Disusun Oleh :
2021
1
Kata Pengantar
Al-hamdu lillahi rabbil 'alamin, segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta
alam yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-nya kepada saya sehingga
saya bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul “EKSOTISME GOA
SEPLAWAN DI KABUPATEN PURWOREJO”
Saya sebagai penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………… 2
Daftar Isi………………………………………………………………………….. 3
Bab 1 Pendahuluan
B. Tujuan Penelitian………………………………………………………… 4
Bab 2 Pembahasan……………………………………………………………….. 5
Daftar Pustaka…………………………………………………………………..... 9
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Secara Geografis Kabupaten Purworejo terletak pada posisi 109° 47’ 28” -
110° 08’ 20” Bujur Timur, 7° 32’ Lintang Selatan. Secara topografis merupakan
wilayah beriklim tropis basah dengan suhu antara 19C-28°C, Sedangkan
kelembapan udara antara 70 %-90% dan curah hujan tertinggi pada bulan
Desember 311mm dan bulan Maret 289mm.
B. Tujuan Penelitian
4
BAB 2
PEMBAHASAN
5
Donorejo (Sastro Tinoyo) dalam rapat kaskusnan desa juga memerintahkan
Kepala Dusun Katerban (Semirejo) membentuk tim yang direncanakan akan
menulusuri Goa Seplawan dan Goa Sendangsri yang ada di Desa Donorejo.
6
disimpan di Museum Nasional Jakarta. Sebagai gantinya pemerintah membuatkan
replika patung itu tepat di depan mulut goa. Tujuannya adalah untuk
mengingatkan kepada para pengunjung bahwa goa ini pada dasarnya adalah
tempat suci yang disakralkan oleh masyarakat pada zaman dulu. Selain sakral, goa
ini juga memiliki keindahan yang sangat luar biasa. Hamparan stalaktit dan
stalagnit di setiap lorong goa, menciptakan kesan tersendiri bagi para pengunjung
goa. Tak hanya itu gemericik air yang menetes dari bebatuan penyusun goa
mampu menenangkan hati siapapun yang masuk ke dalamnya. Menurut hasil dari
Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Direktorat Jendral Pertambangan
Umum Departemen Pertambangan dan Energi Bandung (1981) sepasang Arca
Emas tersebut adalah Siwa dan Parwati. Dengan ditemukannya kedua buah arca
tersebut menunjukkan kalau Goa Seplawan sebelumnya dijadikan sebagai tempat
pemujaan.
7
Goa ini memiliki panjang + 700 meter dengan cabang-cabang goa sekitar 150 –
300 meter dan berdiameter 15 meter. Sehingga untuk masuk ke dalam goa,
pengunjung harus menyusuri anak tangga menurun yang cukup melalahkan. Yang
mana rasa lelah itu akan segera hilang begitu mulai memasuki mulut goa. Sebab
dari mulut goa itu saja keindahan ukiran batu di dalam goa sudah terlihat jelas.
Makanya tak heran kalau pengunjung betah berlama-lama tinggal di dalam goa
tersebut. Bahkan terkadang ada orang yang sengaja masuk dan tinggal selama
beberapa hari di dalam goa untuk melakukan ritual. Dan hal ini bisa diketahui dari
aroma hioswa dan minyak wangi yang menyeruak dari salah satu ruangan di
dalam gua tersebut. Karena agaknya ruangan tersebut memang kerap dipakai
untuk menggelar ritual. Ritual di dalam goa itu sebenarnya adalah rangkaian dari
ritual yang biasa dilakukan di Candi Gondoarum yang berada tidak jauh dari Goa
Seplawan. Candi Gondoarum sendiri saat ini nyaris tak berbentuk lagi. Yang
tersisa hanyalah bekas-bekas pondasi dasar candi, yang sepintas terlihat mirip batu
biasa yang berserakan. Hanya saja yang membedakan adalah, adanya beberapa
guratan ukiran pada beberapa sisi batu yang bila dirangkai bisa saling
berhubungan.
8
Goa seplawan bisa menjadi salah satu destinasi wisata favorit apabila
didukung dengan akses transportasi publik yang memadai, selain itu juga para
konten creator di media sosial dapat mempromosikan objek wisata ini melalui
kanal sosial media mereka.
DAFTAR PUSTAKA
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjateng/goa-seplawan-purworejo-bukti-
pemanfaatan-alam-oleh-nenek-moyang/, Diakses pada 10 Agustus 2021
https://zonapasar.com/menengok-pesona-goa-seplawan-surga-tersembunyi-di-
lereng-menoreh-19041, Diakses pada 10 Agustus 2021