Bab 6
Bab 6
A. Kompetensi Inti
KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
B. Kompetensi Dasar
3.7 Mendeskripsikan konsep medan magnet, induksi elektromagnet, dan penggunaannya
dalam produk teknologi, serta pemanfaatan medan magnet dalam pergerakan/navigasi
hewan untuk mencari makanan dan migrasi.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1.1. Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan yang Maha Esa.
1.1.2. Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu.
2.1.1 Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu.
2.1.2 Menunjukkan objektif pada berbagai kemagnetan.
3.7.1. Menjelaskan pengertian medan magnet.
3.7.2. Menjelaskan pengertian induksi elektromagnet.
3.7.3. Menjelaskan penggunaan medan magnet dalam produk teknologi.
3.7.4. Menjelaskan penggunaan induksi elektromagnet dalam produk teknologi.
3.7.5. Menjelaskan kegunaan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
3.7.6. Menjelaskan pemanfaatan magnet dalam kehidupan sehari-hari.
4.6.1. Membuatbel listrik sederhana dari kaleng bekas berdasarkan prinsip induksi
elektromagnet
PENJELASAN MATERI
A. Pemanfaatan Medan Magnet Pada Migrasi Hewan
Kehidupan makhluk hidup di bumi dipengaruhi oleh medan magnet bumi. Medan magnet bumi
adalah daerah di sekitar bumi yang masih dipengaruhi oleh gaya tarik bumi. Hewan mampu
mendeteksi medan magnet bumi karena di dalam tubuh hewan terdapat magnet fenomena ini
disebit BIOMAGNETIK. Medan magnet bumi dapat membantu hewan dalam menentukan arah
migrasi, mempermudah upaya mencari mangsa, atau menghindari musuh. Berikut beberapa
hewan yang melakukan migrasi :
1. Migrasi Burung
Beberapa jenis burung, misalnya burung elang dan burung layang-layang, melakukan migrasi
pada tiap musim tertentu. Burung tersebut menggunakan partikel magnetic yang ada pada
tubuhnya untuk menciptakan peta navigasi dengan memanfaatkan medan magnet bumi. Burung-
burung tertentu menggunakan medan magnet bumi sebagai acuan mereka ketika berpindah
tempat, atau petunjuk untuk kembali ke sarangnya
2. Migrasi Lebah Madu
Lebah madu memanfaatkan medan magnet bumi untuk berkomunikasi dengan lebah madu
lainnya. Pada saat terbang dari sarangnya dan menemukan sumber makanan baru, lebah madu
menyampaikan informasi tentang arah sumber makanan baru tersebut kepada lebah madu
lainnya dengan cara menunjukan tarian tertentu. Pada saat lebah madu menari, mereka
membentuk sudut tertentu antara sumb er makanan dan matahari. Hal ini bertujuan untuk
menunjukan makanan tersebut terletak mendekati matahari atau menjauhi matahari.
3. Migrasi Salmon
Salmon memiliki kemampuan untuk kembali ke aliran sungai air tawar tempat awal mereka
menetas dan tumbuh setelah mereka berenang ribuan mil mengarungi lautan. Penelitian
dilakukan terhdap ikan slmon yang melewati sungai Fraser di Canada dan kembali ke sungai
Freser lagi setelah dua tahun bermigrasi mengarungi samudra pasifik . Hal ini dikarenakan
sungai Fraser memiliki medan magnet tertentu yang dapat dideteksi oleh ikan salmon
4. Migrasi Penyu
Tidak seperti migrasi hewan lainnya umumnya penyu melakukannya secara berkelompok, penyu
bermigrasi tanpa mengikuti penyu lain. Pergerakan penyu dalam mengikuti jalur medan magnet
bertujuan untuk menjaga agar tertap berada di lautan yang hangat dan wilayah yang kaya akan
sumber makanan.
5. Magnet dalam tubuh bakteri
Pada tubuh bakteri Magnetotatic bacteria (MTB) terdapat organel yang disebut magnetosom,
tersusu atas senyawa magnetite (Fe3O4) atau greigite (Fe3S4) yang memiliki sifat kemagnetan
jauh lebih kuat dibandingkan dengan magnet sintetik atau yang dibuat oleh manusia. Kelompok
bakteri ini melakukan navigasi dan bermigrasi dengan memanfaatkan medan magnet. Beberapa
bakteri ini miliki flagel yang berfungsi sebagai pendorong.
6. Belut Listrik
Pada saat belut listrik merasa terancam, belut akan menghasilkan dan melepaskan arus listrik
dengan tegangan sekitar 750 volt, sehingga mampu membunuh hewan lain yang ukurannnya
lebih besar, bahkan sebesar tubuh manusia dewasa. Adapun hewan listrik yang dapat
menghasilkan arus listrik yang lebih kecil biasanya digunakan
7. Migrasi Beberapa jenis ikan
Beberapa jenis ikan tertentu seperti lele, ikan pari, dan ikan hiu memiliki kemampuan
mendeteksi medan listrik kecil yang dihasilkan oleh hewan lain. Medan listrik itu dihasilkan
oleh aktifitas otot yang berfungsi untuk mendeteksi makanan dan musuh yang ada disekitar.
Alat penerimaan rangsang berupa medan listrik pada ikan-ikan tersebut disebut elektroreseptor.
Elektroreseptor terdapat pada gurat sisi dan ampula Lorenzini yang dimiliki ikan pari dan ikan
hiu.
B. TEORI DASAR KEMAGNETAN
1. Konsep Gaya Magnet
Kata magnetb berasal dari bahasa Yunani beritis lithos yang berarti batu magnesian.
Magnet adalah suatu benda yang dapat menarik benda-benda yang terbuat dari besi, baja dan
logam-logam tertentu.
Pembagian Magnet
a. Magnet alam
Magnet ini terdapat di alam tanpa melalui proses pembuatan. Mula – mula magnet alam ini
ditemukan di kota MAGNESIA yang terletak di asia kecil, kira – kira 4000 tahun yang lalu.
b. Magnet Buatan
Magnet buatan dibedakan menjadi dua, yaitu
1). Magnet tetap, biasanya terbuat dari baja
2). Magnet tidak tetap, biasanya terbuat dari besi lunak
a. Sifat magnet bahan
1. Ferromegnetik adalah benda-benda yang dapat di tarik dengan kuat oleh magnet,
misalnya besi, baja, nikel dan kobalt
2. Paramagnetik adalah benda-benda yang dapat ditarik dengan lemah oleh magnet. Misal
platina dan aliminium
3. Diamagnetik adalah benda-benda yang tidak dapat di tarik oleh magnet. Misalnya kayu,
tembaga, emas, seng, bismut, perak
Sifat-sifat magnet
1. Dapat menarik benda logam tertentu
2. Gaya tarik magnet terbesar terletak pada kedua kutubnya
3. Selalu menunjukan arah utara dan selatan
4. Memiliki dua kutub magnet
5. Kutub-kutub magnet yang berlainan jenis tarik-menarik
6. Kutub-kutub magnet yang sejenis tolak-menolak
b. Cara Membuat Magnet
a. Membuat magnet dengan cara menggosok
Batang besi atau baja dapat di jadikan magnet dengan cara menggosoknya dengan magnet yang
kuat berulang-ulang sepanjang arah batang ke satu arah. Setiap selesai satu gosokan magnet pada
batang besi atau baja,magnet harus diangkat sedikit jauh dari batang. Pada ujung berakirnya
gosokan terjadi kutub magnet yang berlawanan dengan kutub magnet yang digosokkan. Dengan
cara itu dapat diperoleh magnet tetap. Baja atau besi yang telah memiliki sifat magnet tersebut
dapat menarik benda-benda kecil yang terbuat dari besi.
b. Membuat magnet dengan arus listrik / elektromagnetik
Elektromagnetik adalah cara membuat magnet dengan mengalirkan arus listrik melalui kawat
nikel yang diliitkan pada sebatang besi atau baja. Jika arus yang mengalir pada kumparan
semakin lama, maka sifat kemagnetan benda semakin besar. Besi yang menjadi magnet tersebut
di sebabkan arus listrik yang mengalir pada kumparan kawat sehingga timbul medan magnet.
Pembuatan magnet seperti ini banyak sekali digunakan misalnya pada bel listrik, magnet
pengangkat, telegraf dll.
c. Membuat magnet dengan induksi magnet
Jika kita mendekatkan besi pada sebuah magnet tetap, maka besi tersebut akanbersifat seperti
magnet, dan dapat menarik benda-bendaa kecil yang bersifat magnet. Besi yang dapat menarik
benda-benda tersebut diakibatkan oleh pengaruh medan magnet tetap. Kejadian tersebut di
namakan induksi [imbas].
C. Penerapan Elektromagnetik dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Bel Listrik
Cara kerja bel listrik. Pada saat tombol bel lisrtrik ditekan, rangkaian arus menjadi tertutupdan
arus mengalir pada kumparan. Aliran arus listrik pada kumparan ini mengakibatkan besi di
dalamnya menjadi electromagnet yang mampu menggerakkan lengan pemukul untuk memukul
bel sehingga berbunyi.
2. Saklar
Saklar berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan arus listrik pada rangkaian listrik.
Lilitan kawat akan berfungsibsebagai electromagnet yang menarik ujung besi ke bawah. Setelah
besi tertarik ke bawah, ujung besi lainnya akan menyimpang ke kanan dan mendorong tangkai ke
kiri sehingga tangkai kiri dan kanan akan saling bersentuhan untuk mengalirkan arus listrik.
Ketika arus mengalir, maka beban (lampu atau alat elektronik lainnya) akan menyala.
3.Telepon Kabel
Saat menggunakan telepon, Seseorang akan menerima pesan (mendengar) sekaligus mengirim
pesan (Berbicara). Prinsip kerja telepon pada dasarnya mengubah energy listrik menjadi energy
bunyi. Pada saat ada pembicaraan, energy listrik mengalir pada kabel telepon mengakibatkan
efek elektromagnetik yang kekuatanya berubah-ubah sehingga mampu menggetarkan diafragna
besi lentur pada telepon. Getaran pada speaker inilah yang akhirnya menggetarkan udara di
sekitarnya dan memberikan efek dengar bagi telinga kita.
D. Magnet Elementer dan magnet permanen
Magnet elmenter adalah magnet-mgnet kecil penyusun magnet. Besi dan baja dapat di buat
magnet , berarti besi dan baja juga tersusun dari magnet elementer, tetapi arah medan magnet
elementernya tidak teratur. Oleh karena itu, jika di gosok akan terkena medan magnet searah ,
maka medan magnet elementernya berusaha menyesuiakan medan magnet luar sehingga besi
dan baja dapat di buat magnet. Di dalam besi magnet elementer mudah berputar atau mudah di
atur sehingga besi lebih mudah dibuat magnet tetapi kemagnetan besi lebih mudah hilang.
Magnet elementer pada baja sukar di arahkan, sehingga baja sukar dibuat magnet tetapi bila
sudah menjadi magnet kemagnetan baja akan sukar dihilangkan.
Magnet Permanen
Magnet permanen adalah magnet buatan yang di buat dari bahan campuran baja dengan kobalt
atau baja dengan wolfram. Campuran bahan ini sangat baik digunakan untuk membuat magnet
karena daya tahan sifat kemagnetannya cukup lama. Sifat kemagnetan dapat hilang atau rusak
jika : 1) dipukul atau ditempa hingga berubah bentuk atau rusak. 2) dipanaskan sampai berpijar.
3) Magnet ditempatkan dalam kumparan yang dialiri arus bolak balik. Suhu maksimum yang
dapat menyebabkan magnet menjadi hilang sifat kemagnetannya di sebut suhu Curie. Agar
magnet permanen tidak cepat hilang sifat kemagnetannya dapat dilakukan penyimpanan dengan
Angker Magnet yaitu menempelkan magnet dengan magnet lain dengan arah berlawanan.
Magnet Sementara
Magnet sementara biasanya dibuat dari besi lunak yang dililiti kawat penghantar dan dialiliri
arus listrik. Pembuatan magnet sementara ini menggunakan prinsip kerja elektromagnetik.
E. Medan magnet
Medan manetik adalah daerah di sekitar magnet yang dapat mempengaruhi magnet atau benda
lain.
Pola pola medan magnetik tersebut berbentuk garis lengkung dari kutub utara ke kutub selatan.
Medan magnet terbesar terletak pada ujung-ujung kutub magnet. Hal ini ditunjukan dengan
banyaknya pasir besi yang ditarik oleh ujung ujung kutub magnet (garis-garis gaya magnetnya
sangat rapat)
Cara menunjukan pola medan magnet
1. Dengan sejumlah magnet-magnet ( Kompas-kompas kecil)
2. Dengan Serbuk besi
F. Induksi Magnet
Percobaan yang dilakukan olehHans Cristian Oersted menunjukan bahwa arus listrik dapat
menimbulkan medan magnet, dengan cara mengamati pergerakkan jarum kompas saat
diletakkan di dekat kabel yang dialiri arus listrik.
Medan Magnet di sekitar kawat berarus listrik.
Medan magnetik dapat di timbulkan oleh kawat penghantar lurus yang di aliri listrik. Pada saat
arus listrik yang mengalir dalam penghantar di perbesar, ternyata kutub utara jarum kompas
menyimpang lebih jauh. Hal ini berarti semakin besar arus listrik yang di gunakan, maka
semakin besar medan magnetik yang dihasilkan.