Anda di halaman 1dari 8

Bandung Barat, Januari 2022

Nomor : Kepada
Sifat : Rahasia Yth. Plt. Bupati Bandung Barat
Lampiran : 1 (satu) Berkas di
Hal : Laporan Hasil Monitoring Bandung Barat
/Pemantauan Stock Opname
Persediaan Barang Per 31
Desember 2021 dan
Penatausahaan Persediaan
pada Puskesmas Ngamprah
Kecamatan Ngamprah
Kabupaten Bandung Barat.

Berdasarkan :

Keputusan Bupati Bandung Barat Nomor : 700/Kep.1-ITDA/2022


tanggal 3 Januari 2022 Tentang Penetapan Program Kerja Pengawasan
Tahunan Inspektorat Daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun Anggaran
2022.

Bersama ini kami sampaikan Laporan Hasil


Monitoring/Pemantauan Stock Opname Persediaan Per 31 Desember
2022 dan Penatausahaan Persediaan pada Puskesmas Ngamprah
Kecamatan Ngamparah Kabupaten Bandung Barat.

I. Data Umum
Berdasarkan Surat Tugas dari Kepala Puskesmas Ngamprah
Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat Nomor
440/001/PKM/I/2021 tanggal 17 Januari 2021 bahwa ;
Nama : Hj. Nuraeni, A.Md.Keb, SKM
NIP : 19680312 198803 2 002
Jabatan : Kepala Puskesmas Ngamprah

Nama : Rubi Armanda


NIP :-
Jabatan : Selaku penanggungjawab/pengelola barang
Nama : Siti Aysyah, A.Md.Farm
NIP : 19790606 201101 2 003
Jabatan : Selaku penanggungjawab/pengelola farmasi

Nama : Winny Kustiny.S tR


NIP : 19741228 200701 2 008
Jabatan : Selaku penanggungjawab/pengelola KB dan Kespro

Nama : Siti Aysyah, A.Md.Farm


NIP : 19790606 201101 2 003
Jabatan : Selaku pengelola karcis

Nama : Yuni Warsita, A.Md .Keb.,SKM


NIP : 19730613 199203 2 002
Jabatan : Selaku penanggungjawab/pengelola Imunisasi/Vaksin

Nama : Sri Puji Astuti, A.Md.Gz


NIP : 19840509 200901 2 006
Jabatan : Selaku penanggungjawab/pengelola Program Gizi

II. Hasil Monitoring/Pemantauan


1. Nilai persediaan berdasarkan hasil monitoring per 31 Desember
2021 berupa Obat yang bersumber dari DAU/DAK dan JKN dengan
nilai sebesar Rp267.067.984,44

Obat DAK/DAU Rp. 53.929.747,20


Obat JKN Rp. 209.138.237,24

Harga Stok Akhir Des 2021


No Nama Obat
Satuan
Banyaknya Nilai Rp
1 2 3 4 5
1 Aminofilin tablet 200 mg 95 100 9500
2 Amlodipin 10 mg 99 6902 683298
3 Amlodipin 5 mg 75 7741 580575
4 Amoksisilin 500 mg 249 15685 3905565
Amoksisilin sir forte 250 3628 107 388196
5
mg/5 ml
Antasida, kombinasi : 58 15866 920228
aluminium hidroksida 200
6 mg + magnesium
hidroksida 200 mg
(Tablet)
7 Asiklovir krim 5 % - 5 gr 3699,3 95 351433,5

JKN
Harga
No Nama Obat Stok Akhir Des 21
Satuan
Banyaknya Nilai Rp
1 2 3 4 5
1 Ambroxol Tablet 314,99 6116 1.926.478,84
2 Ambroxol sirup 5,390,00 47 253.330,00
Ambroxol Drop 37950 5 189.750,00
3 Piroxicam 10 mg 155,991 4853 757.024,323
4 Natrium Bicarbonat
Tablet 244,99 962 235.680,38
6 Obh jeruk nipis 2699,4 750 2.024.550,00
( Berita Acara Stock Opname terlampir )

2. Nilai persediaan berdasarkan hasil monitoring per 31 Desember


2021 berupa ATK dan Alat Kebersihan yang bersumber dari APBD
Kabupaten Bandung Barat sebesar Rp29.040.800,00,- dengan
rincian sebagai berikut ;

Pesediaan 31 Desember 2021


Persediaan Jumlah global 31 Desember 2021
Pesediaan Alat Tulis Kantor Rp 20.729.000,00
Persediaan Alat Kebersihan Rp 2.021.500,00
Persediaan Alat Listrik Rp 6.290.300,00
Jumlah Rp 29.040.800,00

( Berita Acara Stock Opname terlampir )


3. Nilai persediaan berdasarkan hasil monitoring per 31 Desember
2021 berupa Vaksin/Imunisasi dengan rincian sebagai berikut
Rp32.444.967,00

Saldo per 31 Desember 2021


No Nama Barang Satuan
Jumlah Harga (Rp) Nilai (Rp)
1 HB 0 POUCH 0 25597 Rp -
3 HB0   80 25839 Rp 2.067.120,00
4 BCG   50 66154 Rp 3.307.700,00
7 DPT HB Hib   0 84285 Rp -
8 DPT HB Hib   40 85103 Rp 3.404.120,00
10 POLIO (bOPV)   0 21285 Rp -
12 POLIO (bOPV)   60 21494 Rp 1.289.640,00
13 IPV   10 144540 Rp 1.445.400,00
15 DT   26 19195 Rp 499.070,00
17 Td   54 18128 Rp 978.912,00
19 MR   117 166265 Rp 19.453.005,00
18 TOTAL       Rp 32.444.967,00
( Berita Acara Stock Opname terlampir )

4. Pada saat monitoring, dilakukan cek fisik terhadap karcis 10.000.


Berdasarkan catatan terdapat sisa sebanyak 486 lembar, namun
saat dicek fisik hanya terdapat 433 lembar, sehingga terdapat
kekurangan sebanyak 53 lembar. Menurut petugas, kekurangan 53
lembar tersebut telah disalurkan ke Puskesdes, namun bukti
pengambilan barang tidak dapat disajikan.
Telah disajikan Berita Acara Stock Opname barang persediaan
Karcis 10.000 per 31 Desember 2021 sisa stok tahun 2020 tidak
ada, mutasi masuk tahun 2021 sebanyak 4.000 lembar senilai
Rp40.000.000,00, mutasi keluar sebanyak 3.304 lembar senilai
Rp33.040.000,00, sisa stok sebanyak 696 lembar senilai
Rp6.960.000,00 dalam keadaan baik. Berita acara tersebut dibuat
oleh Bendahara Penerimaan Pembantu dan tidak diberi nomor.
Hal ini tidak sesuai dengan Pasal 16 Permendagri Nomor 16 Tahun
2019. Stock opname barang persediaan seharusnya dilakukan oleh
Pengurus Barang dan diberi nomor.
( Berita Acara Stock Opname terlampir )
5. Pada saat monitoring tidak diperoleh harga satuan untuk alat
kontrasepsi/KB dan berdasarkan hasil monitoring persediaan per 31
Desember 2021 adalah sebagai berikut :
- IUD Copert T sebanyak 20 Pcs
- Suntikan KB Kombinasi 295 Pcs
- Vial KB Kombinasi 295 Pcs
- Susuk KB II 5 Pcs
- Plester Anti Septik 5 Pcs
- Face Mask 5 Bh
- Duk Lubang 5
- LIDOCAIR 5
- Pavidon 1001N 1
( Berita Acara Stock Opname terlampir )

6. Nilai persediaan berdasarkan hasil monitoring per 31 Desember


2021 berupa Pemberian Makan Tambahan dengan rincian sebagai
berikut Rp20.953.672,00

Saldo Per 31 Desember 2021


No Nama Barang Satuan Jumlah Harga Nilai (Rp)
Satuan (Rp)
1 2 3 4 5 6
1 PMT BALITA 2019   0 659 -
2 PMT BALITA 2020   8883 806 7.159.698,00
3 PMT BUMIL   5938 2.323 13.793.974,00
          20.953.672,00
( Berita Acara Stock Opname terlampir )

6. Penerimaan dan penyimpanan barang berupa obat, ATK, Alat


Kebersihan, Cetakan, alat kotrasepsi dan imunisasi/vaksin tidak
dilakukan oleh pengelola barang, namun diterima, disimpan dan
disalurkan oleh masing-masing penangungjawab program.
7. Tidak adanya pegawai yang khusus menangani pengelolaan
barang milik daerah sehingga kurang tertibnya pelaksanaan
penatausahaan baik dalam penyimpanan maupun
pendistribusian/penyalurannya.

8. Penatausahan pengelolaan barang milik daerah dalam penyaluran


barang tidak didukung dengan Surat Permintaan Barang (SPB) dari
pemohon dan Surat Perintah Penyaluran Barang (SPPB) dari
Kepala Puskesmas.

III. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

a. Penerimaan dan penyimpanan barang berupa obat, ATK, Alat


Kebersihan, Cetakan, alat kotrasepsi dan imunisasi/vaksin tidak
dilakukan oleh pengelola barang, namun diterima, disimpan dan
disalurkan oleh masing-masing penangungjawab program.

Hal ini tidak sesuai dengan Paragraf 6 ayat 2 pasal 284


Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 81 Tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

b. Tidak adanya pegawai yang khusus menangani pengelolaan


barang milik daerah sehingga kurang tertibnya pelaksanaan
penatausahaan baik dalam penyimpanan maupun
pendistribusian/penyalurannya.

Hal ini tidak sesuai dengan Paragraf 6 ayat 2 pasal 284


Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 81 Tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

c. Penatausahan pengelolaan barang milik daerah dalam


penyaluran barang tidak didukung dengan Surat Permintaan
Barang (SPB) dari pemohon dan Surat Perintah Penyaluran
Barang (SPPB) dari Kepala Puskesmas dan laporan persediaan
Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang
semesteran/tahunan.

Hal ini tidak sesuai dengan Paragraf 6 ayat 2 pasal 284


Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 81 Tahun 2017 Tentang
Petunjuk Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

2. Saran

a. Hendaknya Kepala Puskesmas Ngamprah Kecamatan


Cipeundeuy Kabupaten Bandung Barat mengusulkan kepada
Dinas Kesehatan untuk membuat sistem dalam pelaksanaan
metode pencatatan secara perpetual khususnya untuk obat-
obatan agar tertib dan mudah dipahami dalam pelaksanaannya.

a. Hendaknya Kepala Puskesmas Ngamprah Kecamatan


Ngamprah mengusulkan penambahan pegawai kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung Barat sebagai Pengurus
Barang Pembatu.

b. Hendaknya Kepala Puskesmas Ngamprah Kecamatan


Ngamprah Kabupaten Bandung Barat agar membuat Surat
Perintah Pengeluaran Barang dalam setiap penyaluran /
pendistribusian barang milik daerah.

c. Hendaknya Kepala Puskesmas Ngamprah Kecamatan


Ngamprah Kabupaten Bandung Barat mengitruksikan kepada
pengelola barang dan/atau Penanggungjawab Program agar
melampirkan bukti Surat Pemintaan Barang (SPB) dan
selanjutnya dalam penyaluran/pendistribusian barang milik
daerah berdasarkan Surat Perintah Pengeluaran Barang
(SPPB) yang telah disetujui oleh Kepala Puskesmas selaku
Kuasa Pengguna Barang.

Demikian laporan hasil monitoring/pemantauan stock opname


persediaan kami sampaikan sebagai bahan untuk ditindaklanjuti.

INSPEKTUR DAERAH
KABUPATEN BANDUNG BARAT

Drs. YADI AZHAR, M.Si


Pembina Utama Muda
NIP. 19691130 199010 1 002

Tembusan ;
Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat.

Anda mungkin juga menyukai