Anda di halaman 1dari 2

PELAYANAN SEDASI RINGAN

No. Revisi : Halaman : 1/2


No. Dokumen : 00
006/SPO-PAB/DIR/RSKPM/III/2021

RS KARTIKA PULOMAS
Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
11 Januari 2020 drg. Wahyu Prabowo
Direktur Utama
RS Kartika Pulomas

PENGERTIAN 1. Sedasi adalah teknik dimana satu atau lebih obat digunakan untuk
menekan sistem saraf pusat pasien sehingga mengurangi kesadaran pasien
terhadap lingkungannya.

2. Sedasi ringan adalah penggunaan satu atau lebih obat yang menyebabkan
fungsi kognitif dan koordinasi pasien terganggu tetapi masih dapat
merespon dengan normal perintah verbal dan tidak mempengaruhi fungsi
kardiovaskuler.

3. Layanan pemberian sedasi ringan adalah prosedur pelayanan pasien untuk


sedasi ringan yang meliputi : penerimaan, perencanaan, persiapan,
pemantauan sedasi dan perawatan pasca sedasi.

Sedasi ringan dilakukan oleh dokter yang berkompeten untuk melakukan


tindakan tersebut.
TUJUAN Mengoptimalkan keadaan pasien mulai dari pra, intra dan pasca sedasi.
KEBIJAKAN 1. Permenkes No. 11 Tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien.
2. Surat Keputusan Direktur No.028/SK/DIR/RSKPM/VIII/2016 tentang
Kebijakan Pelayanan Rumah Sakit Kartika Pulomas..
PROSEDUR 1. Tahap Pra Sedasi

a. Memutuskan jenis sedasi yang akan dilakukan.

b. Sebelum tindakan sedasi dimulai, DPJP memberikan penjelasan dan


edukasi kepada pasien atau keluarga pasien.

c. Melakukan pemasangan infuse, oksigen dan alat monitoring bila


diperlukan.
PELAYANAN SEDASI RINGAN

No. Revisi : Halaman : 2/2


No. Dokumen : 00
006/SPO-PAB/DIR/RSKPM/III/2021

RS KARTIKA PULOMAS
Ditetapkan Oleh
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
11 Januari 2020 drg. Wahyu Prabowo
Direktur Utama
RS Kartika Pulomas
d. Pemberian sedasi dapat dilakukan sebagai premedikasi untuk
mengurangi kecemasan sebelum dilakukan anestesi.

e. Pemberian sedasi juga dapat dilakukan sebelum melakukan prosedur


radiologi dan endoskopi di ruang tindakan untuk menghilangkan
kecemasan dan memberikan efek sedasi selama pemeriksaan terutama
untuk pasien anak-anak dan pasien cemas.

f. DPJP melakukan monitoring secara terus – menerus selama proses


sedasi berlangsung dan dicatat dalam formulir pemantauan.

2. Tahap Pasca Sedasi

a. Dokter anestesiolog dan perawat menilai tanda vital

b. Semua proses pasca sedasi harus terdokumentasi.

UNIT TERKAIT 1. SMF Anestesi


2. Bidang Pelayanan Medik
3. Bidang Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai