Kerja di atas piston
Pisto bergerak dari TMA KE TMB,akibat ledakan bhan bakar
piston akan melewati saluran buang,setelah saluran buang terbuka
maka kan mengalir keluar sisa-sisa pembakaran.
b) Kerja di bawah piston
Piston akan terjadi pembakaran, campuran bahan bakar, udara,
minyak, yang berada di poros engkol, akan masuk ke saluran
ruang bilas pada saat ruang bilas terbuka akan masuk ke ruang
pembakaran.
2) Langkah 2
a) Kerja di atas piston
Pemampatan campuran bahan bakar,oli samping,udara,dan
minyak ke saluran pembuangan untuk pembakaran kurang lebih 8
derajat-10 derajat ke TMA-TMB.Busi akan meloncatkan bunga
api akan meledakan pembakaran
b) Kerja di bawah piston
Piston begerak dari TMA ke TMB akan menghisap campuran
udara dan minyak keporos engkel

13
Gambar 3.1 Siklus kerja motor 2 langkah
b. Siklus Prinsip Kerja Motor 4 Langkah
Motor 4 langkah memiliki kerja empat kali gerakan piston dan dua kali
putaran poros engkol,juga memiliki prinsip kerja.
1) Langkah hisap
Piston begerak dari TMA ke TMB katup in tertutup in terbuka katup
ex tertutup dan campuran bahan bakar masuk ke ruang pembakaran.
2) Langkah kompresi
Pistin begerak dari TMA ke TMB katup in dan katup ex tertutup dan
campuran bahan bakar dan udara dimampatkan/ di kompresi.
3) Langkah usaha/kerja.
Katup in dan katup ex tertutup karna ada kenaikan tekanan dan
temperatur pada udara dan minyak sehingga campuran akan lebih
mudah terbakar.
4) Langkah bung.
Piston begerak dari TMA ke TMB atup in tertutup katup ex terbuka
piston akan menekan gas hasil pembakaran keluar luar ruang selinder.

14
Gambar 3.2 Rangkaian Prinsip Kerja Motor 4 Langkah
3. Komponen dan fungsi
Kepala silinder (cylinder head) mesin sepeda motor bebek 4 tak
menggunakan type OHC, yaitu dengan poros cam terletak di kepala silinder.

Gambar 3.3 Cylinder head

a. Komponen Utama Mekanisme Katup


Mekanisme katup hanya terdapat pada jenis motor 4 langkah dimana
berdasarkan kontruksinya terdapat dua jenis katup yaitu katup masuk dan
katup buang, Fungsi dari mekanisme katup adalah mengatur pemasukan
gas baru ke dalam silinder dan mengatur pengeluaran gas bekas
pembakaran keluar.

Gambar 3.4 Katup

15
b. Valve etaier lock
Valve etaier lock disebut Pegunci katup adalah komponen yang
berfungsi mengunci/menahan ring penahan katup agar pegas katup dan
katup tidak terlepas.

Gambar 3.5 Valve etaier lock

c. Valve stem seal


Valve stem seal disebut sil katup yang berfunfsi sebagai penahan
cairan minyak pelumas agar tidak masuk kedalam ruang bakar.

Gambar 3.6 Valve stem seal

d. Valve spring
Valve spring disebut pegas katup berfungsi untuk mengembalikan
kedudukan katup seperti semula.

16
Gambar 3.7 Valve spring

e. Poros kam
Poros cam adalah komponen mekanisme katup yang terdiri dari
beberapa tonjolan yang berfungsi sebagai penggerak katup baik secara
langsung atau melalui rockerarm.

Gambar 3.8 poros cam

f. Penggerak poros cam


Jarak antara poros kam dengan poros engkol bisa panjang, poros
kam dapat terletak diatas kepala silinder (type SOHC dan dibawah
DOHC) dan (type OHV), sehingga semua mesin baik type SOHC dan
DOHC maupun type OHV menggunakan perantara untuk memutar poros
kam antara lain menggunakan roda gigi, sabuk bergigi atau rantai.
Penggerak poros yang umum digunakan pada sepeda motor adalah
penggerak jenis rantai, seperti terlihat pada gambar di bawah.

17
Gambar 3.9 Penggerak Poros Cam Jenis Rantai

g. Tensioner otomatis
Pada poros cam di pasang tensioner, yang berfungsi agar rantai tidak
kendor (mempunyai kekencangan tertentu) sehingga tidakl mudah
terlepas dari roda giginya ketika sedang berjalan.

Gambar 3.10 Tensioner Tipe Otomatis

h. Menyetel katup
Menyetel katup adalah istilah umum yang digunakan untuk
pekerjaan melakukan penyetelan kerenggangan (celah) antara katup
dengan penekan katup.
Celah katup iniI akan berubah seiring pemakaian waktu mesin,
karena ketika mesin bekerja bagian-bagian yang bergerak antara lain

18
katup dan mekanismenya akan mengalami keausan akibat gesekan dengan
komponen lain.

i. Membuka tutup katup dan tutup magnet


Memutar poros engkol searah putaran mesin, menepatkan poros
engkol pada sehingga piston pada posisi top (akhir langkah kompresi),
dengan memeriksa tanda T pada roda gaya magnet tepat pada garis
penyesuaian pada rumah magnet dan kedua katup pada posisi tidak
tertekan/ bebas.

Gambar 3.11 Tanda piston pada posisi top kompresi


Pada beberapa type kendaraan ada yang ada yang menggunakan
tanda pada sporket camshaft untuk memposisika piston pada posisi top
kompresi, yaitu dengan cukup memutar poros engkol searah putaran
mesin sampai tanda di sporcket segaris dengan tanda dirumahnya (pada
silinder kepala) seperti gambar di bawah ini.

Gambar 3.12 Tanda kopmresi pada sporcket

19
Memeriksa/menyetel celah katup dengan feeler gauge, penyetel
katup dan kunci ring. Penyetelan dilakukan dengan terlebih dahulu
mengendorkan mur pengikat baut penyenyetel (penekan) katup,
menggunakan kunci ring, kemudian memasang feeler gauge dan
memutar sekrup penyetel dengan menggunakan kunci penyetel. Setelah
dirasa setelan tepat, tahan sekrup penyetel dan kencangkan mur
pengikatnya. Penyetelan celah katup tepat apabila saat feeler gauge
ditarik terasa agak seret namun tidak sampai tergores.

Gambar 3.13 Kontruksi katup yang di setel

Penyetelan penegang rantai timing (contoh sepeda motor Honda C 70)


a. Keselamatan kerja:
Posisikan kunci kontak Off pada saat penyetelan rantai timing
b. Langkah kerja:
1) Lepas tutup sproket yang ada disebelah kiri mesin.
2) Kendorkan mur pengikat, kemudian baut penahan.
3) Lepas baut penutup pada mur penyetel

20
Gambar 3.14 Tanda pada sporket

Gambar 3.15 Komponen penegang rantai timing

Keterangan Gambar:
a) Mur pengikat
b) Baut penahan
c) Baut penutup
d) Mur penyetel
e) Per
f) Per
g) Batang penekan
h) Karet peneka
4) Putar mur penyetel kekiri / kekanan untuk mendapatkan ketegangan
rantai timing yang sesuai. Ketegangan rantai timing yang sesuai / baik
bila pergerakan rantai 1-2 mm.

21
Gambar 3.16 Kelenturan rantai timing (tanda panah)
5) Keraskan baut penahan, kemudian mur pengikat
a) Pasang baut penutup
b) Start mesin dan periksa kebocoran oli pada tutup – tutup
c. Catatan:
Penyetelan penegang rantai timing yang benar adalah apabila pada waktu
putaran idle tidak terdengar suara” gemericik “ dan pada waktu putaran
tinggi tidak terdengar suara” mendesing.

4. Kerusakan dan Perbaikan


a. Akibat Kompresi Mesin Lemah
1) Mesin sudah menyala atau tidak dapat menyala sama sekali.
2) Pemakaian bahan bakar menjadi boros.
3) Pada mesin dapat menyala tapi tidak ada tenaganya.
4) Timbul suara menggelitik di bagian blok silinder (detonasi)
b. Mesin Mendadak Mati Saat Dibawa Jalan
1) Pada bagian platina tidak bekerja secara sempurna atau sama sekali
tidak bekerja yang akibatnya dari baut platina yang sudah longgar atau
tidak. kencang.
2) Pada kabel pengapiannya lepas atau longgar.
3) Piston macet didalam lubang silinder akibat overheating.
4) bahan bakar tidak turun pada karburator, Jet utama serta jet langsam
pada.
5) karburatornya tersumbat.
c. Pemakaian Bahan Bakar Boros
1) Tersumbatnya filter udara dibagian belakang karburator.

22
2) Banyaknya karbon di ruang bakar karbon ini dapat terbentuk akibat
terbakarnya oli pelumas yang mengeras berupa arang menempel pada.
3) puncak torak dari ruang bakar.
4) Kompresi rendah.
5) Sistem pemakaian yang kurang tepat.
6) Kerusakan yang terjadi yaitu seher cincin seher dan lubang silinder.
d. Akselerasi Mesin Kurang Sempurna
1) Saluran-saluran ataupun lubang-lubang pada dalam karburatornya
kotor
2) Businya tidak dapat menyala secara konstan yang disebabkan busi
kotor (kerenggangan pada busi terlalu rapat).
3) Gas sisa pembakaran tidak bisa keluar secara lancar dari knalpot
4) Saringan udara yang tersumbat dapat mempengaruhi komposisi bahan
bakar dan udara sehingga campuran terlalu banyak
5) Pada saat pengapian yang kurang tepat maka terlalu cepat menyala
atau terlalu lambat menyalanya.
e. Mesin Tenaga Hilang
1) Bos pada katup terlalu sempit lubangnya menyebabkan katup menjadi
tidak lancar untuk bekerja.
2) Pegas katupnya lemah atau patah perbaikannya harus ganti dengan
yang baru.
3) Waktu pembukaan serta penutupan katup tidak tepat hal tersebut
berarti poros hubungan (noken as) haruslah disetel kembali pada
posisi top.
4) Terjadi kebocoran kompresi akibat rusaknya paking kepala silinder.
5) Seher, cincin seher dan lubang silinder using.
6) Tempat dudukan businya dol ataurusak hal ini berarti harus ia
f. Keluar Asap Putih Dari Knalpot
1) Terlalu banyak mengisi oli pelumas Seher.
2) Ring seher dan lubang silinder aus / rusak.
3) Penggunaan mutu oli yang kurang baik.
4) Tekanan pompa oli terlalu tinggi.

23
g. Mesin Hidupnya Tersendat-Sendat Setelah Dipanaskan
1) Penyetelan pelampung kurang tepat.
2) Koil pengapian sudah mau rusak.
3) Busi yang kadang kala mengeluarkan api kadang kala tidak.
h. Komstir Kendor Atau Rusak
1) Berbunyi kletek-kletek saat di rem depan dan melewati jalan jelek.
2) Motor terasa berat saat dibelokan
3) Stir atau stang motor terasa buang atau tidak stabil.
i. Rem Depan Cakram Tidak Berfungsi
1) Master rem rusak atau bocor
2) Minyak rem habis
3) Kampas atau dispad habis
4) Trobubleshooting
j. Kompresi terlalu rendah, mesin sulit dihidupkan atau unjuk kerja
buruk pada kecepatan rendah
1) Valves (Klep)
a) Jarak renggang klep tidak benar
b) Valves terbakar atau bengkok
c) Tertib waktu tidak benar
d) Valve spring patah
e) Valve macet terbuka
2) Cylinder Head
a) Valve seating (dudukan klep) tidak merata
b) Cylinder head gasket bocor atau rusak
c) Ada perubahan bentuk melengkung atau retek-retak pada
cylider head
3) Cylinder
Piston atau piston ring aus
k. Mesin berisik
1) Cylinder head:
2) Jarak renggang klep tidak benar
3) Valve macet atau valve spring patah

24
4) Camshaft rusak atau aus
5) Cam chain guide roller/sporcket aus atau rusak
6) Cam chain tensioner aus atau risak
7) Gigi-gigi cam sporcket aus
8) Rocker arm dan/shaft aus
9) Putaran stasioner patah
10) Tekanan kompresi cylinder rendah
11) Sistem bahan bakar tidak bekerja dengan baik
l. Asap berlebihan
1) Cylinder head
2) Valve stem atau valve guide aus
3) Ada kerusakan pada stem seal
m. Cara Mengatasi Kesukaran
1) Kesukaran-kesukaran pada kepala mesin biasanya mempengaruhi
performa mesin.
2) Hal ini dapat diatasi dengan pengujian tekanan atau dengan melacak
3) sumber suara dengan menggunakan.
4) batang yang berfungsi sebagai stetoskop.
5) Jika performa jelek pada kecepatan rendah, periksalah apakah asap
putih
6) keluar dari saluran pernapasan.
7) bak mesin.
8) Jika saluran mengeluarkan asap periksa terhadap kemungkinan cincin
torak macet.
n. Tekanan kompresi rendah, penyalaan sulit atau Suara Berisik
Berlebihan
1) Rendahnya performa pada kecepatan rendahKepala silinder.
2) Klep-klep :
Penyetelan renggang klep tidak tepat.
3) Penyetelan renggang klep tidak tepat - Klep menempel atau rusaknya
pegas torak.
4) Tangkai klep terbakar dan bengkok - Noken as rusak atau aus.

25
5) Tertib buka klep tidak tepat - Poros bubungan aus atau rusak.
6) Pegas klep putus - Penegang rantai mesin aus atau rusak.
7) Duduk klep aus - Rantai mesin longgar atau aus.
8) Kepala Silinder
Gigi-gigi sproket poros bubungan aus.
9) Gasket kepala bocor atau rusak - Pelatuk dan/ atau poros.
10) Kepala silinder bengkok atau ada retak. Ausnya silinder, torak atau
cincin torak.
11) Rusaknya silinder, torak atau cincin torak.
o. Kompresi terlalu tinggi, terlalu panas atau ngelitik Putaran stasioner
1) Ada kerak-kerak karbon berlebihan pada kepala Tekanan kompresi
terlalu rendah
2) torak atau ruang pembakaran.
3) Adanya asap berlebihan
4) Kepala silinder.
5) Rusaknya tangkai klep atau bos klep.
6) Rusaknya sil tangkai klep.Rusaknya silinder, torak atau cincin torak.

5. Perawatan Umum
a. Perawatan umum servis dari cylinder head, valves, camshaft dan cam
chain tensioner
b. Pekerjaan servis dari cylindre head, valves, camshaft dan cam chain
tensioner dapat dilakukan dengan mesin terpasang pada rangka
c. Sewaktu pembongkaran, tandai dan simpanlah parts yang dibongkar
untuk memastikan bahwa mereka dipasang kembali pada lokasi mereka
semula
d. Bersihkan semua parts yang dibongkar dengan larutan pembersih dan
keringkan dengan meniup dengan udara dari kompressor sebelum
memeriksanya
e. Minyak pelumas camshaft disalurkan melalui jalan lintasan oli di dalam
cylinder head. Bersihkan jalan lintasan oli sebelum merakit kembali
cylinder head.

26
f. Hati-hati agar tidak merusak permukaan-permukaan penyatuan ketika
melepaskan cylinder head.

27
BAB IV
POKOK PEMBAHASAN

1. CVT (Countionusly Variable Transmission) Vario 125


CVT adalah kepanjangan dari continously variable transmission sistem
perpindahan kecepatan secara full otomatis sesuai dengan putaran mesin.
Mesin ini tidak memakai gigi transmisi, tapi sebagai gantinya menggunakan
dua buah pulley ( depan dan belakang ) yang di hubungkan dengan sabuk (v-
blet).

Gambar 4.1 konstruksi cvt

Dengan sistem ini nantinya pengendara tidak perlu menggunakan


perpindahan gigi sehingga lebih mudah, tinggal memutar gas untuk
menambah kecepatan dan mengendor kan untuk mengurangi kecepatan.
Pulley depan berhubungan langsung dengan kruk as atau poros engkol.
Sedangkan pulley belakang berhubungan dengan final gear langsung ke roda
belakang. Kedua pulley ini dapat mengecil sehingga akan mendesak sabuk ke
arah luar. Lebar kecilnya pulley belakang tergantung tarikan pulley depan.

28
a. Kelebihan CVT
1) CVT memberikan perubahan torsi tanpa adanya hentakan.
2) CVT memberikan kenyamanan lebih di bandingkan dengan sistem
manual, karena cvt tidak ada lagi pemindahan gigi, kecepatan
tergantung pada putaran engine.
3) CVT memiliki konstruksi yang lebih sederhana dari system manual.
4) CVT memberikan perubahan kecepatan dengan lembut.

b. Kekurangan CVT
1) Putaran awal membutuh kan putaran yang tinggi.
2) Bukaan gas cenderung lebih besar, karena diperlukan putaran tinggi
untuk bisa bergerak dan merubah rasio.
3) Penggunaan bahan bakar yang tidak efesien.
4) Komponen engine lebih cepat aus karena karakteristik engine bekerja
pada putaran tinggi.
5) Engine brake sangat kecil sehingga penggunaan rem lebih dominan
dan kemungkinan rem terbakar atau rem cepat aus.
6) Saat melewati jalan yang menurun akan sulit dikendalikan karena
engine brake kecil.

2. Komponen dan Fungsi


Komponen CVT pada sepeda motor ada 4 komponen utama yaitu:
a. Driven Pulley
Pada drive pulley sendiri ada beberapa komponen pendukung yaitu:
1) Fixed shave : berfungsi sebagai penahan v-belt. Komponen ini tidak
bergerak dan biasanya bagian sisinya menyerupai tali kipas sebagai
pendingin.

29
Gambar 4.2 fixed shave
2) Clutch Housing ( Rumah kopling ) : berfungsi meneruskan putaran
v-velt ke poros roda.

Gambar 4.3 clutch housing (rumah kopling)


3) Collar : berfungsi sebagai tempat dudukan dari fixed sheave, siliding
dan cam.

Gambar 4.4 Collar


4) Per : berfungsi sebagai pendorong siliding sheave.

30
Gambar 4.5 per

5) Sepatu kopling : berfungi sebagai penghubung putaran ke poros


roda belakang, sistem kerjanya tipe centrifugal yaitu bekerja sesuai
dengan tinggi rendah putaran mesin.

Gambar 4.6 sepatu kopling

31
6) Siliding Sheave : berfungsi menekan v-belt. Perbedaan siliding
sheave di secondary sheave dengan siliding sheave pada primery
sheave adalah memiliki sirip.

Gambar 4.7 siliding shave

b. Drive Pulley
Di dalam Driven pulley juga ada beberapa komponen penting yaitu:
1) Silider : berfungsi sebagai pendorong roller, yang roller sendiri
mendorong siliding sheave. Silider ini bergerak saat mesin pada
putaran tinggi.

Gambar 4.8 siliding

32
2) Torque cam : berfungsi membantu menekan otomatis siliding
sheave pada saat motor memerlukan akselarasi.

Gambar 4.9 torque cam


3) Roller : berfungsi sebagai penekan siliding sheave, cara kerjanya
sesuai Putaran mesin. Apa bila mesin pada putaran tinggi, roller ini
menekan siliding sheave dan begitu pula sebaliknya, Gaya nini di
sebut gaya centrifugal.

Gambar 4.10 roller

33
4) Rumah roller : berfungsi sebagai dudukan roller saat melakukan
akselerasi dan untuk memperbesar dan memperkecil diameter dari
pulley.

Gambar 4.11 rumah roller


5) Siliding Sheave : berfungsi sebagai penekan v-belt dalam putaran
tinggi, karena siliding shave ini tidak dapat bergerak ke kanan mau
pun ke kiri.

Gambar 4.12 siliding shave

34
c. V- belt
berfungsi sebagai penghubung antara siliding sheave. Yaitu meneruskan
putaran mesin dari siliding sheave, biasanya v-belt memiliki gerigi yang
di rancang agar v-belt tidak terlalu panas akibat gesekan terus menerus.

Gambar 4.13 v-belt


d. Gear Reduksi
Fungsinya sendiri sebagai penyeimbang putaran mesin dengan roda.
Selain itu juga sebagai pendongkrak tenaga, biasanya ada oli khusus
untuk melumasi gear untuk mengurangi panas, dan merusak gear akibat
gesekan terus menerus.

Gambar 4.14 gear reduksi

35
Cara Kerja Sistem CVT
Cara kerja CVT adalah dengan melanjutkan perpindahan kecepatan putaran
mesi langsung ke roda melalui dua buah pulley yg di hubungkan dengan
sebuah sabuk/v-belt tanpa adanya langkah - langkah perpindahan gigi.

Gambar 4.15 tabel perubahan diameter pulley


a. Engine brake
di terapkan setelah kecepatan berjalan diatas 11 km/jam. Kopling
sentrifugal otomatis tidak terhubung pada kecepatan perjalanan lebih
rendah dari 11 km/jam.
1) Saat putaran mesin rendah atau langsam
Saat putaran langsam atau stasioner gaya centrifugal yang terjadi
saat sepatu bergesek dari ubit koling centrifugal belum mampu
mengalah kan tegangan pegas centrifugal belum bekerja, tenaga
putaran mesin yang sudah di terus kan oleh transmisi dan pada unit
kopling centrifugal sehingga sampai ke roda dan sepeda motor tidak
berjalan.

36
Gambar 4.16 putaran mesin rendah atau lansam
2) Saat putaran mesin meninggi atau saat berjalan
Pada saat putaran mesin di tambah kurang lebih 300 rpm, gaya
centrifugal yang terjadi pada sepatu bergesek sudah cukup besar.
Sepatu koping akan terlempar ke luar dan menempel ke rumah
dengan koling. Pada saat seperti ini koling centrifugal mulai
meneruskan tenaga putaran mesin ke roda belakang sehingga sepeda
motor dapat berjalan. Sedangkan gaya centrifugal yang di terima
oleh roller pemberat pada pulley belum cukup untuk mengalah kan
tegangan pegas pada drive pulley. Saat seperti ini menyebabkan
driven pulley menyempit yang menghasil kan diameter yang besar,
karena panjang sabuk tetap maka driven pulley akan menyesuaikan
untuk berada pada posisi melebar (diameter kecil) rasio transmisi
besar sehingga menghasil kan perbandingan putaran yang ringan dan
torsi yang besar.

Gambar 4.17 saat putaran mesin meninggi atau berjalan

37
3) Saat putaran mesin menengah
Saat putaran mesin menaik sehingga kecepatan menengah gaya
centrifugal yang di terima roller pemberat pada drive pulley cukup
besar sehingga roller terlempar keluar menekan pulley gesek pada
bagian drive pulley untuk bergerak ke arah yang menyempit dan
mendorong sabuk ke bagian diameter drive pulley yang lebih besar,
panjang sabuk tetap sehingga sabuk pada bagian driven pulley ke
posisi yang lebih (diameter mengecil) keadaan ini pastinya membuat
rasio transmisi mengecil sehingga laju saat kecepatan sepeda motor
bertambah.

Gambar 4.18 putaran mesin menengah


4) Saat putaran mesin kecepatan tinggi
Saat putaran mesin meninggi maka gaya centrifugal yang di terima
roller pada drive pulley semakin kuat sehingga roller terlempar ke
sisi luar, semakin kuat menekan pulley pada bagian drive pulley
untuk bergerak ke arah menyempit dan mendorong sabuk ke bagian
diameter drive pulley yang paling besar, saat tarikan sabuk pada
bagian driven pulley akan semakin besar menekan pegas driven
pulley untuk menggesek drive pulley ke posisi paling lebar
(diameter) keadaan ini membuat rasio transmisi semakin kecil
sehingga laju kecepatan sepeda motor semakin tinggi.

38
UI

Gambar 4.19 putaran mesin tinggi


1) Saat membawa beban berat atau saat jalan menanjak
Saat sepeda motor membawa beban berat berakselerasi dengan cepat
atau berjalan menanjak yang di butuh kan torsi yang besar agar
motor dapat terus melaju dengan, kondisi yang seperti ini di temui
pada kondisi ini adalah motor sedang melaju dengan kecepatan yang
rendah padahal saat ini di butuh kan torsi yang sangat besar.
Biasanya pengendara berusaha meningkat kan torsi yang di hasil kan
mesin dengan cara membuka katup lebar lebar agar putaran mesin
naik dan menghasil kan torsi yang besar.
Pada CVT yang berkerja secara otomatis berdasarkan pengaturan
putaran mesin, hal ini pastinya akan menjadi kendala secara normal
saat putaran mesin di naikan maka rasio transmisi akan menurun
sehingga hal ini justru akan merapat karena torsi yang di hasil kan
justru berkurang. Karena itu untuk mengatasi kesulitan tersebut
CVT di lengkapi dengan suatu perangkat yang bisa di sebut sebagai
kickdown mechanism. Kontruksi dari atas alur yang di buat pada
pulley geser dan nok atau torque cam yang di tanamkan pada pulley
tetap.

39
Saat roda belakang memperoleh tahanan jalan yang besar di akibat
kan karena sepeda motor sedang membawa beban berat,
berakselerasi sangat cepat atau saat jalan menanjak akan terjadi
tarikan yang kuat oleh sabuk pada bagian driven pulley. Hal tersebut
akan terjadi sebagai akibat perlawaanan antara tahanan jalan dan
tegangan sabuk saat putaran mesin di naikan, pada alur pulley
tersebut akan terjadi tarikan yang sangat kuat oleh sabuk bagian
driven pulley.
Hal ini terjadi sebagai perlawanan antara tahanan jalan dan teganan
sabuk saat putaran mesin. Dengan demikian diameter driven pulley
akan tetap membesar dan drive pulley akan tetap pada diameter kecil
meskipun gaya centrifugal yang di terima roller sangat tinggi pada
putaran mesin di naikan dengan demikian pada kondisi posisi CVT
akan di paksa pada rasio terbesar agar memperoleh perbandingan
putaran yang ringan dan torsi sangat besar.
3. Diagnosa Keruksaan dan Perbaikan
Tanda-tanda kerusakan pada matic sepeda motor
a. Tanda kerusakan pada roller CVT
Jika roller CVT rusak, atau sudah habis usia pakainya, maka akan terasa
getaran atau viberasi pada putaran bawah dan tenaga pada putaran atas
tidak maksimal dengan kata lain, akselerasi pada putaran atas seperti
tertahan.
b. Tanda kerusakan pada mangkuk kopling
Kebiasaan buka gas dan langsung rem Atau membuka gas dengan posisi
rem di tarik kuat, Itu berefek mangkuk kopling peyang. Kampas koping
pun cepat habis tidak rata, sehingga mangkuk kopling jadi tak maksimal
menggigit kampas kopling. Ketika mangkuk kopling bermasalah, maka
gejala yang timbul terasa jedug-jedug, ndut-ndutan, atau terasa seakan
tersendat.
c. Tanda kerusakan kampas centrifugal
Bila kampas centrifugal aus, maka akselerasi motor akan melambat dan
kecepatan berkurang dari pada kondisi motor normal.

40
d. Tanda kerusakan v-belt
Berbahan karet dan selalu terkena panas, lama lama pasti akan getas.
Gejala rusak nya harus di lihat langsung, jika sudah retak-retak lebih baik
langsung di ganti dengan yang baru. Jika tidak v-belt bisa putus dan
sekutik tidak bis bergerak.
e. Tanda kerusakan CVT
Motor slip Itu merupakan tanda kerusakan pada komponen corong cvt.
Bila corong cvt rusak dan di biarkan, maka akan berakibat fatal, karena
bila rusak atau aus ada kemungkinan gerease atau gemuk akan bocor,
sehingga v-belt, kampas kopling dan komponen lainnya akan menjadi
slip.
f. Tanda kerusakan Gear rasio
Gejala yang di timbul kan oleh komponen ini adalah munculnya suara
dengung cukup keras yang berasal dari beradunya gigi transmisi.
Biasanya hal ini terjadi karena bearing sudah mulai aus atau sudah
goyang karena pemakaian, kondisi ini bisa juga terjadi karena karena
lama atau jarang mengganti oli transmisi atau ada kebocoran seal volume
oli.
4. Perawatan
Perawatan pada sistem trasmisi otomatis antaralain yaitu:
a. Pengantian oli gardan
Langkah-langkah
1) Siap kan alat berupa, kunci shock dan penampung oli.
2) Buka tutup lubang pengisian oli.
3) Buka baut penguras oli transmisi.
4) Setelah oli terkuras habis, pasang kembali baut penguras oli.
5) Kemudian masukan oli kedalam bak oli gear kemudian pasang
kembali tutup lubang pengisisani.

41
Gambar 4.20 Pengantian oli gardan

b. Pengantian filter udara


Langkah-langkah :
1) Siap kan sebuah obeng plus.
2) Buka semua baut tutsup box filter udara.
3) Lepas kan filter udara dari box.
4) Ganti filter udara sesuai jenis kendaraan.
5) Kemudian pasang kembali filter udara tutup box filter udara.
6) Setelah itu pasang baut pengunci filter udara.

Gambar 4.21 Pengantian Filter Udara

c. Pemeriksaan v-belt

42
Langkah-langkah:
1) Siap kan kunci T-8, obeng plus dan kunci sok.
2) Buka CVT dan filter udara.
3) Lepaskan v-belt dari pulley secondary dan pulley primary.
4) Periksalah v-belt tersebut dengan cara memperhatikan lekukan atau
gelombang gerigi v-belt, kemudian tekan dan perhatikan setiap
bagian v-belt.
5) Jika terlihat retakan berarti v-belt harus segera di ganti.
6) Jika sudah selesai pemeriksaan v-belt, pasang kembali v-blet seperti
semula
7) Maksimal penggunaan v-belt sekitar 20.000 Km dan harus di cek
sekitar 24.000 Km.

Gambar 4.22 Pengantian Filter Udara

43
BAB V
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dengan hasil Analisis kami dan berdasarkan sumber yang kami dapatkan
selama Laporan ini dapat di sumpulkan:
CVT adalah kepanjangan dari Continuos Varible Transmission, yaitu
sistem perpindahan kecepatan penuh otomatis sesuai dengan putaran mesin,
mesin ini tidak menggunakan transmisi gigi, tetapi sebagai gantinya
menggunakan dua buah pulley (depan dan belakang) yang menggunakan
sabuh (v-belt).
Cara kerja dari mesin matic atau CVT (Continuos Varible Transmission)
pada sepeda motor. Ternyata lebih sederhana dari mesin konvensional atau
mesin bertransmisi.

2. Saran
Berikut saran-saran yang ingin kami sampaikan sebagai berikut:
a. Ganti Belt yang sudah tua.
b. Selalu cek anti periodik oli transmisi gear reduksinya.
c. Rawat selalu mesin dengan baik dan teratur.
d. Selalu ganti saringan udara sesuai jadwalnya.
DAFTAR PUSTAKA

Buku Komponen Sepeda Motor Honda


Contoh Laporan
www.google.com
http://en.wikipedia/transmisiotomatis.com

44

Anda mungkin juga menyukai