Anda di halaman 1dari 11

Kelompok 11

Ai Gita Aisah (31118157)

Kinanti Andriani Putri (31118169)

Shania Ulfa Oktaviani (31118158)


NITRIMETRI
Pengertian Nitrimetri
Nitrimetri merupakan titrasi yang digunakan pada senyawa yang memiliki
gugus amin aromatic primer atau senyawa lain yang bisa dihidrolisis menjadi amin
aromatic sekunder.
Nitrimetri adalah metode titrasi yang menggunakan NaNO₂ sebagai pentiter
dalam suasana asam. Pada suasana asam, NaNO₂ berubah menjadi HNO₂ (asam
nitrit) yang akan bereaksi dengan sampel yang dititrasi membentuk garam
diazonium (Gandjar dan Rohman, 2012).
Metode nitrimetri direkomendasikan untuk penentuan sulfanilamid (Choudary,
2011) dan senyawa lain dalam Farmakope yang mengandung gugus amino aromatik
primer (Kasture, et.al, 2008) atau zat lain yang dapat dihidrolisis/direduksi menjadi
amin aromatis primer (Setyawati dan Murwani, 2010).
Prinsip yang digunakan pada titrasi
nitrimetri adalah reaksi diazotasi, yang
merupakan reaksi pada amina aromatik
primer dengan asam nitrit (HNO₂) dan
menghasilkan garam diazonium
(Johnson, 1999).

Prinsip Nitrimetri
Indikator Nitrimetri
Dalam titrasi diazotasi, digunakan dua
macam indikator, yaitu:
1. Indikator Dalam
Sebagai indikator dalam digunakan
campuran indikator tropeolin oo dan
metilen biru, yang mengalami perubahan
warna dari ungu menjadi biru kehijauan.
2. Indikator Luar
Untuk indikator luarnya digunakan kertas
kanji iodida (Wunas dan Said, 1986).
Contoh Pengaplikasian
Titrasi Nitrimetri

Analisis Kuantitatif Bahan Baku Sulfanilamid


dengan Metode Titrasi Nitrimetri

Sulfanilamid merupakan obat yang digunakan untuk pengobatan


ifeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif dan bakteri gram
negatif. Agar dapat memberikan efektifias yang baik, perlu diketahui
kemurnian bahan baku zat aktifnya sehingga kadar zat aktif dalam
suatu sediaan dapat diketahui secara pasti. Penetapan kemurnian
bahan baku sulfanilamid secara konvensional dapat dilakukan dengan
dengan metode nitrimetri yang menggunakan prinsip reaksi diazotasi
dan senyawa NaNO₂ yang dibakukan dengan asam sulfanilat sebagai
pentiter, dan KBr sebagai katalisator.
Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk menetapkan kadar sulfanilamid
dengan menggunakan metode nirimetri.
Alat dan Bahan
1. Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum antara lain
buret, corong, gelas kimia, labu erlenmeyer, plat tetes,
plastik wrap , batang pengaduk, dan termometer.
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan adalah KI, amilum,
aquades, NaNO₂, sampel sulfanilamid dan sulfanilat baku.
Prosedur Kerja
1. Pembuatan Larutan Kanji Iodida
• Timbang 10 gram KI
• Larutkan dengan 95 mL air
• Tambahkan 5 mL larutan amilum

Adapun cara pembuatan larutan amilum:


• Timbang 500 mg amilum
• Larutkan dalam 100 mL air
• Panaskan hingga larutan berwarna bening
2. Pembakuan NaNO₂
• Timbang 357,14 mg asam sulfanilat
• Tambahkan 14,3 mL HCl dalam labu ukur, kemudian ad hingga 50 mL dengan
aquades hingga larut
• Diambil 10 mL analit dalam 3 erlenmeyer, ditambahkan katalisator 142, 8 mg
KBr, dinginkan suhu hingga 15°C
• Ditambahkan indikator tropeolin oo (4 tetes) dan metilen blue (2 tetes)
• Kemudian titrasi

Adapun cara pembuatan larutan NaNO₂ yaitu dengan cara melarutkan 0,75 gram
NaNO₂ dengan 100 mL aquades.

3. Penetapan Kadar Sulfanilamid


• Timbang 250 mg sulfanilamid
• Tambahkan 10 mL HCl 6 M dan 25 mL aquadest, kemudian aduk hingga
larut
• Tambahkan 125 mg garam KBr
• Ambil 10 mL larutan analit, kemudian titrasi dengan NaNO₂ pada suhu
15°C hingga diperkirakan medekati titik akhir titrasi (TAT)
• Oleskan larutan pada pasta kanji iodida dan diamkan selama 5 menit
• Setelah indikator memberikan warna biru yang bertahan sekitar 5 menit,
maka titrasi dianggap selesai.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai