1. • Anak, 9 tahun
• Diantar ibu untuk meminta surat keterangan
yang sakit agar bisa ikut ujian
• Pasien sakit 3 hari yang lalu saat ini diperiksa
sudah tidak ada gejala
• Apa yang tepat dilakukan Dokter?
Non-maleficence
• First do no harm.
• Sering dalam keadaan cito.
• Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
• Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis
PENJELASAN
Justice
ANALISIS KASUS
• Dalam kasus ini kedua pasien memiliki hak yang sama Justice
• Jika dokter memindahkan ventilator ke pasien lain melanggar kaidah
non-maleficence
• Jika dokter membiarkan pasien dengan perawatan yang dibawah standar
melanggar kaidah non-maleficence
• Sehingga tindakan terbaik, tidak memindahkan ventilator, dan merujuk
pasien yang membutuhkan ventilator
PILIHAN JAWABAN LAIN
2. B. Tidak memindahkan ventilator karena Tn.
Markus sudah lebih dulu datang, Tn Jojo tetap
dirawat di ICU tanpa ventilator
C. Memindahkan ventilator ke Tuan Jojo karena
prognosisnya lebih baik
D. Menggunakan ventilator bergantian antara
Tuan Markus dan Tuan Jojo
E.Meminta anggaran untuk membeli ventilator
baru
KESIMPULAN
2. Jadi, pada kasus
• Di suatu ICU ada dua psien yang
membutuhkan ventilatornamun hanya satu
yang tersedia
• Pasien I : 80 tahun menderita kanker hari ke 7
dirawat di ICU dengan ventilator
• Pasien II : 21 tahun trauma kapitis ec. KLL
prognosis baik butuh ventilator
• Maka yang harus dilakukan adalah :
D. Autonomy
PENJELASAN
Non-maleficence
• First do no harm.
• Sering dalam keadaan cito.
• Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
• Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis
PENJELASAN
Justice
ANALISIS KASUS
• Dalam kasus ini kedua pasien memiliki hak yang sama Justice
• Jika dokter memindahkan ventilator ke pasien lain melanggaar kaidah
non-maleficence
• Jika dokter membiarkan pasien dengan perawatan yang dibawah standar
melanggar kaidah non-maleficence
• Sehingga tindakan terbaik, tidak memindahkan ventilator, dan merujuk
pasien yang membutuhkan ventilator
PILIHAN JAWABAN LAIN
A.Beneficience
B.Non-Maleficence
C.Justice
E.Veracity
KESIMPULAN
3. Jadi, pada kasus
• Wanita, 65 tahun
• Kanker stadium lanjut dirawat di rumah sakit
selama 3 bulan tidak ada perbaikan
• Pasien meminta pulang ke rumah dan berobat
jalan
• Dokter menyetujui
• Maka Kaidah bioetiknya adalah :
D. Autonomy
KEYWORDS
4. • Wanita, 15 tahun
• Datang ke puskesmas bersama ibunya untuk
menggugurkan kehamilannya yang diluar nikah
• Dokter tidak setuju
• Apa kaidah moralnya?
JAWABAN
B. Non- Maleficence
PENJELASAN
Non-maleficence
• First do no harm.
• Sering dalam keadaan cito.
• Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
• Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis
PENJELASAN
Justice
ANALISIS KASUS
• Dokter tidak melakukan sesuatu karena dinilai merugikan pasien dan bayi
hal tersebut mencerminkan prinsip/ kaidah non-maleficence
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Beneficience
B. Justice
C. Autonomy
D. Confidental
KESIMPULAN
4. Jadi, pada kasus
• Wanita, 15 tahun
• Datang ke puskesmas bersama ibunya untuk
menggugurkan kehamilannya yang diluar nikah
• Dokter tidak setuju
• Maka kaidah moralnya adalah :
B. Non-Maleficence
KEYWORDS
5. • Wanita, 30 tahun, G1P0A0
• Kontrol kehamilan memiliki riwayat gonore dan sifilis
(+)
• VDRL (-)
• Pasien tidak mau lagi melakukan pemeriksaan HIV
• Tindakan dokter?
JAWABAN
Non-maleficence
• First do no harm.
• Sering dalam keadaan cito.
• Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
• Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis
PENJELASAN
Justice
ANALISIS KASUS
• Dokter melakukan sesuatu untuk kebaikan pasien dan janinnya
beneficience
PILIHAN JAWABAN LAIN
JAWABAN
INFORMED CONSENT
• Diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
290/MENKES/PER/III/2009 tentang persetujuan tindakan kedokteran
• Pasal 4: dalam keadaan gawat darurat, untuk menyelamatkan jiwa pasien
dan/atau mencegah kecacatan tidak diperlukan persetujuan tindakan
kedokteran
PENJELASAN
INFORMED CONSENT
• Diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
290/MENKES/PER/III/2009 tentang persetujuan tindakan kedokteran
• Informasi yang diberikan :
• Diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran
• Tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan
• Alternatif tindakan lain dan risikonya
• Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
• Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
• Perkiraan pembiayaan
PENJELASAN
INFORMED CONSENT
• UU No. 26 tahun 2009 tentang kesehatan
• Pasal 56 ayat 1
• Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh pertolongan
yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi
mengenai tindakan tersebut secara lengkap
• Ayat 2
• Kekecualian pada penyakit menular, tidak sadarkan diri, gangguan mental berat
PENJELASAN
INFORMED CONSENT
Yang mampu menandatangan informed consent adalah
• Dewasa / bukan anak
• Menurut peraturan perundang-undangan (18 tahun UU No. 23 2002)
• Telah/pernah menikah (min. 16 tahun perempuan, 19 tahun laki-laki)
• Sadar GCS 15
• Mampu berkomunikasi secara wajar
• Sehat mental
INFORMED CONSENT
• Diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
290/MENKES/PER/III/2009 tentang persetujuan tindakan kedokteran
• Informasi yang diberikan :
• Diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran
• Tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan
• Alternatif tindakan lain dan risikonya
• Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi
• Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
• Perkiraan pembiayaan
PENJELASAN
INFORMED CONSENT
• UU No. 26 tahun 2009 tentang kesehatan
• Pasal 56 ayat 1
• Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian atau seluruh pertolongan
yang akan diberikan kepadanya setelah menerima dan memahami informasi
mengenai tindakan tersebut secara lengkap
• Ayat 2
• Kekecualian pada penyakit menular, tidak sadarkan diri, gangguan mental berat
PENJELASAN
INFORMED CONSENT
Yang mampu menandatangan informed consent adalah
• Dewasa / bukan anak
• Menurut peraturan perundang-undangan (18 tahun UU No. 23 2002)
• Telah/pernah menikah (min. 16 tahun perempuan, 19 tahun laki-laki)
• Sadar GCS 15
• Mampu berkomunikasi secara wajar
• Sehat mental
JAWABAN
E. Presumed Consent
Sumber :
PENJELASAN
INFORMED CONSENT
Merupakan persetujuan tindakan medis yang diberikan oleh pasien setelah
pasien mendapatkan informasi tentang jenis tindakan, tujuan, efek samping,
dan komplikasi, alterntif, serta risiko jika tidak menjalani operasi
Terdiri atas :
1. Expressed consent
2. Implied consent
3. Presumed consent
4. Informed refusal
PENJELASAN
INFORMED CONSENT
Expressed consent : Informed consent yang dinyatakan secara eksplisit,
baik itu dalam bentuk tertulis (written consent - tanda tangan surat
persetujuan ) maupun dalam bentuk lisan (oral consent - "Ya dok, saya
setuju")
INFORMED CONSENT
Presumed Consent
• Informed consent yang diberikan secara implisit (tersirat) oleh pasien dengan
menarik kesimpulan dari sikap pasien yang tidak melakukan penolakan.
• Contoh: pasien yang datang ke IGD karena luka di kaki, lalu lukanya dibersihkan.
Dianggap bahwa pasien yang datang ke IGD pasti ingin dibersihkan lukanya. Hal
ini karena sudah dianggap suatu "general knowledge" bahwa pasien yang
datang ke IGD karena luka, pasien ingin dibersihkan lukanya.
• Dalam hal ini, pasien tidak memberian persetujuan secara eksplisit, maupun
tidak ada sikap setuju seperti mengangguk. Pasien juga tidak memberikan
penolakan. Dengan demikian, dianggap pembersihan luka tadi sudah disetujui
oleh pasien melalui presumed consent.
PENJELASAN
INFORMED CONSENT
Informed Refusal
• Penolakan tindakan medis, karena hakikatnya adalah hak asasi seorang
untuk menentukan apa yang hendak dilakukan terhadap dirinya.
• Penolakan dinyatakan oleh pasien (refusal) setelah pasien diinformasikan
tentang risiko tindakan dan konsekuensi (informed).
• Penolakan tindakan medis HARUS BERSIFAT EKSPLISIT TERTULIS
(WRITTEN) karena dalam hal terjadi efek samping/komplikasi akibat
tindakan medik tersebut (yang dinilai dokter tersebut perlu dilakukan)
tidak dilakukan atas kehendak pasien, dokter yang wajib melakukan
pembuktian secara hukum.
PILIHAN JAWABAN LAIN
E. Presumed Consent
KEYWORDS
8. • Wanita, 90 tahun
• Dirawat di ICU selama 2 bulan Mati batang otak
• Dokter diminta oleh keluarga pasien untuk
menghentikan seluruh tindakan medis
• Jenis euthanasia?
JAWABAN
A. Pasif
Sumber :
PENJELASAN
Jenis Euthanasia
dari segi pelaksanaan
• Euthanasia aktif
Perbuatan yang dilakukan dengan sengaja secara medis melalui intervensi atau
tindakan aktif oleh seorang petugas medis (dokter), bertujuan untuk mengakhiri
hidup pasien. Misalnya: memberikan obat bertakaran tinggi (overdosis) atau
cara lain yang dapat mengakibatkan kematian.
• Euthanasia pasif
Menghentikan segala tindakan pengobatan yang sedang berlangsung untuk
mempertahankan hidupnya. Menurut kamus hukum, Euthanasia pasif adalah
pihak dokter menghentikan segala obat yang diberikan kepada pasien, kecuali
obat untuk mengurangi atau menghilangkan rasa sakit atas permintaan pasien.
Jenis Euthanasia
dari segi permintaan
• Euthanasia volunter
Dilakukan oleh petugas medis berdasarkan permintaan pasien sendiri. Permintaan ini
dilakukan oleh pasien dalam kondisi sadar dan berulang-ulang, tanpa tekanan dari siapapun.
• Euthanasia involunter
dilakukan oleh petugas medis kepada pasien yang tidak sadar. Biasanya permintaan untuk
dilakukannya euthanasia ini berasal dari pihak ketiga yaitu keluarga pasien dengan berbagai
alasan, antara lain : biaya perawatan yang mahal sehingga tidak bisa ditanggung lagi oleh
keluarga pasien, kasihan terhadap penderitaan pasien, dan beberapa alasan lainnya.
PENJELASAN
PILIHAN JAWABAN LAIN
A. Aktif
C. Volunter
D. Involunter
E. Intervensi
KESIMPULAN
8. Jadi, pada kasus
• Wanita, 90 tahun
• Dirawat di ICU selama 2 bulan Mati batang
otak
• Dokter diminta oleh keluarga pasien untuk
menghentikan seluruh tindakan medis
• Maka jenis euthanasianya adalah :
B. Pasif
KEYWORDS
9. • Dokter menerima banyak pasien KLL di IGD
• IGD tidak cukup kapasitasnya
• Apa tindakan yang harus dilakukan?
JAWABAN
C.Melakukan triase pada seluruh korban, lalu
merujuk pasien menyesuaikan dengan kapasitas
IGD
Sumber :
PILIHAN JAWABAN LAIN
Non-maleficence
• First do no harm.
• Sering dalam keadaan cito.
• Dokter harus memberikan yang terbaik diantara yang buruk.
• Contoh: menolak aborsi tanpa indikasi medis
PENJELASAN
Justice
ANALISIS KASUS
• Dokter harus adil dalam memberikan pelayanan sesuai dengan prinsip
justice
• Dokter juga harus memahami kapasitas diri dan tim nya beserta fasilitas
tempatnya beekerja
10. A. Etika Kedokteran