Analisis Konsep Fisika Pada Penggunaan Alat Pertanian Cangkul Oleh Petani Sebagai Bahan Pembelajaran Fisika
Analisis Konsep Fisika Pada Penggunaan Alat Pertanian Cangkul Oleh Petani Sebagai Bahan Pembelajaran Fisika
Abstract
Indonesia is an agricultural country so there are still many agricultural environments.
One of the implementations of the agricultural sector in education, it’s can be applied
to vocational high schools agriculture major. Students learning activities in this major
can be integrated with their practical activities in the agricultural sphere, because
learning physics will be more attractive to students if the learning activities in the
classroom also linked with students daily experience and environment. Within the scope
of agriculture, agricultural tools are closely related to the concept of physics, one of
which is the hoe. The purpose of this research was to describe the physics concepts
analysis on the use of hoe by farmers, then designed a draft of physics learning
materials. This research was descriptive qualitative research using content analysis
method to obtain the results that in the use of hoe there are several physics concepts
about mechanics including the concept of force, rotational dynamics, work and energy.
Then processed into a draft of physics learning materials for students of vocational high
school class X in agribusiness and agrotechnology major, by adjusting the relevant
basic competencies, namely KD 3.4 on work and energy, and KD 3.6 on rotational
dynamics.
Key word: Analysis of physics concepts, Hoe farming tools, Physics learning materials.
umum dipakai oleh petani yaitu cangkul. konsep fisika pada penggunaan alat
penggunaan cangkul tak hanya bisa pertanian cangkul oleh petani dan untuk
dilakukan dalam dunia persawahan saja, merancang bahan pembelajaran fisika pada
dalam keseharian cangkul bisa digunakan, kajian penggunaan alat pertanian cangkul
karena dalam kehidupan sehari-hari memang oleh petani. Diharapkan dengan melakukan
sudah cukup familiar, maka seharusnya pengintegrasian ilmu fisika dalam alat
siswa SMK jurusan pertanian pasti sudah pertanian, maka siswa SMK jurusan
tahu apa itu cangkul dan bagaimana pertanian menjadi lebih tertarik dan mudah
penggunaanya. dalam mempelajari ilmu fisika.
Penelitian yang dilakukan oleh
Wahyuni dkk (2014) menyatakan bahwa METODE
siswa yang tinggal di daerah perkebunan
kopi, maka terjadi peningkatan pemahaman Jenis penelitian yang digunakan ialah
siswa setelah menggunakan modul penelitian deskriptif kualitatif dengan
pengolahan kopi berbasis macromedia flash menggunakan metode analisis isi. Penelitian
pada mata pelajaran IPA. Jadi, apabila dilakukan di Desa Sumbersewu, Kecamatan
pembelajaran dikaitkan dengan lingkungan Muncar, Kabupaten Banyuwangi. Dengan
peserta didik maka akan memberikan tingkat subjek penelitian yaitu beberapa petani yang
pemahaman yang lebih terhadap terdapat daerah tersebut serta objek yang
pembelajaran yang diajarkan. akan diteliti yaitu alat pertanian cangkul dan
Berdasarkan uraian tersebut, maka kegiatan petani dalam menggunakan
perlu dilakukan penelitian lebih jauh lagi cangkul. Waktu pelaksanaan penelitian
tentang analisis konsep fisika pada dilakukan pada bulan Februari-Maret 2021.
penggunaan cangkul oleh petani sebagai Adapun tahapan-tahapan penelitian ini dapat
bahan pembelajaran fisika. Dengan tujuan dilihat pada alur penelitian sebagaimana
untuk mendeskripsikan hasil kajian analisis pada Gambar 1 berikut.
Berdasarkan bagan alur penelitian pada Tahap persiapan adalah tahap awal dalam
Gambar 1dapat dijelaskan sebagai berikut : penelitian yang digunakan untuk
a. Persiapan mempersiapkan bahan-bahan yang akan
dijadikan sebagai informasi atau referensi
Arifi, Analisis Konsep Fisika... 123
untuk mendukung penelitian yang akan yakni alat pertanian tradisional yang
dikaji. bentuknya sederhana dan digerakkan
b. Analisis Isi menggunakan tenaga manusia untuk
Pada tahap ini dilakukan pengamatan mengolah tanah serta membuat lahan
dengan melakukan analisis isi terhadap tanaman. Bagian-bagian utama cangkul
objek penelitian. Pada tahap analisis isi ini terdiri atas 3 bagian yakni doran, tanding
terdapat 6 tahapan yang akan dilalui : dan mata cangkul. Dalam doran masih
Unitizing, merupakan upaya untuk terdapat gagang terong serta purusan, dan
mengambil data yang tepat sesuai dengan dalam mata cangkul masih terdapat kolong
kepentingan penelitian. Sampling, serta landepan cangkul yang semua bagian
merupakan cara untuk menyederhanakan tersebut memiliki fungsi masing-masing
penelitian. Coding, merupakan tahap dalam satu kesatuan menjadi sebuah
pencatatan data. Reducing, merupakan cangkul. Dalam penelitian ini fokus peneliti
tahapan menyederhanakan data. Inferring, ialah cangkul yang digunakan untuk
merupakan pengambilan kesimpulan. mengolah lahan pertanian.
Narrating, merupakan pengambilan Cangkul sampai saat ini masih cukup
keputusan berdasarkan hasil penelitian yang eksis digunakan oleh para petani dalam
sudah dilakukan dengan menarasikan mengolah lahan pertanian, menurut hasil
jawaban dari penelitian. wawancara terhadap beberapa petani di Desa
c. Pembuatan draft pembelajaran fisika Sumbersewu menyatakan bahwa belum ada
konsep fisika pada penggunaan cangkul alat yang dapat menggantikan fungsi
Pada tahap ini, hasil analisis data kegunaan cangkul untuk mengolah tanah
observasi dan wawancara kepada saat membuat lahan. Adapun proses
narasumber pada alat pertanian cangkul mengolah tanah hingga menjadi lahan
diolah menjadi sebuah rancangan bahan guludan yang siap di tanam terbagi menjadi
pembelajaran fisika untuk siswa. beberapa langkah pekerjaan.
d. Kesimpulan Langkah pertama yaitu ngepruk,
Peneliti membuat kesimpulan dari hasil merupakan kegiatan mengepruk tanah yang
analisis data yang dilakukan. Pada tahap ini semula masih dalam kondisi padat di
akan menjawab rumusan permasalahan yang cangkul dengan teknik mengepruk supaya
ada. pecah dan terurai sehingga tanah menjadi
lebih gembur. Langkah kedua ialah ngalen,
Adapun metode pengumpulan data yang merupakan langkah yang dilakukan untuk
digunakan adalah observasi lapangan, membuat jalur air untuk irigasi lahan.
wawancara, studi pustaka dan dokumentasi. Langkah ketiga ialah namping, merupakan
Dengan Instrument penelitian yang kegiatan untuk mengurangi tepi guludan
digunakan yaitu peneliti, pedoman sehingga tepi guludan menjadi lebih rata.
wawancara dan pedoman observasi. Langkah terakhir ialah nyervis, merupakan
Selanjutnya terdapat tiga tahapan yang proses meratakan tanah yang ada di atas
dilalui pada teknik analisis data yaitu guludan sehingga permukaan guludan
reduksi data, penyajian data, dan penarikan menjadi lebih rata dan siap untuk ditanami.
kesimpulan serta verifikasi. Istilah-istilah tersebut merupakan istilah
dalam mempersiapkan lahan di sawah yang
HASIL DAN PEMBAHASAN hanya digunakan dalam lingkup pertanian
oleh para petani.
Cangkul merupakan salah satu alat
yang digunakan dalam lingkup pertanian,
124 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 10 No. 3, September 2021, hal 121-129
Titik tumpu dalam menggunakan pada sebuah pengungkit, gaya beban pada
cangkul terdapat pada bagian belakang yang cangkul merupakan gabungan dari gaya
memegang gagang terong. Bagian tersebut berat cangkul serta gaya berat tanah yang
berfungsi menjadi posisi tumpuan atau terangkat ketika mencangkul.
penyangga. Titik kuasa dalam menggunakan Gerakan dasar dalam mencangkul
cangkul terletak pada doran yang diberi ialah mengangkat serta mengayunkan
gaya kuasa, yaitu gaya yang diperlukan
untuk mengangkat atau memindahkan tanah.
Kemudian titik beban pada cangkul terdapat cangkul ke tanah. Gerakan petani
pada mata cangkul yang digunakan untuk mengarahkan ayunan cangkulnya ke tanah
mengangkat atau memindahkan tanah. Pada adalah contoh gaya dorong. Ketika petani
titik beban akan terdapat gaya berat beban, mengayunkan cangkul maka akan
yaitu gaya berat yang ditimbulkan beban melakukan dorongan pada cangkul sehingga
126 Jurnal Pembelajaran Fisika, Vol. 10 No. 3, September 2021, hal 121-129
cangkulnya dapat menyentuh tanah. Gerakan Cangkul yang diayunkan ke tanah saat
petani mengangkat cangkul dari tanah penggunaanya maupun saat diangkat dari
merupakan gaya tarik. Ketika petani tanah memanfaatkan prinsip momen gaya.
mengangkat cangkul dari tanah, maka petani Secara konseptual momen gaya adalah
memberikan tarikan pada cangkul sehingga besarnya gaya yang diberikan untuk
cangkul dan tanah dapat terangkat. memutar suatu benda terhadap poros tertentu
Pada Gambar 3 menunjukkan seorang sudut yang dibentuk antara mata cangkul
petani yang sedang mengayunkan dan doran juga berpengaruh terhadap gaya
cangkulnya. Perhitungan momen gaya pada berat yang dihasilkan oleh cangkul, semakin
kondisi tersebut dilakukan ketika belum besar sudut hingga mendekati 90 derajat
bersentuhan dengan tanah. Tangan yang maka nilai momen gaya akan semakin besar,
berada di belakang memegang gagang sedangkan ketika sudut yang dibentuk
terong menjadi titik sumbu rotasi. semakin kecil menjauhi 90 derajat maka
Berdasarkan konsep torsi maka dapat nilai momen gaya juga akan semakin kecil.
diketahui bahwa panjang lengan gaya Dalam kegiatan mencangkul, selain
berpengaruh terhadap momen gaya. mengayunkan cangkul ke tanah, terdapat
Semakin jauh jarak lengan gaya dengan titik gerakan mengeruk tanah dari bawah untuk
di tempatkan ke atas guludan. Kegiatan
poros maka momen gaya akan bernilai mengeruk tanah ini maka membutuhkan
semakin besar. Sebaliknya jika jarak lengan gaya angkat supaya tanah bisa terangkat.
gaya dekat dengan titik poros maka momen
gaya akan bernilai semakin kecil. Kemudian
DAFTAR PUSTAKA