c
c
Daerah meneralisasi Ertsberg (Gunung Bijih) menempati lereng selatan Pegunungan Jayawijaya
(Carstensz) yakni daerah yang terangkat paling tinggi dari rangkaian Pegunungan Tengah Irian
Jaya. Puncak tertingginya Carstensz Pyramid mencapai ketinggian 5.200 meter. Batuan sedimen
tertua di daerah ini ialah anggota teratas kelompok kembelangan, dengan kisaran umur dari Jura
sampai Kapur. Batuannya terutama terdiri dari selang²seling kwarsit dan batupasir, dan setempat
terubah menjadi hornfels karena metamorfosa oleh intrusi. c
Anggota kelompok Kembelangan tersebut tertutup secara selaras oleh formasi Faumai berumur
Eosen, yaitu Formasi Basal dari kelompok-batugamping Irian Jaya. Formasi ini terutama terdiri dari
berbagai jenis batugamping bioklastik yang mengandung antara lain fosil milidae, algea dengan ciri
khas adanya foraminifera besar. Sebagaimana ditunjukkan di lapangan, batuan formasi ini peka
untuk metasomatisma terhadap intrusi dioritik yang kemudian dapat termineralisasi. Formasi basal
di atas tertutup secara selaras oleh formasi Ainod berumur Oligocene dari kelompok batugamping
yang sama. Batuannya berupa sikwens tebal dari batu gamping masif, dan di daerah Ertsberg
kontaknya dengan formasi faumai ditanmdai oleh batupasir dengan ketenbalan sampai satu meter.c
Intrusi-intrusi berukuran relatif kecil terdapat sebagai stock, retas dan sill yang melampar
sepanjang patahan-patahan utama tersebut atau pada perpotongannya. Batuan intrusif tersebut
berkomposisi diorit sampai monzonit, berbutir sedang yang serba sama sampai porfiritik dengan
hornblende, biotit dan piroksin sebagai mineral mafik. Bijih tembaga dengan kadar yang tinggi
terdapat dalam skarn-xenolitik, skarn-kontak, dan stockwork. Mineral bijih tembaga yang utama
ialah kalkopirit dan bornit, sedang emas terdapat sebagai inklusi di dalamnya. Di daerah Ertsberg,
bentang alam dan endapan glasial merupakan ciri yang khas. c
Tubuh bijih Ertsberg terdiri dari skarn magnetit dengan bentuk seperti gigi yang kearah luar
dikelilingi berturut-turut oleh selikat-gamping dan kemudian diorit. Seluruh skarn magnetite ter-
breksi, dengan inklusi berbentuk menyudut dan berukuran halus sampai beberapa meter yang
terdiri dari karn silikat-gamping, batuan beku, dan kalkopirit masif. Selain itu terdapat banyak
rongga dan gua yang dilapisi oleh kalsit, selikat amorf, dan kalkopirit.c
Mineral bijih utamanya ialah kalkopirit dan bornit yang berasosiasi dengan galena, bismutit,
kovelit,digenit, sfalerit, tembaga alami, perak alami, linnacit, dan tetrahedrit. Umumnya sulfida-
sulfida di atas terdapat sebagai hamburan (replacement) foraminifera besar dan bidang perlapisan,
blok sampai berdiameter 3 meter, dan pengisian rongga. Emas berbutir halus terdapat sepanjang
batas bornit dengan kwarsa atau kalsit.c
Ciri-ciri khas dalam skala kecil dan besar menunjukkan bahwa skarn magnetit Ertsberg adalah
pengganti dari skarn silikat-gamping yang terbentuk sebelumnya, dan batuan intrusif. Keseluruhan
bentuk dan ukuran skarn silikat-gamping dan skarn magnetit mencerminkan suatu potongan besar dari
metasoma batugamping foraminifera besar dolomitan yang tertelan (stoped) oleh intrusi dioritik.
Cadangan geologi endapan bijih Ertsberg lebih dari 35 juta ton, dengan kadar Cu lebih besar dari 2,0%.
Produksi dengan metoda tambang terbuka dimulai tahun 1972, dan dewasa ini tambang sudah ditutup,
dengan meninggalkan sedikit sisa cadangan bagian bawah, yang kemudian hari akan ditambang
dengan metoda bawah-tanah. Mineralisasi tembaga dalam wilayah kontrak karya FIC selain di Ertsberg
atau Gunung Bijih (GB), terdapat pula di daerah sekitarnya, yaitu di Ertsberg East atau Gunung Bijih
Timur (GBT), Dom dan Grassberg. c
Sekitar 1,5 km sebelah timur endapan skarn senolitik Ertsberg, terdapat deposit skarn sentuh Ertsberg
Timur. Endapan ini terbentuk di antara batugamping kelompok Irian Jaya terutama dari formasi Faumai
dan intrusi dioritik Ertsberg Timur. Menurut keperluan penambangan, kompleks Ertsberg Timur dibagi
dari permukaan ke bawah menjadi zona-zona bijih atas (Gunung Bijih Timur, GBT), tengah (intermediate
ore zone, IOZ), dan dalam (deep ore zone, DOZ). c
Di DOZ dan sebagian IOZ, zona bijih utamanya ialah sepanjang breksi patahan sentuh tersebut yang
telah digantikan oleh skarn magnetit. Mineral tembaganya terdapat sebagai sebaran dalam antar-ruang
mineral magnetit, dan urat yang seringkali hampir murni/masif. Keseluruhan cadangan Ertsberg Timur
berjumlah lebih dari 100 juta ton dengan kadar tembaga lebih dari 2,0%.c
Dalam skarn garnet, mineral tembaganya terdapat sebagai sebaran, isian retakan dan rongga, dan
bagian tepi dari garnet yang terbentuk kemudian. Dalam skarn magnetit yang menggantikan breksi
patahan sentuh dan skarn silikat-gamping, terdapat sebagai isian retakan dan rongga sebaran, dan
penggantian foraminifera besar dan bidang perlapisan . Elektrum dan jejak (trace) emas murni hanya
terdapat dalam jumlah kecil sebagai inklusi dalam sulfida tembaga. Suatu Zona yang teroksidasi
supergen terdapat di bagian atas dan juga terbentuk lapisan tipis ke bawah yang mengikuti struktur.
Cadangan endapan bijih Dom berjumlah 31 juta ton dengan kadar rata-rata 1,5% tembaga dan 0,4
gram/ton perak. c
Diorit Grasberg menerobos batugamping formasi Ainod dan Faumai yang terlipat kuat. Beberapa
intrusi kecil kemudian yang terbentuk seperti penyumbat (plug) tampaknya serupa dengan diorit
grassberg, tapi tidak sama betul dalam komposisi mineral dan ubahannya. Sikuen ubahan
hidrotermal pada kompleks diorit Grasberg, merupakan ciri khas untuk endapan tembaga yang
kaya dengan emas, yaitu silisifikasi, potasik, propilitik, dan deuterik. Mineral sulfida termasuk pirit,
kalkopirit, bornit, digenit, dan kovelit. Kalkopirit terdapat terutama sebagai isian retakan dan urat
yang kadang-kadang hampir murni dalam stockwork kwarsa. Ditempat yang lebih dalam digenit dan
kovelit terdapat sebagai ubahan bagian tepi disekeliling kalkopirit. Berdasarkan hasil perhitungan
cadangannya berjumlah 485 juta ton dengan kadar rata-rata 1,59% tembaga 1,78% gram/ton emas,
dan 4,49 gram/ton perak.c