Anda di halaman 1dari 37

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

45

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian pengembangan ini dilakukan di SMA Negeri
Kebakkramat kelas X IPS Tahun Ajaran 2020/2021. Alasan dipilihnya
SMA Negeri Kebakkramat didasarkan pada pertimbangan sekolah ini
belum terdapat aplikasi penunjang pembelajaran geografi berupa mobile
learning berbasis android yang dapat digunakan dalam pembelajaran
daring selama pandemi COVID-19, selain itu terdapat permasalahan
lingkungan yang terjadi di sekitar lingkungan SMA Negeri Kebakkramat
berupa maraknya warga sekitar sekolah yang membuang sampah di
selokan dan banyaknya peserta didik yang sering membuang sampah
sampah di dekat perpustakaan. Selain itu banyaknya peserta didik yang
tidak memilah sampah sebelum dibuang ke tempat sampah organik
maupun non organik.

2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap dalam
pembelajaran geografi materi dinamika hidrosfer dan dampaknya
terhadap kehidupan. Adapun waktu pelaksanaan penelitian dapat dilihat
pada Tabel 3.1.

45
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

46

Tabel 3.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian


Tahun
Jenis Kegiatan 2020 2021
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov
1. Tahap penulisan
proposal penelitian
2. Koordinasi dengan
kepala sekolah dan
guru
3. Penyusunan instrumen
4. Pengumpulan data
a. Pelaksanaan
Analisis
Kebutuhan
b. Pelaksanaan
rencana dan
desain berbasis
android
c. Pengembangan
mobile learning
berbasis android
d. Melakukan
validasi ahli, uji
coba dan merevisi
angket dan tes
e. Melakukan uji
coba angket dan
tes
f. Finalisasi dan
penggandaan
angket dan tes
g. Pelaksanaan
pretest
h. Pelaksanaan
pembelajaran
menggunakan
mobile learning
berbasis android
i. Pelaksanaan
posttest
j. Analisis data
5. Penulisan laporan
Penelitian
6. Pelaksanaan ujian
skripsi dan revisi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

47

B. Jenis Penelitian
Penelitian adalah salah satu kebutuhan untuk menghubungkan ilmu dan
kebutuhan guna menyatukan antara teori belajar dan prakteknya. Pada
penelitian ini menggunakan jenis penelitian dan pengembangan atau
Research and Development.
Penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian dengan tujuan
untuk dapat menghasilkan produk yang efektif dapat
dipertanggungjawabkan. Model pengembangan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah model pengembanga Borg and Gall. Langkah-langkah
pengembangan model Borg and Gall setelah disederhanakan menurut
Sukmadinata (2013: 169-170) diawali kegiatan untuk menganalisis
kebutuhan dan melakukan studi pustaka, merencanakan dan melakukan
pengembangan, uji coba dan validasi, selanjutnya tahap akhir berupa
pengujian efektifitas produk. Analisis kebutuhan dan studi pustaka dilakukan
untuk mebandingkan teori yang relevan untuk dapat diterapkan dalam
penelitian. Sedangkan tahap perencanan dan pengembangan dilakukan untuk
mendesain produk awal sebelum dilakukan tahap validasi, uji coba dan
pengujian, setelah produk awal selesai dibuat dilakukan uji coba lapangan
dan dilakukan validasi oleh ahli materi, ahli media dan pengguna. Setelah
mendapat masukan berupa revisi dan penyempurnaan, produk akhir harus
dilakukan pengujian keefektifan produk sehingga produk akhir dapat disebar
luaskan. Berkaitan dengan perbaikan yang telah dilakukan, selanjutnya
dilakukan pengujian untuk menguji efektivitas produk yang dikembangkan.
Uji efektivitas produk menggunakan nilai posttest kelas kontrol dan kelas
eksperimen.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini berupa variabel tunggal,
yaitu: pengembangan mobile learning berbasis android materi dinamika
hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan untuk meningkatkan
kepedulian lingkungan peserta didik kelas X IPS di SMA Negeri
Kebakkramat di Kabupaten Karanganyar Tahun 2021.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

48

C. Teknik Sampling
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik simple
random sampling. Menurut Sugiyono (2017: 126) menyatakan bahwa simple
random sampling merupakan yang dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh peserta didik kelas X IPS di SMA Negeri Kebakkramat. SMA
Negeri Kebakkramat terdapat 5 kelas X IPS yaitu kelas X IPS 1, X IPS 2, X
IPS 3, X IPS 4, dan X IPS 5. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
berupa kelas yang dilakukan secara acak. Sebelum memilih kelas sampel,
peneliti terlebih dahulu menentukan uji homogenitas dan uji normalitas
dengan maksud untuk mengetahui apakah sampel tersebut homogen dan
sebaran datanya normal. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah Kelas X IPS 1 sebagai kelas kotrol dan X IPS 2 sebagai kelas
eksperimen.
D. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini berdasarkan teknik sampling yang digunakan
maka subjek penelitian dalam penelitian ini antara lain:
1. Peserta didik kelas X IPS 1 SMA Negeri Kebakkramat sebagai kelas
kontrol yang berjumlah 34 peserta didik yang terdiri dari 16 peserta didik
laki-laki dan 18 peserta didik perempuan. Pembelajaran geografi
dilakukan hanya dengan menggunakan media whatsapp group. Materi
yang diajarkan adalah dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap
kehidupan dengan memasukkan indikator kepedulian lingkungan yang
diadaptasi dari teori The New Environmental Paradigm (NEP), indikator
NEP dimasukkan kedalam materi, penugasan, dan kuis.
2. Peserta didik kelas X IPS 2 SMA Negeri Kebakkramat sebagai kelas
eksperimen yang berjumlah 34 peserta didik yang terdiri dari 14 peserta
didik laki-laki dan 20 peserta didik perempuan. Pembelajaran geografi
dilakukan menggunakan media whatsapp group dan mobile learning
berbasis android. Materi yang diajarkan adalah dinamika hidrosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan dengan memasukkan indikator
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

49

kepedulian lingkungan yang diadaptasi dari teori The New


Environmental Paradigm (NEP), indikator NEP dimasukkan kedalam
materi, penugasan, dan kuis.

E. Jenis dan Sumber Data


1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantittif
dan data kualitatif. Data yang dikumpulkan ditujukan untuk mengetahui
kelayakan mobile learning yang dikembangkan.
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil pretest dan posttest yang
dilakukan oleh peserta didik. Hasil pretest dan posttest digunakan
sebagai acuan untuk mengetahui efektivitas media yang dikembangkan,
dengan syarat adanya peningkatan nilai pretest dan nilai posttest
sebelum dan sesudah media yang dikembangkan diterapkan dalam
pembelajaran.
b. Data Kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil penilaian angket validasi ahli
media, validasi ahli materi, uji coba perorangan, uji coba kelompok
kecil, dan uji coba lapangan. Skala penilaian angket dalam penilaian ini
menggunakan skala Likert dengan penilaian berupa angka 5, 4, 3, 2, dan
1. Kriteria penilaian skala ini adalah sebaga berikut: 1: sangat kurang,
2: kurang, 3: cukup, 4: baik, dan 5: sangat baik. Selain data dari Tahap
validasi, uji coba dan pengujian, data kualitatif juga diperoleh dari
analisis kebutuhan peserta didik yang meliputi gaya belajar,
penggunaan media, pengembangan bahan ajar, warna dan jenis huruf.

2. Sumber data
Sumber data dari penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder, adapun data primer dan sekunder penelitian ini adalah sebagai
berikut:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

50

a. Data primer
Data primer pada penelitian ini meliputi:
1) Data analisis kebutuhan peserta didik meliputi analisis gaya belajar,
penggunaan media, pengembangan bahan ajar, warna dan jenis
huruf.
2) Data yang diperoleh dari validasi ahli media dan validasi ahli
materi terhadap kelayakan mobile learning berbasis android
dengan menggunakan skala Likert 1 sampai 5.
3) Data yang diperoleh dari angket uji coba perorangan, uji coba
kelompok kecil, dan uji coba lapangan.
4) Data yang diperoleh dari hasil pretest dan posttest peserta didik,
yang diperoleh dari evaluasi sebelum dan sesudah penggunaan
mobile learning berbasis android.
b. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini meliputi:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan guru
dalam kegiatan belajar mengajar pembelajaran geografi kelas X
IPS SMA Negeri Kebakkramat, terdapat pada Lampiran 1.
2) Silabus pembelajaran geografi kelas X IPS SMA Negeri
Kebakkramat, terdapat pada Lampiran 2.

F. Teknik Pengumpulan Data


Pengambilan data dalam penelitian dilakukan dengan beberapa teknik
yaitu sebagai berikut:
1. Dokumentasi
Teknik ini dilakukan dari tahap analisis kebutuhan hingga
evaluasi dalam bentuk posttest. Teknik dokumentasi dalam
penelitian ini berupa dokumen-dokumen yang digunakan dalam
penelitian. Adapun dokumen-dokumen yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

51

a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan


guru dalam kegiatan belajar mengajar pembelajaran geografi
kelas X IPS SMA Negeri Kebakkramat, terdapat pada
Lampiran 1.
b. Silabus pembelajaran geografi kelas X IPS SMA Negeri
Kebakkramat, terdapat pada Lampiran 2.
c. Data profil sekolah SMA Negeri Kebakkramat
2. Angket
Menurut Arikunto (2016: 140) angket merupakan pertanyaan
tertulis yang ditujukan untuk mengungkap informasi dan pendapat
yang ada pada responden. Angket yang digunakan dalam penelitian
ini bertujuan untuk mendapatkan penilaian pada tahap validasi ahli
dan uji coba. Responden yang terlibat dalam penelitian ini adalah
ahli media, ahli materi, dan pendidik untuk uji validasi, serta peserta
didik untuk uji coba yang berkaitan dengan pengembangan mobile
learning berbasis android materi dinamika hidrosfer dan dampaknya
terhadap kehidupan.
Angket yang diberikan dalam penelitian pengembangan ini
berupa angket tertutup. Kelebihan dari angket tertutup ini adalah
memudahkan validator untuk memberikan jawaban dengan memilih
salah satu angka atau jawaban dalam angket yang telah disediakan.
Validator memberikan pendapatnya dengan cara memberikan tanda
centang (√) pada kolom angket yang telah disediakan. Skala Likert
merupakan skala yang digunakan dalam angket ini dengan alternatif
jawaban berupa angka atau skor 1, 2, 3, 4, dan 5 (Sugiyono, 2013:
134-135).
Penilaian dalam skala likert ini dijabarkan dalam pembobotan
ditiap indikator sehingga datanya ordinal. Kriteria pembobotan dan
skor dalam skala likert dapat dilihat pada Tabel 3.2.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

52

Tabel 3.2 Pembobotan Skala Likert


Kriteria Skor
Sangat Kurang 1
Kurang 2
Cukup 3
Baik 4
Sangat Baik 5
Sumber: (Sugiyono, 2013: 134-135)

Pembobotan dan penilaian kelayakan produk dapat dilakukan


dengan cara mencari modus pada setiap aspek yang terdiri dari
beberapa indikator yang terdapat dalam angket. Kriteria suatu
produk model pengembangan yang dapat dikatakan layak dan
dapat diterbitkan apabila mendapatkan bobot dengan hasil modus 4
sampai 5 melalui validasi ahli materi, validasi ahli media, dan
validasi guru. Kriteria pembobotan ini juga berlaku dalam uji coba
perorangan (skala kecil), uji coba kelompok kecil, dan uji coba
lapangan.
Validator ahli dalam penelitian dan pengembangan model
Borg and Gall dengan produk mobile learning berbasis android
materi dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan ini
meliputi validasi ahli materi, validasi ahli media dan validasi guru.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
a) Angket untuk Validasi Ahli Materi
Angket yang diberikan kepada ahli materi digunakan
untuk mengetahui kelayakan materi pembelajaran geografi
kelas X semester genap materi dinamika hidrosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan dan produk mobile learning
berbasis android. Pada angket ahli materi ini terdapat indikator
mengenai aspek kurikulum, ketepatan materi yang digunakan,
dan aspek kepedulian lingkungan. Validator ahli materi dalam
penelitian pengembangan mobile learning berbasis android
materi dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

53

lingkungan adalah Ibu Dr. Pipit Wijayanti, S.Si, M.Sc. Alasan


memilih Ibu Dr. Pipit Wijayanti, S.Si, M.Sc. sebagai validator
ahli materi dalam penelitian ini. Pemilihan validator materi
dilakukan karena validator merupakan dosen pengampu mata
kuliah yang relevan, misalnya mata kuliah hidrologi dan
matakuliah meteorologi klimatologi.
Angket yang diberikan untuk ahli materi bertujuan untuk
memberikan penilaian kelayakan produk mobile learning
berbasis android ini menggunakan 21 butir pertanyaan yang
terdiri dari 12 butir pertanyaan kualitas materi sajian, 4 butir
pertanyaan kemanfaatan materi, dan 5 soal yang berkaitan
dengan kepedulian lingkungan yang mengguanakn instrumen
New Environmental Paradigm (NEP). Kisi-kisi pedoman ahli
materi dalam menilai kelayakan mobile learning ini bertujuan
untuk dijadikan acuan dalam lembar evaluasi penilaian
kelayakan mobile learning berbasis android. Sehingga lembar
penilaian validator terukur dengan acuan kisi-kisi.
Kisi-kisi pedoman ahli materi dalam menilai kelayakan
mobile learning berbasis android materi dinamika hidrosfer
dan dampaknya terhadap kehidupan dapat dilihat pada Tabel
3.3.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

54

Tabel 3.3. Kisi-kisi Pedoman Ahli Materi dalam Menilai Kelayakan Mobile
Learning Berbasis Android
No Aspek Indikator
1 Kualitas Kesesuaian materi dengan Standar Kompetensi
Materi dan Kompetensi Dasar
Materi yang ditampilkan sesuai dengan indikator
Kebenaran materi
Materi yang ditampilakan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik
Sistematika materi
Kelayakan materi
Tingkat kesulitan
2 Kemanfaatan Bantuan dalam belajar
materi Mempermudah proses belajar
Memberikan motivasi
3 Kepedulian Limits to growth (Realitas adanya batas
lingkungan pertumbuhan)
(NEP) Anti antropocentricsm (Anti-antroposentrisme )
Balance of natures (keseimbangan alam)
Rejection of examptionalism (Penolakan terhadap
eksemtionalisme)
the possibility of an ecocrisis (Kemungkinan
adanya krisis ekologi)
Sumber: ( Juniarti, 2014: 131) dimodifikasi

b) Angket untuk Validasi Ahli Media


Angket yang diberikan kepada ahli media bertujuan untuk
mengetahui kelayakan media pembelajaran geografi kelas X
semester genap materi dinamika hidrosfer dan dampaknya
terhadap kehidupan dan produk mobile learning berbasis
android. Pada angket ahli media ini terdapat indikator mengenai
aspek desain, aspek pengoperasian program, dan aspek
navigasi. Validator ahli media dalam penelitian pengembangan
mobile learning berbasis android materi dinamika hidrosfer dan
dampaknya terhadap lingkungan adalah Ibu Lintang
Ronggowulan S.Pd, M.Pd. Alasan memilih Ibu Lintang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

55

Ronggowulan S.Pd, M.Pd. sebagai validator ahli media dalam


penelitian ini karena validator merupakan dosen pengampu mata
kuliah yang relevan pada kependidikan.
Angket yang diberikan kepada ahli media dilakukan untuk
memberikan penilaian kelayakan produk mobile learning
berbasis android ini menggunakan 13 butir pertanyaan yang
terdiri dari 7 butir pertanyaan desain produk, 3 butir pertanyaan
navigasi, dan 3 butir pertanyaan kemudahan penggunan produk.
Kisi-kisi pedoman ahli media dalam menilai kelayakan mobile
learning ini bertujuan untuk dijadikan acuan dalam lembar
evaluasi penilaian kelayakan mobile learning berbasis android.
Sehingga lembar penilaian validator terukur dengan acuan kisi-
kisi. Kisi-kisi pedoman ahli media dalam menilai kelayakan
mobile learning berbasis android materi dinamika hidrosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Kisi-kisi Pedoman Ahli Media dalam Menilai


Kelayakan Mobile Learning Berbasis Android
No Aspek Indikator

1 Desain Tulisan
Warna
Tampilan aplikasi
Background aplikasi
2 Navigasi Efektivitas navigasi
Penggunaan navigasi
3 Pengoperasian Kemudahan penggunaan
Program
Sumber: (Conrad & TrainingLinks, 2000: 280) dimodifikasi

c) Angket untuk Pengguna


Angket yang diberikan kepada guru dan peserta didik
digunakan untuk mengetahui kelayakan produk yang nantinya
digunakan dalam pembelajaran. Produk memuat pembelajaran
geografi kelas X semester genap materi dinamika hidrosfer dan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

56

dampaknya terhadap kehidupan dan produk mobile learning


berbasis android. Pada angket pengguna ini terdapat indikator
mengenai kemudahan pengoperasian produk, kemudahan
mempelajari ini, dan desain tampilan.
Angket yang ditujukan kepada guru dan peserta didik
digunakan untuk memberikan penilaian kelayakan produk
mobile learning berbasis android ini menggunakan 15 butir
pertanyaan yang terdiri dari 5 butir pertanyaan kemudahan
pengoperasian produk, 6 butir pertanyaan kemudahan
mempelajari isi, dan 4 butir pertanyaan desain tampilan. Kisi-
kisi pedoman pengguna dalam menilai kelayakan mobile
learning ini bertujuan untuk dijadikan acuan dalam lembar
evaluasi penilaian kelayakan mobile learning berbasis android.
Sehingga lembar penilaian validator terukur dengan acuan kisi-
kisi. Kisi-kisi pedoman pedoman dalam menilai kelayakan
mobile learning berbasis android materi dinamika hidrosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan tersaji dalam Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Kisi-kisi Pedoman Pengguna dalam Menilai


Kelayakan Mobile Learning Berbasis Android
No Aspek Indikator
1 Kemudahan Kemudahan Petunjuk penggunaan
Pengoperasian Menu
Produk
Navigasi
Layout tombol
2 Kemudahan Kejelasan materi
mempelajari Isi Sistematika penyajian
Penyampaian materi menarik
Soal dan latihan
3 Desain tampilan Keserasian tampilan
kesesuaian isi materi
Kesesuaian dan kemenarikan
pembelajaran umpan balik
Sumber: ( Juniarti, 2014: 146) dimodifikasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

57

Hasil dari penilaian dan pembobotan ini bertujuan untuk


bahan evaluasi dan acuan peneliti dalam melakukan perbaikan
produk. Sehingga produk yang dikembangkan dapat efektif
dan dapat dipertanggungjawabkan, hasil dari ketiga validasi ini
juga dijadikan acuan dalam menyempurnakan mobile learning
berbasis android sehingga produk layak digunakan dalam
pembelajaran geografi khususnya pada materi dinamika
hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan.

3. Test
Test dilakukan utuk dapat mengetahui tingkat efektivitas
penggunaan mobile learning berbasis android untuk meningkatkan
kepedulian lingkungan peserta didik kelas X IPS di SMA Negeri
Kebakkramat. Test ini dilaksanakan dua kali dalam penelitian
yaitu: 1) pretest dilakukan sebelum menggunakan mobile learning
berbasis android; 2) Posttest dilakukan sesudah menggunakan
mobile learning berbasis android. Adapun soal pretest dapat dilihat
pada Lampiran 3, dan soal posttest terdapat pada Lampiran 4.
Untuk mengukur tingkat kepedulian peserta didik yang tersaji
dalam mobile learning muatan materi dinamika hidrosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan, penyusunan tes dilakukan dengan
memasukkan nilai-nilai kepedulian lingkungan yang menggunakan
indikator The New Environmental Paradigm (NEP). Adapun kisi-
kisi pretest berdasarkan teori NEP dapat dilihat pada Tabel 3.6, dan
kisi-kisi posttest berdasarkan teori NEP dapat dilihat pada Tabel
3.7.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

58

Tabel 3.6. Instrumen Kisi-kisi Pretest Berdasarkan Kepedulian Lingkungan


Indikator Kepedulian Lingungan
Rejection
No Sub Materi Indikator Anti- Possibility Jumlah
Limits to Balance of of
antropoce of an
growth natures Examption
ntricsm ecocrisis
alism
1 Hakekat Siklus hidrologi / air 7 1
2 hidrologi dan Peranan hutam dalam siklus hidrologi 10 1
siklus Bencana alam yang berkaitan dengan
3 19 1
hidrologi/ air siklus hidrologi
4 Abrasi pantai 1 1
Pentingnya menjaga kelestarian
5 2 1
sumber daya alam di laut
Dampak positif melestarikan sumber
6 3 1
daya alam di laut
Perairan laut
7 Pelarangan penggunaan cantrang 4 1
8 Syarat tumbuh padang lamun 5 1
9 Pembagian zona perairan laut 8 1
Manfaat laut sebagai sumber iklim
10 15 1
layak huni
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

59

11 Menjaga Kelestarian Terumbu karang 12 1


12 Fungsi terumbu karang 13 1
13 Abrasi Pantai 17 1
14 Upaya mengatasi pencemaran laut 20 1
Fenomena intrusi air asin pada air
15 6 1
tanah
16 Perairan darat Sungai sebagai transportasi air 11 1
17 Pelestarian air tanah 14 1
18 Pencemaran di daerah rawa 16 1
Konservasi
Karakteristik fisik Daerah Aliran
19 Daerah Aliran 18 1
Sungai (DAS)
Sungai (DAS)
Lembaga yang
Balai Pengelolaan Daerah Aliran
menyediakan
Sungai (BPDAS) dan Lembaga Ilmu
20 dan 9 1
Pengetahuan Indonesia (LIPI)
memanfaatkan
Oceanografi
data hidrologi
Jumlah 20
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

60

Tabel 3.7. Instrumen Kisi-kisi Posttest Berdasarkan Kepedulian Lingkungan


Indikator Kepedulian Lingungan
Rejection
No Sub Materi Indikator Anti- Possibility Jumlah
Limits to Balance of of
antropoce of an
growth natures Examption
ntricsm ecocrisis
alism
1 Hakekat Siklus hidrologi / air 7 1
2 hidrologi dan Peranan hutam dalam siklus hidrologi 10 1
siklus Bencana alam yang berkaitan dengan
3 19 1
hidrologi/ air siklus hidrologi
4 Dampak penambangan pasir pesisir 1 1
Pentingnya menjaga kelestarian
5 2 1
sumber daya alam di laut
6 Dampak negatif eksploitasi SDA 3 1
7 Perairan laut Pelarangan penggunaan pukat harimau 4 1
8 Syarat tumbuh terumbu karang 5 1
9 Pembagian zona perairan laut 8 1
10 Menjaga kelestarian biota laut 12 15 2
11 Fungsi padang lamun 13 1
12 Perairan darat Manfaat Rawa 6 1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

61

13 Menjaga keseimbangan air danau 9 1


14 Menjaga keseimbangan rawa 11 1
15 Pencemaran sungai 16 1
16 Fungsi dasar sempadan sungai 17
Konservasi
Karakteristik fisik Daerah Aliran
17 Daerah Aliran 18 1
Sungai (DAS)
Sungai (DAS)
18 Tanaman konservasi 14
Lembaga yang
Balai Pengelolaan Daerah Aliran
menyediakan
Sungai (BPDAS) dan Lembaga Ilmu
19 dan 20 1
Pengetahuan Indonesia (LIPI)
memanfaatkan
Oceanografi
data hidrologi
Jumlah 20
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

62

G. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Validasi Instrumen Tes
Tahap validasi instrumen tes ini dilakukan untuk menguji apakah
instrumen tes yang digunakan dalam penelitian layak atau tidak.
Penelitian pengembagan model Borg and Gall ini menggunakan
instrumen tes dalam bentuk soal pilihan ganda. Uji validasi instrumen
tes yang diterapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Uji Validitas
Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
validitas item atau butir soal. Validitas item dari suatu tes adalah
ketepatan mengukur yang dimiliki oleh setiap butir soal.
Penentuan validitas tes menggunakan teknik Point-Biserial
Correlation dengan rumus berikut (Arikunto, 2016:93):

Keterangan:
rpbi = Angka indeks Korelasi Point Biserial
Mp = Rerata skor dari subjek yang menjawab benar bagi
butir soal yang dicari validitasnya
Mt = Rerata skor total
SDt = Standar Deviasi dari skor total
P = Proporsi subjek yang menjawab benar terhadap butir
soal yang dicari validitasnya
Q = Proporsi subjek yang menjawab salah terhadap butir
soal yang dicari validitasnya (q = 1 - p)

Point- Biserial Correlation (rpbi) menunjukkan apakah soal yang


digunakan dalam posttest valid atau tidak valid dengan cara
membandingkan nilai hitung dengan nilai Tabelnya, suatu butir
soal dikatakan valid jika rhitung > rTabel.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

63

b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan maksud untuk mempunyai
taraf kepercayaan yang tinggi dan memiliki tingkat presisi dan
ketepatan. Uji reliabilitas ini mempunyai skor 0-1, dimana
semakin tinggi indeks reliabilitasnya maka semakin tinggi juga
presisi dan ketepatannya. Uji reliabilitas yang digukan dalam
penelitian ini mwnggunakan perhitungan reliabilitas soal dengan
bentuk pilihan ganda digunakan rumus Kuder-Richardson (K-R
20) sebagai berikut (Arikunto, 2016:115):

( )( )

Keterangan:
r11 = Reliabilitas tes
P = Jumlah subjek yang menjawab item dengan benar
Jumlah subjek yang menjawab item dengan salah (q
Q =
= 1 - p)
∑pq = Jumlah perkalian antara p dan q
N = Banyaknya item
S = Standar Deviasi

Hasil perhitungan reliabilitas tersebut kemudian


dibandingkan dengan r product moment. Apabila r11> rTabel maka
instrumen tersebut dikatakan reliabel. Kriteria penilaian
reliabilitas butir soal adalah berikut:
0,91 – 1,00 : Sangat tinggi
0,71 – 0,90 : Tinggi
0,41 – 0,70 : Cukup
0,21 – 0,40 : Rendah
Negatif – 0,20 : Tidak memenuhi uji reliabilitas
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

64

c. Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran merupakan ukuran untuk menjawab
apakah soal tersebut kedalam soal yang susah, sedang maupun
sukar. Indeks taraf kesukaran dinyatakan dalam rentangan
angka 0-1, dimana semakin tinggi angka semakin mudah butir
soal tersebut. Dalam penelitian ini digunakan rumus untuk
menghitung taraf kesukaran pada soal pilihan ganda yaitu
sebagai berikut (Arikunto, 2013: 222):

Dengan klasifikasi taraf kesukaran soal adalah:


0,00 – 0,30 = soal tergolong sukar
0,31 – 0,70 = soal tergolong sedang
0,71 – 1,00 = soal tergolong mudah

d. Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan ukuran yang digunakan untuk
membedakan mana siswa yang telah memahami materi dengan
baik dengan siswa yang belum memahani materi. Dalam
penelitian ini rumus yang digunakan dalam menghitung daya
pembeda adalah sebagai berikut (Arikunto, 2016: 228) :

Keterangan:
D = Daya pembeda
BA = Jumlah jawaban benar dari siswa kelompok atas
BB = Jumlah jawaban benar dari siswa kelompok bawah
JA = Jumlah siswa kelompok atas
JB = Jumlah siswa kelompok bawah
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

65

Dengan klasifikasi daya pembeda adalah sebagai berikut:


> 0,40 = Baik Sekali
0,30 – 0,39 = Baik
0,20 – 0,29 = Cukup
0,00 – 0,19 = Jelek

2. Analisis Data Uji Efektivitas Produk


a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas data adalah sebuah uji yang dilakukan
dengan maksud untuk menilai distribusi data pada sebuah
variabel, apakah sebaran datanya tersebar secara normal atau
tidak. Uji normalitas data ini menerapkan metode lilifors degan
taraf signifikansi 5%. Alasan menggunakan metode lilifors ini
adalah karena data yang berbentuk ordinal bukan data yang
disajikan interval.
Langkah-langkah uji normalitas data metode lilifors
adalah sebagai berikut (Budiyono, 2017: 170):
(a) Menyusun data dari data terkecil hingga data terbesar.
(b) Menentukan (X) rerata dan simpangan baku (S).
(c) Setiap data diubah menjadi bilangan baku, dengan rumus

Zi = , dengan X adalah rata-rata, dan S adalah

simpangan baku.
(d) Menghitung peluang nilai Zi dengan bantuan Tabel
distribusi Zi, dengan rumus :
F (Zi) = P (Z ≤ Zi)
(e) Menghitung perbandingan nomor subjek dengan subjek
n, dengan rumus:

( )
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

66

(f) Menghitung selisih antara F(Zi) –S(Zi) dan tentukan


harga mutlaknya. Selanjutnya jadikan harga mutlak yang
paling besar dengan tanda Lo atau L maksimal.
(g) Daerah kritis untuk uji ini adalah
DK = {L |Lobs ≥L α , n} dimana n adalah ukuran sampel
(h) Bandingkan nilai L tersebut dengan Nilai Lo untuk
mengetahui diterima atau ditolak hipotesisnya, dengan
syarat:
 Terima Ho jika Lo < L = Normal
 Tolak Ho jika Lo > L = Tidak Normal

b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas varians digunakan untuk mengukur apakah
sampel yang digunakan homogen atau tidak. Uji homogenitas
varian menunggunakan uji Bartlett dengan taraf signifikan 5%.
Prosedur uji homogenitas menggunakan uji Bartlett adalah
sebagai berikut (Budiyono, 2016: 175-178):

( )

Keterangan :
K = banyaknya populasi = banyaknya sampel
N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)
nj = banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel
ke-j
fi= ni – 1 = derajat kebebasan untuk sj ; j 1,2, …., k;

f=N–k=∑ = derajat kebebasan untuk RKG

c=1+ ( )

RKG = rataan kuadrat galat


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

67

( )
SSi=

Untuk dapat mengetahui diterima atau ditolak hipotesisnya,


dilakukan dengan syarat:
 jika Fhitung < FTabel , maka populasi homogen.
 jika Fhitung > FTabel , maka populasi tidak homogen.
c. Uji Efektivitas
Analisis kuantitatif untuk mengetahui efektivitas produk
mobile learning berbasis android materi dinamika hidrosfer
dan dampakny terhadap lingkungan adalah dengan
menggunakan uji statistik T-test. Pengujian ini melakukan
perbandingan nilai pretest dan posttest kelas eksperimen.
Rumus uji T-test, sebagai berikut:

√( )

Keterangan:
1 = Rerata sampel 1
2 = Rerata sampel 2
s = Standar deviasi
n1 = Jumlah sampel 1
n2 = Jumlah sampel 2
Efektivitas pada produk mobile learning berbasis android
ini diketahui melalui perbedaan rata-rata nilai pretest
dibandingkan dengan nilai posttest. Pada penelitian ini
menggunakan T-test dengan taraf signifikansi α = 0,05. Hasil
dari uji T-test dijadikan tolak ukur efektif atau tidaknya produk
yang dikembangkan (Sudjana, 2009: 239).
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

68

H. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan model pengembangan Borg and Gall, dalam model
pengembangan Borg and Gall hasil penyederhanaan ini terdapat empat
tahap penelitian yaitu 1) tahap mengumpulkan data, 2) tahap
perencanaan desain penelitian, 3) tahap pengembangan produk, dan 4)
tahap Tahap validasi, uji coba, dan pengujian. Adapun tahap
pengembangan Borg and Gall dapat dilihat pada Gambar 3.1.
1. Tahap pengumpulan data
Tahap pengumpulan data adalah tahapan awal yang ada
dalam metode pengembangan Borg and Gall, dalam tahapan ini
peneliti mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan
kebutuhan guru dan peserta didik untuk dilakukan sebagai acuan
penelitian, selanjutnya peneliti harus melakukan studi pustaka yang
digunakan sebagai pembanding secara teori dan praktek dalam
pengembangan produk. Tahapan pengumpulan data yang dilakukan
untuk mendapatkan informasi di awal penelitian adalah sebagi
berikut:
a. Studi Dokumen
Dokumen yang digunakan dalam studi pustaka disesuai
dengan fokus penelitian dan tujuan pengembangan produk,
sehingga didapat data yang berkaitan dengan pembelajaran
geografi dan bahan ajar mata pelajaran geografi kelas X IPS
di SMA lokasi penelitian. Dalam studi dokumen ini, data
yang diperlukan adalah:
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar
pembelajaran geografi kelas X IPS SMA Negeri
Kebakkramat yang dapat dilihat pada Lampiran 1
2) Silabus pembelajaran geografi kelas X IPS SMA Negeri
Kebakkramat yang dapat dilihat pada Lampiran 2
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

69

b. Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini analisis kebutuhan bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana kebutuhan guru dan peserta didik
terkait dengan produk yang dikembangkan yaitu media
pembelajaran geografi. Sehingga dapat diketahui bahwa guru
memiliki keterbatasan dalam mengembangkan inovasi sumber
belajar mobile learning berbasis android dalam pembelajaran
geografi di kelas X materi Dinamika Hidrosfer dan dampaknya
terhadap kehidupan. Dalam studi analisis kebutuhan, peneliti
dapat mengidentifikasi lima faktor yaitu:
a. Analisis gaya belajar
Analisis gaya belajar dilakukan oleh peneliti untuk
mengetahui gaya belajar peserta didik yang meliputi gaya
belajar visual, audio, dan kinestetik. Sehingga produk yang
dikembangkan oleh peneliti bertumpu pada hasil analisis
gaya belajar peserta didik
b. Analisis pengalaman menggunakan media
Analisis pengalaman menggunakan media dilakukan
oleh peneliti dilakukan untuk mengetahui apakah guru dan
peserta didik siap menggunakan teknologi yang
dikembangkan melalui media mobile learning berbasis
android yang dapat menunjang pembelajaran geografi.
c. Analisis pengembangan bahan ajar
Analisis pengembangan bahan ajar yang dilakukan
oleh peneliti dilakukan dengan maksud agar peneliti dapat
mengetahui respon peserta didik dan guru mengenai
produk mobile learning berbasis android. Memberikan
tanggapan dan masukan bagaimana produk
dikembangkan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

70

d. Analisis warna
Analisis warna yang dilakukan oleh peneliti
dilakakukan dengan maksud sebagai acuan pengembang
dalam menentukan warna tampilan produk mobile
learning berbasis android.
e. Analisis jenis huruf
Analisis warna yang dilakukan oleh peneliti
dilakakukan dengan maksud sebagai acuan pengembang
dalam menentukan jenis huruf tampilan produk mobile
learning berbasis android.
Kelima analisis kebutuhan tersebut diatas dijadikan acuan
oleh pengembang untuk dapat menghasilkan produk yang tepat
berdasarkan kebutuhan dan kemampuan pengguna. Berdasarkan
analisis kebutuhan, produk pembelajaran yang tepat digunakan
adalah mobile learning berbasis android. selanjutnya dapat
dikebangkan mobile learning berbasis android pada materi
fenomena hidrosfer dan dampaknya terhadap lingkungan.

2. Tahap Perencanaan
Tahap perencanaan ini dilakukan setelah melakukan studi
pustaka dan analisis kebutuhan, sehingga acuan dalam melakukan
tahapan ini adalah data dari studi pustaka dan analisis kebutuhan.
Tahap ini merupakan tahap yang sistematis, dimulai dari desain
kegiatan pembelajaran, menyusun perangkat pembelajaran, dan
menyususn materi pembelajaran dimana semua kegiatan
berkaitan dengan mobile learning berbasis android. Dalam tahap
ini terdapat dua kegiatan pokok yang dapat dilakukan yaitu:
a. Tahap pertama perencanaan (rancangan awal media)
Pada tahap ini peneliti dapat membuat desain
pembelajaran menggunakan mobile learning berbasis
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

71

android. Tujuan dari membuat desain pembelajaran yaitu


untuk mengetahui media pembelajaran tersebut secara
lengkap dan menyeluruh. Sehingga akan memunculkan
beberapa inovasi yang berkaitan dengan dengan penggunaan
mobile learning berbasis android.
b. Tahap kedua perencanaan (rancangan akhir media)
Pada tahap kedua ini diperlukan pemetaan materi yaitu
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar (KI dan KD) untuk
mengetahui muatan pembelajaran geografi yang seperti apa
yang dapat ditampilkan dalam produk mobile learning
berbasis android.

3. Tahap Pengembangan Produk


Tahap pengembangan produk merupakan tahap lanjutan
setelah tahap perencanaan, bahan-bahan yang sudah terkumpul
sebelumnya dilakukan pengolahan dan upload materi kedalam
produk mobile learning berbasis android. Pada tahap
pengembangan produk ini dibagi menjadi dua langkah yaitu
pengembangan produk awal dan pengembangan produk setelah
revisi. Dalam tahap ini peneliti dapat melakukan beberapa langkah
penelitian yaitu:
a. Mengumpulkan bahan dan melakukan pengelolaan bahan
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan bahan yang sudah
direncanakan dalam tahap perencanaan. Bahan yang telah
didapatkan kemudian diolah dengan acuan data-data studi
pustaka dan analisis kebutuhan.
b. Tahap editing
Pada tahap ini produk yang ingin dihasilkan mulai
dilakukan pengembangan, setelah perakitan produk yang
beracuan pada tahap sebelumnya dilakukan proses editing
untuk menyempurnakan produk yang akan dihasilkan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

72

c. Produksi dan penerbitan produk


Tahap ini adalah proses final pengembangan produk
sebelum dilakukan tahap validasi, uji coba, dan pengujian.
Sehingga produk yang dikembangkan masih baru dan akan
mendapat masukan melalui validasi dan uji coba untuk dapat
menyempurnakan produk yang dikembangkan.

4. Tahap validasi, uji coba, dan pengujian


Tahap ini merupakan tahap terakhir dalam model
pengembanga Borg and Gall hasil penyederhanaan.
a. Validasi
Pada tahap ini media telah dikembangkan dan siap
diterbitkan, kemudian dilakukan evaluasi. Bentuk evaluasi
produk mobile learning berbasis android adalah validasi.
Validasi dilakukan oleh tiga pelaku yaitu ahli materi, ahli
media, dan pengguna. Adapun tahapan validasi terdiri yang
terdiri dari dua tahapan yaitu:
a. Tahap I
Validasi tahap I ini dilakukan oleh ahli materi dan ahli
media. Sehingga setelah produk diproduksi, peneliti
meminta kelayakan produk oleh ahli materi dan ahli media
untuk dijadikan acuan menyemprurnakan produk, hasil
dari tahap validasi I disebut sebagai revisi I. Sehingga
peneliti diharuskan melakukan revisi I dengan acuan
kelayakan ahli materi dan ahli media.
2) Tahap II
Validasi tahap II ini dilakukan oleh pendidik atau guru.
peneliti meminta kelayakan produk oleh guru dan peserta
didik untuk dijadikan acuan menyemprurnakan produk,
hasil dari tahap validasi II disebut sebagai revisi II.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

73

b. Uji Coba Produk


Pengguna produk mobile learning berbasis android materi
dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan adalah
guru dan peserta didik. Pengembangan produk ini bertujan untuk
menyediakan dan memanfaatkan bahan ajar geografi yang dapat
dimanfaatkan oleh guru dan perserta didik dalam pembelajaan
khususnya dalam pembelajaran daring.
Pada tahap uji coba terdiri tiga tahapan uji coba, yaitu uji
coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba
lapangan. Uji coba produk dilakukan dilakukan terhadap peserta
didik yang tidak termasuk kedalam kelas eksperimen. Adapun
uraian dari ketiga tahap uji coba adalah sebagai berikut:
1) Uji coba perorangan
Uji coba perorangan terhadap produk mobile learning
berbasis android menggunakan 1 sampai 3 peserta didik. Uji
coba perorangan ini dimaksudkan untuk mendapatkan
masukan dan revisi awal tentang mobile learning berbasis
android. Peserta didik melakukan pengoperasian produk
mobile learning berbasis android, kemudian dilanjutkan
dengan memberikan penilaian dan tanggapan dalam
instrumen penilaian produk. Teknik pengambilan sampel
yang digunakan dalam uji coba perorangan adalah random
sampling. Saran dan masukan setelah dilakukan uji coba
perorangan dijadikan acuan dalam melakukan perbaikan
produk yang dikembangakan.
2) Uji Coba Kelompok Kecil
Setelah dilakukan uji coba perorangan, dapat dilakukan
uji coba kelompok kecil. Peserta didik yang terlibat dalam uji
coba kelompok kecil adalah 6 sampai 8 peserta didik. Peserta
didik mengoperasikan produk mobile learning berbasis
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

74

android, kemudian dilanjutkan dengan memberikan penilaian


dan tanggapan dalam instrumen penilaian produk. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam uji coba
kelompok kecil adalah random sampling. Saran dan masukan
setelah dilakukan uji coba kelompok kecil dijadikan acuan
dalam melakukan penyempurnaan produk yang
dikembangakan.
3) Uji Coba Lapangan
Setelah dilakukan uji coba kelompok kecil, dilakukan uji
coba lapangan. Peserta didik yang terlibat dalam uji coba
lapangan adalah satu kelas. Peserta didik mengoperasikan
produk mobile learning berbasis android, kemudian
dilanjutkan dengan memberikan penilaian dan tanggapan
dalam instrumen penilaian produk. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam uji coba lapangan adalah
random sampling. Sehingga hasil yang didapat setelah
pengujian terhadap produk berhasil, maka selanjutnya produk
produk mobile learning berbasis android tersebut dapat
diterapkan dalam lingkup lembaga pendidikan yang lebih
luas.

c. Pengujian
Pada tahap pengujian dilakukan uji efektivitas produk
mobile learning berbasis android materi dinamika hidrosfer dan
dampaknya terhadap lingkungan kelas X. Uji efektivitas ini
digunakan untuk mengetahui keefektifan produk terhadap
kepedulian lingkungan. Tahap pengujian ini dimaksudkan untuk
menghasilkan produk yang bermanfaat bagi peserta didik, guru,
dan sekolah dalam kegiatan pembelajaran daring serta dapat
meningkatkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

75

Pada penelitian pengembangan model Borg and Gall ini


menerapkan bentuk pre-experimental design. Pre-experimental
design merupakan desain yang belum sepenuhnya eksperimen,
karena masih terdapat variabel lain yang ikut mempengaruhi
variable dependen. Pre-experimental design menggunakan One-
Group Pretest-Posttest Design. Karena adanya pandemi COVID-
19, maka pembelajaran sekolah di Indonesia dilaksanakan secara
daring. Pemilihan desain One-Group Pretest-Posttest Design
dilakukan agar dapat menghindari rendahnya validitas internal
karena pembelajaran dilakukan daring. Metode ini diharapkan
lebih akurat karena menghindari kebocoran produk dari kelas
eksperimen kepada kelas kontrol. Pola One-Group Pretest-
Posttest Design adalah berikut (Sugiyono, 2013: 110):

O1 X O2

Keterangan:
𝑂1 = nilai pretest (sebelum diberi perlakuan)
X = Treatment yang diberikan
𝑂2 = nilai posttest (setelah diberi perlakuan)

Sesuai keterangan diatas, terdapat tiga tahap untuk


memperoleh validasi. Pertama, melakukan pretest kepada
peserta didik sebelum diberi perlakuan untuk mengetahui
kemampuan awal. Oleh karena itu, hasil setelah diberi diklat
(perlakuan) lebih dapat terlihat akurat jika dibandingkan dengan
situasi sebelum mendapat perlakuan. Hasil tes tersebut akan
menjadi bahan pertimbangan atau sebagai pedoman awal untuk
melihat peningkatan kepedulian lingkungan peserta didik dalam
materi dinamika hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan
dengan menggunakan produk mobile learning berbasis android.
Kedua, pelaksanaan kegiatan implementasi dan penerapan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

76

dengan penggunaan produk mobile learning berbasis android


dalam pembelajaran di kelas. Ketiga, pelaksanaan tahap evaluasi
yang dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Pada tahap
evaluasi dilaksanakan posttest untuk menguji bagaimana tingkat
efektivitas produk mobile learning berbasis android yang
dikembangkan dapat meningkatkan kepedulian lingkungan bagi
peserta didik. Adapun instrumen dalam tahap pengujian mobile
learning berbasis android materi dinamika hidrosfer dan
dampaknya terhadap kehidupan adalah rubrik penilaian
kepedulian lingkungan. Rubrik penilaian pada penelitian ini
digunakan untuk mengukur kepedulian peserta didik terhadap
lingkungan yang telah disesuaikan dengan teori Taxonomi
Bloom.

Instrumen tes dalam penelitian ini merupakan tes tertulis


dalam bentuk soal pilihan ganda yang berjumlah 20 butir soal.
Instrumen test ini dibuat menggunakan acuan teori Taxonomi
Bloom yang mencakup ranah kognitif untuk mengukur 6 aspek,
yaitu aspek ingatan/remembering (C1), aspek
pemahaman/understanding (C2), aspek aplikasi/aplying (C3),
aspek analisis/analyzing (C4), aspek evaluasi/evaluating (C5),
dan aspek mencipta/creating (C6). Adapun kisi-kisi pretest dan
posttes berdasarkan Taksonomi Bloom dapat dilihat pada Tabel
3.8. dan Tabel 3.9.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

77

Tabel 3.8. Instrumen Kisi-kisi Pretest Berdasarkan Taksonomi Bloom


Ranah Kognitif
No Sub Materi Indikator Jumlah
C2 C3 C4 C5
1 Hakekat Siklus hidrologi / air 7 1
2 hidrologi dan Peranan hutam dalam siklus hidrologi 10 1
siklus Bencana alam yang berkaitan dengan
3 19 1
hidrologi/ air siklus hidrologi
4 Abrasi pantai 1 1
Pentingnya menjaga kelestarian
5 2 1
sumber daya alam di laut
Dampak positif melestarikan sumber
6 3 1
daya alam di laut
7 Perairan laut Pelarangan penggunaan cantrang 4 1
8 Syarat tumbuh padang lamun 5 1
9 Pembagian zona perairan laut 8 1
Manfaat laut sebagai sumber iklim
10 15 1
layak huni
11 Menjaga Kelestarian Terumbu karang 12 1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

78

12 Fungsi terumbu karang 13 1


13 Abrasi Pantai 17 1
14 Upaya mengatasi pencemaran laut 20 1
Fenomena intrusi air asin pada air
15 6 1
tanah
16 Perairan darat Sungai sebagai transportasi air 11 1
17 Pelestarian air tanah 14 1
18 Pencemaran di daerah rawa 16 1
Konservasi
Karakteristik fisik Daerah Aliran
19 Daerah Aliran 18 1
Sungai (DAS)
Sungai (DAS)
Lembaga yang
Balai Pengelolaan Daerah Aliran
menyediakan
Sungai (BPDAS) dan Lembaga Ilmu
20 dan 9 1
Pengetahuan Indonesia (LIPI)
memanfaatkan
Oceanografi
data hidrologi
Jumlah 20
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

79

Tabel 3.9. Instrumen Kisi-kisi Posttest Berdasarkan Taksonomi Bloom


Ranah Kognitif
No Sub Materi Indikator Jumlah
C2 C3 C4 C5
1 Hakekat Siklus hidrologi / air 7 1
2 hidrologi dan Peranan hutam dalam siklus hidrologi 10 1
siklus Bencana alam yang berkaitan dengan
3 19 1
hidrologi/ air siklus hidrologi
4 Dampak penambangan pasir pesisir 1 1
Pentingnya menjaga kelestarian
5 2 1
sumber daya alam di laut
6 Dampak negatif eksploitasi SDA 3 1
7 Perairan laut Pelarangan penggunaan pukat harimau 4 1
8 Syarat tumbuh terumbu karang 5 1
9 Pembagian zona perairan laut 8 1
10 Menjaga kelestarian biota laut 12 15 2
11 Fungsi padang lamun 13 1
12 Manfaat Rawa 6 1
Perairan darat
13 Menjaga keseimbangan air danau 9 1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

80

14 Menjaga keseimbangan rawa 11 1


15 Pencemaran sungai 16 1
16 Fungsi dasar sempadan sungai 17 1
Konservasi
Karakteristik fisik Daerah Aliran
17 Daerah Aliran 18 1
Sungai (DAS)
Sungai (DAS)
18 Tanaman konservasi 14 1
Lembaga yang
Balai Pengelolaan Daerah Aliran
menyediakan
Sungai (BPDAS) dan Lembaga Ilmu
19 dan 15 1
Pengetahuan Indonesia (LIPI)
memanfaatkan
Oceanografi
data hidrologi
Jumlah 20
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
81

Gambar 3.1. Tahap Pengembangan Model Borg and Gall

Anda mungkin juga menyukai