Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN

KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar dan Penyusunan Kegiatan


Fieldtrip Berbasis Inqury

Oleh:
Prof.Dr. Hertien K Surtikanti, M.Sc.ES. dkk.
NIP 196104191985032001

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2020
2

HALAMAN PENGESAHAN USULAN KEGIATAN


PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

1. Judul : Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar dan


Penyusunan Kegiatan Fieldtrip Berbasis Inqury
2. Ketua Pelaksana : Prof. Dr. Hertien K.Surtikanti, M.Sc.ES.
NIP : 19
Pangkat/Golongan : Pembina Tk. 1 / IVd
Fakultas : FPMIPA
Bidang keahlian : Ekotoksikologi/Lingkungan
3. Jumlah anggota pelaksana : 5 (tiga) orang
4. Jangka waktu kegiatan : 1 (satu) bulan
5. Bentuk kegiatan : Pelatihan
6. Sifat kegiatan : Pengayaan
7. Sumber Dana : Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Bandung

Bandung, Juni 2020

Mengetahui, Ketua Pelaksana


Dekan FPMIPA UPI

Siti Fatimah, S.Pd., M.Si., Ph.D. Prof.Dr. Hertien K. Surtikanti, M.Sc.ES


NIP. 196808231994032002 NIP. 196104191985032001

Menyetujui,
Ketua LPPM UPI Bandung

Prof. Dr. Ahman, M.Pd.


3

NIP 195901041985031002
4

JUDUL: : Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar dan Penyusunan Kegiatan


Fieldtrip Berbasis Inqury

A. ANALISIS MASALAH

Dalam abad ke 21, menguasai berbagai keterampilan harus dimiliki oleh setiap individu

agar bisa bersaing dengan individu lainnya. Pendidikan diperlukan untuk menyiapkan anak didik agar

dapat menguasai berbagai keterampilan sehingga akan menjadi sukses di masa mendatang. Oleh karena

itu guru diharapkan dapat mengimplementasikan proses belajar mengajar yang efektif untuk anak didik.

Permasalahan dalam pembelajaran di Indonesia adalah masih banyaknya proses belajar mengajar yang

didominasi oleh metode konvensional, dimana peran guru masih sangat dominan sehingga membuat anak

didik menjadi pasif. Selain itu kurangnya guru yang mumpuni, sarana dan prasarana, dan rendahnya

metode pengajaran menjadi faktor yang menyebabkan performa anak didik pada mata pelajaran Sains

menjadi rendah. Hal ini disebabkan banyak guru yang tidak menggunakan lingkungan sekitar sebagai

sumber belajar, padahal lingkungan sekitar dapat membuat anak didik berhadapan langsung dengan objek

yang dipelajari. Di Sains, terutama di Biologi, membutuhkan pengamatan langsung objek yang akan

dipelajari untuk mengembangkan berbagai macam keterampilan anak didik seperti mengamati,

mengelompokan, merumuskan pertanyaan, melakukan percobaan, dan lain-lain.

B. TINJAUAN PUSTAKA

Field trip merupakan metode pembelajaran yang dilaksanakan di luar kelas di lokasi tertentu

(Behrendt & Franklin, 2014). Sarana pembelajaran dengan metode field trip berupa lingkungan di

luar ruang kelas atau alam terbuka. Secara keseluruhan kegiatan field trip merupakan suatu proses

kegiatan awal peserta didik bersama pendidik hingga pada kegiatan pembelajaran dimana peserta

didik berusaha menghubungkan antara pengalaman, ide, konsep permasalahan dengan objek

yang diamati (Krepel & Duvall, 1981). Saat kegiatan observasi field trip berlangsung, peserta didik

mendapat pengalaman belajar diluar kelas (Tal & Morag, 2009). Selama observasi terjadi proses

pengamatan fenomena yang terjadi di alam yang akhirnya dapat membentuk pemaknaan pribadi

yang relevan dengan pengalaman mengamati fenomena alam tersebut (Behrendt & Franklin, 2014)

sehingga menumbuhkan sikap peduli lingkungan dalam upaya pelestarian alam.

Piaget (1970) mengidentifikasi perlunya adanya transisi dari konkret menuju abstrak.
5

Peran field trip dalam proses belajar adalah pengalaman langsung dengan fenomena dan material

konkret, field trip sebagai wahana konkretisasi (dalam Orion, 1993). Ada beberapa hal yang

dilakukan peserta didik pada saat pembelajaran di luar kelas (Rahman dan Spafford, 2009; Aina

dkk. 2013) diantaranya adalah:

1. Peserta didik menggunakan lingkungan alami untuk mengeksplorasi fenomena dan


objek-objek alami
2. Peserta didik menggunakan metode ilmiah (menentukan rumusan masalah dan tujuan
penelitian, menentukan desain penelitian, menentukan metode penelitian, mengolah
data, dan menyimpulkan hasil pengamatan/penelitian)

3. Keterlibatan peserta didik dalam belajar terjadi peningkatan

4. Peserta didik berusaha mengintegrasikan pengetahuan teori yang diperoleh di kelas


dengan fenomena alam.

5. Peserta didik mempelajari hubungan dan keterkaitan data yang diperoleh secara
interdisipliner
6. Peningkatan proses belajar sosial dengan sesama teman
6

C. IDENTIFIKASI DAN PERUMUSAN MASALAH

Minimnya keterampilan dalam menyusun kegiatan Field trip yang berbasis inquiry

menjadi persoalan utama yang dimiliki para guru bidang studi biologi dalam rangka

memperluas dan memperkaya wawasan dalam mengefektifkan pembelajaran taksonomi di

kelas.

D. TUJUAN KEGIATAN

Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan informasi dan panduan tentang penyusunan

kegiatan field trip berbasis inquiry untuk meningkatkan pengetahuan guru dan murid dalam

hakekat sains dan meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun kegiatan field trip yang

berbasis inquiry.

E. KHALAYAK SASARAN

Khalayak sasaran adalah guru bidang studi biologi dan praktisi pendidikan lainnya,

mahasiswa, peneliti, dan dosen di lingkungan Departemen Agama RI.

F. MANFAAT KEGIATAN

Kegiatan ini memberikan manfaat langsung kepada para guru SMP dan SMA bidang

studi biologi, yaitu memperluas dan meningkatkan keterampilan guru dalam hal melaksanakan

kegiatan field trip dalam rangka menggairahkan pelajaran Biologi.

G. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Kerangka pemecahan masalah yang diusulkan adalah memberikan workshop singkat

untuk membantu guru menyusun kegiatan field trip untuk anak didiknya sehingga pembelajaran

menjadi menarik dan tidak monoton.


7

H. KETERKAITAN

Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI memiliki mata kuliah Ekologi yang di

dalamnya terdapat kegiatan field trip yang sudah berbasis inquiry. Field trip ini diselenggarakan

setahun 2 kali sehingga staf dosen Ekologi dapat memberikan sharing pengalaman dan

membantu para guru untuk menyusun kegiatan field trip yang berbasis inquiry.

I. MATERI DAN METODE KEGIATAN

Materi yang akan diberikan meliputi:


1. Apakah Field trip berbasis inquiry itu ?
2. Bagaimana menyusun fied trip berbasis inquiry

Kegiatan yang akan dilaksanakan berupa ceramah daring (menggunakan WeBex) yang

dilakukan selama 4 kali dan setiap pertemuan diberikan tugas mandiri menyusun rencana

kegiatan field trip untuk masing-masing sekolah.

J. EVALUASI

Evaluasi dilaksanakan sesudah kegiatan berupa penyelesaian tugas mandiri.

K. JADWAL KEGIATAN

a. Survey kebutuhan materi : April 2020

b. Penyusunan dan pembahasan proposal : April 2020

c. Penyusunan materi : Mei 2020

d. Pelaksanaan kegiatan : 16 Mei – 13 Juni 2020

e. Evaluasi : Juni 2020

f. Penyusunan laporan : Juli 2020

g. Penggandaan dan distribusi laporan : Agustus 2020


8

L. ORGANISASI PELAKSANA

a. Ketua Pelaksana:
a). Nama dan gelar : Prof.Dr. Hertien K. Surtikanti, M.Sc.ES
b). NIP : 19
c). Pangkat/Gol. : PembinaUtama Madya / IVd
d). Jabatan : Guru Besar
e). Bidang keahlian : Ekotoksikologi/Lingkungan

b. Anggota 1
a). Nama dan gelar : Prof. Dr. Yayan Sanjaya, M.Si.
b). NIP : 1970
c). Pangkat/Gol. : Pembina Utama / IVb
d). Jabatan : Guru Besar
e). Bidang keahlian : Biologi/Entomologi

c. Anggota 2 :
a). Nama dan gelar : Dr.Yusuf Hilmi, M.Sc.
b). NIP :
c). Pangkat/Gol. : Pembina Utama Madya / IVd
d). Jabatan : Lektor Kepala
e). Bidang keahlian : Pendidikan Biologi

d. Anggota 3 :
a). Nama dan gelar : Dr. Bambang Supriatno, M.Si.
b). NIP :
c). Pangkat/Gol. : Pembina Tk. 1 /
d). Jabatan : Lektor
e). Bidang keahlian : Pendidikan Biologi dan Ekologi

e. Anggota 4 :
a). Nama dan gelar : Dr.Amprasto, M.Si.
b). NIP :
c). Pangkat/Gol. : Pembina Tk. 1 /
d). Jabatan : Lektor Kepala
e). Bidang keahlian : Pendidikan Biologi dan Ekologi

f. Anggota 5 :
a). Nama dan gelar : Tina Safaria Nilawati, M.Si.
b). NIP : 197303172001122002
c). Pangkat/Gol. : Pembina Tk. 1 / IIId
9

d). Jabatan : Lektor


e). Bidang keahlian : Ekologi/Lingkungan
10

Hasil Pengabdian.

Field Trip

Field trip mempunyai pengertian bermacam-macam. Menurut Kprepel & Duvall (1981), Field Trip adalah
suatu perjalanan yang diatur dengan tujuan pendidikan, dimana siswa dapat mengamati dan belajar langsung
dilokasi tersebut.

Selain itu terdapat istilah lain yang mempunyai arti Pembelajaran Out Door Learning, pengertian
lainnya adalah Kunjungan Lapangan, juga bisa diartikan kuliah lapangan . Dalam membelajarkan
lingkungan alami, kadang tidak hanya cukup dari teori saja. Diperlukan pembelajaran lingkungan
secara nyata. Fasilitas laboratorium sangat terbatas untuk dapat digunakan dalam pembelajaran
lingkungan. Cara terbaik belajar lingkungan/sains secara optimal yaitu dengan memanfaatkan
sumber daya setempat di lingkungan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap lingkungan
sekitar (Aina dkk. 2013). SDA dapat djadikan sebagai laboratorium alam lingkungan belajar yang
baik. Sehingga peserta didik dapat belajar secara aktif dan merangsang timbulnya kreatifitas, inovasi
dan rasa ingin tahu sebagai dasar pembelajaran sains. Pemanfaatan SDA juga diimplementasikan
untuk belajar sosial (Widiastuti 2017).
Untuk Kegiatan awal dilakukan survey berupa angket untuk mengetahui tentang field trip
pada Guru-guru Madrasah Aliyah dan Madrasah Tsanawiyah melakukan field trip dapat dilihat
pada Grafik 1.

Apakah Anda pernah Melakukan Field Trip

17%
Pernah
Belum Pernah
83%

Grafik 1. Survey Guru-guru tentang field trip

Berdasarkan grafik 1 dari total 141 responden 83% menyatakan pernah melakukan field trip
sedangkan 17 % belum pernah melakukan field trip. Berdasarkan wawancara dari 83 % tersebut
tersebut hampir sebagian besar memahami arti field trip yang sebenarnya. Mereka baru sebatas
membuat tugas dan tanpa disertai tindak lanjut dari program tersebut.
Berdasarkan grafik pula dapat dilihat sebanyak 17 % benar-benar tidak pernah melakukan
11

field trip dan ini juga perlu mendapatkan perhatian kepala sekolah tentang kendala-kendala yang
dihadapi termasuk solusi yang ditawarkan diantaranya melakukan field trip yang ada di sekitar kita.

Berapa kali Anda melakukan Field Trip?

17% Tidak Pernah


27%
1X
14% 2X
11% 3X
31% Lebih dari 3X

Grafik 2. Survey Frekuensi Guru-guru melakukan field trip

Berdasarkan grafik 2 dari total 141 responden sebanyak 27 % melakukan field trip lebih dari
3 kali, sebanyak 11 % menyatakan pernah melakukan field trip sebanyak 3 kali, dan sebanyak 31%
menyatakan pernah melakukan field trip 2 kali, dan sebanyak 14 % menytakan pernah menalukan
filed trip satu kali.

Proses pembelajaran kuliah lapangan sangat kompleks dan merupakan satu kesatuan mulai
dari tahap persiapan (pra), pelaksanaan dan pasca kuliah lapangan (Behrendt & Franklin, 2014)
dan (Myers & Jones, 2018). Tahap pra kuliah lapangan terdiri dari 2 komponen yaitu administrasi
dan pengarahan. Administrasi meliputi lokasi tujuan, perizinan tempat, transportasi, biaya
perjalanan, persiapan logistik, konsumsi, alokasi waktu kegiatan, verifikasi jadwal dengan pihak
pengelola, perizinan orang tua/wali siswa. Sedangkan pengarahan diberikan dari pihak pendidik
terhadap peserta didik. Pengarahan ini meliputi teknis kegiatan, tujuan kegiatan kuliah lapangan,
menyampaikan kompetensi dasar dan indikator yang harus di capai oleh peserta didik,
membentuk kepanitiaan dari peserta didik untuk mempermudah kegiatan mulai dari tahap persiapan
sampai pasca kuliah lapangan. Tahap ini dilengkapi dengan persiapan bahan ajar, pembagian
kelompok dan survey lokasi agar persiapan menjadi maksimal. Tahap pelaksanaan kuliah lapangan
meliputi pendidik dan peserta didik. Pendidik memiliki peran sebagai fasilitator yang
mengarahkan peserta didik untuk mengeksplorasi lingkungannya sesuai instruksi. Sedangkan
peserta didik melaksanakan kegiatan sesuai dengan lembar kerja yang telah disiapkan. Kadang
dalam pelaksanaan kegiatan kuliah lapangan, diperlukan informan lokal yang berasal dari lokasi
terkait (Jose dkk 2017). Tahap pasca kuliah lapangan yaitu berupa penguatan makna pengalaman
12

belajar yang sudah diperoleh peserta didik. Hal ini dapat dilakukan dengan presentasi hasil tiap
kelompok/individu, sesi tanya jawab, diskusi hasil temuan di lokasi lapangan dan yang terakhir
menyusun laporan hasil pengamatan.
Ada beberapa hal yang dilakukan peserta didik pada saat pembelajaran di luar kelas
(Rahman dan Spafford, 2009; Aina dkk. 2013) diantaranya adalah:
1. Peserta didik menggunakan lingkungan alami untuk mengeksplorasi fenomena dan
objek-objek alami
2. Peserta didik menggunakan metode ilmiah (menentukan rumusan masalah dan tujuan
penelitian, menetukan desain penelitian, menentukan metode penelitian, mengolah
data, dan menyimpulkan hasil pengamatan/penelitian)

3. Keterlibatan peserta didik dalam belajar terjadi peningkatan

4. Peserta didik berusaha mengintegrasikan pengetahuan teori yang diperoleh di kelas


dengan fenomena alam.

5. Peserta didik mempelajari hubungan dan keterkaitan data yang diperoleh secara
interdisipliner
6. Peningkatan proses belajar sosial dengan sesama teman

B. Respons Kepuasaan

Angket yang disebarkan tentang respons kepuasan dapat dilihat pada Grafik 3. Grafik 3
meliputi penguasaan materi, suasana seminar , agenda kegiatan, penyampaian materi, materi yang
disampaikan, interaksi dengan peserta, penggunaan bahasa, materi pembelajaran, materi pelatihan
dan proses pelatihan
13

RESPON KEPUASAN
104 108
96
100 88 83
72 77 76
80 70
59 6465 61
50 54
60 45
35
40 22 19
20 12 15 8 13
4 11 3 1 4
0

BS B C K KS

Grafik 3. Respons kepuasan peserta terhadap kegiaan P2M di lingkungan Depag

Secara umum materi yang disampaikan cukup mendapat respons positif dari Guru-guru di
lingkungan Depag. Dari Aspek-aspek tersebut yang paling menonjol adalah untuk kategori baik
sekali adalah Meteri Pembelajaran (76 orang) dan Penguasaan Materi (72 orang) sedangkan
Kategori baik yang menonkol adalah aspek proses pelatihan (108 orang), suasana seminar (104
orang) dan interaksi dengan peserta (96 orang). Untuk aspek yang kurang baik adalah suana
seminar (15 orang).

Manfaat yang diperoleh pada saat pembelajaran dengan metode kuliah lapangan adalah terjadi

peningkatan dari segala aspek yang positif terhadap peserta didik setelah mengalami pembelajaran
dengan metode kuliah lapangan. Hal positif ini mampu melatih peserta didik untuk berpikir ilmiah
dalam mengerjakan sesuatu. Dibawah ini adalah beberapa aspek kompilasi dari berbagai artikel,
yaitu:

1. Menambah pengalaman dalam keterampilan observasi dan membuat persepsi

2. Meningkatkan kerjasama dengan sesama teman

3. Meningkatkan sikap menghargai dan perhatian terhadap objek yang di


eksplorasi
4. Meningkatkan sikap peduli lingkungan

5. Memberikan kesempatan pada peserta didik dalam menemukan sesuatu yang baru
yang belum pernah diketahui dalam bentuk teori.
6. Mendapatkan gambaran tentang lingkungan secara menyeluruh dan terintregasi
7. Dapat mengembangkan pribadi dan karakter peserta didik.
8. Peserta didik dalam mengekspresikan hasil observasi hubungan yang terjadi di
14

lingkungan sekitarnya
9. Meningkatkan kecerdasan naturalistic (terhadap lingkungan).
10. Memberikan suatu pengalaman langsung
11. Merangsang minat dan motivasi dalam sains
12. Memberikan makna terhadap pembelajaran dan keterkaitannya
13. Menciptakan situasi belajar siswa
14. Mempengaruhi sikap peserta didik, sikap yang positif terhadap lingkungan
15. Menghubungkan antara teori dan praktek.
16. Peserta didik memiliki sikap positif kognitif dan dampak afektif (13-15 tahun)
17. Peserta didik merasa bagian dari lingkungan yang relevan setiap hari
Suatu metode pembelajaran tentu tidak lepas dari kelebihan dan kelemahan. Namun, aspek
kelemahan dapat diidentifikasi dan diantisipasi dengan persiapan yang matang. Begitu pula dengan
metode kuliah lapangan. Aspek yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan metode kuliah lapangan
agar optimal, diantaranya (Falk & Balling 1980) dan (Waite 2009):
a.Diperlukan nara sumber/orang lokal/penunjuk jalan di lokasi lapangan. Hal ini diperlukan untuk
lokasi yang jauh dari pemukiman atau lokasi kampung adat agar mendapatkan akses masuk.
b.Perjalanan menuju lokasi lapangan dapat menimbulkan resiko. Oleh sebab itu perlu disiapkan
kendaraan yang betul-betul tejamin keselamatannya.
c.Biaya yang meliputi perjalanan, konsumsi dan akomodasi (kalau harus menginap) relative
besarnya. Biaya ini dibebankan oleh peserta didik masing-masing. Hal ini merupakan beban yang
berat bagi peserta didik.
d.Membawa peserta didik dalam jumlah banyak membutuhkan perhatian ekstra
e.Membutuhkan lembar kerja yang meliputi metodologi, perencanaan dan evaluasi. Agar peserta
didik dapat melakukan kegiatannya terarah dan terencana.
f.Lokasi lapangan sebaiknya dapat dijangkau, aman dan memadai
g.Diperlukan survey lapangan oleh pendidik dan beberapa peserta didik, untuk lebih meyakinkan
keadaan lokasi lapangan
h.Menemukan aspek-aspek terkait materi yang dibelajarkan di lokasi lapangana
Untuk memenuhi persyaratan diatas maka diperlukan strategi dalam pelaksanaan metode
kuliah lapangan dengan tujuan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diharapkan. Strategi yang
dilakukan adalah identifikasi dan kelayakan SDA (Surtikanti, dkk 2014/2015; Surtikanti, dkk. 2018)
berbasis aspek kendala.
15

M. DAFTAR PUSTAKA
Aina, Kola J, &vJoseph P Y(2013). Imperative of environment
in science learning. Open Science Journal of Education.Vol. 1, No. 1, pp. 1-6
Behrendt, M., & Franklin, T. (2014). A Review of Research on School Field Trips and Their
Value in Education. International Journal of Environmental and Science Education, 9(3), 235–
245.
Coughlin, P. K. (2010). Making Field Trips Count: Collaborating for Meaningful Experiences.
The Social Studies, 101(5), 200–210.
Falk & Balling (1980) Setting a neglected variable in Science Education. NSF 77-18913 .
Fagerstam & Blom (2012) Learning Biology and Mathematics outdoors: effect and attitudes in
a Swedish high school context. Journal of adventure education & Outdoor Learning pp 1-20
Higgins, N., Dewhurst, E., & Watkins, L. (2012). Field trips as short-term experiential
learning activities in legal education. Law Teacher, 46(2), 165– 178.
Jose S, Patrick PG & Moseley C (2017) Experiential learning theory: the importance of
outdoor classrooms in environmental education. International Journal of Science Education, Part
B
Kennedy, M. D. (2014). The Benefit of Field Trips. Di akses dari:
https://digitalcommons.georgiasouthern.edu/honors-theses
Kprepel WJ & Duvall CR (1981) Field Trips: A Guide for Planning ans Conducting
Educational Experiences Washington. National Educational Association
Michie M (1998) Factors influencing secondary school teachers and conduct field trips.
Australian Science Teachers Journal, 44(4):43-50
Mullins, P. M. (2014). A Socio-environmental Case for Skill in Outdoor Adventure.Journal of
Experiential Education, 37(2), 129–143
Orion & Hoystein (1994) Factors that influencing learning during a scientific field trip in a
natural environment Journal of Research in Science Teaching 31(10):1097-1119
Patrick AO (2010) Effect of field studies on learning outcome in Biology. J Hum Ecol 31(3):
171-177
Qiu, W., & Hubble, T. (2002). The advantages and disadvantages of virtual field trips in
goescience education. The China Papers, 1(10) 75–79.
Rahman, T. & Spafford, H. (2009). Value of field trips for student learning in the biological
sciences. The University of Wester Australia.
Surtikanti HK (2014) Thematic map of Cikapundung catchment based on bioindicator benthos
Surtikanti HK (2016) Natural environmental design in an outdoor setting in Desa Giri Mekar
for learning biology in the field
Surtikanti HK & Safaria T (2016) Refleksi fungsi lahan yang berbeda terhadap biodiversitas
tanaman di DAS Cilaja, Seminar Nasional Biologi UIN Bandung
Surtikanti HK., Surakusumah W., Safaria T (2014/2015) Optimalisasi fungsi lahan
berwawasan lingkungan sebagai media pembelajaran di lokasi peternakan lele dan sekitarnya.
Laporan Penelitian Hibah Bersaing DIKTI Tahun 1 dan tahun 2.
Surtikanti HK., Syulasmi A., Hernawati (2018). Optimalisasi, kelayakan dan pemanfaatan
Situ Bagendit sebagai sumber belajar berbasis riset. Laporan penelitian Hibah PPKBK UPI.
Tal, T., & Morag, O. (2009). Reflective practice as a means for preparing to teach outdoors
in an ecological garden. Journal of Science Teacher Education, 20(3), 245–262.
Waite (2009) Outdoor Learning for children aged 2-11 La trobe University
Widiastuti EH (2017) Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber pembelajaran mata pelajaran
IPS. Satya Widya, Vol. 33, No. 1. Juni 2017: 29-36
16

N. DAFTAR RIWAYAT HIDUP KETUA PELAKSANA


BIODATA

Nama : Prof. Hj. Hertien Koosbandiah Surtikanti, MSc. ES. PhD


NIP : 196104191985032001
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 19 April 1961
Pangkat/Gol/Jabatan : Pembina Utama Madya /Guru besar , Gol IVd
Unit Kerja : UPI
Alamat Rumah : Jalan Mayang Sari No 9 Bandung
Telp./Faks. : 0811217034
Alamat e-mail : hertien_surtikanti@yahoo.com

RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI


Tahun Program Pendidikan Perguruan Tinggi Jurusan/ Program
Lulus (diploma, sarjana, Studi
magister, spesialis, dan
doktor)
1984 S1 Universitas Padjadjaran Biology

1990 S2 Ghent University Environmental of


Sanitation
2001 S3 University of Technology Environmental
Toxicology
Sydney

PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun Jenis Pelatihan (Dalam/ Luar Penyelenggara Jangka Waktu
Negeri)
2016 International Seminar and Pusat Penelitian 15-17 Maret
Workshop on Nano biotechnology Nanosains dan 2016
Nanoteknologi
2017 Pengelolaan dan teknik penulisan Relawan Jurnal 21-22 April
jurnal Elektronik Terstandar Indonesia Jawa Barat 2017
Akreditasi
2017 Workshop Mendeley Jurnal ilmu dakwah 12 Mei 2017
UIN Sunan Gunung
Djati
2018 Workshop on R for Practical Data Universitas Yarsi 27-31 Agustus
Analysis 2018
2018 Workshop Nasional Kekayaan Universitas 16 Agustus 2018
Intelektual Komunal dan Drafting Muhammadiyah
Paten Sukabumi
2018 Pelatihan pengolahan data LPPM Kampus Pelita 23 November
penelitian menggunakan aplikasi Bangsa
WARP PLS
17

2019 Aplikasi GIS (Geographic Focus Consulting 24-25 Agustus


Information System) Dalam Group 2019
Pengelolaan SDA dan Lingkungan,
Bogor 24-25 Agustus 2019,
2019 Pelatihan, Kalkulasi dan Mitigasi Focus Consulting 9-10 Juli 2019
Gas Rumah Kaca, Bogor 9-10 Juli Group
2019.
2019 Work shop Scopus indexing of UNWIM 8-10 Oktober
international publication from 2019
writng to publish. 8-10 Oktober
2019
2020 Optimalisasi Pemanfaatan Sumber STKIP PGRI Sumbar 14 November
Daya Alam (SDA) Lokal Menuju 2020
Generasi Emas

Mata Kuliah Program Institusi/Jurusan/Program Sem/Tahun


Pendidikan Studi Akademik
Bahasa Ingeris S1 Departemen Pendidikan Ganjil/2000
untuk Biologi Biologi/Prodi Biologi
Toksikologi S1 Departemen Pendidikan Genap/2000
Lingkungan Biologi/Prodi Biologi
Metodologi S1 Departemen Pendidikan Ganjil/2000
Penelitian Biologi/Prodi Biologi
Biologi Air Tawar S1 Departemen Pendidikan Genap/2000
Biologi/Prodi Biologi
Bioetika S1 Departemen Pendidikan Ganjil/2000
Biologi/Prodi Biologi
Biologi Lingkungan S2 Departemen Pendidikan Genap/2000
Biologi/Prodi Pendidikan
Biologi Magister
Ekologi Manusia S2 Departemen Pendidikan Ganjil/2000
Biologi/Prodi Pendidikan
Biologi Magister
Teknologi dan S2 Prodi PGSD SPs UPI Genap/2000
Lingkungan

PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun Judul Penelitian Ketua/ Sumber Dana
anggota Tim
2007 Remediasi berbasis tumbuhan dalam degradasi Ketua Mandiri
lumpur hasil limbah domestik
2007 Uji toksisitas Allium cepa mitosis-kasus DAS Ketua Mandiri
Cikapundung
2007 Uji toksisitas Moina-kasus DAS Cikapundung Ketua Mandiri
2008 Monitoring ekosistem berdasarkan penanda Ketua Kompetisi
DNA terhadap komunitas benthos : Kasus Dikti
DAS Cikapundung
2009 Pengembangan biogas limbah kotoran sapi Ketua Kompetisi
untuk meminimalisir pencemaran sungai Dikti
Cikapundung
18

2013 Kajian sistem informasi geografi dan Ketua PPKBK UPI


teknologi spasial untuk pengelolaan
ekosistem Sungai Cikapundung
2014-2015 Optimalisasi fungsi lahan berwawasan Ketua Hibah Bersaing
lingkungan sebagai media pembelajaran di DIKTI
lokasi peternakan lele dan sekitarnya Tahun 1 dan
tahun 2
2015-2016 Studi kelayakan sungai di Desa Babakan Anggota Hibah
Cimahi sebagai media pembelajaran dengan unggulan
penerapan model pembelajaran kooperatif dan Perguruan
pendekatan STM Tinggi

2016 Uji hayati tingkat toksisitas minuman Ketua PPKBK -UPI


kemasan pada Daphnia dan mencit
2017 Kajian studi konservasi lingkungan berbasis Ketua PPKBK -UPI
tradisi dan kearifan lokal
2018 Optimalisasi, kelayakan dan pemanfaatan Situ Ketua PPKBK -UPI
Bagendit sebagai sumber belajar berbasis riset
2018 Studi Biologi dan Pemeliharaan Sidat dalam Ketua Penugasan UPI
Kolam buatan di Kampus UPI
2019 Pengembangan kuliah lapangan biologi air Ketua PPKBK UPI
tawar berbasis android mobile dalam
mempersiapkan era revolusi industri 4.0

KARYA ILMIAH
A. Buku/Bab Buku/Jurnal B.
Tahun Judul Penerbit/ Jurnal URL
2008 Populasi dan berat biomassa JURNAL BIOSFERA
planaria di Bukit Tunggul, DAS
Cikapundung,
2008 Komunitas Benthos di Bukit Tunggul: Biosainstifika vol 1.
Degradasi pencemaran Sungai No.1.November hal 65-
Cikapundung. 76
2008 Pengujian kadar hemoglobin dan Jurnal Sehat Masada. Vol
nilai hematokrit mencit terhadap II, No,1 Januari hal 16-
logam berat timbal dan air Sungai 28
cikapundung.
2008 Bioindikator indeks mitosis pada Biosfer. Vol 1 No. 1.
Allium cepa dalam pengujian ISSN 1978-2534 hal 1-11
kualitas air sungai Cikapundung,
2009 Pemeliharaan Planaria dalam Biota, vol 15
Perkembangbiakan secara
vegetative. (1) 80-85, ISSN 0853-
8670 Terakreditasi
2010 Environmental factors and Journal of Life Sciences
biodiversity reflected to the water and Technology 2011,
quality. 1(1):1-10
2012 Buku: Pesona Lingkungan badan HAKI
air Indonesia
2012 Buku: Toksikologi dan metode HAKI
Pengujian toksisitas
2013 Studi tentang ekologi dan habitat Biosfera ISSN 0853-
Planaria sp. Di Subang : 1625 vol 30 no 2 Mei
Kelimpahan dan biomassa 2013 hal 62-67
19

merupakan indikator kualitas air


bersih,
2013 Task in reviewing article paper of proseding International
biological science to improve seminar on Mathematics
writing skill among students at Science and computer
study program of Biology, science education ISBN
9786029554922
FPMIPA UPI
2014 Pembelajaran pendidikan konferensi Internasional
lingkungan berorientasi pada UPI UPSI ke 6 tgl 25-26
alam sekitar, proseding Juni 2014
2014 Pembelajaran dan pemahaman buku Bunga Rampai
konsep lingkungan berbasis Penginderaan Jauh
sistem informasi geografis (SIG) Indonesia 2013 ISBN
9786021991138 penerbit
Pusat Penginderaan Jauh
ITB
2014 Thematic map of Cikapundung International Symposium
catchment based on bioindicator on Sustainability Science
benthos
2015 Water Quality of Cilaja Seminar Internasional
catchment area Bandung in three UNDIP 7-8 Oktober
different landuse activities 2015
2015 Integrative methods approach for MSCEIS UPI Proseding
water quality assesment in
Indonesia
2016 Refleksi fungsi lahan yang Jurnal Biodjati,
berbeda terhadap biodiversitas November 2016, 59-65
tanaman di DAS Cilaja Vol. 1, No. 1 ISSN:
2541-4208 Website :
http://journal.uinsgd.ac.id
/index.php/biodjati/articl
e/view/1039
2016 Natural environmental design in UPSI UPI, Tanjung
an outdoor setting in Desa Giri Malim
Mekar for learning biology in the
field
2017 Uncertainty of biotic index in Bandung
analysing the water quality of Jurnal AIP Conference
Cikapundung river catchment Proceedings. Online
area. 2017 May
AIP Conference
Proceedings 1848,
020003 (2017)
https://doi.org/10.1063/1.
4983931
2017 Traditional knowledge of local Environmental http://scholar.google.co.id/
wisdom of Ammatoa Kajang Conservation. Journal of citations?user=u-
tribe (South Sulawesi) about Physics: Conference LVVJkAAAAJ&hl=id
series. Volume 895.
Number 1. Online
http://iop
science.iop.org/issue/174
20

2-6596/895/1 September
2017 International
conference on
Mathematics and Science
Education (ICMScE) 24
May 2017, Bandung
Indonesia
2017 Optimalisasi kultur Daphnia Jurnal Biodjati, 2 (2) http://journal.uinsgd.ac.id
yang berperan sebagai hewan uji 2017. /index.php/biodjati
dalam ekotoksikologi
2017 Perkembangbiakan kultur Seminar Biologi
Daphnia yang berperan sebagai Nasional UIN 13 April
hewan uji dalam ekotoksikologi 2017
2018 Uji hayati terhadap 5 jenis
minuman kemasan gelas dengan Jurnal Biodjati, 3 (1)
hewan uji Daphnia dan mencit 2018
2018 International Science
Traditional Education Conference
knowledges of local 2018
wisdom of Kampung National Institute of
Naga (Tasikmalaya, Education, Singapore
19-21 June 2018
Indonesia) about
environmental
conservation and
sanitation
2019 Aplikasi Teknologi Berbasis Chapter dalam buku
Android Dalam Pengembangan kumpulan tulisan Gubes
Materi Kuliah Tema Biologi UPI
Lingkungan Dalam Merespon Era
Revolusi Industri 4.0
2019 Traditional knowledges of local To cite this article: H K http://scholar.google.co.id/cit
wisdom of Aga Tenganan Surtikanti et al 2019 J. ations?user=u-
Pegringsingan Phys.: Conf. Ser. 1157 LVVJkAAAAJ&hl=id
Bali about environmental 022117
conservation and sanitation
2019 Biomonitoring of Cilaja River MSCEIS UPI Poster 12
based on benthos community in Oktober 2019
Ujung Berung Bandung within
2013-2017

2019 Development of science learning L Yulianti1*, dan H K


materials -based science, Surtikanti
technology, engineering, and
mathematics (STEM) for
improving critical thinking skills
of elementary school students
2019 Development of e modul based on Ovi Syafiatul Maulana,
Cirebon local environment in Hertien KS, Amprasto
fostering eco literacy of student The 2nd
International conference
on Elementary Education
2019
21

2019 Analysis of ecoliteracy of Ovi Syafiatul Maulana,


students at Darul Hikam Hertien KS, Amprasto
dormitory based on gender International conference
through values education of on Mathematics and
taqwa character building (TCB) Science Education
(ICMScE) 2019
2019 The Implementation of problem Wati Rohmawatiningsih
based learning model in Science &Hertien Koosbandiah
learning for students problem Surtikanti
solving skills and character Proceding the 3rd UPI
International Conference
on Primary and Early
Chilhood Education. 19
November 2019
2019 Analysis of Elementary School ICMScE 2018. IOP
Students’Misconception on Force Conf. Series. Journal of
and Movement Concept Physic: Conf Ser. 1157
0022053
2019 Investigating scientific Literacy D. Sulistiowati, HK
of Students on the Topik of Water Surtikanti. IR Suwarma.
Pollution Through STEM ased on CMScE 2018. IOP Conf.
6 E Learning by Design Series. Journal of Physic:
Conf Ser. 1157 022038
2019 Characterization of pyrene and Dunia A. AlFarraj,Tony https://link.springer.com/arti
chrysene degradation by Hadibarata,Adhi Yuniart cle/10.1007/s00449-019-
halophilic Hortaea sp. B15. o,Achmad Syafiuddin, 02096-8
Hertien Koosbandiah S
urtikanti,Mohamed Soli
man Elshikh,
Manal M. Al Khulaifi &
Roua Al-Kufaidy.
Bioprocess and
Biosystems Engineering
pp 1–7
2020 Data on Community Structure Penulis ke 2 publication https://www.sciencedirect.co
and Diversity of the Intestinal in Data in Brief. Diah m/science/article/abs/pii/S23
Bacteria in Wild Elver and Kusumawaty, Hertien 52340920301931
Fingerling Stages of Indonesian Koosbandiah Surtikanti
Short fin Eel (Anguilla bicolor
bicovlor)
2020 Aplikasi teknologi berbasis bab buku DGB Revolusi
android dalam pengembangan Industri 4.0
materi Biologi Lingkungan dalam editor Prof Fuad
merespon era revolusi industri 4.0
2020 Proses Pembelajaran untuk Bab buku Guru Besar
ganjil mengembangkan internalisasi UPI
nilai karakter mahasiswa menuju
Era Indonesia Emas Editor Prof Ali
2020 Peran masyarakat dalam Bab Buku Antologi
septem pengembangan kota Bandung FPMIPA/MSCEIS editor
ber sebagai kota hijau prof Topik
2020 Reflection of an environmental Proseding Conference
ethics education based on local ICMScE 14-15 Juli 2020
22

wisdom in the Kampung Adat


Cikondang of Bandung Regency
Against Environmental
Conservation and Sanitation
2020 Uji kualitatif Bahan Kimia Dalam Bab Buku Antologi
Makanan olahan: Pengayaan Departmen Pendidikan
Materi Praktikum Toksikologi di Biologi
Masa New Normal Covid 19
2020 Pengembangan Metode Uji Webinar Kerja sama
Hayati Kualitas Air dan Sedimen Departemen Pendidikan
Tanggal 22 Agustus 2020 Biologi dan HPPBI
2020 2020. Developing of electronic Chandra Daniel Sinurat,
learning materials based on Hertien Koosbandiah
Simalungun Potency of Surtikanti, Nuryani
Agriculture for improving Student Rustaman. Proseding
Scientific Literacy Competencies Conference ICMScE 14-
in Environmental Context an 15 Juli 2020.
awareness.
2020 Peranan Strategis Aktivitas Bab buku ibu pertiwi
novem Perempuan Dalam Keberlanjutan UPI editor Prof Eli
ber Lingkungan

2020 Optimalisasi Pemanfaatan STKIP PGRI Sumbar 14 November 2020


Sumber Daya Alam (SDA) Lokal Nara sumber 14 Meeting ID: 872 3848
Menuju Generasi Emas november 9433
Proseding Passcode: BIOEDU4
opic: Seminar Bio-Edu 4
STKIP PGRI Sumatera
Barat
Desc: Kreaktifitas
Pendidikan melalui
Pemanfaatan Sumber
Daya Alam (SDA) Lokal
dalam Perwujudan
Generasi Emas
2020 Hasil PKM Seminar Unimed 25
Pengolahan maknan dari bahan november
baku ikan lele dalam kegiatan
ibu-ibu PKK di Desa Giri Mekar ,
Bandung

2020 Telaah pustaka:Faktor abiotic dan Intan, Hertien, Diah


biotik pada habitat ikan sidat Proseding Biodjati,
Oktober 2020
2020 Telaah Pustaka: Keanekaragaman Naufal, Hertien, Tina
Spesies Serangga Penyerbuk Pada Safaria Proseding
Perkebunan Kopi (Coffea arabica) Biodjati Oktober 2020
dan (Coffea canephora)

KEGIATAN PROFESIONAL PENGABDIAN KEPADA


MASYARAKAT
Tahun Jenis/Nama Kegiatan Tempat URL
23

2017 Gerakan pengabdian inovatif dalam Desa Tenjolaut


mengoptimalkan sumber daya desa Kecamatan Cikalong
Tenjolaut 27- 30 Juli 2017 Wetan Kabupaten
Bandung Barat
2019 Pelatihan menulis artikel ilmiah Kuningan
untuk Guru Biologi SMA Tingkat
Kabupaten Kuningan
2019 Pemberdayaan masyarakat Desa Desa Giri Mekar,
Giri Mekar Bandung melalui Bandung
pelatihan ternak ikan lele Hibah Pasca UPI
Presentasi 28 Agustus di UNIDA
Bogor
2019 Teknologi kultur Daphnia berbasis Samarang Garut
penelitian untuk pakan ternak ikan
di Samarang Garut
2020 Integrasi Budidaya Ikan Lele dan PKM hibah FPMIPA
Usaha Olahan Aneka Produk Lele UPI
Kering dalam Skala Rumah Tangga
di Desa Giri Mekar, Kabupaten
Bandung.

SEBAGAI NARA SUMBER/ PEMBICARA


Tahun Jenis/Nama Kegiatan Tempat
2019 Integrative Teaching Strategies in English Class for International Conference on
Biology students teaching and learning
methods and strategies
March 29th , 2019. University
of Social Sciences and
Humanities, Vietnam
National University-Ho Chi
Minh City
2019 Pemanfaatan inovasi teknologi informasi dan Key note speaker 7
pembelajaran terintegrasi Biologi Lingkungan di September di UNIMED
era Industri 4.0
2019 Identifikasi Biodiversitas Plankton dan kelayakan Presented in ICESAT
Ekosistem air tawar sebagai sumber belajar: Situ International Conference on
Bagendit Climate Smart Sustainable
Agriculture
20-22 November 2019
Garden Hotel, Majalengka.
2020 Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Alam STKIP PGRI Sumbar
(SDA) Lokal Menuju Generasi Emas Nara sumber 14 november

Daftar HAKI
2020 Buku: Pesona Lingkungan badan air Indonesia HAKI no 000176504
2020 Buku: Toksikologi dan metode Pengujian toksisitas HAKI no 000175818
2020 Panduan Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis HAKI no 000176630
Masalah Materi Gaya (penulis ke 2)
24

screen shoot data SINTA dan


SCOPUS (h- index).

Bandung, 26 Oktober 2020

( Hertien Surtikanti )

Anda mungkin juga menyukai