Disusun oleh :
Emi Kurniawati (1603027)
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama Pasien : Ny. T
b. Tgl lahir/Umur : 15 Desember 1952 / 67 tahun
c. Agama : Katolik
d. Pendidikan : SMA
e. Alamat : Jl. Pemuda 3 Rt 01 Rw 05
f. No. CM : 003572
g. Diagnosa Medis : Katarak senil
h. Tindakan : EKEK
RIWAYAT PSIKOSOSIAL/SPIRITUAL
a. Status Emosional :
Tenang Bingung Kooperatif Tidak kooperatif
Intra Operasi
Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan prosedur invasif (extraksi katarak)
Post Operasi
Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
IV. RENCANA KEPERAWATAN
1. Gangguan persepsi sensori / penglihatan berhubungan dengan perubahan resepsi,
transmisi atau integrasi sensori
Kriteria Hasil : Mengompensasi defisit sensori dengan memaksimalkan indra
yang tidak rusak
a. Intervensi : peningkatan komunikasi : defisit penglihatan
Rasional : membantu pembelajaran dan penerimaan metode alternatif untuk
menjalani hidup dengan penurunan fungsi penglihatan.
b. Intervensi : manajemen lingkungan
Rasional : memanipulasi lingkungan sekitar pasien untuk manfaat
terapeutik
c. Intervensi : pemantauan neurologis
Rasional : mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah
atau meminimalkan komplikasi neurologis
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan prosedur invasif (ekstraksi katarak).
Kriteria Hasil : mempertahankan tingkat nyeri
a. Intervensi : perawatan luka insisi
Rasional : membersihkan, memantau dan memfasilitasi proses
penyembuhan luka yang ditutup dengan jahitan, klip, atau staples.
b. Intervensi : pengendalian infeksi
Rasional : meminimalkan penyebaran dan penularan agens infeksius
c. Intervensi : perlindungan infeksi
Rasional : mencegah dan mendeteksi dini infeksi pada pasien yang berisiko
d. Intervensi : perawatan luka
Rasional : mencegah terjadinya komplikasi pada luka dan memfasilitasi
proses penyembuhan luka.
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
Kriteria Hasil : memperlihatkan pengendalian nyeri
a. Intervensi : pemberian analgesik
Rasional : menggunakan agens-agens farmakologi untuk mengurangi atau
menghilangkan nyeri
b. Intervensi : manajemen nyeri
Rasional : meringankan atau mengurangi nyeri sampai pada tingkat
kenyamanan yang dapat diterima oleh pasien.
V. IMPLEMENTASI
1. Gangguan persepsi sensori / penglihatan berhubungan dengan perubahan persepsi,
transmisi atau integrasi sensori
a. Memanajemen lingkungan dengan menjauhkan benda tajam yang dapat
membahayakan klien
b. Memantauan neurologis atau kesadaran klien
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan prosedur invasif (ekstraksi katarak).
a. Merawat luka insisi dengan memperhatikan teknik aseptik
b. Melindungi dari infeksi dengan menutup mata menggunakan kassa setelah
operasi
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
a. Memberikan analgesic ketorolac 1 tetes (0,5%) dibagia mata yang terinfeksi,
4 kali selama 24 jam setelah operasi katarak
b. Memanajemen nyeri dengan rileksasi nafas dalam
VI. EVALUASI
1. Gangguan persepsi sensori / penglihatan berhubungan dengan perubahan resepsi,
transmisi atau integrasi sensori
S : Klien mengatakan pandangan masih kurang jelas
O : Masih terdapat penurunan ketajaman penglihatan
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2. Resiko tinggi infeksi berhubungan prosedur invasif (ekstraksi katarak).
S : Klien mengatakan cemas jika terjadi infeksi
O : Mata klien ditutup sementara menggunakan kassa setelah dilakukan operasi
A : Masalah belum teratasi
P : Merawat luka insisi dengan memperhatikan teknik aseptik
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik
S : Klien mengatakan pedih di area mata
O : Klien menahan sakit
A : Masalah belum teratasi
P : Melakukan pemberian analgetic ketorolac 1 tetes (0,5%) dibagia mata yang
terinfeksi, 4 kali selama 24 jam setelah operasi katarak