No. …C/TIKI/SPKPPB/SMD/XI/2015
Pada hari ini …., tanggal ….. bulan …… tahun ……. bertempat di Samarinda, telah diadakan
penandatanganan Perjanjian Kerjasama Pelayanan Pengiriman Barang/Dokumen (selanjutnya
disingkat “Perjanjian”), oleh dan antara para pihak :
1. CV. TITIPAN KILAT SAMARINDA, suatu Badan Usaha yang didirikan berdasarkan hukum
Negara Republik Indonesia yang beralamat di Jalan Slamet Riyadi No. 48 Samarinda , yang
diwakili secara sah oleh H.Handry Setiawan. selaku Direktur CV. Titipan Kilat Samarinda,
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama CV. Titipan Kilat, untuk selanjutnya disebut
PENGANGKUT ;
Para Pihak dengan berdasarkan itikad baik serta saling mempercayai, telah saling sepakat dan
setuju untuk saling mengikatkan diri dalam suatu Perjanjian dengan ketentuan-ketentuan dan
syarat-syarat sebagaimana dituangkan dalam Pasal-Pasal sebagai berikut :
PASAL I
RUANG LINGKUP KERJASAMA
1
PASAL II
HAK DAN KEWAJIBAN PENGANGKUT
PASAL III
HAK DAN KEWAJIBAN PENGIRIM
PENGIRIM sebagai pengguna jasa penjemputan dan pengiriman TITIPAN berkewajiban sebagai
berikut:
2. Membayar kewajiban pembayaran (tagihan) atas total biaya pengiriman TITIPAN secara
transfer dan tepat waktu.
3. PENGIRIM telah membaca dan menyetujui Pedoman Tata Cara Serta Syarat-Syarat
Pengiriman yang ditentukan oleh PENGANGKUT yang menjadi Lampiran I dan tidak
terpisahkan dari Perjanjian ini.
PASAL IV
SYARAT KIRIMAN
2. PENGIRIM dilarang memasukkan uang tunai, narkoba, material pornografi, bahan yang
mudah meledak, cairan kimia korosif atau mudah menyala dan barang berbahaya lainnya
(Dangerous Goods).
2
PASAL V
TARIF
1. Tarif untuk tiap-tiap pengiriman adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran II yang
merupakan suatu satu kesatuan dan tidak dapat dipisahkan dari Surat Perjanjian ini.
2. Perhitungan biaya pengiriman adalah sesuai tarif yang berlaku dari tempat pengiriman barang
yang dilaksanakan.
3. Tarif sewaktu-waktu dapat berubah dengan pemberitahuan sebelum tariff baru berlaku.
PASAL VI
SYARAT PEMBAYARAN
1. Penagihan atas total biaya pengiriman akan dilakukan oleh PENGANGKUT kepada
PENGIRIM berdasarkan transaksi sejak tanggal awal sampai dengan tanggal terakhir bulan
berjalan. Tagihan akan dikirim pada pada akhir bulan dengan disertai Invoice dan
perinciannya.
3. Pengembalian Bukti Tanda Terima Kiriman Barang (BTTKB) tidak disangkutpautkan dengan
pembayaran tagihan PENGANGKUT kepada PENGIRIM
5. Apabila denda keterlambatan dimaksud ayat 4 Pasal ini sudah mencapai batas maksimum
sebesar 5 % (lima persen) atau keterlambatan sudah mencapai 50 (lima puluh) hari kalender,
maka PENGANGKUT berhak secara sepihak menghentikan Perjanjian ini.
6. Pembayaran Tagihan (invoice) dari PENGIRIM kepada PENGANGKUT dilakukan dengan cara
tunai atau bisa mentransfer ke rekening PENGANGKUT dengan alamat yaitu : BCA Cabang
Samarinda, No. Rek. 027.0736.645 atas nama CV. Titipan Kilat Samarinda.
PASAL VII
PENGAMBILAN TITIPAN
1. Pengambilan TITIPAN PENGIRIM akan dilakukan setiap hari kerja oleh PENGANGKUT (pukul
08.00 – 15.00 Wita) Order pengambilan TITIPAN akan dilakukan via telepon ke bagian
Penjemputan langsung.
2. Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan pemeriksaan terhadap fisik barang sebelum
barang diserahkan kepada PENGANGKUT. Dan apabila terjadi sesuatu yang mencurigakan
terhadap fisik barang yang akan dikirim atau standar pengemasan belum sesuai dengan
3
standar pengiriman maka PENGANGKUT berhak menolak untuk mengirimkan barang
tersebut.
PASAL VIII
KLAIM
1. Bilamana terjadi suatu klaim atas kehilangan atau kerusakan barang kiriman, maka
PENGANGKUT akan menyelesaikan klaim sesuai dengan Pedoman Tata Cara Serta Syarat-
syarat Pengiriman PENGANGKUT yaitu penggantian maksimal 10 (sepuluh) kali biaya kirim
khusus untuk kiriman yang hilang atau rusak saja.
2. Bila terjadi keterlambatan pengiriman alamat tujuan pada layanan , Same Day Service (SS),
Over Night Service (ONS), HDS (Holiday Service) dan Two Days Service (TDS),
PENGANGKUT akan mengembalikan biaya kirim 100% (seratus persen).
3. Untuk kiriman yang nilainya melebihi 10 (sepuluh) kali biaya pengiriman atau bilamana
PENGIRIM menghendaki klaim atas kehilangan atau kerusakan sebesar nilai kiriman, maka
PENGIRIM harus mengasuransikan kiriman tersebut kepada perusahaan asuransi yang telah
ditunjuk oleh PENGANGKUT. Premi asuransi dibayar oleh PENGIRIM sesuai dengan tariff
premi perusahaan asuransi yang telah ditunjuk oleh PENGANGKUT yang menjadi Lampiran III
dan menjadi kesatuan serta tak terpisahkan dari Perjanjian ini. Ketentuan penyelesaian klaim
mengikuti ketentuan yang berlaku pada perusahaan asuransi yang ditunjuk.
PASAL IX
MASA BERLAKUNYA PERJANJIAN
1. Masa berlaku perjanjian adalah 1 (satu) tahun sejak tanggal surat perjanjian ini ditandatangani
oleh kedua belah pihak. Perjanjian ini tidak dapat diubah tanpa perjanjian tertulis dari kedua
belah pihak. Apabila salah satu pihak berkehendak memutuskan perjanjian ini maka dapat
dilakukan dengan pemberitahuan secara tertulis 14 (empat belas) hari sebelumnya, setelah
perjanjian ini berjalan enam bulan dan PENGIRIM bersedia melunasi kewajibannya kepada
PENGANGKUT.
3. Dalam Pelaksanaan pengakhiran perjanjian ini kedua belah PIHAK setuju untuk melepaskan
ketentuan pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata sepanjang mengatur tentang
pengakhiran perjanjian melalui pengadilan, serta melepaskan ketentuan pasal 1267 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata sepanjang mengatur tentang pemberian ganti kerugian
dalam bentuk apapun apabila perjanjian ini diakhiri.
4
PASAL X
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
Perselisihan-perselisihan yang timbul sebagai akibat dari pelaksanaan perjanjian ini akan
diselesaikan secara musyawarah dan mufakat antara Para Pihak dan apabila perselisihan tidak
dapat diselesaikan dengan baik, maka Para Pihak bersepakat memilih dan menyelesaikan pada
kedudukan hukum yang tetap di Pengadilan Negeri Samarinda.
PASAL XI
FORCE MAJEURE
2. PENGANGKUT akan memberikan keterangan atau laporan secara tertulis dalam waktu 3
x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam kepada PENGIRIM setelah terjadi Force Majeure
dimaksud disertai bukti-bukti yang sah dari pihak yang berwenang untuk kemudian kedua
belah pihak akan menyelesaikan atas dasar itikad baik dengan mempertimbangkan asas-asas
hukum yang berlaku.
3. Semua kerugian dan biaya-biaya yang diderita oleh salah satu pihak sebagai akibat
terjadinya FORCE MAJEURE bukan merupakan tanggungjawab pihak lainnya.
PASAL XIII
PEMBERITAHUAN DAN KOMUNIKASI
1. Setiap pemberitahuan yang harus diberikan sehubungan dengan Perjanjian ini wajib
diberitahukan secara tertulis melalui faksimili, kurir, maupun pos udara tercatat dengan bentuk
pengirimannya sebagai berikut :
5
2. Jika terjadi perubahan alamat yang tercantum dalam perjanjian ini, maka pihak yang
mengubah alamat wajib memberitahukan secara tertulis perubahan tersebut kepada pihak
lainnya dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kerja setelah perubahan alamat tersebut terjadi.
3. Segala akibat yang timbul dari kegagalan untuk memberitahukan pihak lain mengenai
perubahan alamat akan menjadi risiko dan tanggung jawab pihak yang mengubah alamatnya.
PASAL XIII
LAIN-LAIN
1. Hal-hal yang belum diatur dan perubahan-perubahan dari Perjanjian ini, akan diselesaikan
melalui kesepakatan atau perundingan kedua belah pihak dan akan dituangkan dalam suatu
Addendum Perjanjian yang ditandatangani oleh kedua belah pihak serta merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari dan mempunyai kekuatan hukum yang sama dengan Perjanjian ini.
2. Segala ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat dalam Perjanjian ini berlaku serta mengikat
bagi pihak-pihak yang menandatangani, pengganti-penggantinya dan mereka memperoleh
keuntungan dari padanya.
Demikian Perjanjian ini dibuat dalam 2 (dua) rangkap ASLI masing-masing bermaterai cukup serta
mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah ditandatangani dan dibubuhi stempel perusahaan
kedua belah pihak.
PENGANGKUT PENGIRIM
CV. TITIPAN KILAT SAMARINDA PT………………………………
Materai 6000
6
LAMPIRAN I
DEFINISI – DEFINISI
1. TIKI berarti seluruh agen TIKI yang telah ditentukan berdasarkan perjanjian keagenan antara PT Citra Van
Titipan Kilat dengan pihak lain yang kemudian memakai merek dagang TIKI.
2. TITIPAN adalah semua bentuk barang / paket, dokumen atau surat yang dikirim melalui TIKI.
3. PENGIRIM adalah orang perorangan atau badan hukum yang tertulis/ tercetak dalam BUKTI TANDA TERIMA
KIRIMAN BARANG, selanjutnya disebut (BTTKB) kolom PENGIRIM pada saat melakukan pengiriman dengan
memanfaatkan jasa pengiriman yang disediakan oleh TIKI dengan membayar biaya yang telah ditetapkan oleh
TIKI.
4. PENERIMA adalah siapapun yang menerima TITIPAN pada alamat dimaksud yang dituju oleh PENGIRIM.
5. TITIPAN BERHARGA (SPECIAL ITEMS) adalah jenis kiriman yang memiliki kriteria sebagai berikut:
a. Menurut pengakuan PENGIRIM memilik harga/nilai tinggi;
b. Memiliki bentuk dan penanganan khusus.
c. Merupakan barang yang memiliki arti khusus bagi PENGIRIM dan/atau PENERIMA.
PENGIRIM menjamin bahwa yang bersangkutan adalah pemilik sah dan/atau berhak atas TITIPAN yang diserahkan
kepada TIKI untuk dikirim ke alamat yang ditentukan oleh PENGIRIM.
Pedoman dan Syarat Pengiriman yang tercantum dalam BTTKB ini merupakan Perjanjian yang mengikat antara
PENGIRIM dan TIKI ketika PENGIRIM menyerahkan barang/paket, dokumen atau surat kepada TIKI untuk dikirim
kesuatu tujuan yang ditentukan oleh PENGIRIM, dengan membayar biaya tertentu kepada TIKI baik secara tunai
maupun berdasarkan kesepakatan sebelumnya antara PENGIRIM dengan TIKI.
Dengan ketentuan & syarat-syarat sebagai berikut:
1. PENGIRIM dilarang memasukkan barang-barang yang mengandung hal-hal sebagai berikut:
a. Barang berbahaya yang mudah meledak atau terbakar, obat-obatan terlarang, barang-barang yang
menurut pihak berwajib dilarang diproduksi dan diedarkan.
b. Barang-barang berharga dan surat berharga berupa diantaranya: Emas, perak, perhiasan,uang tunai, abu,
cyanide,platinum, dan batu atau metal berharga,cek tunai, Bilyet Giro, money orderatau traveler’s cheque,
barang antic, lukisan antik.
c. Binatang atau tanaman hidup.
d. Barang-barang lain yang melebihi declare value dan/atau barang-barang lain yang ditetapkan berdasarkan
kebijaksanaan TIKI.
2. PENGIRIM wajib memberikan informasi yang lengkap dan benar kepada TIKI tentang isi TITIPAN yang
dinyatakan pada saat pengiriman dan petugas TIKI akan mengisi sesuai dengan pernyataan PENGIRIM.
3. Pernyataan PENGIRIM merupakan pengakuan yang dipercayai oleh TIKI dan mengikat PENGIRIM. Apabila
pada hari itu juga dan/atau di kemudian hari terjadi permasalahan yang menyebabkan rusaknya TITIPAN dan
jenis TITIPAN tidak sesuai dengan pengakuan PENGIRIM, maka PENGIRIM melepaskan TIKI dari seluruh
bentuk tanggung jawab dan dengan tidak mengurangi hak TIKI untuk menempuh upaya hukum baik perdata
maupun pidana, atas keterangan tidak benar yang telah diberikan oleh PENGIRIM (bila dianggap perlu).
4. TIKI berhak menolak untuk mengangkut TITIPAN,apabila TITIPAN tersebut diduga akan membahayakan
keselamatan umum yang berakibat pada adanya akibat hukum bagi TIKI baik secara perdata maupun pidana.
5. Bahwa dalam hal tedapat permasalahan dikemudian hari yang timbul dari pernyataan tidak benar dari
PENGIRIM atas isi TITIPAN yang kemudian mengakibatkan TIKI diputus bersalah oleh Pengadilan, maka
PENGIRIM berkewajiban untuk menanggung putusan tersebut berserta biaya-biaya yang dikeluarkanTIKI.
6. TIKI berhak untuk melakukan pembulatan keatas terhadap berat dalam satuan Kilogram dan biaya kirim dalam
nilai ratusan Rupiah.
7. TIKI tidak bertanggung jawab terhadap kondisi-kondisi sebagai berikut:
a. KERUSAKAN,terhadap semua kerusakan TITIPAN yang karena sifatnya ataupun karena barang tersebut
merupakan barang-barangpecah belah dan secara teknis pada mesin maupun barang elektronik yang
terjadi selama pengangkutan,yang menyebabkan tidak berfungsi atau berubahnya fungsi dari barang
elektronik dimaksud.
b. Kebocoran pada barang cair dan/atau karena sifat barang tersebut yang mudah bocor.
c. Penahanan dan/atau penyitaan serta pemusnahan TITIPAN oleh pejabat yang berwenang.
d. Kerusakan, keterlambatan ataupun kehilangan karena keadaan memaksa (force majeure) yang
berakibatkan baik karena bencana alam, kedaan darurat, atau hal lain yang tidak terukur dan/atau luar
kemampuan manusia.
8. TIKI tanpa pemberitahuan dan persetujuan terlebih dahulu dari PENGIRIM berhak untuk menggunakan secara
transportasi lainnya dalam melaksanakan pengiriman dan PENGIRIM terikat pada aturan dan ketentuan yang
mengikat TIKI dengan pemilik sarana transportasi.
9. TIKI dibebaskan dari segala tanggung jawab sejak diterimanya TITIPAN dan tidak adanya keluhan/klaim atas
kiriman tersebut pada saat itu serta telah ditanda-tanganinya BTTKB oleh siapapun dialamat PENERIMA,kecuali
sebelumnya ada kesepakatan lain antara PENGIRIM dengan TIKI.
10. Dalam hal PENERIMA tidak menerima TITIPAN sesuai dengan layanan kiriman yang dipilih oleh PENGIRIM,
maka TIKI memberi 5 (lima) hari kerja sejah estimasi waktu penyampaian bagi PENGIRIM untuk mengajukan
klaim kepada TIKI dalam hal TITIPAN tidak diterima, hilang, rusak, maupun kurang.
11. TIKI tidak berkewajiban untuk memberitahukan kepada PENGIRIM tentang telah diterimanya TITIPAN oleh si
PENERIMA.
7
12. TIKI bertanggung jawab terhadap TITIPAN dan TITIPAN BERHARGA (special item) sepanjang pengakuan
PENGIRIM pada saat ditandatanginya BTTKB sama dengan isi TITIPAN dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Bilamana terjadi kehilangan, kerusakan atau kekurangan atas TITIPAN yang tidak diasuransikan,
penggantian makmsimum sebersar 10(sepuluh) kali biaya pengiriman untuk titipan dan/atau tidak melebihi
dari nilai Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah)
b. Untuk TITIPAN yang bernilai subyektif, contohnya KTP, STNK, Dokumen Tender, dan lain-lain (sebagai
mana ketentuan yang telah diaturoleh pihak asuransi) begitu juga dengan TITIPAN yang nilai barangnya
melebihi 10(sepuluh) kali biaya pengiriman wajib diasuransikan yang pembayaran preminya dibayar oleh
pihak PENGIRIM kepada Asuransi Jasa Titipan sesuai dengan tarif yang ditentukan olehperusahaan
Asuransi Jasa Titipan. Penggantian kerugian diselesaikan sesuai dengan Polis Kontrak Asuransi Jasa
Titipan. Bilaman PENGIRIM tidak mengasuransikannya dan ternyata terjadi kehilangan, kerusakan,
dan/atau kekurangan jumlah, maka TIKI tidak bertanggung jawab untuk melakukan penggantian apapun.
13. TIKI tidak memiliki tanggung jawab apapun selain apa yang dikemukakan dalam butir 12 diatas, termasuk segala
bentuk kerugian apapun baik berupa kerugian materil, immaterial dan/atau kebilangan kesempatan memperoleh
keuntungan yang diderita oleh PENGIRIM maupun PENERIMA sebagai akibat keterlambatan, kekurangan,
kerusakan atau kehilangan TITIPAN.
14. Pengajuan dan penyelesaian klaim dilakukan oleh PENGIRIM secara tertulis ditempat transaksi pengirima
dilakukan, dengan syarat menyerahkan dokumen-dokumen asli berupa:
a. Identitas PENGIRIM masih berlaku
b. BTTKB
c. Apabila diasuransikan harus disertakan dengan Surat Penutupan Asuransi Pengiriman Barang
Dokumen-dokumen tersebut akan dicocokan dengan dokumen yang berada di TIKI. Apabila ada perbedaan, maka TIKI
akan memutuskan berdasarkan dokumen yang ada pada TIKI.
8
LAMPIRAN II
9
LAMPIRAN III
10