Anda di halaman 1dari 8

PENYULUHAN TENTANG CACINGAN PADA ANAK

1. Latar Belakang
Infeksi parasit cacing merupakan problem kesehatan yang masih Bering
terlewatkan begitu saja. Hal ini disebabkan karena minimnya perhatian
terhadap penyakit ini, meskipun jika diperhitungkan dapat berakibat yang
sangat merugikan. Memang secara klinis Bering tidak menampakkan
gambaran yang jelas dan keluhan yang berarti, tetapi infeksinya yang
bersifat menahun akan mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan
pemenuhan kecukupan gizi. Karena sifat parasitnya, maka cacing akan
mengambil jatah makan yang berasal dari intake yang sesungguhnya
berfungsi untuk mencukupi proses-proses metabolisme tubuh penderita.
Begitu banyak kerugian yang akan timbal sebagai akibat infeksi cacing,
dimana prevalensi yang cukup tinggi terutama pada anak-anak sekolah
yang berkisar antara 31-87% merupakan problem tersendiri. Melihat
kenyataan ini maka program penanggulangan infeksi cacing, terutama
pada usia anak sekolah merupakan masalah yang cukup mendesak.
Masalah kesehatan yang Baling berkait dengan faktor-faktor lainnya,
menuntut upaya penuntasan infeksi cacing secara terpadu dan
berkelanjutan. Dengan demikian upaya penanggulangan infeksi cacing
supaya dilakukan secara berkesinambungan, sehingga memberikan hasil
yang optimal dan tingkat keberhasilan yang maksimal.
Secara umum infeksi cacing biasanya tidak mendapatkan perhatian yang
cukup, terutama dari pihak orangtua. Hal ini disebabkan karena
akibat¬nya yang secara tidak langsung tidak dapat terlihat, seperti pada
gangguan akibat penyakit infeksi lain. Hal ini dimungkinkan karena
sifatnya yang latent tersembunyi, serta jarang menimbulkan kematian.
Biasanya penderita hanya mengeluh akibat diare, nafsu makan berkurang
dan tidak bersemangat. Keluhan-keluhan yang demikian biasanya yang
umum dan Bering dirasakan pada anak-anak seusia sekolah dasar.
Keadaan yang demikian, jika tidak segera mendapatkan penanggulangan

1
dan pengobatan dengan anti cacing yang efektif, seperti Combantrin maka
pada akhirnya akan dapat mengganggu kecukupan pemenuhan gizi yang
berakibat pada gangguan fungsi tumbuh kembang anak.

2. Waktu dan Tempat


Tempat : Puskesmas Lampulo
Waktu : 24 Desember 2011
Peserta : Ibu – ibu yang membawa anaknya ke Puskesmas

3. Metode Penyuluhan
Dilakukan penyuluhan kepada ibu-ibu yang sedang membawa anaknya
mengikuti posyandu. Terlebih dahulu disampaikan secara ringkas
mengenai tumbuh kembang anak lalu dilakukan tanya jawab.

4. Penjelasan Masalah Kesehatan


Infeksi parasit cacing merupakan problem kesehatan yang masih
Bering terlewatkan begitu saja. Hal ini disebabkan karena minimnya
perhatian terhadap penyakit ini, meskipun jika diperhitungkan dapat
berakibat yang sangat merugikan. Memang secara klinis Bering tidak
menampakkan gambaran yang jelas dan keluhan yang berarti, tetapi
infeksinya yang bersifat menahun akan mengakibatkan terjadinya
ketidakseimbangan pemenuhan kecukupan gizi. Karena sifat parasitnya,
maka cacing akan mengambil jatah makan yang berasal dari intake yang
sesungguhnya berfungsi untuk mencukupi proses-proses metabolisme
tubuh penderita.
Begitu banyak kerugian yang akan timbal sebagai akibat infeksi
cacing, dimana prevalensi yang cukup tinggi terutama pada anak-anak
sekolah yang berkisar antara 31-87% merupakan problem tersendiri.
Melihat kenyataan ini maka program penanggulangan infeksi cacing,
terutama pada usia anak sekolah merupakan masalah yang cukup
mendesak.

2
Potensial Sumber Penularan
Beberapa jenis cacing sangat potensial untuk menimbulkan infeksi
pada anak-anak. Dan untuk selanjutnya mereka akan menjadi sumber
penularan bagi infeksi berikutnya yang sangat potensial. Keadaan yang
demikian inilah yang menyebabkan infeksi akibat parasit cacing sukar
diatasi secara tuntas. Penderita yang tidak mendapatkan pengobatan yang
tepat, merupakan sumber penularan bagi orang-orang dekat di sekitarnya.

Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)


Cacing betinanya yang panjangnya kira-¬kira 20-30 cm ini mampu
bertelur 200.000 telur per harinya. Dalam waktu lebih kurang 3 minggu
telur ini akan berisi larva yang bersifat infektif, yang dapat menjadi
sumber penularan jika secara tidak sengaja mencemari makanan/minuman
yang kita konsumsi. Cacing ini hidup sebagai parasit dalam usus halus,
sehingga akan mengambil nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh kita dan
menimbulkan kerusakan pada` lapisan usus tersebut. Akhirnya timbullah
diare dan gangguan penyerapan sari-sari makanan tersebut. Bahkan pada
keadaan yang berat, larva dapat masuk ke paru sehingga membutuhkan
tindakan operatif.
Cacing jenis lain yang juga sering menginfeksi anak-anak adalah
cacing cambuk (Trichuris trichiura). Biasanya infeksi cacing ini
menyerang pada usus besar. Infeksinya sering menimbulkan perlakaan
usus, karena kepala cacing dimasukkan ke dalam permukaan usus
penderita. Pada infeksi yang ringan biasanya hanya timbul diare saja.
Tetapi pada infeksi yang berat, hampir pada sebagian besar permukaan
usus besar dapat ditemukan cacing jenis ini. Akibatnya diare yang terjadi
juga relatif berat dan dapat berlangsung terus menerus. Karena juga dapat
menyebabkan perlukaan usus, maka anemia sebagai komplikasi
perdarahan merupakan akibat yang tidak begitu saja dapat dianggap
ringan. Inilah sebetulnya akibat-akibat infeksi cacing yang tidak pernah

3
kita perkirakan selama ini dan proses yang merugikan itu berlangsung
terus tanpa kita sadari.
Infeksi cacing biasanya menimbulkan anemia. Lebih-lebih jika
terinfeksi cacing tambang (Necator americanus dan Ancylostoma
duodenale). Cacing tambang ini menimbulkan perlukaan pada permu-kaan
usus, sehingga perdarahan dapat terjadi secara lebih berat dibanding
dengan infeksi cacing jenis lainnya. Perdarahan yang lebih berat ini
disebabkan karena mulut (stoma) cacing mengerat permukaan usus.
Bahkan satu ekor cacing saja dapat menyebabkan kehilangan darah
sebanyak 0,005¬0,34 cc sehari. Mengingat itu semua, maka infeksi cacing
tambang merupakan penyebab anemia yang paling sering ditemukan pada
anak-anak, sehingga dapat mempengaruhi daya tahan tubuhnya dan
menurunkan prestasi belajarnya.
Infeksi cacing meskipun tidak menimbulkan akibat klinis yang
membahayakan dan bersifat fatal, terutama yang menginfeksi anak-anak,
sebaiknya juga mendapatkan penatalaksanaan yang sebaik-baiknya.
Dengan demikian dapat dihindarkan akibat lanjutan yang dapat
merugikan, seperti malnutrisi dan anemia disamping menurunnya
kemampuan belajar dan prestasi kerja.
Untuk dapat mengatasi infeksi cacing secara tuntas, maka upaya
pencegahan dan terapi merupakan usaha yang sangat bijaksana dalam
memutus siklus penyebaran infeksinya. Pemberian obat anti cacing secara
berkala setiap 6 bulan dapat pula dikerjakan. Menjaga kebersihan diri (Ian
lingkungan serta sumber bahan pangan adalah merupakan sebagian dari
usaha pencegahan untuk menghindari dari infeksi cacing.
Memasyarakatkan cara-cara hidup sehat, terutama pada anak-anak usia
sekolah dasar, dimana usia ini merupakan usia yang sangat peka untuk
menanamkan dan memperkenal¬kan kebiasaan-kebiasaan baru. Kebiasaan
untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala mcrupakan salah
satu contohnya.

4
Disamping upaya pencegahan, maka tindakan pengobatan untuk
mengatasi infeksi cacing dengan obat-obatan merupakan pilihan yang
dianjurkan. Obat anti cacing Combantrin merupakan anti cacing yang
efektif untuk mengatasi scbagian besar infeksi yang disebabkan parasit
cacing. Paduan yang serasi antara upaya prevensi dan terapi akan
memberikan tingkat keberhasilan yang memuaskan, sehingga infeksi
cacing secara perlahan dapat diatasi secara maksimal, tuntas dan
paripurna.

5. Tanya Jawab
a. Apa gejala cacingan pada anak?
Jawab: Pada umumnya cacingan mempunyai gejala sebagai berikut :
* Cacing kremi : Gejalanya adalah rasa gatal di sekitar daerah anus
atau vulva (kemaluan wanita). Gejala ini akan memburuk di malam
hari ketika cacing kremi biasanya akan keluar dari permukaan tubuh
untuk menaruh telurnya di sekitar anus/vulva. Cacing juga biasanya
dapat terlihat di feses.
* Cacing gelang : Biasanya tidak menimbulkan gejala, meskipun
untuk jenis toxocara canis dapat menyebabkan masalah penglihatan
apabila terdapat di mata karena menimbulkan radang & luka pada
retina mata. Cacing gelang ini juga dapat berpindah ke bagian paru-
paru menyebabkan timbulnya batuk & asma, serta menimbulkan
bengkak di organ tubuh lain.
* Cacing pita : Dapat menimbulkan rasa sakit di daerah perut.
Cacing pita dapat menutupi daerah otot, kulit, jantung, mata & otak.

Selain hal tersebut di atas, gejala lain yang mungkin timbul adalah :
* Rasa mual
* Lemas
* Hilangnya nafsu makan
* Rasa sakit di bagian perut

5
* Diare
* Turunnya berat badan karena penyerapan nutrisi yang tidak
mencukupi dari makanan
Pada infeksi yang lebih lanjut apabila cacing sudah berpindah tempat
dari usus ke organ lain, sehingga menimbulkan kerusakan organ &
jaringan, dapat timbul gejala :
* Demam
* Adanya benjolan di organ/jaringan tersebut
* Dapat timbul reaksi alergi terhadap larva cacing
* Infeksi bakteri
* Kejang atau gejala gangguan syaraf apabila organ otak sudah
terkena
b. Apa Pencegahan cacingan pada anak?
Jawab: Menjaga kebersihan diri adalah salah satu kunci untuk
mencegah timbulnya cacingan kembali. Berikut beberapa hal yang
dapat dilakukan, yaitu :
* Pastikan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum
makan/setiap habis dari toilet.
* Jagalah selalu jari kuku untuk selalu bersih & terawat.
* hindari kebiasaan menggigit kuku/menggaruk bagian anus
(terutama untuk infeksi cacing kremi).
* Biasakan untuk selalu mandi di pagi hari (terlebih apabila
mengalami infeksi cacing kremi).
* Biasakan untuk membuka jendela kamar sepanjang hari, karena
telur cacing sensitif terhadap sinar matahari (terutama untuk cacing
kremi).
* Jagalah selalu kebersihan makanan yang dikonsumsi
* Biasakan untuk selalu mengkonsumsi daging yang telah dimasak
dengan sempurna.

6
6. Penutup
Infeksi parasit cacing merupakan problem kesehatan yang masih
Bering terlewatkan begitu saja. Hal ini disebabkan karena minimnya
perhatian terhadap penyakit ini, meskipun jika diperhitungkan dapat
berakibat yang sangat merugikan. Memang secara klinis Bering tidak
menampakkan gambaran yang jelas dan keluhan yang berarti, tetapi
infeksinya yang bersifat menahun akan mengakibatkan terjadinya
ketidakseimbangan pemenuhan kecukupan gizi. Karena sifat parasitnya,
maka cacing akan mengambil jatah makan yang berasal dari intake yang
sesungguhnya berfungsi untuk mencukupi proses-proses metabolisme
tubuh penderita.
Disamping upaya pencegahan, maka tindakan pengobatan untuk
mengatasi infeksi cacing dengan obat-obatan merupakan pilihan yang
dianjurkan. Obat anti cacing Combantrin merupakan anti cacing yang
efektif untuk mengatasi scbagian besar infeksi yang disebabkan parasit
cacing. Paduan yang serasi antara upaya prevensi dan terapi akan
memberikan tingkat keberhasilan yang memuaskan, sehingga infeksi
cacing secara perlahan dapat diatasi secara maksimal, tuntas dan
paripurna.

7
Banda Aceh, 12 November 2011
Disetujui
Kepala Puskesmas Lampulo Dokter Pembimbing

Dr. Nur Amilawaty Lubis Dr. Nur Amilawaty Lubis


Nip.1965 1018 2006 04 2002 Nip. 1965 1018 2006 04 2002

Anda mungkin juga menyukai