1 April 2016
IJPST
1 April 2016
PENDAHULUAN
Sulfametoksazol
adalah
derivate
senyawa
sama
dengan
berat
menggunakan
NaNO2
indikator
akhir
luar,
dapat
indikator
2005).
pentiter
dititrasi
membentuk
sebagai
titik
penentuan
garam
diazonium
diazonium
akhir
titrasi
tercapai
apabila
pada
METODE
IJPST
1 April 2016
hingga larut.
Sampel Salep
ad 1000 mL.
menggunakan
dilakukan
kertas
blanko
saring.
larutan
air
Lalu
yang
IJPST
1 April 2016
HASIL
PEMBAHASAN
Pada
Masa as.
Volume
Masa
sulfanilat
NaNO2
NaNO2
(ml)
(ml)
(mg)
100,5 mg
6,1
100,5
0,095
100,4 mg
5,8
100,4
0,09995
No.
N NaNO2
V NaNO2
sampel
400,4 mg
4,4 ml
400,3 mg
4,3 ml
400,7 mg
4,8 ml
telah
sediaan
semisolid
sulfametoksazol.
Penetapan
kadar
sulfametoksazol
nitrimetri
sebagai
dari
pentiter
menggunakan
dalam
NaNO2
suasana
asam
NaNO2
ini,
Masa
kali
titrasi
NO.
praktikum
0,0975 N
Penetapan kadar
pertama
yang
dilakukan
yaitu
NaNO2.
dilakukan
dikarenakan
Pembakuan
natrium
nitrit
IJPST
1 April 2016
100
mg.
Asam
sulfanilat
kemudian
sesekali
menjadi
ini
blanko
(tidak
Analit
untuk
dicelupkan
biru
kehijauan.
mengalami
didinginkan
mencegah
pada
Warna
reaksi).
15oC
suhu
penguapan
agar
pada
mempermudah
mencegah
analit
yang
proses
dapat
mg
menggunakan
sebagai
HNO2
sendiri
agar
dan
berfungsi
dari
digoyang
katalisator
dan
stabilisator.
NaNO2
sampai
terjadi
dari
sulfametoksazol.
Penetapan
kadar
dari
sulfametoksazol
dilanjutkan
prosedur
IJPST
1 April 2016
dapat
metode
ditentukan
dengan
nitrimetri.
menggunakan
Kadar
sampel
natrium
nitrit
tersebut
bukan
Daftar Pustaka
2007
dengan
menggunakan
sebanyak
100.5
mg
asam
sulfanilat
dan100,4
mg.
International
hal.103. 2005
N.
Publichers.
London:
Karakterisasi
Senyawa
Kompleks
Besi(III)-EDTA. Prosiding
tersebut
Surabaya. 2010
diduga
mengandung
kadar
sulfametoksazol 27,74%.
Seminar
Berbasis
digunakan
Matematika
tidak
dalam
kondisi
baik,
Simpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan
disimpulkan
bahwa
dan
Diazotasi
Ilmu
dapat
Reaksi
kadar
dengan
Pengetahuan
IJPST
1 April 2016
Lampiran