5315107507
Skripsi Ini Ditulis Sebagai Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan
Di Jurusan Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta
FAKULTAS TEKNIK
2016
LEMBAR PERNYATAAN
1. Karya tulis skripsi saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri
3. Dalam karya tulis ini terdapat karya atau pendapat yang yang telah tertulis
yang telah diperoleh karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan
5315107507
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Dewan Penguji :
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Teknik Mesin UNJ
ii
ABSTRAK
Emirio Alvy Rezky, Penerapan Metode Six Sigma Dalam Menganalisis Kinerja
Pelayanan Dosen Dalam Proses Belajar Mengajar Di Jurusan Teknik Mesin UNJ.
(2016)
Jakarta: Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-
Nya. Sholawat serta salam penulis panjatkan kehadirat Nabi besar Muhammad
SAW atas risalah dan suri tauladannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul “Penerapan Metode Six SigmaDalam Menganalisis
Kinerja Pelayanan Dosen Dalam Proses Belajar Mengajar Di Jurusan
Teknik Mesin UNJ”.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBARPERNYATAAN ...........................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................v
2.1.Landasan Teori................................................................................... 7
v
2.1.3. Manajemen Pendidikan ............................................................ 17
2.2.Kerangka Pemikiran........................................................................... 54
2.3.Hipotesis ............................................................................................ 55
vi
4.2.1.TahapDefine .............................................................................. 65
4.2.2.TahapMeasure........................................................................... 66
4.2.3.TahapAnalyze ............................................................................ 72
4.2.4.TahapImprove ........................................................................... 78
LAMPIRAN .................................................................................................... 85
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB I
PENDAHULUAN
wadah yang dapat dipandang sebagai alat untuk membangun SDM yang
salah satu faktor dalam meningkatkan kemajuan suatu Negara yaitu dengan
berwawasan tinggi.
Indonesia yang maju, demokratis, sejahtera, dan siap terap seperti yang tertera
1
mempersiapkan pemimpin masa depan. Dengan hal tersebutlah yang membuat
Universitas Negeri Jakarta ingin terus memberikan sarana dan prasarana yang
masing yang dapat memberikan materi pembelajaran sesuai dengan apa yang
yang dihadapi mahasiswa. Tidak semua pemikiran dapat sama atau sesuai,
pasti ada yang membuat berbeda dan kurang menerimanya. Contohnya pada
kinerja dosen, ada yang bisa menerima kinerjanya tersebut dan ada pula yang
tidak ada yang sempurna, namun bila adanya saling kerjasama atau hubungan
2
Oleh karena itu, saya ingin mencoba mencari tahu apakah
mahasiswa puas dengan kinerja yang diberikan dosen atau sebaliknya yang
yang sudah diberikan. Cara yang dilakukan dalam melakukan pengukuran yaitu
adalah dengan cara menggunakan Metode Six Sigma.Seperti yang sudah kita
Six Sigma kita dapat mengetahui kualitas kinerja atau pelayanan yang telah
sebagai Problem Solving dalam melakukan perbaikan secara terus menerus dan
terus meningkatkan level sigma. Maka dengan alasan ini saya tertarik untuk
kepada mahasiswanya?
3
3. Bagaimana kinerja yang diberikan dosen pada saat proses perkuliahan
berlangsung?
4. Apakah adanya respon yang baik pada saat mahasiswa mengalami masalah
dalam perkuliahan?
meluas mengingat keterbatasan penulis mengenai hal materi, waktu, dana, dan
2. Penelitian ini tidak memilih satu dosen melainkan semua dosen di Jurusan
3. Hasil data yang didapat dari jawaban kuesioner hanya diisi oleh
2014.
4. Tahapan pada Metode Six Sigma ini hanya pada tahap Improve tidak ke
4
1.4 Perumusan Masalah
dosen.
sigma).
5
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada BAB ini akan disajikan penjelasan dan pembahasan tentang masalah-
masalah yang ada didalam penelitian yang sedang dibahas atau dilakukan.
Pada BAB ini akan disajikan tentang teori-teori yang berhubungan dengan
yang akan dilakukan agar penelitian lebih terarah dan berjalan dengan baik.
Pada BAB ini akan disajikan data yang sudah diolah, dianalisis atau informasi
BAB V PENUTUP
Pada BAB ini akan disajikan kesimpulan dan saran dari penelitian yang sudah
dilakukan.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1.Landasan Teori
2.1.1. PengertianPendidikan
wahana proses transisi yang disengaja atau terencana agar berbagai segi
1
Iskandar Agung, Strategi Penerapan Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan (ESD) Di Sekolah
(Jakarta: Bee Media Indonesia, 2012), hal 37
2
Uyoh Sadulloh, PengantarFilsafat Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2008), hal 55
7
manusiawi dan peradaban; khususnya pada zaman modern dengan segala
kemanusiaan, tidak bisa menjadi pribadi utuh; juga tidak bisa menjadi
insan sosial dan abdi Tuhan Yang Maha Esa yang saleh.Sebab anak
manusia itu dilahirkan dalam keadaan serba kurang lengkap, dengan naluri
A. Macam-Macam Definisi
jelas dan sistematis. Jadi definisi ini merupakan langkah pertama dari
8
a. Pedagogik atau teori pendidikan berasal dari perkataan Pais
9
menunjukkan tindakan untuk merealisasikan“Innerijk
dimiliki anak.
10
anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan
11
4). Berdasarkan pendapat M. J. Langeveld, Prof. Idrak Jassin M.A.
6). Menulis filsafat pendidikan yang lain yang bernama Kil. Patrick
Undergoes".
12
8). Crow and Crow di dalam bukunya “Introduction To Education”
Development”.3
3
Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan (Jakarta: Aksara Baru, 1985), hal 1
13
1. Pengertian Tujuan Pendidikan
ini, tidak ditekankan pada masalah kejurusan mana garis yang telah
memberi arah pada usaha tersebut, tetapi ditekankan pada soal garis
mengembangkan kecerdasan.
tolaknya, juga dapat dipandang dari segi titik akhir yang akan
dicapainya, disini perhatian pada hal yang akan dicapai atau dituju
yang terletak pada jangkauan masa datang, dan bukan pada situasi
sekarang atau pada jalan yang harus diambil dalam situasi tadi.
14
gambaran tentang pribadi susila yang menjadi idam-idamannya
tadi.
dan lain-lain.
15
2. Dasar/Tujuan Psikologis, Sosial Dan Filosofis Dari Pendidikan
membantu psikologis, juga kita dapat memandang dari segi sosial yaitu
a. Dasar/Tujuan Sosial
lain-lain.
b. Dasar/Tujuan Psikologis
16
tidak berrarti bahwa pendidikan boleh mengabaikan atau
PAKAR PENGERTIAN
4
Suwarno, Pengantar Umum Pendidikan (Jakarta: Aksara Baru, 1985), hal 41
17
Prinsip-Prinsip Manajemen Pendidikan
sebagai berikut:
mekanisme kerja.
5. Relativitas nilai-nilai.5
5
Muhamad Rohman, Sofan Amri, Manajemen Pendidikan: Analisis dan Solusi Terhadap Kinerja
Manajemen Kelas Strategi PengajaranYang Efektif (Jakarta: Prestasi Pustakaraya, 2012), hal 4
18
memang dengan perkembangan tekbologi modern, semua bisa
dan Dosen masih diperlukan juga. Mereka harus selalu “siap” karena
yang berarti masih ada Pelajar dan Pengajar, peranan sang Pengajar itu
19
atas pelaksanaan tugas profesionalan; (6) memperoleh penghasilan
keprofesionalan guru.7
7
Suyanto, Asep Jihad, Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan Kualitas Guru Di Era
Global (Jakarta: Esensi, 2013), hal 54
8
Ibid., hal 1
20
d. Mampu bertindak sebagai manajer dikelas(kadang-kadang juga di
21
“hangat” atau “akrab” dan mampu mendorong siswa untuk
k. Mau menerima umpan balik (feedback) dari siswa atau dari taman
22
tambahan, membandingkan dengan pendapat ahli yang lain
bahan ajar. Dengan cara seperti ini, maka isi bahan ajar selalu
baru (up-to-date);
pengajaran,
23
h. Meluangkan waktu untuk membantu siswa yang belajar, bilayang
berikut:
penelitian terbaru.
24
d. Mampu menerangkan persoalan dengan jelas; sehingga
oleh siswa,
memberikan motivasi,
oleh siswa,
25
tertarik mengikuti pelajaran, maka ia harus cepat mengubah
dengan baik,
26
c. Dapat menjelaskan persoalan atau topik secara jelas dan tidak
berbelit-belit,
f. Fleksibel dalam arti tidak kaku. Misalnya bila ada siswa yang
bertanya pada topik yang tidak relevan dari topik yang dibahas,
secara keseluruhan,
27
j. Akrab dengan situasi di kelas, agar siswa tidak merasa segan,
karena mereka juga ikut terlibat dalam proses penciptaan jasa. Bila saran
9
Soekartawi, Meningkatkan Efektivitas Mengajar (Jakarta: Pustaka Jaya, 1995), hal 33
28
diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya (atau norma
merancang jasa yang mudah dipahami dengan jelas. Dalam hal ini
10
FandyTjiptono, Manajemen Jasa (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 1996), hal 146
29
jelas instruksi dari klien dan klien mengerti benar apa yang akan
diberikan.11
mencapai beberapa hasil. Proses merupakan hal yang paling dasar dari Six
menghasilkan nilai bagi pelanggan, maka dari itu dalam Six Sigma
terobosan, maupun perbaikan yang besar dan cepat. Perbaikan ini bisa
terkait.
sumberdaya.
11
FandyTjiptono, Manajemen Jasa (Yogyakarta: Andi Yogyakarta, 1996), hal 150
30
Maka dari itu, waktu respon, kualitas dan tujuan produktivitas
upaya perbaikan secara terus menerus dengan cara memahami sinergi ini
produktivitas.12
organisasi tersebut bersifat profit oriented dan non profit oriented yang
dapat diketahui dan diukur jika individu atau sekelompok karyawan telah
oleh organisasi.Oleh karena itu, jika tanpa tujuan dan target yang
12
Amin Syukron, Muhammad Kholil, Six Sigma: Quality For Business Improvement (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2013), hal 10
13
Irham Fahmi, Manajemen Kinerja: Teori dan Aplikasi (Bandung: Alfabeta, 2010), hal 2
31
organisasi tidak mungkin dapat diketahui bila tidak ada tolok ukur
keberhasilannya.
yang baik atau buruk dari atasan, mitra kerja, bahkan bawahan, tetapi
justru lebih lengkap dan detail karena sifat-sifat yang berkaitan dengan
pekerjaan, standar kerja, perilaku, dan hasil kerja bahkan termasuk tingkat
penilaian kinerja telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Pada awal abad
ke-3 masehi, ahli filsafat dari Cina yang bernama Sin Yu, ia mengkritik
suka dan tidak suka kepada raja saja. Oleh karenanya, sampai sekarang
penilaian kinerja bagi yang dinilai atau karyawan selalu beropini pro dan
kontra untuk yang mendapatkan penilaian buruk atau tidak baik.Pada awal
32
diterapkan dan diterima pada sejumlah organisasi.Sebelumnya, penilaian
Arti kinerja berasal dari kata job performance dan disebut juga
pengertian dari kinerja yang dikatakan oleh para ahli, namun semuanya
konstruk, dimana banyak para ahli yang masih memiliki sudut pandang
33
kesempatan atau opportunity (O), yaitu kinerja = f (A x M x O), artinya
2. Dorongan
3. Kemampuan
4. Kebutuhan
34
6. Imbalan internal
aspek yang mendasar dan paling pokok dari pengukuran kinerja sebagai
berikut:
35
3. Mengukur tingkat capaian tujuan dan sasaran organisasi, menganalisis
sering kali hanya menjadi sebuah aktivitas rutin tanpa adanya penekanan
terdapat perbedaan kinerja yang dicapai saai ini dengan target yang
terjadi dari, lebih jauh lagi, tidak memberikan cara penyelesaian perbedaan
tersebut.15
14
Moeheriono, Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hal 95
15
Dermawan Wibisono, Manajemen Kinerja: Konsep, Desain dan Teknik Meningkatkan Daya
Saing Perusahaan (Jakarta: Erlangga, 2006), hal 192
36
telah ditentukan, atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu
yang ditentukan, atau apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan
yang diharapkan.
nyata dan terukur. Apabila kinerja tidak dapat diukur, tidak dapat dikelola.
Untuk dapat memperbaiki kinerja, perlu diketahui seperti apa kinerja saat
penting dan relevan.Untuk itu, perlu jelas tentang apa yang dikatakan
terpenuhi;
37
4. Menetapkan arti penting masalah kualitas dan menentukan apa yang
sebagai berikut:
16
Wibowo, Manajemen Kinerja Edisi Ketiga (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal 229
38
1. Apa yang diukur semata-mata ditentukan oleh apa yang
sebagai pekerjaan.17
17
Wibowo, Manajemen Kinerja Edisi Ketiga (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), hal 232
39
b. Mengidentifikasikan masalah melalui karyawan.
kegiatan dan Harga yang dibayar bila ada campur tangan dan
kinerja.
kekurangan tersebut.
belum.
18
A.A.Anwar Prabu Mangkunegara, Evaluasi Kinerja SDM (Bandung: Refika Aditama, 2012),
hal 22
40
2.1.11. MetodeSix Sigma
Six Sigma yang berarti enam sigma, dimana sigma itu sendiri
suatu proses. Tentu saja dalam hal ini, Six Sigma mempunyai tujuan
41
penting mengingat pelanggan akan melihat/merasakan produk pada
Untuk mengetahui nilai sigma dapat diketahui melalui tabel dibawah ini:
a. Metodelogi DMAIC
metodologi DMAIC.
42
Garis besar masalah biasanya dideskripsikan di dalam kesepakatan
proyek, tetapi seringkali tidak terlalu jelas. Untuk analisis lebih lanjut,
sebagian besar masalah berasal dari ausnya sikat, dan lebih spesifik lagi
yaitu masalah pada kekerasan sikat. Dengan demikian, masalah ini bisa
produk atau jasa, menggambarkan tingkat kinerja saat itu atau sifat
mengukur tingkat kinerja yang diharapkan dari usaha Six Sigma yang
proyek seperti apa saja yang harus dilakukan, oleh siapa, dan kapan.
43
2. Pengukuran(measure) Fase proses DMAIC ini berfokus pada
ini:
Y = f (X)
44
Setelah hubungan sebab akibat ditemukan, prosedur untuk
tersebut?
analisis yang tajam. Yang amat sering terjadi adalah kita melompat
45
permasalahannya,” dari masalah.Fase Analisis dari DMAICberfokus
terjadi.
statistik dan analisis memainkan peran yang amat penting yang pada
fase ini.Ini merupakan salah satu alasan mengapa statistik menjadi salah
satu bagian yang utama dari pelatihan dan Six Sigma (pada saat yang
maupun bisnis).
46
kesulitan dari tugas ini adalah insting spontan untuk menilai idesebelum
bodoh. Padahal ide-ide yang pada awalnya tampak bodoh mungkin saja
ide sebanyak mungkin pada tahap proses ini,apakah ide tersebut dapat
47
diberikan pada orang 1atau kelompok yang akan mengikuti hal apa
dilakukan.
berada dalam wilayah maksimal yang dapat diterima dalam proses yang
terpenting.21
21
Evans, Lindsay, dan Fitriati, Pengantar Six Sigma (Jakarta: Salemba Empat, 2007), hal 48
22
Vincent Gaspersz, Pedoman Implementasi Program Six Sigma (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2002), hal 6
48
c. Defects Per Million Opportunities (DPMO) adalah ukuran kegagalan
sebesar 3,4 unit output yang cacat dari sejuta unit output yang diproduksi,
quality) adalah hanya 3,4 kegagalan per satu juta kesempatan (DPMO).
yang memiliki target 6.210 DPMO, maka akan terdapat sekitar 9,3 square
foot dari area karpet itu yang tidak tercuci bersih (6.210/1.000.000 x 1.500
3,4 DPMO, maka hampir seluruh area karpet akan tercuci bersih, karena
23
Vincent Gaspersz, Pedoman Implementasi Program Six Sigma (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2002), hal 7
49
d. Mengembangkan rencana pengumpulan data
kualitas kunci dalam proyek Six Sigma adalah dalam menetapkan rencana
dapat dilakukan pada tiga tingkat, yaitu: pada tingkat proses (process
level), tingkat output (output level), dan tingkat outcome (outcome level).
lain.
50
2) Pengukuran pada tingkat output adalah mengukur karakteristik
24
Vincent Gaspersz, Pedoman Implementasi Program Six Sigma (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 2002), hal 100
51
nama Vilfredo Pareto (1848-1923), seorang ekonom Italia yang
penyebab yang telah kita catat sebelumnya. Suatu diagram sebab akibat
25
Evans, Lindsay, dan Fitriati, Pengantar Six Sigma (Jakarta: Salemba Empat, 2007), hal87
52
menyaring potensi penyebab dan mengorganisasikan hubungan antar
variabel.
terlibat dan merasa bahwa mereka adalah bagian yang penting dari proses
53
faktor faktor lingkungan, politik, kepegawaian, dan bahkan kebijakan
2.2.Kerangka Pemikiran
karena itu, berbagai hal perlu dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan
kualitaskinerja dan pelayanan. Agar hal tersebut bisa tercapai, salah satu
pelayanan yang baik untuk menjamin agar semua proses berjalan sesuai
terlebih dahulu agar masalah tersebut dapat dimengerti. Setelah itu berlanjut
26
Evans, Lindsay, dan Fitriati, Pengantar Six Sigma (Jakarta: Salemba Empat, 2007), hal 187
54
berhubungan dengan masal1ah tersebut. Kemudian tahap analyze dimana
2.3. Hipotesis
BAB III
55
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
kejelasan tujuan, pendekatan, subjek, sampel sumber data yang sudah mantap
dan rinci sejak awal, begitupun dengan langkah penelitian hipotesis dan
penelitian yang hanya melibatkan satu variabel pada satu kelompok, tanpa
lain.27Cara yang dilakukan dalam pengambilan data yaitu dengan cara survei.
27
Purwanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), hal 177
56
populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang
pokok.
sampel yang ditetapkan.Jadi sampel yang peneliti ambil dalam penelitian ini
yaitu berjumlah 136 sampel atau 136 mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa
28
Sugiyono.Metode Penelitian Bisnis(Bandung: Alfabeta, 2008), hal 122
29
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 1998), hal 140
57
kuesioner, peneliti menggunakan skala likert.Skala likert merupakan metode
1. Uji Validitas
30
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung : Alfabeta, 2012), hal 132
58
Keterangan:
(dinyatakan valid).31
2. Uji Reliabilitas
Cronbach’s Alpha.
kƩσb2
r=[ ][1– ]
(k – 1) σt 2
Keterangan:
31
Meryana, Wike, dan Dhita, Penilaian Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan
Menggunakan Metode Serqual (Service Quality) dan Six Sigma (Studi Kasus Pada “Restoran
Dahlia” Pasuruan), Jurnal, hal 3
59
Ʃσb2 = Total varians butir
Σt 2 = Total varians
X2
ƩX2 –
n
σb 2 =
n
Keterangan:
X2 = Total X
ƩX2 = Total X2
n = Jumlah responden
Y2
ƩY2 –
n
σt2 =
n
Keterangan:
Y2 = Total Y
ƩY2 = Total Y2
n = Jumlah responden
60
3. Pengukuran baseline kinerja pada tingkat outcome berdasarkan atribut
b. Pengukuran DPMO
a. Menjumlahkan nilai harapan (Y) dan kepuasan (X) dari setiap atribut
seluruh responden.
ƩYi ƩXi
Ῡ= Ẍ=
n n
Keterangan:
n = Jumlah responden
61
b. Menghitung rata-rata dari rata-rata harapan (Ῡ) dan kepuasan (Ẍ).
ƩῩi ƩẌi
Y= X=
A A
Keterangan:
NSi = Ẍ – Ῡ
Keterangan:
ƩNSi
NSv =
A
Keterangan:
32
Meryana, Wike, dan Dhita, Penilaian Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan
Menggunakan Metode Serqual (Service Quality) dan Six Sigma (Studi Kasus Pada “Restoran
Dahlia” Pasuruan), Jurnal, hal 4
62
5. Digram Pareto
6. Diagram Fishbone
63
BAB IV
HASIL PENELITIAN
masih aktif atau masih melakukan proses perkuliahan yaitu pada mahasiswa
membuat 20 pertanyaan dan 5 jawaban yang salah satu harus dipilih. 1 orang
dosen.
64
4.2 Data Hasil Penelitian
kinerja yang diberikan dosen. Oleh karena itu, pada tahap define akan
sebagai berikut:
mahasiswa.
65
diberikan dosen dan untuk meningkatkan kualitas kinerja atau
pelayanan.
secepat-cepatnya.
pelayanan.
66
jawaban mahasiswa tersebut, peneliti dapat menyimpulkan keluhan atau
Pada tahap ini, hasil jawaban kuesioner yang sudah terisi dapat
adalah valid, karena semua pertanyaan atau soal lebih dari r Tabel
atau dalam arti r Hitung > dari r Tabel maka dapat dinyatakan
67
terdapat 5 dimensi atribut yaitu Tangible (Bukti Nyata), Reliability
Empathy (Perhatian).
keseluruhan
b) Reliability (Kehandalan)
pembelajaran
yang tepat
68
9) Dosen memenuhi jumlah tatap muka minimal 14 minggu
kompetensi
c) Responsive (Kesigapan)
perbaikan nilai
d) Assurance (Jaminan)
mahasiswa
perkuliahan
datang
e) Empathy (Perhatian)
69
2) Dosen memberikan koreksi, umpan balik dan nilai pada
dan transfaran
Cronbach Alpha.
70
Dalam Uji Reliabilitas menggunakan metodeCronbach
Atribut
dapat diketahui bahwa pada atribut Rel9, Res1, Res2, Ass 2, Em1,
71
4.2.3. Fase Analyze (Analisis)
nilai sigma dibawah rata baseline tingkat outcome yaitu Rel9, Res1,
72
2. Diagram Pareto
Tingkat DPMO
450.000
400.000
400.000 370.000 380.000
340.000 330.000
350.000
300.000 310.000
300.000
250.000
200.000
150.000
100.000
50.000
0
Rel 9 Res 1 Res 2 Ass 2 Em 1 Em 2 Em 3
Diagram Pareto
Res 1.
73
3. Diagram Sebab Akibat
tertinggi.
Dosen
Metode
Dosen kurang merespon
keluhan mahasiswa
Dosen kurang transfaran dalam
menginformasikan nilai dan hasil
Metode pembelajarankurang ujian
tepatdenganmateri yang diberikan
Kurangnya arahan dan peranan
dosen untuk membantu dan
Kurangnya evaluasi perkuliahan memotivasi mahasiswa agar lebih
terarah
Kurangnya bantuan
dan arahan dosen
ketika mahasiswa
memintaperbaikan
nilai
Materi
Sarana/Prasarana
74
Diagram sebab akibat untuk faktor kurangnya bantuan dan
sebagai berikut:
a) Dosen
75
adalah dengan cara memperhatikan mahasiswanya agar lebih
memberikan tugas-tugas.
b) Metode
76
c) Materi
d) Sarana/Prasarana
77
4.2.4. Fase Improve (Peningkatan)
sebagai berikut:
What Apa yang menjadi target Kurangnya bantuan dan arahan 1. Adanya evaluasi perkuliahan setelah
utama dari perbaikan dosen ketika mahasiswa meminta UTS dan UAS
atau peningkatan perbaikan nilai 2. Dosen harus lebih transfaran dalam
kualitas? menginformasikan absensi, hasil tugas
Tujuan Utama
dan ujian
3. Adanya respon yang baik kepada
mahasiswa yang ingin meminta
perbaikan nilai
4. Perbaikan nilai hanya bisa dilakukan
pada nilai D terkecuali apabila dosen
keliru dalam melakukan penilaian
Why Mengapa rencana 1. Memperbaiki nilai mata 1. Dalam melakukan perbaikan nilai dapat
tindakan itu akan kuliah membantu mahasiswa dalam
Alasan Kegunaan
When Bilamana aktivitas Dapat mempercepat dan 1. Dalam melakukan perbaikan nilai yang
rencana tindakan itu akan mempermudah proses kurang baik, dapat segera
terbaik untuk perbaikan nilai memperbaikinya dengan cara menemui
dilaksanakan? Apakah dosen dan menanyakan nilai atau meminta
Urutan
78
Who Siapa yang akan Yang akan melakukan aktivitas Mahasiswa yang ingin melakukan perbaikan
mengerjakan aktivitas tindakan itu ialah mahasiswa itu nilai disarankan untuk menemui dosen yang
rencana tindakan itu? sendiri bersangkutan dan meminta ujian remedial.
Apakah ada orang lain
yang dapat mengerjakan
Orang
aktivitas rencana
tindakan itu? Mengapa
harus orang itu yang
ditunjuk untuk
mengerjakan aktivitas
itu?
79
How Bagaimana Aktivitas yang akan dilakukan Usulan evaluasi perkuliahan:
mengerja1kan aktivitas adalah meminta perbaikan nilai:
rencana tindakan itu? 1. Mahasiswa menghadap dosen untuk
Apakah metode yang menanyakan perkuliahan
digunakan sekarang, 2. Dosen memperlihatkan hasil
merupakan metode perkuliahan mahasiswa
terbaik? Apakah ada cara 3. Untuk memperbaiki perkuliahan
lain yang lebih mudah? mahasiswa disarankan untuk
mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan dosen
4. Mahasiswa mrngisi tugas yang
diberikan dosen
5. Mahasiswa menemui dosen untuk
mengumpulkan tugas
6. Dosen memberikan nilai dari tugas
yang diberikan
7. Dosen memberitahukan kepada
mahasiswa bahwa nilai perkuliahan
mahasiswa teresebut sudah sesuai
dengan apa yang diharapkan dosen
8. Evaluasi perkuliahan selesai
Metode
80
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pada level sigma, rata-rata yang didapat dari 20 pertanyaan adalah 2.20.
tertinggi, nilai sigma terendah 2.10 dan memiliki tingkat kepuasan 60%.
Sedangkan nilai sigma yang tertinggi yaitu 2.29 dan memiliki tingkat
P19/Res1 yang sudah dijelaskan pada gambar 4.2 dalam diagram sebab
penelitian yaitu:
Minimum.
81
2. Penelitian ini tidak melakukan proses FGD (Focus Group Discussion).
Tinggi (BAN-PT).
5.3 Saran
tolak ukur atau butir-butir pelayanan minimal yang harus dipenuhi oleh
82
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi. A. 1987. Pendidikan Dari Masa Ke Masa. Bandung: Armico.
Agung,Iskandar.2012.Strategi Penerapan Pendidikan Pembangunan Berkelanjutan
(ESD) Di Sekolah. Jakarta: Bee Media Indonesia.
Asep Jihad,Suyanto. 2013.Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan
Kualitas Guru Di Era Global. Jakarta: Esensi.
Arikunto,Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Fandy,Tjiptono. 1996. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Fahmi,Irham. 2010. Manajemen Kinerja: Teori dan Aplikasi. Bandung: Alfabeta.
Lindsay,Evans.Afia R. Fitriani. 2007. Pengantar Six Sigma. Jakarta:
Salemba Empat.
Mangkunegara,A.A.Anwar Prabu. 2012. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika
Aditama.
Meryana, Wike, dan Dhita.Desember 2013.Penilaian Kepuasan Konsumen
Terhadap Kualitas Pelayanan Menggunakan Metode Serqual (Service
Quality) dan Six Sigma (Studi Kasus Pada “Restoran Dahlia” Pasuruan).
Jurnal Universitas Brawijaya.
Moeheriono. 2012. Pengukuran Kinerja Berbasis Kompetensi. Jakarta: Rajawali
Pers.
Santoso,Haryo. Januari 2006.Meningkatkan Kualitas Layanan Industri Jasa
Melalui Pendekatan Integrasi Metoda Serqual-Six Sigma Atau Serqual-
QFD.Jurnal Undip Vol, 1, No. 1.
Sadulloh,Uyoh. 2008. PengantarFilsafat Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Soekartawi. 1995. Meningkatkan Efektivitas Mengajar. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sugiyono.2008. Metode Penelitian Bisinis. Bandung: Alfabeta.
Suwarno. 1985. Pengantar Umum Pendidikan. Jakarta: Aksara Baru.
Rohman,Muhamad, Sofan Amri. 2012. Manajemen Pendidikan: Analisis dan
Solusi Terhadap Kinerja Manajemen Kelas Strategi PengajaranYang
Efektif. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.
Purwanto. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
83
Vincent, Gasper. 2002. Pedoman Implementasi Program Six Sigma.Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Wibisono, Dermawan. 2006. Manajemen Kinerja: Konsep, Desain dan Teknik
Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Erlangga.
84
LAMPIRAN
85
Lampiran 1: Kuesoiner Istrumen Penelitian
PETUNJUK PENGISIAN
Anda diminta untuk mengisi jawaban sesuai dengan keadaan nyata yang anda
Jakarta, dengan memberikan tanda centang (√) pada salah satu kotak yang sesuai
2 : Tidak Setuju
3 : Netral
4 : Setuju
5 :Sangat Setuju
Pilihan
Jawaban
No Pertanyaan
1 2 3 4 5
86
Nama:
Pilihan Jawaban
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
3 Dosen melakukan perkuliahan sesuai prosedur (pendahuluan, inti, dan penutup) dan relevan
dengan tujuan pembelajaran
8 Proses pembelajaran yang diberikan dan dilakukan dosen dapat dicontoh/dituru mahasiswa
12 Dosen memanfaatkan sumber belajar secara maksimal (buku, modul, jurnal, dll)
14 Dosen memenuhi jumlah tatap muka minimal 14 minggu dalam satu semester
16 Dosen memberikan koreksi, umpan balik dan nilai pada latihan/tugas yang dikerjakan
mahasiswa
17 Dosen melakukan penilaian dengan menggunakan perangkat tes (tulis, lisan, praktek, dll)
yang diujikan sesuai kompetensi
18 Dosen menginformasikan hasil ujian dan tugas secara jelas dan transfaran
87
Lampiran 2: Tabel r
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
df = (N-2)
0.1 0.05 0.02 0.01 0.001
88
Lampiran 3: Nilai Rata-Rata Tingkat Kepuasan
Pertanyaan X Y X2 Y2 XY
89
Lampiran 4: Nilai Rata-Rata Tingkat Harapan
Pertanyaan X Y X2 Y2 XY
90
Lampiran 5: Uji Validitas
r Hitung Keterangan
91
Lampiran 6: Penentuan Atribut Pertanyaan
Tangible Penampilan dosen yang terjaga dan selalu rapi secara keseluruhan T1
(Bukti Nyata)
Dosen menyampaikan silabus perkuliahan kepada mahasiswa pada pertemuan pertama Rel1
Dosen menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran di setiap pertemuan perkuliahan Rel2
Dosen melakukan perkuliahan sesuai prosedur (pendahuluan, inti, dan penutup) dan relevan Rel3
dengan tujuan pembelajaran
Dosen menggunakan metode yang tepat (diskusi, demonstrasi, dan simulasi) Rel4
Reliability
Dosen menguasai materi perkualiahan dengan baik Rel5
(Kehandalan)
Dosen menggunakan media pembelajaran dengan tepat Rel6
Materi yang diberikan dosen diiringi/imbangi dengan tugas yang tepat Rel7
Dosen memanfaatkan sumber belajar secara maksimal (buku, modul, jurnal, dll) Rel8
Dosen memenuhi jumlah tatap muka minimal 14 minggu dalam satu semester Rel9
Dosen melakukan penilaian dengan menggunakan perangkat tes (tulis, lisan, praktek, dll) Rel10
yang diujikan sesuai kompetensi
Responsive Dosen selalu membantu dan mengarahkan dalam meminta perbaikan nilai Res1
(Kesigapan) Dosen datang tepat waktu pada saat jam perkuliahan Res2
Assurance Proses pembelajaran yang diberikan dan dilakukan dosen dapat dicontoh/dituru mahasiswa Ass2
Dosen menginformasikan hasil ujian dan tugas secara jelas dan transfaran Em3
92
Lampiran 7:Koefisien Validitas Berdasarkan Tiap Atribut
(Bukti nyata)
93
Lampiran 8: Kepuasan, Harapan, dan Gap Tiap Atribut
Customer Satisfaction
Tangible Penampilan dosen yang terjaga dan selalu rapi secara keseluruhan 3,95 4,57 -0,62
Dosen menyampaikan silabus perkuliahan kepada mahasiswa pada pertemuan pertama 3,76 4,50 -0,74
Dosen menyampaikan kompetensi dan tujuan pembelajaran di setiap pertemuan 3,66 4,47 -0,81
perkuliahan
Dosen melakukan perkuliahan sesuai prosedur (pendahuluan, inti, dan penutup) dan 3,61 4,48 -0,87
relevan dengan tujuan pembelajaran
Dosen menggunakan metode yang tepat (diskusi, demonstrasi, dan simulasi) 3,58 4,50 -0,92
Materi yang diberikan dosen diiringi/imbangi dengan tugas yang tepat 3,77 4,50 -0,73
Dosen memanfaatkan sumber belajar secara maksimal (buku, modul, jurnal, dll) 3,55 4,51 -0,96
Dosen memenuhi jumlah tatap muka minimal 14 minggu dalam satu semester 3,19 4,42 -1,23
Dosen melakukan penilaian dengan menggunakan perangkat tes (tulis, lisan, praktek, dll) 3,60 4,50 -0,90
yang diujikan sesuai kompetensi
Responsive Dosen selalu membantu dan mengarahkan dalam meminta perbaikan nilai 3,04 4,63 -1,59
Dosen datang tepat waktu pada saat jam perkuliahan 3,33 4,48 -1,15
Assurance Proses pembelajaran yang diberikan dan dilakukan dosen dapat dicontoh/dituru mahasiswa 3,50 4,51 -1,01
Dosen melibatkan mahasiswa secara aktif dalam perkuliahan 3,67 4,56 -0,89
Dosen memberikan toleransi pada saat anda terlambat datang 3,66 4,44 -0,78
Dosen menginformasikan kepada mahasiswa apabila perkuliahan ditunda/tidak berjalan 3,38 4,47 -1,09
sesuai jadwal
Empathy
Dosen memberikan koreksi, umpan balik dan nilai pada latihan/tugas yang dikerjakan 3,45 4,38 -0,93
mahasiswa
Dosen menginformasikan hasil ujian dan tugas secara jelas dan transfaran 3,13 4,58 -1,45
94
Lampiran 9: Pengukuran Baseline Kinerja Pada Tingkat Outcome
Berdasarkan Atribut
95
Lampiran 10: SOP Evaluasi Perkuliahan
SOP EVALUASI Dibuat Oleh Emirio Alvy Rezky
PERKULIAHAN
Direvisi Oleh -
1. TUJUAN
Prosedur untuk evaluasi perkuliahan bertujuan untuk mengevaluasi mata
kuliah yang sedang diambil agar mahasiswa lebih terarah dan termotivasi.
2. RUANG LINGKUP
Prosedur evaluasi perkuliahan meliputi tentang tata caramelakukan
evaluasi perkuliahan dimulai dari absensi, tugas-tugas dan ujian.
3. SARANA
1. Lembar soal atau tugas perkuliahan
4. DEFINISI
Evaluasi perkuliahan adalah proses untuk membimbing mahasiswa
dalam memperbaiki perkuliahan yang sedang dijalaninya. Evaluasi
perkuliahan sangat membantu mahasiswa pada saat mahasiswa mengalami
nilai tugas atau ujian yang kurang memuaskan.
96
5. PROSEDUR
1. Mahasiswa menghadap dosen untuk menanyakan perkuliahan yang
dijalaninya
2. Dosen memperlihatkan hasil perkuliahan mahasiswa
3. Untuk memperbaiki perkuliahan mahasiswa disarankan untuk
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dosen
4. Mahasiswa mengisi tugas yang diberikan dosen
5. Mahasiswa menemui dosen untuk mengumpulkan tugas yang sudah
selesai dikerjakan
6. Dosen memberikan nilai dari tugas yang diberikan
7. Dosen memberitahukan kepada mahasiswa bahwa nilai perkuliahan
mahasiswa tersebut sudah sesuai dengan apa yang diharapkan dosen
8. Evaluasi perkuliahan selesai.
97
Lampiran 11: Diagram Alir Proses Evaluasi Perkuliahan
STANDAR OPERATING Kode :
PROSEDURE
98
Lampiran 12: SOP Ujian Remedial
Direvisi Oleh -
1. TUJUAN
Prosedur untuk perbaikan nilai yang kurang baik bertujuan untuk
memperbaiki nilai yang kurang baik dengan cara ujian perbaikan.
2. RUANG LINGKUP
a. Prosedur perbaikan nilai meliputi penyajian informasi tentang tata
cara syarat-syarat perbaikan nilai.
b. Perbaikan nilai hanya bisa dilakukan pada nilai D terkecuali apabila
dosen keliru dalam melakukan penilaian
3. SARANA
a. KRS bukti nilai yang kurang baik
b. Form perbaikan nilai
4. DEFINISI
Perbaikan nilai adalah proses perbaikan nilai yang kurang baik apabila
mahasiswa mengalami nilai yang kurang baik untuk segera menemui
dosen yang bersangkutan untuk meminta perbaikan nilai dengan cara ujian
perbaikan yang bertujuan mendapatkan nilai baru.
99
5. PROSEDUR
1. Mahasiswa menghadap dosen untuk menanyakan nilai yang kurang
baik
2. Dosen memperlihatkan hasil evaluasi mahasiswa
3. Untuk perbaikan nilai mahasiswa disarankan ikut ujian perbaikan dan
meminta form perbaikan nilai ke TU
4. Mahasiswa kembali menghadap dosen untuk meminta ujian perbaikan
untuk mendapatkan nilai baru atau menggantikan nilai yang kurang
baik
5. Mahasiswa mengisi lembar ujian perbaikan
6. Setelah selesai mengisi soal ujian perbaikan mahasiswa kembali
menghadap dosen untuk menyerahkan jawaban dari soal yang
diberikan dosen
7. Dosen mengoreksi hasil jawaban ujian perbaikan mahasiswa
8. Setelah hasil jawaban dikoreksi dosen memberikan nilai baru dan
menandatangani form perbaikan nilai
9. Mahasiswa mengumpulkan form perbaikan nilai di TU dan TU
mengentri atau memasukan nilai baru.
100
Lampiran 13: Diagram Alir Proses Ujian Remedial
STANDAR OPERATING Kode :
PROSEDURE
101
Lampiran 14: SOP Komplain Nilai
Direvisi Oleh -
1. TUJUAN
Prosedur untuk perbaikan nilai dosen salah entri bertujuan untuk
memperbaiki nilai yang kurang baik atau melakukan komplain kepada
dosen dengan nilai yang diterima mahasiswa.
2. RUANG LINGKUP
a. Prosedur perbaikan nilai dosen salah entri meliputi penyajian
informasi tentang tata cara syarat-syarat komplain atau perbaikan
nilai.
b. Komplain nilai hanya bisa dilakukan apabila dosen keliru dalam
melakukan penilaian
3. SARANA
c. KRS bukti nilai yang kurang baik
d. Form perbaikan nilai
4. DEFINISI
Komplain nilai adalah proses perbaikan nilai yang kurang baik apabila
mahasiswa mengalami nilai yang kurang baik untuk segera menemui
dosen yang bersangkutan untuk menanyakan nilai yang kurang baik
dengan cara komplain nilai.
102
5. PROSEDUR
1. Mahasiswa menghadap dosen untuk menanyakan nilai atau komplain
nilai yang kurang baik
2. Dosen melihat data hasil perkuliahan mahasiswa
3. Untuk perbaikan nilai mahasiswa disarankan meminta form perbaikan
nilai ke TU
4. Mahasiswa mengisi form perbaikan nilai
5. Dosen mengisi nilai baru yang salah di entri
6. Mahasiswa menyerahkan form komplain nilai baru ke TU
7. TU mengentri atau memasukan nilai baru.
103
Lampiran 15: Diagram Alir Proses Komplain Nilai
STANDAR OPERATING Kode :
PROSEDURE
104
Emirio Alvy Rezky dilahirkan di Desa Pantaimakmur
Kecamatan Tarumajaya Kabupaten Bekasi pada tanggal 14Januari 1993 dari ayah
yang bernama Tajudin Abdullah dan ibu bernama Siti Rocmani. Penulis
pendidikan Sekolah Dasar di MIAttaqwa 34 dan lulus pada tahun 2004. Kemudian
Penulis melanjutkan pendidikan di MTs Attaqwa 07 dan tamat pada tahun 2007.
2010. Setelah tamat SMA, penulis melanjutkan kuliah diJurusan Teknik Mesin
105