Disusun oleh :
PAMEKASAN
2021
1. Tujuan Praktikum
Mahasiswa dapat menentukan kadar Sulfonamida pada tablet dengan Metode Diazotasi
2. Dasar Teori
Metode titrasi diazotasi disebut juga nitritometri yakni metode penetapankadar
secara kuantitatif dengan menggunakan larutan baku natrium nitrit (Gandjar dan Rohman,
2007).
Pemerian bahan
Alat :
1. Erlenmeyer 250 ml
2. Buret 50 ml
3. Labu ukur 100 ml
4. Gelas ukur
5. Gelas kimia 100 ml
6. Neraca digital
7. Pipet tetes
Bahan :
1. Tablet Contrimoksazol (Trimetropin : Sulfametoksazol = 1:5)
2. HCl Pekat
3. NaNO2 0,1 M
4. Es Batu
5. KI
6. Indikator Metilen Biru
7. Air suling
4. Prosedur Kerja
Vol NaNO2
Titrasi
0,1 M yang Kadar
BE Sulfonamida
ke- dibutuhkan Sulfonamida
(sampel)
1 4,5 ml 253 56,9%
Cara Perhitungan :
Kadar Sulfonamisa ( %b/b) pada sampel = ( ) x 100%
persampel
Titrasi nitrimetri dilakukan pada garam diazonium dan gugus amin aromatis yang
direaksikan dengan asam nitrat diman asam nitrat diperoleh dengan mereaksikan natrium nitrit
dengan suatu asam. Pada percobaan ini digunakan sampel contrimoksazol dengan indikator luar
menggunakan kertas kanji iodin , natrium nitrit sebagai titran dan HCl pekat sebagai pereaksi.
Pertama adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan dengan mencucinya lalu
dikeringkan. Kemudian dimulai dengan membuat larutan kalium iodida sebagai salah satu bahan
untuk membuat indikator kertas kanji iodin. Langkah selanjutnya adalah membuat larutan titer
NaNO2 dengan menimbang bahan dan melakukan langkah-langkah sesuai prosedur. Kemudian
melakukan penetapan kadar sulfonamida dengan menimbang bahan sesuai prosedur, kemudia
ditambah dengan aquades dan HCl pekat, kemudian didinginkan hingga menjadi suhu 15 0C.
kemudian dititrasi dengan menggunakan larutan baku NaNO2 sedikit-sedikit sambil diteteskan
pada indikator kertas kanji iodin yang telah dibuat tadi,. Setelah dilakukan perhitungan,
didapatkan hasil kadar sulfonamida sebanyak 56,9%. Berdasarkan label pada kemasan sediaan
tablet contrimoksazol tertera perbandingan antara trimetropin dan sulfometoksazol sebanyak 1:5
atau sulfometoksazol setara dengan 83%%. Bisa diasumsikan setelah dilakukan perhitungan,
kadarnya cukup jauh dengan yang telah tertera di label kemasan sediaan. Hal ini mungkin terjadi
karena perubahan warna dari indikator kertas kanji iodinnya yang tidak terlalu tampak.
7. Kesimpulan
Anonim, 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia
Anonim, 2020. Farmakope Indonesia edisi VI. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia.
Gandjar, I. G. dan Rohman, A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
Dokumentasi :