Anda di halaman 1dari 6

PERUBAHAN SENYAWA SINKONIN MENJADI

SENYAWA SINKONIDIN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah FA-2113 Dasar-dasar Sintesis Obat

Disusun oleh
Salma Nur Vita Anggraini
10713047

PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI


INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2014

I. Tujuan
Menentukan mekanisme yang tepat untuk mensintesis senyawa sinkonidin
dari senyawa sinkonin.
II Teori Dasar
Senyawa alkaloid cinchona adalah senyawa yang berasal dari tumbuhan
Cinchona sp. atau yang biasa dikenal sebagai tanaman kina. Senyawa ini diisolasi
dari kulit tumbuhan dan memiliki kegunaan sebagai senyawa antipiuretik untuk
mengobati malaria. Komponen utama dari ekstrak kulit pohon Cinchona sp.
adalah senyawa quinine (chinin), quinidine, cinconine dan cinconidine.

Gambar 2.1. Struktur kimia komponen utama senyawa alkaloid cinchona

Senyawa sinkonin dan sinkonidin merupakan pasangan stereoisomer dan


pseudo-enantiomer karena kedua senyawa ini memiliki struktur yang sama namun
stereokimia yang berbeda. Sinkonin berbentuk kristal rhombis, sedikit larut dalam
air dan lebih mudah larut dalam alkohol. Sinkonidin adalah bentuk isomer dari
sinkonin, berbentuk kristal prisma, sedikit larut dalam air dan lebih mudah larut
dalam alkohol dan eter. Senyawa sinkonidin merupakan senyawa yang penting
karena digunakan dalam sintesis asimetrik sebagai katalis fase transfer (phase
transfer catalyst).
Proses sintesis sinkonidin dari sinkonin dimulai dari oksidasi gugus
hidroksil C9 di turunan 9-oxo dengan metode Oppenauer, dilanjutkan dengan
reduksi stereospesifik oleh natrium borohidrida. Metode Oppenauer adalah
metode oksidasi selektif alkohol sekunder menjadi keton dengan menggunakan
katalis alumunium alkokoksida. Keuntungan metode ini yaitu reagen yang
digunakan tidak mahal dan tidak beracun, kondisi reaksi yang aman serta oksidasi

alkohol sekunder yang lebih cepat dari alkohol primer sehingga dapat mencapai
kemoselektivitas.
II Pembahasan
Tahap-tahap sintesis sinkonidin dari sinkonin yaitu
1. Sintesis sinkonidinon
Sinkonidinon diperoleh dengan mengoksidasi sinkonin menggunakan metode
Oppenauer yang telah dimodifikasi menurut Woodward, yaitu dengan
menggunakan kalium ters-butoksida dan benzofenon. Metode Oppenauer biasa
tidak dapat digunakan karena adanya kompleks yang terbentuk dari koordinasi
basa Lewis nitrogen ke inti aluminium. Kalium ters-butoksida dapat menghasilkan
kalium alkoksida yang mentransfer hidrida ke benzofenon. Reaksi kimia yang
terjadi dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 3.1 Reaksi oksidasi senyawa sinkonin dengan metode Oppenauer termodifikasi

Bahan mentah sinkonin dapat mengandung kelembaban hingga 7,5%


sehingga air yang terkandung di dalamnya dapat menyebabkan reaksi samping
yang tidak diinginkan. Untuk menghindari hal ini, sinkonin yang digunakan dalam
reaksi sebaiknya mengandung tidak lebih dari 0,1% air. Sinkonin dapat
dikeringkan dengan distilasi azeotopik menggunakan toluene. Reaksi oksidasi
berlangsung pada media basa dengan suhu 90 110 oC. Setelah reaksi selesai,
sinkonidinon yang terbentuk diekstrak dalam larutan asam encer dan dipisahkan
dengan filtrasi.

CN +

Toluena

DHCN
(g)
53,89
55,75

Tabel 3.1. Kondisi optimal proses sintesis sinkonidinon


Materi awal
Produk
NaOH +
H2SO4 Benzofen CDO
Kelembaban
CDO
KOH (g)

415
415

25+37,1
25+37,1

22
22

Rendemen

on (g)

(g)

(%)

kering

(%)

25
25

81,9
86,4

40,1
37,2

(g)
49,1
51,6

91,2
92,6

55,75

420

25+37,1

22

25

86,9

33,3

51,8

Berdasarkan tabel 3.1., reaksi oksidasi sinkonin menjadi sinkonidinon dengan


menggunakan benzofenon sebagai oksidator menghasilkan produk yang bagus,
yaitu sekitar 91,2 92,6 %
2. Sintesis sinkonidin tartrat
Tahap selanjutnya adalah mensintesis sinkonidin tartrat dari sinkonidinon
dengan cara mereduksi gugus karbonil menjadi gugus hidroksil. Reagen yang
digunakan dalam reaksi ini adalah natrium borohidrida. Reagen ini sangat efektif
untuk mereduksi aldehid dan keton menjadi alkohol. H(-) akan lepas dari BH4 (-)
lalu mengikat ke gugus keton. Hal ini akan membentuk ikatan C-H dan memutus
ikatan C-O, sehingga menyebabkan pasangan bebas oksigen yang baru dan
oksigen menjadi bermuatan negatif. Proton dari pelarut kemudian ditambahkan ke
alkoksida untuk membentuk gugus alkohol (-OH).

Gambar 3.2. Reaksi kimia reduksi sinkonidinon

Reaksi ini berlangsung pada isopropil alkohol pada suhu -15 oC dan PH = 4,5,
dengan penambahan reagen dan larutan asam tartrat secara bergantian. Asam
tartrat berfungsi untuk memisahkan epimer yang diperoleh.
Tabel 3.2. Hasil sintesis sinkonidin tartrat
CDO

Materi awal
Alkohol
Asam

NaBH4

TCD

Kelemba

Produk
TCD

TC

Rendemen

kering (g)

ispropilik

tartrat

(g)

(g)

ban (%)

(%)

(%)

(%)

60
60
60

(g)
120
120
120

(g)
49
49
49

5,3
5,3
5,3

156
112
121

60,12
56,16
56,14

94,21
96,5
96,5

42,72
37,31
39,31

70,83
61,76
65,08

Berdasarkan tabel 3.2., efektivitas reaksi dilihat dari rendemen yang


dihasilkan yaitu 61-70%, dengan hasil berupa senyawa sinkonidin tartrat dengan
kemurnian 94-95% dan kelembaban 56-60%.

91,8

3. Sintesis sinkonidin

Gambar 3.3. Reaksi sintesis sinkonidin

Tahap selanjutnya yaitu sintesis sinkonidin dari sinkonidin tartrat. Larutan


sinkonidin tartrat dilarukan pada etil alkohol (etanol) lalu dipanaskan hingga suhu
40-50oC kemudian ditambahkan ammonia hingga pH=10. Etil alkohol dipilih
sebagai pelarut berdasarkan prinsip like-dissolves-like, dimana sinkonidin tartrat
yang bersifat polar dapat larut dalam pelarut yang polar juga, yaitu etil alkohol
yang memiliki gugus hidroksil. Penambahan ammonia bertujuan untuk
memisahkan struktur sinkonidin dan tartrat. Setelah reaksi selesai, produk
difiltrasi agar dapat mengambil senyawa sinkonidin yang diinginkan.
Tabel 3.3. Hasil sintesis sinkonidin

Etil Alkohol
(ml)
900
900
900

Materi awal
Sinkonidin
tartrat (g)
256
256
300

Larutan ammonia
25% (ml)
60
60
90

Produk
Sinkonidin
Filtrat (g)
(g)
111
91
109

1116
1060
1046

4. Pemurnian/purifikasi sinkonidin
Senyawa sinkonidin yang telah diperoleh dapat dimurnikan lebih lanjut
dengan melakukan penetralan. Penetralan dilakukan dengan melarutkan senyawa
sinkonidin dalam air, dicampurkan dengan larutan asam sulfat, kemudian
direaksikan dengan natrium hidroksida untuk membentuk senyawa sinkonidin
murni.
Tabel 3.4. Hasil Pemurnian Senyawa Sinkonidin
Sinkonidin
Kering
Kandunga

Materi Awal
Asam
sulfat

NaOH

Air

Sinkonid

10%

(ml)

in murni

Produk
Kandu
ngan

Rendemen
(%)

(g)
111
91
120

n (%)
78,1
83,6
72,11

30% (g)
136
135
193

(g)
433
378
600

25000
2259
2000

(g)
63
55
81

(%)
99,86
99,94
99,96

72,56
72,23
93,6

Berdasarkan tabel 3.4, senyawa sinkonidin murni yang diperoleh termasuk


tinggi, yaitu dengan tingkat kemurnian 99% dan hasil sekitar 72-93%. Semakin
sedikit air yang digunakan untuk pemurnian, semakin banyak senyawa sinkonidin
yang diperoleh.
III Kesimpulan
Mekanisme sintesis senyawa sinkonidin dari senyawa sinkonin dapat
dilakukan dengan cara mengoksidasi senyawa sinkonin menjadi senyawa senyawa
sinkonidinon (menggunakan metode Oppenauer termodifikasi), direduksi dengan
NaBH4 menjadi senyawa sinkonidin tartrat, dilarutkan dalam etanol lalu
ditambahkan dengan etanol untuk mendapatkan senyawa sinkonidin dan
dimurnikan dengan reaksi penetralan.

IV Daftar Pustaka
Bota, Sanda. 2012. Contribution to Cinchona Alkaloid Chemistry. ClujNapoca: Babes-Bolyai University Cluj-Napoca Faculty of Chemistry and
Chemical Engineering. Page 23-39
Corey, E. J. 2007. Name Reactions for Functional Group Transformations.
USA: John Wiley & Sons, Inc. Page 270
http://www.masterorganicchemistry.com/2011/08/12/reagent-fridaysodium-borohydride-nabh4/. Diakses tanggal 22 Desember 2014 pukul 21.23

Anda mungkin juga menyukai